• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Guru dan Deskripsi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tiga sekolah menengah atas di kota Yogyakarta yaitu dua sekolah swasta (sebut saja sekolah K dan L) dan satu sekolah negeri (sebut saja sekolah M). Ketiga sekolah ini merupakan sekolah heterogen. Ketiga guru yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru pria. Sekolah K sebut saja diajar oleh guru A, sekolah L sebut saja diajar oleh guru B, dan sekolah M sebut saja diajar oleh guru C. Berikut ini akan dideskripsikan latar belakang guru yang menjadi subjek penelitian.

Guru A mengajar di salah satu SMA swasta di kota Yogyakarta sebut saja SMA K. Beliau merupakan guru baru dan baru pertama kali mengajar di instansi formal. Beliau mengajar di SMA K kurang-lebih baru enam bulan tetapi beliau telah mengajar di “bimbel atau privat” sejak lima tahun yang lalu. Beliau juga merupakan lulusan universitas negeri di Yogyakarta dan lulus pada tahun 2012. Dalam satu minggu beliau mengajar sebanyak 15 jam pelajaran (JP). Di kelas X yang terdiri dari 3 kelas, beliau mengajar masing-masing 2 JP. Di kelas XI yang terdiri dari satu kelas beliau mengajar sebanyak 4 JP. Sedangkan untuk kelas XII yang juga satu kelas, beliau mengajar sebanyak 5 JP.

Menurut guru A, sumber PCK yang menjadi acuan beliau dalam mengajar diperoleh dari kuliah. Banyak dosen beliau yang mengajarnya sangat baik sehingga dijadikan inspirasi mengajar bagi beliau. Selain itu, banyak dari dosen

yang kreatif membuat alat peraga yang dapat ditiru. Untuk buku acuan sendiri, beliau menggunakan banyak sumber buku teks diantaranya Australian Physics Grade 10-12, buku BSE karya pak Bambang Sumarno, Fisika dasar karya Giancoli serta sumber-sumber lain termasuk internet.

Penelitian ini dilakukan saat guru A mengajar di kelas XI IPA. Guru A menyampaikan materi Hukum Newton tentang Gravitasi dan kecepatan lolos. Penelitian dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, pertemuan pertama selama 2 x 45 menit dan pertemuan kedua selama 2 x 35 menit. Selama dua kali pertemuan tersebut, guru menyampaikan materi di ruang kelas. Guru A menggunakan metode ceramah, simulasi komputer, tanya jawab dan diskusi kelompok.

Guru B juga mengajar di salah satu SMA swasta di kota Yogyakarta sebut saja SMA L. Beliau merupakan seorang guru senior (berpengalaman). Beliau telah mengajar sejak tahun 1978. Sebelum beliau mengajar di SMA L, beliau sudah terlebih dahulu mengajar di tiga SMA swasta yang lain yaitu di SMA Santa Maria tahun 1978 s/d 1980, SMA Marsudi Luhur pada tahun 1979 s/d 1987, SMA Patria Bantul 1978 s/d 1983 sedangkan mengajar di SMA L dimulai pada tahun 1981 dengan status GTT (Guru Tidak Tetap) barulah pada tahun 1985 hingga sekarang beliau menjadi GTY (Guru Tetap Yayasan). Menurut penuturan beliau, beliau mulai mengajar sewaktu masih mahasiswa baru. Pada saat itu beliau mulai kuliah pada tahun 1977 dan ditahun 1978 beliau telah mengajar di SMA. Sudah tidak diragukan lagi bahwa jam terbang mengajar beliau sudah sangat banyak.

