• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses pengambilan data penelitian pemanfaatan buku teks tematik guru dan siswa dalam pembelajaran tematik pada kelas IV MI/SD di kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan berlangsung pada bulan Februari-April 2017 dengan menggunakan teknik observasi, analisis dokumen, dan angket. Observasi dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan pada tiap-tiap sekolah, dan angket diisi oleh guru dan siswa di kelas setelah selesai pembelajaran. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan buku tematik guru dan siswa, peneliti membuat catatan lapangan dan dokumentasi sebagai pendukungnya. Catatan lapangan dibuat setelah kegiatan observasi pembelajaran selesai dilaksanakan.

Analisis dokumen dilakukan sebelum proses observasi dan penyebaran angket berlangsung. Dokumen yang dianalisis adalah RPP, untuk mengetahui seberapa baik penggunaan buku tematik guru dan buku tematik guru dan siswa untuk mengetahui isi/konten yang terdapat dalam buku tersebut. Observasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan buku tematik guru dan siswa dalam pembelajaran dan angket

digunakan untuk mengetahui sikap guru terhadap buku tematik guru dan siswa terhadap buku tematik siswa.

Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian: a. Analisis Buku Teks Tematik Guru

Hal pertama yang akan dideskripsikan adalah penilaian tentang buku teks tematik siswa dan guru yang digunakan oleh masing-masing sekolah. Berdasarkan analisis yang dilakukan, buku guru terbitan Kemendikbud revisi 2016 yang digunakan di MIN I Ciputat dan SDN Ciputat VI menunjukan nilai 74 atau dalam cukup baik. Buku tematik guru dikatakan cukup baik karena perumusan indikator pencapaian KD, perumusan tujuan pembelajaran, dan metode belajar yang tergolong baik.

Media pembelajaran yang dicantumkan dalam buku cukup baik karena penggunaan metode pembelajaran selalu berbeda dalam tiap pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dan petunjuk kegiatan tercantum juga dalam buku tematik guru, maka buku tematik guru layak dijadikan pedoman dalam penulisan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran serta berguna untuk membantu guru dalam menggunakan buku teks tematik siswa.

Kemudian, buku tematik guru terbitan Yudhistira tahun 2014 yang digunakan oleh SD Dua Mei menunjukan nilai rendah dalam deskripsi cukup baik yakni 59. Guru dan siswa menggunakan satu buku yang sama, tidak seperti dalam buku teks tematik terbitan kemendikbud yang memisahkan buku guru dan buku siswa, buku tematik terbitan Yudhistira menyatukan antara buku guru dan buku siswa. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator dalam buku ini tetap dicantumkan seperti buku terbitan Kemendikbud hanya, KD yang disebutkan dalam buku tidak tertulis nomer KD padahal, nomer KD dibutuhkan agar guru mengetahui jenis kompetensi apa saja (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang akan dicapai dalam pembelajaran menggunakan buku tersebut, jadi guru harus menganalisis sendiri untuk diturunkan ke dalam RPP.

Perumusan indikator, pemilihan materi ajar, dan sumber belajar dikategorikan baik karena semua tertulis dalam buku Yudhistira. Namun, perumusan tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan pedoman penilaian tidak tercantum dalam buku. Karena tidak mencantumkan tujuan, langkah kegiatan, dan pedoman penilaian, maka buku tersebut tidak terlalu membantu guru dalam langkah pembelajaran dan proses penilaian. Guru harus menggunakan kemampuan sendiri untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang telah tercantum.

