• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Deskripsi Hasil-Hasil Tes Akhir dan Pembahasan

Data hasil tes diperoleh dari lembar jawab mahasiswa terhadap tes yang dibuat oleh peneliti. Tes esai ini diberikan kepada semua peserta perkuliahan Pembelajaran Matematika SMP kelas A yang diampu oleh Ibu Maria Suci Apriani, M.Sc. Melalui tes ini, peneliti ingin mengukur kemampuan mahasiswa calon guru dalam materi kesebangunan dan kekongruenan serta dapat menjawab rumusan penelitian. Berikut ini deskripsi dari hasil jawaban subyek terhadap tes tersebut.

1. Pengertian kesebangunan

a. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa bangun datar dikatakan sebangun jika hasil dari keduanya sama atau memiliki diagonal yang sama.

b. Terdapat 14 mahasiswa mengatakan bahwa dua bangun datar dikatakan sebangun jika terdapat dua bangun datar yang mempunyai sudut-sudut yang sama besar, sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang proposional.

c. Terdapat 6 mahasiswa mengatakan bahwa dua bangun datar dikatakan sebangun jika terdapat dua bangun datar yang mempunyai sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang proposional.

d. Terdapat 2 mahasiswa mengatakan bahwa kesebangunan adalah besar atau panjang sisi sebanding dan sudutnya sama besar.

e. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa kesebangunan adalah bangun datar yang memiliki sifat yang sama dengan bangun datar yang lain.

f. Terdapat 1 mahasiswa lainnya juga mengatakan bahwa kesebangunan adalah kesesuaian perbandingan pada bidang datar.

g. Terdapat 8 mahasiswa mengatakan bahwa kesebangunan adalah bangun-bangun yang memiliki sisi-sisi yang bersesuaian yang sebanding.

h. Terdapat 2 mahasiswa berpendapat bahwa kesebangunan adalah bangun datar yang memiliki sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. i. Terdapat 3 mahasiswa mengatakan bahwa kesebangunan adalah

bangun datar yang sisi-sisinya sama dan sudutnya sama, tetapi ukurannya lebih kecil dari aslinya.

j. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa kesebangunan adalah 2 bangun datar atau lebih yang memiliki bentuk yang sama nemun belum tentu memiliki ukuran panjang sisi dan besar sudut yang sama.

k. Terdapat 3 mahasiswa tidak menjawab atau mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian kesebangunan.

Dari jawaban mahasiswa di atas, terdapat 20 mahasiswa yang dapat menjelaskan pengertian kesebangunan dan 22 mahasiswa tidak dapat menjelaskan pengertian kesebangunan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kurang mampu dalam menjelaskan pengertian kesebangunan.

2. Contoh kesebangunan

a. Terdapat 1 mahasiswa yang memberikan contoh kesebangunan dengan menunjukkan perbandingan dari panjang 1 sisi yang bersesuaian, sedangkan 1 sisi yang lain tidak diketahui dan besar sudut juga tidak diketahui.

b. Terdapat 23 mahasiswa yang memberikan contoh mengenai kesebangunan dengan menunjukkan perbandingan senilai dari sisi-sisi yang bersesuaian.

c. Terdapat 2 mahasiswa yang memberikan contoh kesebangunan dengan menunjukkan 2 bangun datar dengan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian berbeda.

d. Terdapat 10 mahasiswa yang memberikan contoh kesebangunan dengan menunjukkan 2 bangun datar dengan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian senilai dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Gambar 4.20 Jawaban 23 mahasiswa tentang contoh kesebangunan

e. Terdapat 4 mahasiswa yang memberikan contoh kesebangunan dengan menunjukkan 2 bangun datar dengan tdak memberi keterangan tentang panjang sisi dan besar sudut.

f. Terdapat 2 mahasiswa yang tidak dapat memberikan contoh bangun datar yang sebangun.

Dari jawaban mahasiswa mengenai contoh kesebangunan, terdapat 33 mahasiswa yang dapat memberikan contoh kesebangunan dan 9 mahasiswa tidak dapat memberikan contoh kesebangunan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sudah sangat mampu dalam memberikan contoh kesebangunan.

