• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Perencanaan materi pembelajaran yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini didasarkan pada Kurikulm Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu peneliti juga menyesuaikan dengan silabus dan jadwal pembelajaran di kelas II yang dapat dilihat pada lampiran halaman 224.

Kegiatan perencanaan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini dilakukan oleh guru bersama peneliti. Kegiatan perencanaan ini adalah mempersiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan untuk mendukung rencana pelaksanaan tindakan. Perlengkapan yang dipersiapkan disesuaikan dengan rencana skenario tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut.

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti bersama guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lain secara tematik dengan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini mengacu pada kegiatan siswa dalam membaca nyaring dan menulis kalimat yang sesuai dengan EYD.

72

b) Pedoman penilaian kemampuan membaca dan menlis permulaan

Pedomana kemampuan membaca menulis permulaan digunakan untuk menilai kemampuan membaca menulis siswa saat proses membaca menulis. c) Lembar aktivitas siswa

Lembar ini merupakan lembar observasi siswa selama siswa mengikuti pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti, sampai dengan kegiatan akhir pembelajaran.

d) Media pembelajaran

Media pembelajaran yang dimaksud adalam media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media gambar, kartu kata, dan kartu kalimat.

e) Kartu Warna Nama Siswa

Peneliti membuat kartu nama dari kertas karton yang berbentuk persegi panjang dengan dilapisi kertas lipat berwarna. Kartu-kartu ini bertuliskan nama masing-masing siswa. Penggunaan kartu nama ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam mencatat kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Model pembelajaran membaca dan menlis permulaan pada siklus ini menggunakan model Quantum Teaching. Tema yang dipilih pada siklus ini disesuaikan dengan jadwal dan silabus pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Sesuai dengan program semester II tahun 2015/2016 telah disusun tindakan siklus I pada bulan Februari minggu II di SD Negeri Gembongan. Pelaksanaan

73

tindakan siklus pertama pada pertemuan pertama akan dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Februari 2016 pada jam kedua (08.25 sampai dengan 11.00). Pada pertemuan pertama ini mengambil dan sub tema hewan. Dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada hari Rabu, 9 Februari 2016 pada jam pertama (07.15-09.50) dengan mengambil sub tema tumbuhan. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Februari 2016 pada jam pertama (07.15-09.50) dengan sub tema cara merawat hewan dan tumbuhan.

Materi yang diberikan pada siklus I adalah membaca nyaring teks bacaan dengan kalimat dan menulis 15 sampai 20 kalimat sederhana sesuai dengan EYD dengan sub tema yang telah ditentukan. Materi yang diberikan pada siklus I adalah membaca menulis kalimat sederhana dengan tema budi pekerti untuk pertemuan 1, 2, dan 3. Berikut ini deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I, yang terdiri dari 3 kali pertemuan.

a) Pertemuan 1

Peneliti bersama dengan guru mengajar dengan sistem kolaborasi. Sebelum memasuki pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian guru bersama peneliti membagikan dan memasangkan nama di punggung siswa. Pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam, dilanjutkan pemberian apersepsi oleh guru. Tetapi sebelum pemberian apersepsi, untuk menumbuhkan semangat dan memotivasi belajar siswa, siswa diajak untuk menyanyikan lagu “Heli”. Hal ini dilakukan guru untuk membangun suasana menyenangkan dan tidak

74

membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti dimula dengan permainan tebak gambar. Guru memilihi satu perwakilan siswa untuk ke depan kelas membuka kotak ajaib. Siswa mengambil satu gambar hewan dan menyebutkan ciri-ciri hewan tersebut tanpa memperlihatkan gambar ke siswa lain. Siswa yang lain menebak nama hewan berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah nama hewan tertebak, siswa memperlihatkan gambar hewan tersebut. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa. Guru membagikan beberapa kartu kalimat yang telah dipersiapakan kepada siswa. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat tersebut sehingga memebentuk satu teks bacaan berjudul “Pergi ke Pasar Hewan”. Kalimat-kalimat yang telah tersusun menjadi teks bacaan, selanjutnya guru memberikan contoh cara membaca teks bacaan berjudul “Pergi ke Pasar Hewan” dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat. Siswa membaca teks bacaan secara klasikal sesuai yang dicontohkan oleh guru. Dilanjutkan dengan siswa membaca teks secara berkelompok (berdasarkan barisan meja). Berikut ini teks bacaan “Pergi ke Pasar Hewan”.