Buku tematik guru terbitan Masmedia yang digunakan MI Pembangunan menunjukan nilai 75 atau dalam deskripsi cukup baik. Tujuan pembelajaran yang dibuat sangat sesuai dengan karakteristik siswa dalam pembelajaran tematik yakni holistik, bermakna, otentik, dan aktif 74 serta, langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam buku memudahkan guru dalam melakukan KBM. Dari penjelasan di atas, buku guru terbitan Masmedia dikatakan layak menjadi pedoman guru dalam membuat RPP dan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Analisis Buku Teks Tematik Siswa

Analisis buku teks tematik siswa terbitan Kemendikbud revisi 2016 menunjukan nilai 70, berarti buku tersebut tergolong cukup baik. Buku teks tematik siswa memiliki keakuratan dan pendukung materi pembelajaran dan penyajiannya yang baik serta bahasa yang komunikatif dan memotivasi siswa. Materi dalam buku siswa tidak luas, namun hal tersebut akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa dalam mendorong mereka untuk mencari tahu lebih banyak dari sumber belajar lain mengenai materi yang sedang mereka pelajari.

Selanjutnya, penilaian buku teks tematik siswa terbitan Yudhistira menunjukan nilai 74 yakni dalam kategori cukup baik. Buku ini mencakup materi yang luas, cukup dalam, serta akurat. Pendukung penyajian berada

pada posisi sangat baik karena buku ini menggunakan gambar-gambar yang real dan menarik sehingga dapat membantu siswa untuk menalar dan melakukan kegiatan mandiri. Kegiatan pembelajaran pun tidak jauh berbeda dengan buku terbitan Kemendikbud.

Kemudian, analisis buku teks tematik siswa terbitan Masmedia menunjukan nilai 74 atau dalam deskripsi cukup baik. Materi dan kegiatan yang terdapat dalam buku siswa juga sesuai dengan media yang dicantumkan. Guru jadi lebih kreatif lagi untuk mengembangkan materi ajar yang ada pada buku, terlihat bahwa guru sering menggunakan media audio visual untuk membantu siswa lebih memahami materi yang ada pada buku tematik siswa. Kolom kegiatan siswa seperti “Mari Berdikusi”, “Mari Renungkan”, dan sebagainya digunakan secara optimal oleh guru untuk melengkapi kegiatan belajar mengajar.

c. Deskripsi Hasil Penelitan di Sekolah 1) MIN I Ciputat

Pada observasi pertama, Kelas IV SD Dua Mei sedang melakukan kegiatan pembelajaran ke-1. Kegiatan diawali dengan kegiatan berdoa dan hafalan Qur’an, guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi dengan pertanyaan-pertanyaan beserta contoh real, “Coba deh kalian lihat, ibu mendorong meja nih! Mejanya bergerak tidak? (sambil mendorong meja)”. Tanya jawab dilakukan beberapa kali hingga siswa paham. Kemudian, guru memberikan selembar kertas meteri gaya. Guru meminta siswa secara berkelompok membaca informasi tersebut dan mempersilakan bertanya jika ada hal yang membingungkan. Setelah selesai membaca, guru memberikan latihan individu.

Setelah siswa selesai mengerjakan latihan, guru meminta siswa mengumpulkannya dan membuka teks cerita berjudul “Asal Mula Telaga Warna”. Siswa membaca secara bergantian. Guru melakukan tanya jawab seperti jenis cerita, tokoh dan pesan moral yang ada dalam cerita tersebut. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kembali

cerita tersebut. Kegiatan pembelajaran berakhir dengan tanya jawab mengenai cerita “Telaga Warna”. Guru tidak memberikan latihan untuk materi bahasa Indonesia. Refleksi tidak dilakukan dalam kegiatan ini.

Pembelajaran ini menunjukan salah satu karakteristik pembelajaran tematik yakni kontekstual namun, penggunaan sumber belajar dan media tidak beragam. Guru tidak memaksimalkan fasilitas yang ada. Penggunaan buku tematik guru jadi dirasa cukup efektif. penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif juga. Siswa terlihat cukup memahami materi bahasa Indonesia, dan mereka bisa menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan bahasa mereka sendiri setelah membaca teks ketika ditunjuk secara acak oleh guru.

