BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari jawaban kuesioner yang disebar pada 52 responden (auditor dan staff auditor yang
bekerja pada KAP di Surabaya Pusat dan Timur minimal selama 3 (tiga) tahun), tetapi dari 52 kuesioner yang disebarkan ke responden tersebut, hanya 37 yang kembali. Kuesioner yang disebarkan ke responden tersebut terdiri dari 20 item pernyataan yang dibagi menjadi 4 bagian
Untuk memperjelas uraian tersebut diatas, maka berikut ini adalah hasil dari jawaban kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Keahlian Audit
(X1)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 (lima) item pertanyaan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai keahlian audit, dapat dilihat pada tabel 4.1, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Keahlian Audit (X1)
Jawaban K uesioner
1 2 3 4 5 6 7 It em
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 4 10,81 1 2,70 7 18,92 8 21,62 6 16,22 3 8,11 8 21,62 2 3 8,11 2 5,41 7 18,92 8 21,62 6 16,22 3 8,11 8 21,62 3 3 8,11 4 10,81 6 16,22 7 18,92 7 18,92 3 8,11 7 18,92 4 3 8,11 3 8,11 2 5,41 9 24,32 8 21,62 5 13,51 7 18,92 5 3 8,11 3 8,11 7 18,92 11 29,73 7 18,92 2 5,41 4 10,81 Mean 8,65 7,03 15,68 23,24 18,38 8,65 18,38 Sumber : Lampiran. 1
Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 4 atau jawaban cukup setuju yaitu sebesar 23,24% yang artinya bahwa tingkat keahlian audit yang dimiliki oleh auditor dan staff auditor yang bekerja pada KAP di
Surabaya Pusat dan Timur tersebut, terutama dalam hal mempertimbangkan prosedur evaluasi calon klien seperti review atas informasi keuangan dan manajemen, komunikasi auditor terdahulu sebelum menerima klien adalah cukup baik.
2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Independensi
(X2)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) item pertanyaan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai independensi ini, dapat dilihat pada tabel 4.2, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Independensi (X2)
Jawaban K uesioner
1 2 3 4 5 6 7 It em
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 4 10,81 8 21,62 3 8,11 6 16,22 2 5,41 5 13,51 9 24,32 2 2 5,41 7 18,92 5 13,51 2 5,41 7 18,92 4 10,81 10 27,03 3 5 13,51 4 10,81 4 10,81 3 8,11 5 13,51 6 16,22 10 27,03 4 7 18,92 2 5,41 3 8,11 2 5,41 7 18,92 4 10,81 12 32,43 Mean 12,16 14,19 10,14 8,78 14,19 12,84 27,70 Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 27,70% yang artinya bahwa tingkat independensi yang dimiliki oleh auditor dan staff auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya Pusat dan Timur, terutama dalam hal melakukan hubungan atau transaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan yang diaudit (klien) adalah sangat tinggi..
3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kompetensi (X3)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 (empat) item pertanyaan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai kompetensi, dapat dilihat pada tabel 4.3, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kompetensi (X3)
Jawaban K uesioner
1 2 3 4 5 6 7 It em
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 7 18,92 3 8,11 1 2,70 3 8,11 12 32,43 3 8,11 8 21,62 2 3 8,11 4 10,81 4 10,81 7 18,92 10 27,03 3 8,11 6 16,22 3 5 13,51 4 10,81 3 8,11 7 18,92 5 13,51 3 8,11 10 27,03 4 11 29,73 3 8,11 2 5,41 3 8,11 4 10,81 2 5,41 12 32,43 Mean 17,57 9,46 6,76 13,51 20,95 7,43 24,32 Sumber : Lampiran. 3
Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 24,32% yang artinya bahwa tingkat kompetensi yang dimiliki oleh auditor dan staff auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya Pusat dan Timur terutama dalam hal memberikan jasa lain diluar Audit adalah sangat tinggi.