Menurut guru B, PCK diperoleh dari pengalaman selama mengajar. Hal itu disebabkan beliau telah mengajar semenjak masih kuliah sehingga sebelum

mengajar telah belajar sendiri di rumah dan disaat kuliah beliau tidak mengalami kesulitan karena telah mempelajari terlebih dahulu. Kecuali pada mata kuliah yang tidak ada hubungannya dengan SMA, misalnya medium kontinu dan Fisika Zat Padat barulah beliau lebih intensif lagi mengikuti diperkuliahan. Dari wawancara dengan guru B juga terungkap bahwa pengalaman mengajar sangat membantu perkembangan beliau dalam hal penguasaan materi, penguasaan emosi, penguasaan kelas, dan “step” mengajar.

Saat ini guru B mengajar kelas XI dan kelas XII. Penelitian ini dilakukan saat guru mengajar di kelas XI IPA 2. Materi yang disampaikan adalah mengenai Usaha dan Energi. Penelitian dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama selama 2 x 45 menit dan pertemuan kedua selama 1 x 45 menit. Selama 2 pertemuan ini guru mengajar di laboratorium yang difungsikan sebagai ruang kelas dan di dalam kelas. Guru B menggunakan metode ceramah aktif dengan tanya jawab, metode ilustrasi, metode analogi, dan metode demonstrasi.

Guru C mengajar di salah satu SMA Negeri di kota Yogyakarta sebut saja SMA M. Beliau mulai mengajar sejak tahun 1986 hingga sekarang. Saat ini beliau mengajar di tiga sekolah menengah atas negeri. Adapun ketiga sekolah menengah atas yang menjadi tempat guru C mengajar adalah SMA 1, SMA 10 dan SMA M. Dalam seminggu beliau mengajar di SMA M sebanyak 5 jam pelajaran dan kelas yang diajar hanya satu kelas.

Menurut guru C, pengetahuan mengajar (pedagogi) diperoleh dari pengalaman selama mengajar sedangkan untuk penguasaan materi diperoleh dari buku dan mengikuti diklat. Persiapan yang dilakukan guru sebelum mengajar

adalah membuat RPP. Saat penelitian dilakukan guru mengajar di kelas XI IPA 6. Pada saat penelitian berlangsung, guru mengajar materi tentang pegas dipertemuan pertama yang berlangsung selama 2x45 menit dan dipertemuan kedua yang berlangsung selama 2x45 menit guru mengajar tentang getaran selaras. Selama guru mengajar, guru menggunakan metode ceramah (tanya-jawab) dan simulasi komputer.

Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA dengan materi ajar yang berbeda-beda. Pertimbangan penelitian dilakukan di kelas XI IPA karena jam pelajaran fisika di kelas XI IPA lebih banyak dibandingkan jam pelajaran fisika di kelas X tiap minggunya. Selain itu, kelas XI IPA telah melakukan penjurusan sehingga materi yang diajarkan lebih mendalam. Alasan lain, subjek penelitian ini adalah guru dan objek penelitiannya adalah pengetahuan tentang strategi mengajar, sehingga hasil penelitian ini tidak ditentukan oleh faktor siswa. Walaupun penelitian ini dilakukan di tiga sekolah dengan tiga guru yang berbeda tetapi peneliti tidak bermaksud untuk membandingkan melainkan untuk memperbanyak pengetahuan peneliti tentang bentuk-bentuk strategi mengajar yang dilakukan oleh guru. Sehingga hal tersebut, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti sebagai calon guru dalam melaksanakan tugas mengajar nantinya. Selain itu yang menjadi pertimbangan peneliti untuk meneliti tiga guru adalah faktor efisiensi waktu dan biaya. Apabila hanya meneliti satu atau dua guru, peneliti merasa data yang diperoleh belum cukup atau kurang bervariasi, sedangkan jika terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar.

Sebelum penelitian dilakukan di tiga sekolah tersebut, peneliti berulangkali melakukan pertemuan dengan guru di sekolah masing-masing. Tujuan pertemuan ini agar terjalin komunikasi dan relasi yang akrab dengan subjek. Alasan lain, pertemuan dilakukan untuk menentukan kesepakatan jadwal pengambilan data. Bahkan pertemuan dengan guru ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum penelitian dilakukan.