Pergi ke Pasar Hewan Hari itu hari libur.

Kakek pergi ke pasar hewan. Nina dan Doni turut serta.

Mereka pergi naik angkutan umum. Doni dan Nina merasa senang. Banyak pedagang hewan di pasar itu.

Nina membeli seekor kelinci.

Kakek membeli seekor burung perkutut. Mereka pun segera pulang.

Nina merawat kelincinya dengan baik. Nina selalu memberinya makan.

Kakek juga memelihara burung dengan baik.

75

Dari teks bacaan berjudul “Pergi ke Pasar Hewan” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata per kata, dari kata diurai menjadi suku kata per suku kata, suku kata diurai menjadi huruf per huruf. Huruf-huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti berikut.

Gambar 4. Kakek pergi ke pasar hewan

kakek pergi ke pasar hewan

kakek pergi ke pasar hewan

ka-kek per-gi ke pa-sar he-wan

k-a-k-e-k p-e-r-g-i k-e p-a-s-a-r h-e-w-a-n

ka-kek per-gi ke pa-sar he-wan

kakek pergi ke pasar hewan

kakek pergi ke pasar hewan

Perwakilan siswa membaca teks bacaan secara bergantian. Guru memberikan contoh cara menulis kalimat yang tepat. Siswa mengamati cara menulis kalimat sederhana yang dilakukan oleh guru. Siswa mencoba kalimat sederhana dengan memperhatikan 1) kejelasan penulisan kata, 2) ketepatan penggunaan ejaan, 3) kelengkapan penulisan kata, 4) kerapian.

Kegiatan selanjutnya melakukan tugas diskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan ciri-ciri hewan yang ada pada gambar. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. Pada saat diskusi berlangsung, siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Siswa membaca secara individu teks bacaan “Pergi ke Pasar Hewan” dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi berupa mendeskripsikan ciri-ciri gambar hewan yang ada di soal evaluasi.

76 b. Pertemuan 2

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15, hal ini dikarenakan ada kebiasaan membaca buku cerita yang dilakukan di SD N Gembongan selama 15 menit. Peneliti bersama dengan guru mengajar dengan sistem kolaborasi. Sebelum memasuki pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum membagikan nama kepada siswa, para siswa sudah menanyakan nama mereka dan berebut ingin memasang nama siswa sendiri. Guru bersama peneliti membagikan dan memasangkan nama di punggung siswa seperti biasa. Guru mengajak para siswa menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” dilanjutkan pemberian apersepsi. Kegiatan bernyanyi dilakukan guru dengan tujuan untuk membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan terkait dengan lagu yang telah dinyanyikan para siswa dan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.

Memasuki kegiatan inti yang dimulai dengan bermain tebak gambar. Guru memilihi satu siswa untuk perwakilan ke depan kelas membuka kotak ajaib. Siswa mengambil satu gambar satu gambar bertemakan tumbuhan dan menyebutkan ciri-ciri tentang tumbuhan tersebut tanpa memperlihatkan gambar ke siswa lain. Siswa yang lain menebak nama tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah nama tumbuhan tertebak, siswa tersebut memperlihatkan gambar tumbuhan tersebut. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa.