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Kualitas Audit
(Y)”
Variabel ini diukur dengan menggunakan 7 (tujuh) item pertanyaan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai kualitas audit ini, dapat dilihat pada tabel 4.4, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kualitas Audit (Y)
Jawaban K uesioner
1 2 3 4 5 6 7 It em
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % Resp %
1 3 8,11 1 2,70 6 16,22 10 27,03 6 16,22 2 5,41 9 24,32 2 3 8,11 2 5,41 5 13,51 8 21,62 7 18,92 4 10,81 8 21,62 3 3 8,11 2 5,41 6 16,22 7 18,92 7 18,92 5 13,51 7 18,92 4 5 13,51 4 10,81 2 5,41 3 8,11 6 16,22 5 13,51 12 32,43 5 9 24,32 2 5,41 1 2,70 2 5,41 4 10,81 8 21,62 11 29,73 6 3 8,11 3 8,11 1 2,70 9 24,32 7 18,92 6 16,22 8 21,62 7 3 8,11 3 8,11 5 13,51 6 16,22 6 16,22 5 13,51 9 24,32 Mean 11,20 6,56 10,04 17,37 16,60 13,51 24,71 Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 7 atau jawaban sangat setuju yaitu sebesar 24,71% yang artinya bahwa tingkat kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor dan staff auditor yang bekerja pada KAP di Surabaya Pusat dan Timur, terutama dalam hal menganalisa objek secara lengkap dan tidak mempengaruhi kebijakan klien adalah sangat baik
4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.3.1. Uji Analisis Data
4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1.1.1.Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006: 135).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika r hitung positif, serta r hitungl > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid (Ghozali, 2006: 135).
Berdasarkan dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4,5, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.5. Hasil Uji Validitas
Nilai r hitung Variabel Item
( Corrected Item - Total Correlation )
Nilai r tabel Ket
Keahlian Audit (X1) Butir_1 0,772 Valid
Butir_2 0,839 Valid
Butir_3 0,805 Valid
Butir_4 0,687 Valid
Butir_5 0,767 Valid
Independensi (X2) Butir_1 0,860 Valid
Butir_2 0,883 Valid
Butir_3 0,859 Valid
Butir_4 0,833 Valid
Kompetensi (X3) Butir_1 0,872 Valid
Butir_2 0,815 Valid
Butir_3 0,895 Valid
Butir_4 0,771 Valid
Kualitas Audit (Y) Butir_1 0,770 Valid
Butir_2 0,822 Valid Butir_3 0,814 Valid Butir_4 0,853 Valid Butir_5 0,845 Valid Butir_6 0,791 Valid Butir_7 0,868 0,279 Valid
Sumber : Lampiran. 5 – 8 dan Lampiran. 12
Berdasarkan pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pernyataan kuisioner yang terbagi atas 4 bagian dan terdiri dari 20 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuisioner tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006: 41).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka konstruk atau variabel tersebut adalah reliabel (Nunnally, 1960 dalam Ghozali, 2006: 46).
Berdasarkan dari hasil Uji Reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.6, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4.6. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach Alpha Keterangan
Keahlian Audit (X1) 0,910 Reliabel
Independensi (X2) 0,940 Reliabel
Kompetensi (X3) 0,925 Reliabel
Kualitas Audit (Y) 0,946
0,60
Reliabel
Sumber : Lampiran 5 - 8
Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, danY lebih besar
dari 0,60 dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini tersebut seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.3.Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2006 : 74).
Dasar analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal (Sumarsono, 2004 :40)
Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0 For Windows, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.7, yaitu sebagai berikut ::
Tabel. 4.7. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogrov
Smirnov
Nilai
profitabilitasnya Keterangan
Keahlian Audit (X1) 1,060 0,211 Berdistribusi normal Independensi (X2) 0,859 0,452 Berdistribusi normal Kompetensi (X3) 0,744 0,637 Berdistribusi normal Kualitas Audit (Y) 1,141 0,148 Berdistribusi normal
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3 dan Y
mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 5% (0,05), dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti bahwa data dari seluruh variabel tersebut berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian..
4.3.2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar (Klasik) yang tidak boleh dilanggar oleh model regresi linier berganda
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil :
1 Autokorelasi
Dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. (Gujarati, 1999 : 201).
2 Multikolinieritas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2006 : 57-59)
Berdasarkan dari hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.8, yaitu sebagai berikut ::
Tabel. 4.8. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel Variance Influence Factor
(VIF) Keterangan
Keahlian Audit (X1) 1,244 Bebas Multikolinieritas Independensi (X2) 2,259 Bebas Multikolinieritas Kompetensi (X3) 2,559 Bebas Multikolinieritas
Sumber : Lampiran 10
Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2,
dan X3 mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil
dari 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.
