• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipótesis

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid kika pertanyaan yang ada pada kuesioner mampu untuk mengunggkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Apabila r tabel < r hitung, Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel pada r tabel dengan taraf signifikan 5% dengan jumlah responden N = 16 di kurangi 2 yang memiliki batas penolakan hipotesis nihil sebesar 0.338. Apabila r tabel ≤ r hitung, maka dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan sebagai alat ukur adalah valid dan sebaliknya. Berikut ini hasil pengujian validitas seperti yang nampak pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.8.

Hasil uji Validitas Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1)

No. Item r hitung r tabel Valid /

Gugur 1 0, 515 0,338 VALID 2 0, 449 0,338 VALID 3 0, 595 0,338 VALID 4 0, 602 0,338 VALID 5 0, 444 0,338 VALID Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rhitung yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran, bernilai positif dan lebih besar dari rtabel sebesar 0,338. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran dalam penelitian ini telah valid. sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian berikutnya

Tabel 4.9.

Hasil uji Validitas Variabel Pelimpahan Wewenang (X2)

No. Item r hitung r tabel Valid /

Gugur 1 0, 477 0,338 VALID 2 0, 896 0,338 VALID 3 0, 397 0,338 VALID 4 0, 718 0,338 VALID 5 0, 356 0,338 VALID 6 0, 469 0,338 VALID Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rhitung yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel Peimpahan Wewenang, bernilai

positif dan lebih besar dari rtabel sebesar 0,338. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel pelimpahan wewenang dalam penelitian ini telah valid. sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian berikutnya.

Tabel 4.10.

Hasil uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial (Y)

No. Item r hitung r tabel Valid /

Gugur 1 0, 465 0,338 VALID 2 0, 717 0,338 VALID 3 0, 699 0,338 VALID 4 0, 437 0,338 VALID 5 0, 604 0,338 VALID 6 0, 440 0,338 VALID 7 0, 661 0,338 VALID Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rhitung yang diperoleh untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel Kinera Manajerial, bernilai positif dan lebih besar dari rtabel sebesar 0,338. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan atau variabel pelimpahan wewenang dalam penelitian ini telah valid. sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian berikutnya.

4.3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian berdasarkan perspektif dan teknik yang berbeda walaupun gejalanya sama. Pengukurannya

menggunakan indeks numerik yang disebut dengan koefisien. Uji reliabilitas

menggunakan Cronbach's Alpha, dimana instrumen dianggap reliabel apabila

memiliki Cronbach's Alpha diatas 0,6 (Ghozali, 2001:133). Berikut ini hasil pengujian reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Reliabilitas

Item pertanyaan Cronbach

Alpha Hitung

Nilai yang

disyaratkan Ket

Partisipasi Penyusunan

Anggaran (X1) 0,748 0,60 Reliabel

Pelimpahan wewenang (X2) 0,785 0,60 Reliabel

Kinerja Manajerial (Y) 0,823 0,60 Reliabel

Sumber : Lampiran 5

Dari hasil pengujian reliabilitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefesien cronbach Alpha dari masing-masing variabel yang diperoleh nilainya lebih besar dari 0,60 hal tersebut menunjukkan bahwa semua item telah reliabel.

4.3.3. Hasil Pengujian Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah

metode Kolmogorov Smirnov, dengan menggunakan program SPSS 13 (Ghozali,

2001:77). Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

a. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih keeil dari 5%, maka

distribusi adalah tidak normal.

b. Jika nilai signifikansi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka

disribusi adalah normal.

Tabel 4.12.

Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

16 ,0000000 1,13399350 ,081 ,081 -,070 ,326 1,000 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber: Lampiran 6

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan (asymp. Sig) sebesar 1.000 dimana nilainya lebih besar dari 0,05 atau 5%.

4.3.4. Pengujian Hipotesis Partisipasi Penyusunan anggaran (X1) Terhadap

Kinerja Manajerial (Y).

Untuk mengetahui pengaruh dari Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dilakukan pengujian regresi linier sederhana, dimana dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.13.

Hasil Uji Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Coefficientsa 11,734 5,294 2,216 ,044 ,890 ,252 ,687 3,538 ,003 ,687 ,687 ,687 (Constant) Partisipasi Penyus Anggaran Mode 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part

Correlations

Dependent Variable: Kinerja Manajerial a.

Y = a + b1Xl + e

Dari persamaan regresi diatas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :

Y = 11,734 + 0,890 X1 +e

a = Konstanta = 11,734

Menunjukkan besarnya nilai dari variabel Kinerja Manajerial (Y)

apabila variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) sama

dengan nol atau konstan, maka Y sebesar 11,734. b1 = Koefisien regresi untuk X1 = 0,890

Koefisien regresi untuk variabel partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) adalah sebesar 0,890 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap peningkatan pada variabel Partisipasi

Penyusunan Anggaran (X1) sebesar 1 satuan akan meningkatkan

Kinerja Manajerial (Y) sebesar 0,890 satuan. Demikian juga

sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Partisipasi

Penyusunan Anggaran (X1) sebesar 1 satuan maka akan

mengakibatkan penurunan pada Kinerja Manajerial (Y) sebesar 0,890 satuan.