Pada pertemuan ke-2, guru memulainya dengan berdo’a dan hafalan Qur’an seperti kemarin. Guru selanjutnya melakukan kegiatan apresepsi mengenai kegemaran seseorang, kali ini siswa diminta mengisi tabel wawancara teman sekelasnya. Siswa mengerjakannya dengan antusias berkeliling kelas mewawancarai teman-temannya. Setelah selesai, selanjutnya guru mengaitkan cerita Telaga Warna kemarin dengan materi pengaruh lingkungan serta mata pencaharian. “Anak-anak ibu yang hebat, tahu nggak kalau di telaga kita bisa memanfaatkan apa saja?”. Beberapa siswa menjawab pertanyaan tersebut. Guru selanjutnya menampilkan gambar melalui proyektor mengenai kabupaten Tabanan. Guru melakukan tanya jawab mengenai gambar-gambar tersebut.

Setelah berdiskusi mengenai kegiatan yang dapat dilakukan pada di kabupaten Tabanan, guru meminta siswa bergantian membacakan cerita berjudul “Asal Mula Bukit Catu”. Selanjutnya guru bertanya “Siapa saja tokoh yang ada dalam cerita tersebut?” seperti biasa, guru melakukan tanya jawab mengenai jenis cerita, tokoh, dan watak dari cerita tersebut. Selanjutnya guru meminta siswa mengerjakan soal latihan pada halaman 28. Terlihat beberapa siswa yang bingung dalam menjawab soal, namun guru selalu membantu siswa dengan

menjelaskan maksud pertanyaan pada latihan tersebut. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa membahas jawabannya. Kemudian guru bersama siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari pembelajaran yang telah mereka lakukan hari ini.

Kegiatan pembelajaran tersebut berlangsung dengan baik, media proyektor digunakan untuk memicu pengetahuan dan keaktifan siswa. Guru juga memberikan kegiatan yang sesuai dengan karakteristik siswa yang aktif dengan meminta mereka mewawancarai teman sekelasnya. Penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif. Siswa mengerjakan latihan mandiri pada buku teks tematik dan menggunakan cerita di dalam buku tersebut untuk mempelajari materi bahasa Indonesia. Penggunaan buku guru terlihat efektif, tujuan pembelajaran kali ini terlihat tercapai semua dengan beragam kegiatan di atas. Guru banyak terlihat membantu siswa dalam menggunakan buku teks tematik siswa.

Pada pertemuan ke-3 siswa sedang melakukan pembelajaran ke- 4. Guru memberikan pertanyaan sebagai pembuka pelajaran “Siapa yang tahu lagu-lagu daerah?” siswa pun riuh menjawab pertanyaan sambil mengangkat tangan. Selanjutnya guru meminta siswa membentuk 4 kelompok untuk menyanyikan lagu tersebut, selanjutnya guru meminta masing-masing kelompok untuk maju ke depan bergantian menyanyikan lagu tersebut. Setelah selesai, guru mengoreksi penampilan siswa.

Selanjutnya siswa diminta untuk membaca cerita fiksi yang ada dalam buku teks siswa berjudul “Kasuari dan Dara Mahkota”. Setelah membaca, guru melakukan tanya jawab mengenai tokoh, watak, dan jenis cerita seperti kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan selanjutnya, guru meminta siswa memperhatikannya “Tadi kalian sudah baca, burung kasuari bisa terbang lebih cepat daripada burung dara. Kasuari pake gaya apa si terbangnya itu?” beberapa siswa menjawab sesuai dengan kemampuannya. Guru melakukan tanya jawab mengenai gaya

dapat memengaruhi benda. Setelah itu guru meminta siswa melakukan percobaan secara berkelompok mengenai gaya dapat memengaruhi benda dan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan. Siswa pun langsung mengerjakan tugas yang diberikan guru, beberapa siswa bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Setelah selesai, siswa mengumpulkan laporan hasil diskusinya pada guru dan guru menutup pelajaran tanpa menyimpulkan kegiatan yang dilakukan.