Sebelum perekaman kegiatan pembelajaran dilakukan peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara awal dengan guru. Pada tanggal 7 September 2013 wawancara awal dilakukan dengan guru A, tanggal 16 September 2013 wawancara awal dilakukan dengan guru B sedangkan dengan guru C tidak dilakuakan wawancara awal karena terkendala waktu. Wawancara ini direkam menggunakan recorder HP. Adapun tujuan wawancara awal ini adalah untuk mengetahui latar belakang pengalaman guru, persiapan guru sebelum mengajar. Latar belakang pengalaman yang dimaksud adalah latar belakang pendidikan guru dan berapa lama guru mengajar. Sedangkan persiapan yang dimaksud adalah rencana kegiatan guru yang akan dilakukan di dalam kelas, rencana cara penyampaian materi, dan persiapan materi yang disampaikan.

Kemudian pada tanggal 10 September, dan 13 September 2013 observasi dengan handycam dilaksanakan di sekolah K dengan jumlah jam pelajaran 4 JP. Penelitian tersebut dilakukan di kelas XI IPA dengan guru sebagai subjek penelitian dan pengetahuan guru tentang strategi mengajar sebagai objek penelitian. Di sekolah L, penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 September 2013, dan 18 September 2013 dengan jumlah jam pelajaran 3 JP dan dilakukan di

kelas XI IPA 2. Sedangkan di sekolah M, penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 September, dan 31 Oktober 2013 dengan jumlah jam pelajaran 4 JP dan dilakukan di kelas XI IPA 6.

Selanjutnya setelah observasi dengan handycam dilaksanakan, dilakukan wawancara akhir dengan guru yang bersangkutan. Tujuan wawancara akhir ini untuk mengkonfirmasi setiap tindakan guru di kelas yang menunjang data penelitian. Untuk lebih lengkapnya, keseluruhan jadwal penelitian akan ditampilkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Keterangan Guru A Guru B Guru C

Wawancara Awal 7 September 2013 16 September 2013 - Pengambilan Data (perekaman dengan handycam) 10 September 2013 13 September 2013 17 September 2013 18 September 2013 26 September 2013 31 Oktober 2013 Wawancara Akhir 23 November 2013 12 November 2013 14 Desember 2013

Pengambilan data pertama menggunakan handycam pada guru A di sekolah K dilaksanakan pada tanggal 10 September 2013. Dalam pengambilan data, peneliti datang bersama rekan sehingga peneliti dapat memperhatikan guru dalam mengajar dan membuat catatan lapangan dan yang melakukan perekaman adalah rekan peneliti tersebut. Dari catatan lapangan tersebut, peneliti dapat mencatat kegiatan yang menonjol atau menarik yang dilakukan oleh guru. Dengan adanya catatan lapangan ini, diharapkan dapat membantu dan mampermudah saat transkrip video.

Pada pertemuan pertama, guru A menjelaskan materi tentang percepatan gravitasi. Sebelum memulai pelajaran, guru A berusaha mengkondisikan siswa agar siap melakukan kegiatan belajar sambil guru mempersiapkan media simulasi komputer. Kemudian guru menunjukkan susunan galaksi dengan menggunakan softwere komputer serta menjelaskan bagian-bagian dari softwere tersebut dan cara menggunakannya. Kegiatan ini berlangsung cukup lama sekitar 18 menit yang dilanjutkan dengan pembagian kelopok diskusi untuk mengerjakan soal yang ada LKS sebanyak dua soal yang dibagikan oleh guru. Karena siswa terlihat kesulitan dalam mengerjakan, maka guru A menunjukkan cara mengerjakan soal nomor dua tentang menghitung percepatan gravitasi planet Neptunus. Terlihat ada beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan sebagian besar siswa terlihat “sibuk sendiri”. Setelah guru memberi contoh perhitungan, diskusi dilanjutkan kembali oleh siswa sementara guru memonitoring setiap kelompok dan mebantu bila ada yang mengalami kesulitan. Kegiatan ini berlangsung hingga jam pelajaran berakhir.