Gambar 4.22 Jawaban 10 mahasiswa tentang contoh kesebangunan

3. Cara menunjukkan 2 bangun datar sebangun

a. Terdapat 23 mahasiswa yang mengatakan bahwa ada 2 cara untuk menunjukkan 2 bangun datar sebangun, yaitu dengan menunjukkan perbandingan yang senilai dari sisi-sisi yang bersesuaian serta menunjukkan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

b. Terdapat 7 mahasiswa yang mengatakan bahwa ada untuk menunjukkan 2 bangun datar sebangun cukup dengan menunjukkan perbandingan yang senilai dari sisi-sisi yang bersesuaian.

c. Terdapat 3 mahasiswa lainnya mengatakan bahwa ada 2 cara untuk menunjukkan 2 bangun datar sebangun, yaitu dengan menunjukkan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan menunjukkan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

d. Terdapat 1 mahasiswa yang mengatakan bahwa ada 3 cara untuk menunjukkan 2 bangun datar sebangun yaitu dengan menghitung panjang sisi dari kedua bangun, menghitung besar sudut dari kedua bangun, lalu mengelompokkan bangun datar dengan definisi yang dimiliki oleh bangun datar tersebut.

e. Terdapat 1 mahasiswa juga mengatakan bahwa terdapat 3 cara untuk menunjukkan kesebangunan yaitu dengan kesebangunan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kesebangunan berdasarkan sisi-sudut-sisi, dan kesebangunan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

f. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa terdapat 2 cara untuk menunjukkan kesebangunan yaitu dengan menentukan perbandingan dan menentukan luasan pada bangun datar tersebut.

g. Terdapat 1 mahasiswa yang mengatakan bahwa cara menunjukkan kesebangunan adalah dengan menunjukkan sudut-sudut yang sama besar dan menunjukkan perbandingan panjang sebanding.

h. Terdapat 1 mahasiswa berpendapat bahwa ada 4 cara untuk menunjukkan kesebangunan yaitu kesebangunan berdasarkan sudut-sudut-sudut, kesebangunan berdasarkan sudut-sisi-sudut, kesebangunan berdasarkan sisi-sudut-sisi, kesebangunan berdasarkan sisi-sudut-sudut.

i. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa ada 2 cara untuk menunjukkan kesebangunan yaitu dengan menunjukkan sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama

j. Terdapat 3 mahasiswa tidak menjawab

Dari jawaban mahasiswa mengenai cara dalam menunjukkan kesebangunan, terdapat 23 mahasiswa yang dapat menjelaskan cara menunjukkan bangun datar segiempat sebangun dan 19 mahasiswa tidak dapat memberikan jawaban yang benar mengenai cara menunjukkan bangun datar yang sebangun. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu dalam menyebutkan cara untuk menunjukkan bangun datar yang sebangun untuk bangun datar segi-n dimana � > 3. Sebaliknya,

mahasiswa tidak mampu dalam menyebutkan cara untuk menunjukkan bangun datar yang sebangun untuk bangun datar segitiga.

4. Pengertian kekongruenan

1) Terdapat 4 mahasiswa yang mengatakan bahwa kekongruenan adalah sebuah bangun datar yang memiliki sudut ataupun sisi yang sama. 2) Terdapat 14 mahasiswa mengatakan bahwa kekongruenan adalah 2

bangun datar yang memiliki panjang sisi yang sama dan sudut-sudut yang sama besar.

3) Terdapat 10 mahasiswa yang mengatakan bahwa kekongruenan adalah 2 bangun datar atau lebih yang memiliki panjang sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang bersesuaian sama besar. 4) Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa kekongruenan adalah

bangun datar yang memiliki karakteristik yang sama.

5) Terdapat 1 mahasiswa lain juga mengatakan bahwa kekongruenan adalah kesamaan 2 bangun datar atau lebih.

6) Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa kekongruenan adalah 2 bangun datar yang sama dan mengapit sudut atau sisi

7) Terdapat 6 mahasiswa berpendapat bahwa kekongruenan adalah dua bangun datar yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama

8) Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa kekongruenan adalah 2 bangun datar atau bangun ruang sama dan sebangun, semua sisi yang bersesuaian harus sama panjang dan semua sudut yang bersesuaian sama besar.

9) Terdapat 4 mahasiswa tidak dapat mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian kekongruenan

Dari jawaban mahasiswa mengenai pengertian kekongruenan, terdapat 31 mahasiswa dapat menjawab pengertian kekongruenan dan 11 mahasiswa tidak dapat menjawab pengertian kekongruenan dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu dalam menjelaskan pengertian kekongruenan.