Pembelajaran kali ini terlihat cukup menyenangkan dan kontekstual karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh siswa, kegiatan berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru terlihat banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan banyak memberikan waktu untuk siswa berfikir secara logis menunjukan penggunaan buku tematik guru cukup efektif karena tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan terlihat selaras. Hanya saja, guru tidak melakukan kegiatan refleksi atau menyimpulkan. Lalu, pada pembelajaran kali ini penggunaan buku teks tematik siswa terlihat cukup efektif karena guru hanya menggunakan cerita yang ada pada buku untuk memaparkan materi pembelajaran. Tidak ada latihan di dalam buku tersebut yang digunakan dalam pembelajaran.

Pada angket efektivitas penggunaan buku guru menunjukan 100% menggunakannya secara efektif. Artinya guru merasa sangat terbantu dalam membuat komponen perencanaan pembelajaran. Guru juga terbantu dalam menggunakan buku siswa melalui petunjuk yang ada pada buku guru. Hal ini hampir selaras dengan hasil observasi yang menyatakan bahwa penggunaan buku tematik guru cukup efektif. walaupun tidak sepenuhnya menggunakan materi dan latihan soal yang ada dalam buku teks tematik siswa namun, guru tetap mengembangkan materi ajar dan membantu siswa dalam menemukan informasi yang diperlukan dalam teks yang digunakan dari buku siswa.

Sesuai dengan penilaian RPP yang diperoleh yakni 74 dalam deskripsi cukup baik. Berarti, guru menggunakan buku tematik guru dengan cukup efektif. terlihat guru mengembangkan indikator dan membuat tujuan pembelajaran. Guru tidak terpaku pada strategi yang ada di buku, namun selalu mengembangkan atau memodifikasinya. Namun, penilaian hasil belajar tidak tercantum baik dalam RPP, guru hanya mencantumkan cara penilaian dan beberapa soal tanpa melampirkan kunci jawaban dan pedoman penskoran.

Dari hasil angket efektivitas penggunaan buku siswa, 70% siswa merasa telah menggunakan buku teks tematik siswa dengan cukup efektif. Seperti hasil observasi yang dilakukan, siswa terlihat menggunakan teks bacaan untuk mencari informasi mengenai jenis cerita dan sebagainya. Mereka merasa bahwa penggunaan buku tematik membuat mereka cukup sering mendapat kemudahan dalam belajar, dan memberikan kesempatan untuk belajar mandiri karena siswa juga sering belajar secara mandiri maupun bersama orangtua di rumah. Namun jarang merasa kegiatan yang dilakukan dengan buku teks tematik menarik, karena pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan buku tematik cukup banyak dilakukan dan lebih mengandalkan kemampuan guru dalam mengelola kelas.

2) MI Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada pertemuan pertama, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, dan apresepsi dengan bertanya mengenai adakah upacara adat yang pernah siswa lakukan. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran lalu memberikan sebuah video tentang upacara adat, siswa memperhatikan dengan seksama. Setelah video selesai guru melakukan tanya jawab mengenai video tersebut. Selanjutnya siswa diminta oleh guru untuk membaca teks buku tematik halaman 65 berjudul “Upacara Seren Taun”, guru meminta siswa menuliskan kembali informasi yang terdapat dalam teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri.

Setelah itu, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikannya ke depan kelas. Setelah selesai, guru meminta siswa membuka buku halaman 67 dan membaca teks berjudul “Pesta Laut”. Guru melakukan tanya jawab mengenai teks tesebut. Setelah itu, guru memberikan ice breaking, siswa mengikuti gerakan dalam sebuah video dengan diiringi musik “Pokemon”. Penerapan ice breaking dirasa cukup membuat siswa rileks karena kegiatan ini memicu gerak aktif siswa. Selanjutnya guru meminta siswa mengamati gambar peta dan meminta siswa mengerjakan soal tentang titik koordinat.