Pertemuan kedua berlangsung pada tanggal 13 september 2013. Pada pertemuan ini guru A mengajar materi tentang kecepatan lolos. Guru menjelaskan materi tersebut dengan menggunakan metode ceramah. Guru memulai pembelajaran dengan menurunkan persamaan dari Usaha sebagai hasil kali F dengan s, usaha sebagai perubahan energi kinetik, dan usaha sebagai perubahan energi potensial. Setelah itu guru menyampaikan syarat utama benda bisa lolos dari suatu planet apabila energi kinetik benda sama dengan energi potensial. Dengan menghubungkan persamaan-persamaan tersebut, guru meminta siswa

untuk mencari sendiri persamaan kecepatan lolos. Setelah waktu dirasa cukup, selanjutnya guru dan siswa bersama-sama merumuskan persamaan kecepatan lolos.

Pertemuan pertama guru B berlangsung pada tanggal 17 September 2013 dengan materi Usaha dan Energi. Pembelajaran berlangsung di laboratorium yang difungsikan sebagai ruang kelas. Pembelajaran dimulai dengan menanyakan kabar siswa, menanyakan tentang kesulitan materi yang lalu dan menyampaikan materi-materi yang masuk ulangan Mid Semester. Setelah selesai, pembelajaran dilanjutkan dengan materi baru yaitu Usaha dan Energi. Hal pertama yang dilakukan guru untuk menjelaskan konsep usaha, guru menjelaskaan pengertian usaha terlebih dahulu dengan memberikan ilustrasi. Dari ilustrasi tersebut siswa diminta untuk menyebutkan pengertian usaha dan 2 hal yang penting dalam usaha yaitu gaya dan perpindahan. Selanjutnya guru menanyakan kepada siswa tentang gaya dan perpindahan termasuk dalam besaran apa, karena siswa masih bingung dengan hal itu maka guru menjelaskan kembali tentang gaya dan perpindahan sebagai besaran vektor dengan menggunakan gerakan tangan. Selain itu guru juga menjelaskan tentang perkalian vektor (dot dan cross pruduct) dengan menggunakan metode demonstrasi dan analogi.

Kegiatan berikutnya adalah guru menjelaskan tentang contoh usaha (gaya membentuk sudut terhadap s) dengan menggunakan gambar. Dari berbagai contoh gambar, guru memberikan banyak penjelasan baik menggunakan ceramah tanya-jawab maupun metode demonstrasi. Selanjutnya guru menjelaskan tentang usaha

negatif dan usaha positif. Topik ini juga dijelaskan dengan tanya-jawab dan demonstrasi.

Setelah materi usaha selesai, materi dilanjutkan kembali dengan materi Energi. Penjelasan materi energi ini dimulai dengan mengungkap pengertian energi oleh siswa, bunyi hukum kekekalan energi, dan bentuk-bentuk energi dan perubahannya. Selanjutnya guru menjelaskan tentang konsep penting energi kinetik, energi potensial dan energi mekanik dengan menggunakan ceramah tanya-jawab, ilustrasi dan analogi. Saat menjelaskan energi potensial gravitasi, siswa mengalami kesulitan dalam menentukan titik acuan arah berat benda sehingga guru menjelaskan secara berulang-ulang baik menggunakan ceramah, demontrasi maupun analogi.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 September 2013 dan berlangsung di dalam kelas. Pertemuan ini melanjutkan materi tentang Usaha dan Energi. Pertemuan dimulai dengan mengulang sedikit materi yang lalu (apersepsi) yaitu usaha sama dengan perubahan energi. Dalam merumuskan usaha sebagai perubahan energi, baik itu perubahan energi kinetik dan energi potensial, guru selalu memberi penekanan terhadap hal-hal yang dianggap penting. Penekanan itu dapat berupa penjelasan secara berulang-ulang (dengan metode yang berbeda) dan juga dengan pemberian garis bawah/ pengkotakan terhadap konsep yang dianggap penting dan persamaan yang dianggap penting yang dibahas di papan tulis. Setelah keseluruhan materi Usaha dan Energi tersampaikan barulah guru memberikan contoh soal yang diambil dari buku LKS pegangan siswa. Dalam

