• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pada umumnya setiap KAP dalam menjalankan aktivitasnya didasarkan pada tujuan yang dicapai. Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang ada di Surabaya dan tercatat 43 KAP yang sudah terdaftar di IAPI, dimana jumlah data yang diasumsikan setiap KAP memiliki 5 auditor dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 68 auditor yang bekerja di seluruh KAP di Surabaya, sehingga teknik penentuan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.

Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 48 pernyataan yang terdiri dari 3 bagian, yaitu: Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai Profesionalisme Auditor yang terdiri dari 26 pernyataan, untuk Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai Kualitas Audit yang terdiri dari 4 pernyataan, sedangkan bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai Tingkat Materialitas yang terdiri dari 18 pernyataan.

Tabel 4.2

Skor yang diperoleh dari jawaban responden mengenai Profesionalisme Auditor (X)

A Profesionalisme Auditor (X) Skor

1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 To tal 1 .

Saya menggunakan segenap pengetahuan kemampuan dan pengalaman saya dalam melaksanakan proses pengauditan

0 10 10 36 12 68

2 .

Saya akan teguh profesi sebagai auditor meskipun saya mendapat tawaran pekerjaan lain dengan imbalan yang lebih besar

2 6 16 24 20 68

3 .

Saya mendapat kepuasan batin dengan profesi sebagai auditor

8 10 14 18 18 68 4

.

Pekerjaan sebagai auditor sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu dan sampai nanti

4 18 10 28 8 68

5 .

Saya mau bekerja di atas batas normal untuk membantu KAP dimana saya bekerja, agar saya sukses

10 8 8 36 6 68

6 .

Saya merasa terlalu riskan untuk meninggalkan pekerjaan saya sekarang ini

2 14 26 18 8 68

7 .

Saya ikut memiliki organisasi dimana saya bekerja

10 10 20 18 10 68 8

.

Saya berlangganan dan membaca secara rutin majalah dan jurnal tentang eksternal audit dan publikasi profesi lainnya

8 8 12 36 4 68

9 .

Dalam bekerja seringkali saya menghindari tugas-tugas yang harus saya kerjakan

6 8 20 30 4 68

1 0

Profesi eksternal auditor adalah profesi yang penting di masyarakat

4 4 14 26 20 68

1 1

Dalam menjalankan pekerjaan saya selalu mendukung prinsip transparansi

4 6 20 22 16 68

1 2

Profesi eksternal auditor mampu

menjaga kekayaan negara/masyarakat

2 6 6 46 8 68

dijadikan dasar kepercayaan masyarakat terhadap

pengelola kekayaan negara

6 2 6 46 8 68

1 4

Profesi eksternal auditor merupakan satu-satunya

profesi yang menciptakan transparansi dalam masyarakat

2 10 30 20 6 68

1 5

Jika ada kelemahan independensi eksternal auditor

akan merugikan masyarakat

2 10 18 32 6 68 1

6

Jika orang/masyarakat memandang saya tidak independen

terhadap suatu penugasan, saya akan menarik diri

dari penugasan tersebut

2 16 16 30 4 68

1 7

Saya ikut terlibat secara emosional terhadap KAP dimana saya bekerja

8 8 22 24 6 68 1

8

Pemeriksaan atas laporan keuangan untuk menyatakan pendapat

tentang kewajaran laporan keuangan hanya dapat

dilakukan oleh eksternal auditor

6 10 10 22 20 68

1 9

Eksternal auditor mempunyai cara yang dapat diandalkan

untuk menilai kompetensi eksternal auditor lain

8 8 18 20 14 68

2 0

Ikatan eksternal auditor harus mempunyai cara dan kekuatan untuk pelaksanaan standar untuk eksternal auditor

2 10 12 22 22 68

2 1

Saya merencanakan dan memutuskan hasil audit saya

berdasarkan fakta yang saya temui dalam proses pemeriksaan

4 8 8 26 22 68

2 2

Dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan saya

tidak berada dibawah tekanan manajemen

4 8 2 34 20 68

2 3

Dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan saya

tidak berada dibawah tekanan

para eksternal auditor 2

5

Saya sering mengajak rekan-rekan seprofesi untuk bertukar

pendapat tentang masalah yang ada baik dalam satu

organisasi maupun organisasi lainnya

8 2 22 26 10 68

2 6

Saya mendukung adanya organisasi ikatan eksternal auditor

8 8 12 36 4 68 Rata-rata 5,1 8,7 14,9 28,1 11,1

(Sumber: Lampiran 2)

Berdasarkan dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban setuju sebesar 28,1% yang artinya bahwa Profesionalisme Auditor yang dimiliki oleh 68 auditor di KAP Surabaya cukup tinggi.