Setelah selesai siswa mengumpulkan bukunya ke meja guru dan guru langsung memberikan penilaiannya. Guru bersama siswa membahas jawaban soal tadi. “Coba Sahla, nomer satu itu harusnya titiknya ada di mana?” siswa tersebut menjawab dengan suara pelan, guru pun menegaskannya kembali. Setelah itu, siswa diminta mendiskusikan cara melestarikan budaya di Indonesia. Beberapa perwakilan kelompok diminta berpresentasi, kelompok siswa yang ditunjuk terlihat baik dalam menyampaikan hasil diskusinya. Beberapa anak terlihat bertanya mengenai maksud soal tersebut dan guru selalu membantu menerangkannya.

Dalam kegiatan penutup, guru meminta siswa untuk mengisi kegiatan “Mari Renungkan” yang terdapat pada setiap akhir pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan kesempatan pada siswa merangkum dengan bahasa mereka sendiri apa saja yang sudah mereka pelajari hari ini. Guru memberitahukan pada siswa untuk membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembelajaran esoknya.

Dalam pembelajaran ini, penggunaan buku teks tematik siswa terlihat efektif. Siswa selalu mengerjakan soal-soal latihan mandiri yang terdapat pada buku dan menggunakan materi yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat efektif, kegiatan dalam RPP juga selaras dengan realisasinya di kelas, tujuan pembelajaran pun hampir semuanya tercapai. Guru juga membantu siswa dalam

menjelaskan soal-soal dalam buku teks tematik siswa yang tidak mereka pahami.

Pada pertemuan ke-2 Kelas IV G melaksanakan pembelajaran ke-6. Pada kegiatan pendahuluan guru melakukan kegiatan apersepsi. Setelah itu, guru memicu semangat siswa dengan senam GE mu fa mi re, lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari itu. Setelah pembukaan, guru memutar video tentang suku Boti, siswa mengamati dengan seksama. Selanjutnya, siswa diminta untuk membaca teks mengenai suku Boti dan diminta untuk menceritakannya kembali dengan menuliskan dalam bentuk paragraf.

Salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk maju kedepan menceritakan hasil pengamatannya. “Suku Boti merupakan suku yang berasal dari Timor, mereka mempercayai bahwa kalau kita mau selamat maka mereka harus menjaga alam. Tidak semua anak-anak di suku Boti boleh sekolah, hanya ada satu orang dari setiap keluarga yang diperbolehkan.” Seorang murid berpresentasi. Seperti pada pembelajaran sebelumnya, siswa tidak terlihat kesulitan ketika diminta menceritakan kembali tentang suku Boti karena video yang telah mereka lihat sebelumnya. Pemutaran video memang diandalkan oleh guru untuk memicu pemahaman siswa.

Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi tabel refleksi tentang kerjasama dilingkungan sekolah dan rumah yang pernah mereka lakukan, guru lalu meminta salah satu siswa maju ke depan kelas. pembelajaran dipotong jam istirahat lalu dilanjutkan kegiatan membuat poster. Guru meminta siswa mengeluarkan alat-alat yang dibutuhkan. Poster dibuat secara individu, temanya “Melestarikan Permainan Tradisional”. Beberapa siswa terlihat semangat dalam mengerjakan posternya, namun beberapa yang lainnya terlihat malas dan bingung. Sebelumnya, guru memberikan contoh poster yang dapat memicu kreatifitas siswa.

Setelah selesai, siswa diminta mempresentasikan poster yang telah dibuatnya. Salah seorang siswa menggambar orang sedang bermain layangan, “Ini adalah anak-anak yang lagi bermain layangan di lapangan, kita harus bermain layangan jangan bermain game di HP” papar siswa tersebut. Lalu guru mengumpulkan poster yang telah dibuat dan poster terbaik ditempel di dinding kelas. Seperti kemarin, siswa dalam mengisi kegiatan “Mari Renungkan” lalu bersama guru, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini. Siswa cukup antusias mengikuti pembelajaran hari ini, terlihat dari bersedianya siswa membuat poster dan maju untuk presentasi.

Penggunaan buku teks tematik siswa dalam pembelajaran ini terlihat efektif. Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada buku tersebut. Guru juga menyesuaikan sumber belajar dengan materi pelajaran yang ada di buku. Penggunaan buku tematik guru juga terlihat cukup efektif, kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP dan tujuan pembelajaran hampir tercapai seluruhnya.