5. Contoh kekongruenan

a. Terdapat 30 mahasiswa yang memberikan contoh kekongruenan dengan menunjukkan sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.

b. Terdapat 3 mahasiswa memberikan contoh kekongruenan dengan menunjukkan 2 bangun datar dengan tidak menunjukkan panjang sisi-sisi yang bersesuaian.

c. Terdapat 2 mahasiswa yang memberikan contoh kekongruenan dengan menunjukkan 2 bangun datar yang memiliki panjang sisi yang bersesuaian sama panjang dan besar sudut yang bersesuaian sama besar.

Gambar 4.25 Jawaban 3 mahasiswa tentang contoh kekongruenan

d. Terdapat 1 mahasiswa memberikan contoh kekongruenan dengan menunjukkan 2 bangun datar dengan panjang sisi yang bersesuaian tidak sama panjang

e. Terdapat 1 mahasiswa memberikan contoh kekongruenan dengan menunjukkan 2 bangun datar segitiga yang terbentuk dari persegi panjang, tapi 2 pasang sudut dalam segitiga tersebut memiliki besar sudut yang sama.

Gambar 4.27 Jawaban 1 mahasiswa tentang contoh kekongruenan

f. Terdapat 5 mahasiswa yang tidak dapat memberikan contoh mengenai kekongruenan

Terdapat 32 mahasiswa yang dapat memberikan contoh kekongruenan dan 10 mahasiswa tidak dapat memberikan contoh dua bangun datar yang kongruen. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sangat mampu dalam memberikan contoh kekongruenan.

6. Cara menunjukkan 2 bangun datar kongruen

a. Terdapat 2 mahasiswa yang berpendapat bahwa ada 4 cara untuk menunjukkan 2 bangun datar kongruen yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut, kekongruenan berdasarkan sudut-sudut-sudut, kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi.

b. Terdapat 25 mahasiswa berpendapat bahwa terdapat 3 cara untuk menunjukka kekongruenan yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

c. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa ada 3 cara untuk menunjukkan kekongruenan, yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sudut, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

d. Terdapat 1 mahasiswa yang berpendapat bahwa 2 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu dengan menunjukkan sudut yang sama besar maka sisi yang ada di depannya sama panjang,

menunjukkan sisi yang sama maka sudut yang di depannya sama besar.

e. Terdapat 2 mahasiswa yang memiliki 4 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut, kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sudut.

f. Terdapat 1 mahasiswa berpendapat bahwa kekongruenan bisa ditunjukkan berdasarkan sisi-sudut-sisi dan berdasarkan sisi-sisi-sisi. g. Terdapat 1 mahasiswa juga berpendapat bahwa cara menunjukkan

kekongruenan yaitu berdasarkan sudut-sudut-sudut dan berdasarkan sisi-sisi-sisi.

h. Terdapat 1 mahasiswa mengatakan bahwa ada 3 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu kekongruenan berdasarkan sudut-sudut-sudut, kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

i. Terdapat 4 mahasiswa yang memiliki 2 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu dengan menunjukkan sisi-sisi yang sama panjang dan menunjukkan sudut-sudut sama besar.

j. Terdapat 1 mahasiswa memiliki 3 cara yang lain dalam menunjukkan kekongruenan yaitu dengan menunjukkan perbandingan sisi, menunjukkan perbandingan sudut, menunjukkan perbandingan sisi dan sudut.

k. Terdapat 1 mahasiswa berpendapat bahwa ada 4 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sudut, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

l. Terdapat 1 mahasiswa memiliki 4 cara dalam menunjukkan kekongruenan, yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sisi-sisi, kekongruenan berdasarkan sisi- sisi-sudut, kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sudut, kekongruenan berdasarkan sudut-sisi-sudut.

m. Terdapat 1 mahasiswa berpendapat bahwa ada 2 cara untuk menunjukkan kekongruenan yaitu dengan mencari panjang sisi dengan menggunakan data yang diketahui, misalnya salah satu sudut pada bangun datar tersebut diketahui maka panjang sisi dapat dicari dengan menggunakan jenis-jenis sudut, serta menunjukkan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Terdapat 5 mahasiswa yang hanya menjelaskan cara menunjukkan bangun datar yang kongruen (bangun datar segiempat), 25 mahasiswa dapat menjelaskan cara menunjukkan bangun datar segitiga yang kongruen dengan tiga cara yaitu kekongruenan berdasarkan sisi-sudut-sisi, sisi-sisi-sisi-sudut-sisi, dan sudut-sisi-sudut, dan 2 mahasiswa dapat menjelaskan cara menunjukkan kekongruenan pada bangun datar segitiga dengan empat cara yaitu kekongruenan berdasarkan sudut-sisi, sisi-sisi-sisi, sudut-sisi-sudut, sudut-sudut-sisi. 10 mahasiswa tidak dapat