4.3.2. Hasil Jawaban dari Responden mengenai Kualitas Audit (X2)

Tabel 4.3

Skor yang diperoleh dari jawaban responden mengenai Kualitas Audit (X2)

B Kualitas Audit (X2) Skor

1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 To tal 1. Sebelum melakukan audit, auditor

harus memperoleh pengetahuan tentang sistem yang digunakan oleh auditan

0 10 30 18 10 68

2. Selain melakukan audit saya juga memberikan masukan dan perbaikan terhadap sistem yang ada

0 6 18 28 16 68

3. Dalam melakukan proses pengauditan saya telah memenuhi

standar audit dan sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan

4 8 8 24 24 68

4. Auditor eksternal perlu terus mengadakan program

pendidikan profesi bagi

auditornya

Rata-rata 1,5 7,5 17 26 16 (Sumber: Lampiran 2)

Berdasarkan dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban setuju yaitu sebesar 26% yang artinya bahwa Kualitas Audit yang dimiliki oleh 68 auditor di KAP Surabaya cukup tinggi.

4.3.3. Hasil Jawaban dari Responden mengenai Tingkat Materialitas (Y)

Tabel 4.4

Skor yang diperoleh dari jawaban responden mengenai Tingkat Materialitas (Y)

C Tingkat Materialitas (Y) Skor

1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 To tal 1. Materialitas adalah suatu konsep

yang vital dalam proses pengauditan

0 6 12 38 12 68

2. Materialitas berhubungan dengan karakteristik suatu statement, fakta, item yang diungkapkan atau metode berekspresi yang berpengaruh pada judgement seorang auditor

0 6 12 32 18 68

3. Saya merasa kesulitan dalam

menentukan tingkat materialitas

suatu transaksi

8 10 12 24 14 68

4. Dalam menyusun rencana audit saya akan mempertimbangkan resiko yang akan ditemui selama proses audit

2 14 12 36 4 68

5. Saya akan selalu membuat perencanaan audit yang akan datang

8 8 12 38 2 68 6. Materialitas menurut saya bukan

subyektif masing-masing auditor

8. Materialitas suatu rekening akuntansi salah saji menjadi faktor pertimbangan utama dalam menentukan kewajaran laporan keuangan

4 6 16 42 0 68

9. Dalam menentukan suatu transaksi itu material atau tidak saya

menggunakan dasar pengalaman dalam proses audit

4 8 20 32 4 68

10. Dalam menentukan ketepatan tingkat materialitas saya menggunakan

dasar pengetahuan dan kecakapan dalam pelaksanaan pekerjaan audit

0 6 12 30 20 68

11. Dalam menentukan suatu transaksi/saldo itu material saya sering menggunakan dasar sesuai dengan petunjuk manajemen

0 6 14 32 16 68

12. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas tidak dapat ditentukan oleh profesional tidaknya eksternal auditor

0 4 6 52 6 68

13. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas ditentukan oleh

kemampuan auditor membuat keputusan sendiri tanpa tekanan pihak lain

4 0 8 52 4 68

14. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas tidak ditentukan

oleh sikap yang dimiliki oleh akuntan sehubungan dengan imbalan yang diperolehnya dalam memeriksa laporan keuangan

0 8 32 26 2 68

15. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas ditentukan oleh komitmen auditor terhadap pekerjaannya

2 4 22 36 4 68

oleh tingkat kesadaran akuntan terhadap pentingnya peran dan manfaat profesi akuntan bagi masyarakat

4 8 16 38 2 68

17. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas ditentukan oleh tingkat kepercayaan akuntan terhadap peraturan profesi

4 6 22 34 2 68

18. Ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas ditentukan oleh baik tidaknya akuntan terhadap sesama profesi

0 4 22 30 12 68

Rata-rata 2,7 7,1 16,5 34,7 7 Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban setuju yaitu sebesar 34,67% yang artinya bahwa tingkat materialitas yang dimiliki oleh 68 auditor di KAP Surabaya cukup tinggi.

Dokumen terkait