mengerjakan contoh soal, siswa diminta membacakan, selanjutnya guru membahasnya bersama-sama dengan siswa didepan kelas.

Pertemuan pertama guru C dilaksanakan pada tanggal 26 September 2013 dengan materi Elastisitas. Kegiatan diawali dengan presensi siswa, mengulang kembali materi yang lalu hubungan tentang stress dan strain. Selanjutnya guru menjelaskan tentang hubungan modulus elastisitas dengan strees dan strain. Modulus elastisitas di jelaskan dengan metode ceramah aktif. Berikutnya guru memberikan contoh-contoh benda sehari-hari yang menggunakan prinsip kerja dari pegas diantaranya ketapel, pegas dan shokbeker. Dari contoh-contoh tersebut, guru mengkaitkannya dengan Hukum Hook. Dari Hukum Hook, guru kemudian menjelaskan konstanta pegas (k), faktor-faktor yang mempengaruhi nilai k dengan menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Setelah persamaan modulus elastisitas Young dan Hukum Hook dijelaskan, lalu guru beserta siswa memformulasikan kedua persamaan tersebut. Selanjutnya guru memberi contoh soal dari PR yang diberikan minggu lalu. PR tersebut dibahas secara bersama-sama dengan siswa.

Kegiatan berikutnya dilanjutkan dengan menjelaskan tentang rangkaian pegas. Rangkaian pegas dijelaskan dengan ceramah aktif yang dilengkapi dengan penjelasan di papan tulis berupa gambar-gambar rangkaian pegas. Kemudian guru beserta siswa merumuskan persamaan untuk masing-masing rangkaian pegas. Guru selanjutnya memberikan contoh soal yang selanjutnya dikerjakan bersama-sama. Setelah contoh soal diberikan, guru meminta siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan dari buku LKS pegangan siswa

dan siswa diminta maju mengerjakan soal tersebut yang kemudian nomor presensi siswa yang maju mengerjakan dicatat oleh guru. Kegiatan ini berlangsung hingga jam pelajaran selesai.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2013 dan berlangsung didalam kelas. Pertemuan ini membahas materi baru yaitu tentang getaran selaras. Pertemuan dimulai dengan mengulang sedikit materi yang lalu tentang rangkaian pegas. Penyampaian materi getaran selaras dimulai dengan menampilkan simulasi contoh gerak pendulum yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi yang menampilkan getaran selaras. Guru C mengajarkan konsep getaran selaras yang merupakan gerak melingkar beraturan yang diproyeksikan terhadap sumbu y. Simulasi yang ditampilkan tentang getaran selaras juga menggunakan gerak melingkar beraturan yang diproyeksikan terhadap sumbu y.

Dalam perumusan persamaan simpangan, kecepatan getaran dan percepatan getaran disampaikan secara ceramah, tanya-jawab yang dilengkapi dengan gambar-gambar dalam penjelasan di papan tulis. Setiap persamaan akhir, guru C selalu memberi tanda kotak. Setelah keseluruhan materi tersampaikan, guru memberi keterangan-keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam persamaan selanjutnya contoh soal diberikan dan dikerjakan langsung oleh siswa didepan kelas. Setiap siswa yang maju mengerjakan soal, diminta untuk mencantumkan nomor absensi yang selanjutnya dibahas bersama-sama.

Dokumen terkait