menjawab mengenai cara menunjukkan bangun datar yang kongruen. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mampu dalam menyebutkan cara untuk menunjukkan bangun datar kongruen baik untuk bangun datar segitiga maupun bangun datar segi-n dimana � > 3.

7. Menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan dalam pemecahan masalah

a. Terdapat 4 mahasiswa tidak dapat membuktikan kesebangunan dan kekongruenan

b. Terdapat 4 mahasiswa tidak menggunakan kesebangunan dan kekongruenan dalam menjawab soal

c. Terdapat 2 mahasiswa tidak dapat membandingkan sisi-sisi yang bersesuaian

d. Terdapat 1 mahasiswa menggunakan 3 bangun datar yang sebangun sekaligus untuk menjawab soal dengan membandingkan sisi-sisi yang bersesuaian.

e. Terdapat 3 mahasiswa yang sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (segitiga) namun tidak ditunjukkan dengan pembuktian dan belum dapat menunjukkan bangun datar yang kongruen.

f. Terdapat 1 mahasiswa sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang kongruen tapi tidak ditunjukkan dengan pembuktian, selain itu mahasiswa ini belum dapat menunjukkan bangun datar yang sebangun.

g. Terdapat 1 mahasiswa sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (trapesium) tapi tidak ditunjukkan dengan pembuktian dan belum dapat menunjukkan bangun datar yang kongruen.

h. Terdapat 1 mahasiswa juga sudah bisa menunjukkan bangun datar yang sebangun dan kongruen.

i. Terdapat 2 mahasiswa sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (segitiga) tapi salah dalam pembuktiannya dan belum dapat menunjukkan bangun datar yang kongruen.

j. Terdapat 1 mahasiswa sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (segitiga) beserta pembuktiannya namun belum dapat menunjukkan bangun datar yang kongruen.

k. Terdapat 1 mahasiswa lainnya sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang kongruen (segitiga) namun salah dalam pembuktiannya selain itu mahasiswa ini belum dapat menunjukkan bangun datar yang sebangun.

l. Terdapat 21 mahasiswa yang tidak dapat memecahkan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan/ tidak menjawab

Terdapat 1 mahasiswa yang dapat menunjukkan dan membuktikan bangun datar yang sebangun dan kongruen, 1 mahasiswa dapat menunjukkan dan membuktikan bangun datar yang sebangun dan 40 mahasiswa tidak dapat menunjukkan serta membuktikan dengan benar

bangun datar yang sebangun dan kongruen. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mampu dalam menyelesaikan soal yang terkait dengan kesebangunan dan kekongruenan dengan bangun datar trapesium.

8. Menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan dalam pemecahan masalah

a. Terdapat 1 mahasiswa yang sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (segitiga) tapi tidak ditunjukkan dengan pembuktian dan belum dapat menunjukkan bangun datar yang kongruen

b. Terdapat 5 mahasiswa lainnya sudah dapat menunjukkan dan membuktikan bangun datar yang sebangun dan kongruen

c. Terdapat 2 mahasiswa tidak dapat membuktikan kesebangunan dan kekongruenan dalam pemecahan masalah.

d. Terdapat 10 mahasiswa yang sudah dapat menunjukkan adanya 2 bangun datar yang sebangun (segitiga) tapi tidak ditunjukkan dengan pembuktian

e. Terdapat 10 mahasiswa ini sudah dapat menggunakan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam memecahkan masalah.

f. Terdapat 16 mahasiswa yang tidak menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan dalam menjawab soal

g. Terdapat 8 mahasiswa lainnya tidak dapat menjawab soal yang menggunakan konsep kesebangunan dan kekongruenan dalam memecahkan masalah/tidak menjawab

Terdapat 5 mahasiswa yang dapat menunuukkan dan membuktikan dengan benar bangun datar yang sebangun dan kongruen. 37 mahasiswa tidak dapat menunjukkan dan membuktikan dengan benar bangun datar yang sebangun dan kongruen. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak mampu dalam menyelesaikan soal yang terkait dengan kesebangunan dan kekongruenan untuk bangun datar persegi dan persegi panjang.