Pertemuan ke-3 Pada kegiatan awal, guru memberikan apersepsi mengenai permainan tradisional. Guru bertanya “Coba sebutkan macam-macam permainan tradisional yang kalian ketahui!” siswa antusias menjawab, kelas pun menjadi riuh. Selanjutnya, guru meminta siswa mengamati teks bacaan dan mengenai enggrang pada buku teks tematik siswa. Guru meminta siswa mencatat informasi penting dan menuliskan kesimpulan teks tersebut dalam sebuah paragraf lalu guru menunjuk satu orang untuk presentasi. "Enggrang adalah salah satu permainan tradisional Indonesia, ada yang terbuat dari bambu adapula yang dari batok kelapa. Enggrang cukup sulit untuk dimainkan karena membutuhkan keseimbangan” papar salah satu siswa. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal yang terdapat dalam buku tematik siswa. Setelah selesai. siswa mengumpulkannya. Tidak ada pemutaran video dalam pembelajaran kali ini.

Setelah selesai, guru meminta siswa turun ke lapangan untuk mempraktikkan cara bermain enggrang. Masing-masing kelas diberikan dua enggrang, satu terbuat dari batok kelapa dan satu lagi dari bambu. Siswa bergantian mencoba memainkan enggrang tersebut dibantu dengan guru kelas masing-masing. Seluruh kelas IV melakukan perlombaan estafet enggrang. Enggrang yang digunakan dalam perlombaan ini adalah enggrang batok kelapa. Siswa berbaris pada kedua sisi lapangan, dan bergantian berjalan melintasi lapangan secara estafet dengan menggunakan enggrang, kelas yang paling cepat melakukan estafet adalah pemenengnya. Kegiatan ditutup dengan istirahat dan dilanjutkan kembali setelah istirahat. Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan, dan menuliskan kegiatan refleksi.

Dari kegiatan tersebut, siswa terlihat sangat antusias dalam kegiatan kali ini. Bukan hanya kemampuan pengetahuan saja yang dilatih di sini tapi juga kemampuan afektif dan psikomotorik anak dilatih, sangat cocok dengan tujuan pembelajaran tematik yaitu mewujudkan pembelajaran PAKEM. Penggunaan buku tematik siswa terlihat efektif. Siswa melakukan kegiatan dan menggunakan materi pada buku untuk membantunya dalam mengerjakan kegiatan menyimpulkan. Penggunaan buku guru dalam kegiatan ini juga terlihat efektif, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP. Tujuan pembelajaran kali ini hampir tercapai semua.

Selanjutnya, perolehan nilai angket efektivitas penggunaan buku tematik guru menunjukan 80% guru merasa menggunakannya dengan efektif. guru merasa terbantu dengan adanya buku tematik dalam mengembangkan indikator pembelajaran terlebih dalam mengembangkan materi ajar. Strategi dan langkah pembelajaran yang ada dalam buku guru mendorong guru melakukan hal yang maksimal seperti dalam kegiatan mempraktekkan permainan enggrang.

Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi yang menunjukan seluruh pembelajaran menggunakan buku guru dilakukan secara efektif. Hasil penilaian RPP juga menunjukan angka 75 yakni dalam deskripsi efektif. Guru merumuskan indikator sesuai dengan KD yang diperlukan, juga merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, guru juga menggunakan beragam media selama pembelajaran. Namun, pedoman penilaian siswa tidak nampak dalam RPP.

Hasil observasi menunjukan bahwa penggunaan buku teks tematik siswa menunjukan penggunaanya efektif. Hal tersebut sesuai dengan hasil angket efektivitas penggunaan buku teks tematik siswa yang menunjukan 90% siswa menyatakan efektif, siswa menyukai dan mudah dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan dengan buku tematik, siswa juga merasa terbantu dan mudah dalam belajar secara mandiri mereka menjawab jarang mengerjakan tugas-tugas yang ada

Dokumen terkait