3 Heteroskedastisitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)
Berdasarkan dari hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 4.9, yaitu sebagai berikut ::
Tabel. 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Probabilitas
(Sig (2 – tailed) Keterangan
Keahlian Audit (X1) 0,769 Bebas Heteroskedastisitas Independensi (X2) 0,702 Bebas Heteroskedastisitas Kompetensi (X3) 0,942 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1 X2, dan
X3, mempunyai nilai probabilitas Sig (2-tailed) lebih besar dari 5%,
dan sesuai dengan dasar yang digunakan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas.
Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini, bebas dari ketiga asumsi dasar (klasik) tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan dari hasil Uji analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.10, yaitu sebagai berikut ::
Tabel 4.10. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda
Nilai Koefisien Model ( B ) (Constant) 2,651 Keahlian Audit (X1) 1,305 Independensi (X2) 0,661 1 Kompetensi (X3) -0,618 Sumber : Lampiran. 10
Berdasarkan pada 4.10. dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2,651 + 1,305 X1 + 0,661 X2 - 0,618 X3
Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :
Konstanta (β0)
Nilai konstanta (β0) sebesar 2,651 menunjukkan bahwa, apabila variabel keahlian audit, independensi dan kompetensi konstan, maka besarnya nilai kualitas audit yaitu sebesar 2,651 satuan
Koefisien (β1) Untuk Variabel Keahlian Audit (X1)
Besarnya nilai koefisien regresi (β1) sebesar 1,305 nilai (β1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kualitas audit (Y) dengan variabel keahlian audit (X1) yang artinya jika nilai
variabel keahlian audit (X1) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai
variabel kualitas audit (Y) akan naik sebesar 1,305 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
Koefisien (β2) Untuk Variabel Independensi (X2)
Besarnya nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,661 nilai (β2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel kualitas audit (Y) dengan variabel independensi (X2) yang artinya jika nilai variabel
independensi (X2) naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai variabel
kualitas audit (Y) akan naik sebesar 0,661 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
Koefisien (β3) Untuk Variabel Kompetensi (X3)
Besarnya nilai koefisien regresi (β3) sebesar - 0,618 nilai (β3) yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas audit (Y) dengan variabel kompetensi (X3) yang artinya
jika nilai variabel kompetensi (X3) naik sebesar satu satuan, maka besarnya
nilai variabel kualitas audit (Y) akan turun sebesar 0,618 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan
4.3.4. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan secara empiris pengaruh keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit, digunakan uji kesesuaian model dan uji parsial
4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model atau Uji F
Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian model, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut
Tabel 4.11. Hasil Analisis Uji Kesesuaian Model
Nilai F hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan
72,779 0,000 0,05 Berpengaruh Signifikan
Sumber ; Lampiran. 10
Berdasarkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 72,779 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, hal ini
menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari keahlian audit, independensi dan kompetensi terhadap kualitas audit
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows juga diperoleh nilai R square dan dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut:
Tabel. 4.12. Koefisien Determinasi (R square / R2)
Model Summaryb
Model R Square
1 0,869
Sumber ; Lampiran. 10
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui besarnya nilai koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,869, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel kualitas audit sebesar 86,9% mampu dipengaruhi oleh variabel keahlian audit, independensi dan kompetensi, sedangkan sisanya 13,1%, dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.
4.3.4.2. Uji Parsial atau Uji t
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4,13, sebagai berikut :
Tabel 4,13. Hasil Analisis Uji Parsial
Variabel t hitung Sig Keterangan
Keahlian Audit (X1) 11,895 0,000 Berpengaruh Signifikan
Independensi (X2) 4,605 0,000 Berpengaruh Signifikan
Kompetensi (X3) -3,948 0,000 Berpengaruh Signifikan
Sumber ; Lampiran. 10
Berdasarkan dari tabel 4.13 dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengaruh Keahlian Audit (X1) terhadap Kualitas Audit (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui besarnya nilai thitung sebesar 11,895, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa keahlian audit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya
2. Pengaruh Independensi (X2) terhadap Kualitas Audit (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui besarnya nilai thitung sebesar 4,605, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa independensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya
3. Pengaruh Kompetensi (X3) terhadap Kualitas Audit (Y)
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui besarnya nilai thitung sebesar - 3,948, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa kompetensi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya
Berdasarkan hasil uji kesesuaian model dan uji parsial dapat diketahui bahwa keahlian audit, independensi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, maka hipotesis yang menyatakan bahwa Diduga keahlian audit, independensi dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya, teruji kebenarannya.