Untuk mengetahui keeratan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat maka dapat dilihat pada lampiran 7 dimana besarnya nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0,687 atau 68,7% yang berarti bahwa hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah sedang.

Berdasarkan hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) berpengaruh terhadap kinerja Manajerial (Y) sebesar (0,6872) = 0,471 atau 47,1%, besarnya nilai pengaruh tersebut menunjukkan besarnya pengaruh yang diberikan oleh Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) terhadap kinerja Manajerial (Y) yang ternyata memiliki pengaruh yang rendah.

Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan yang menyatakan diduga bahwa Partsipasi Penyusunan Anggaran (X1) berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial (Y) pada Koperasi KP-RI Karangrejo Magetan telah terbukti kebenarannya.

4.3.5. Pengujian Hipotesis Pelimpahan Wewenang (X2) Sebagai Variabel

Moderating Mempengaruhi Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) Dengan Kinerja Manajerial (Y).

Untuk menguji pengaruh variabel partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial yang dimoderasi oleh variabel pelimpahan wewenang atau untuk mengetahui apakah variabel pelimpahan wewenang berfungsi sebagai variabel moderating, maka pada penelitian ini digunakan teknik analisis uji residual.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 13.0 For Windows diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

1. Untuk persamaan regresi X2 = a + b1X1 + e Diperoleh persamaan  X = 19,581 + 0,366 X

Tabel 4.14.

Hasil Uji Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Pelimpahan Wewenang Coefficientsa 19,581 6,124 3,198 ,006 ,366 ,291 ,319 1,258 ,229 (Constant) Partisipasi Penyusunan Anggaran Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Pelimpahan Wewenang a.

Sumber: Lampiran 8

2. Sedangkan untuk persamaan regresi e= a + b1 Y Diperoleh persamaan e= 9,313 - 0,245 Y

Tabel 4.15. Hasil Uji Residual

Coefficientsa 9,313 3,327 2,799 ,014 -,245 ,109 -,515 -2,248 ,041 -,515 -,515 -,515 (Constant) Kinerja Manajeri Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients

t Sig. Zero-order Partial Part

Correlations

Dependent Variable: AbsRes_1 a.

Sumber lampiran : 8

Dari hasil regresi antara Partisipasi penyusunan anggaran (X1) dan

pelimpahan wewenang (X2) diperoleh koefisien regresi sebesar 0,366 dengan

tingkat signifikan sebesar 0,229 (Tabel 4.14). Sedangkan dari hasil regresi antara kinerja manajerial (Y) dengan error mutlak e diperoleh koefisien regresi sebesar -0,245 dengan tingkat signifikan sebesar 0,041 (Tabel 4.15).

Menurut Ghozali (2001:101) syarat suatu variabel dikatakan sebagai variabel moderating apabila nilai koefisien regresi b2 hasilnya negatif dan signifikan. Dari hasil pengolahan data diatas kita dapat mengetahui bahwa koefisien regresi dari persamaan yang keempat bernilai negatif dan signifikan

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pelimpahan wewenang (X2) terbukti sebagai variabel moderating.

Dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan yang menyatakan yaitu diduga bahwa pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating mempengaruhi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial pada ”KP-RI Karya Bakti”telah terbukti kebenarannya.

4.3.6. Uji Kecocokan Model (Uji F)

Untuk memprediksi keakuratan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji F, suatu model analisis dikatakan telah cocok jika memiliki nilai taraf signifikan kurang dari 0,05. Berikut adalah hasil dari uji kecocokan model yang menggunakan uji F:

Tabel 4.16.

Hasil Uji Kecocokan Model Regresi Variabel Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial

ANOVAb 54,642 1 54,642 12,519 ,003a 61,108 14 4,365 115,750 15 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Partisipasi Penyusunan Anggaran a.

Dependent Variable: Kinerja Manajerial b.

Sumber: Lampiran 7

Dari tabel dia atas dapat diketahui bahwa dari hasil uji F didapatkan hasil nilai taraf signifikan 0,003, karena nilai taraf signifikannya kurang dari 0,05 maka model analisis yang digunakan dalam penelitian ini telah cocok.

Tabel 4.17.

Hasil Uji Kecocokan Model Variabel Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Mempengaruhi Partisipasi Penyusunan Anggaran

Dengan Kinerja Manajerial ANOVAb 6,965 1 6,965 5,055 ,041a 19,289 14 1,378 26,254 15 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Kinerja Manajerial a.

Dependent Variable: AbsRes_1 b.

Sumber lampiran : 8

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari hasil uji F didapatkan hasil nilai taraf signifikan 0,041, karena nilai taraf signifikannya kurang dari 0,05 maka model analisis yang digunakan dalam penelitian ini telah cocok. Pengaruh yang diberikan.

Dokumen terkait