9. Membuat contoh soal kesebangunan

Di dalam membuat contoh soal mengenai kesebangunan, terdapat 4 level soal menurut Taksonomi Bloom yang diklasifikasikan oleh peneliti, yaitu level pengetahuan, level pemahaman, level aplikasi, level analisis, level sintesis, level evaluasi. Berikut ini adalah pengelompokkan mahasiswa menurut jawaban membuat contoh soal kesebangunan.

a. Terdapat 4 mahasiswa yang sudah dapat membuat soal mengenai kesebangunan dan pertanyaan tersebut dikategorikan dalam pertanyaan pemahaman (level 2), namun pertanyaan atau soal yang dibuat kurang valid dan jawaban yang dibuat sudah benar

b. Terdapat 3 mahasiswa juga sudah sudah dapat membuat soal mengenai kesebangunan dan pertanyaan tersebut dikategorikan dalam pertanyaan pemahaman (level 2), namun pertanyaan atau soal yang dibuat kurang valid dan jawaban yang dibuat juga salah

c. Terdapat 23 orang sudah dapat membuat pertanyaan tentang kesebangunan yang termasuk pada pertanyaan level pemahaman disertai dengan jawaban yang benar

d. Terdapat 3 mahasiswa juga sudah dapat membuat pertanyaan tentang kesebangunan yang termasuk pada pertanyaan level pemahaman namun jawabannya salah

e. Terdapat 7 mahasiswa sudah dapat membuat pertanyaan yang levelnya lebih tinggi lagi, yaitu level aplikasi disertai dengan jawaban yang benar

f. Terdapat 2 mahasiswa yang belum dapat membuat soal mengenai kesebangunan/tidak menjawab

Terdapat 30 mahasiswa yang dapat membuat soal dan jawaban yang benar terkait dengan kesebangunan, dan 12 mahasiswa tidak dapat membuat soal yang berhubungan dengan kesebangunan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu dalam membuat contoh soal yang terkait dengan kesebangunan.

10. Membuat contoh kekongruenan

Di dalam membuat contoh soal mengenai kekongruenan, terdapat 4 level soal menurut Taksonomi Bloom yang diklasifikasikan oleh peneliti, yaitu level pengetahuan, level pemahaman, level aplikasi, level analisis, level sintesis, level evaluasi. Berikut ini adalah pengelompokkan mahasiswa menurut jawaban membuat contoh soal kekongruenan.

a. Terdapat 3 mahasiswa yang sudah dapat membuat pertanyaan yang termasuk di level pemahaman namun pertanyaan yang dibuat kurang valid disertai dengan jawaban yang benar

b. Terdapat 6 mahasiswa lain juga sudah dapat membuat pertanyaan mengenai kekongruenan dan termasuk pada soal pemahaman namun soal yang dibuat kurang valid dan jawaban juga masih salah

c. Terdapat 20 mahasiswa yang sudah dapat membuat soal kekongruenan pada level pemahaman dengan disertai jawaban yang benar

d. Terdapat 1 mahasiswa juga sudah dapat membuat soal kekongruenan pada level pemahaman dan jawaban yang dibuat juga sudah benar namun kurang lengkap

e. Terdapat 2 mahasiswa sudah dapat membuat soal kekongruenan pada level pemahaman dan jawaban yang dibuat masih salah

f. Terdapat 1 mahasiswa sudah dapat membuat soal mengenai kekongruenan pada level aplikasi, disertai dengan jawaban yang benar g. Terdapat 1 mahasiswa yang juga sudah dapat membuat soal mengenai kekongruenan pada level aplikasi, jawaban yang dibuat sudah benar namun kurang lengkap

h. Terdapat 4 mahasiswa lainnya hanya membuat soal yang masuk pada level pengetahuan

j. Terdapat 1 mahasiswa membuat soal tetapi soal yang dibuat bukan soal kekongruenan.

Terdapat 21 mahasiswa dapat membuat soal serta jawaban yang benar mengenai kekongruenan dan 21 mahasiswa tidak dapat membuat soal serta jawaban mengenai kekongruenan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kurang mampu dalam membuat soal yang terkait dengan kekongruenan.

D. Data Hasil Wawancara

Baca selengkapnya

Dokumen terkait