77

Kegiatan selanjutnya guru membagikan beberapa kartu kalimat kepada siswa. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat tersebut sehingga membentuk satu teks bacaan berjudul “Emon dan Burung Pipit”. Sebelum siswa membaca teks bacaan tersebut, guru memberikan contoh cara membaca teks bacaan dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat. Siswa membaca teks bacaan secara klasikal. Siswa membaca teks secara berkelompok (berdasarkan barisan meja). Berikut ini teks bacaan “Emon dan Burung Pipit”.

Emon dan Burung Pipit

Suatu pagi Emon mendengar teriakan. Teriakan itu adalah suara burung. Seekor burung pipit meminta tolong. Burung pipit sedang dikejar seekor elang. Burung pipitlah yang meminta tolong. Emon berusaha menolong.

Emon mengusir elang. Elang itu pergi menjauh.

Burung pipit mengucapkan terima kasih. Burung pipit memberikan hadiah. Emon diberi hadiah biji labu. Emon menanam biji labu itu. Emon merawatnya hingga berbuah. Pohon labu Emon berbuah lebat. Emon menjual buah labu tiap hari. Emon mendapat banyak uang. Emon sangat bahagia.

Kemudian dari teks bacaan berjudul “Emon dan Burung Pipit” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata per kata, dari kata dirai menjadi suku kata per suku kata, suku kata diurai menjadi huruf per huruf. Dari huruf-huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti berikut.

78 Gambar 5. Emon dan

Burung Pipit

Emon menanam biji labu itu

Emon menanam biji labu itu

E-mon me-na-nam bi-ji la-bu i-tu

E-m-o-n m-e-n-a-n-a-m b-i-j-i l-a-b-u i-t-u

E-mon me-na-nam bi-ji la-bu i-tu

Emon menanam biji labu itu

Emon menanam biji labu itu

Perwakilan siswa membaca teks bacaan secara bergantian. Dilanjutkan dengan guru memberikn contoh cara menulis kalimat yang tepat diikuti oleh siswa. Siswa mempraktikkan cara menulis kalimat sederhana dengan memperhatikan 1) kejelasan penulisan kata, 2) ketepatan penggunaan ejaan, 3) kelengkapan penulisan kata, 4) keruntutan antar kalimat, 5) kerapian.

Siswa melakukan tugas diskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan yang ada pada gambar. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. Siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Setelah itu, siswa membaca teks bacaan “Emon dan Burung Pipit” secara individu dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi berupa mendeskripsikan ciri-ciri gambar tumbuhan yang ada di soal evaluasi.

c. Pertemuan 3

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.15 dikarenakan ada kebiasaan membaca buku yang dilakukan seluruh kelas termasuk kelas II di SD N Gembongan selama 15 menit. Kegiatan membaca selesai, peneliti bersama dengan

79

guru membuka pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Guru dan peneliti membagikan nama kepada siswa, para siswa sudah menanyakan nama mereka dan berebut ingin memasang nama siswa sendiri. Sebelum pemberian apersepsi, untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa, siswa menyanyikan lagu “Burung Kakak Tua”. Hal ini dilakukan guru dengan tujuan untuk membangun suasana menyenangkan dan tidak membosankan supaya siswa belajar dengan rasa gembira, suka cita, dan bermakna. Kegiatan selanjutnya guru menanyakan tentang apa isi lagu tersebut sebagai bentuk apersepsi kepada siswa dan menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.

Memasuki kegiatan inti yang dimulai dengan permaianan tebak gambar. Guru memilih satu siswa untuk maju ke kelas membuka kotak ajaib. Setelah siswa mendapat satu gambar bertemakan cara merawat hewan dan tumbuhan, siswa menyebutkan ciri-ciri tentang hewan atau tumbuhan tersebut tanpa memperlihatkan gambar ke siswa lain. Siswa yang lain menebak nama hewan atau tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Jika nama hewan atau tumbuhan sudah tertebak siswa memperlihatkan gambar hewan atau tumbuhan tersebut. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait gambar yang ditunjukkan sebelumnya. Guru membagikan beberapa kartu kalimat kepada beberapa siswa. Kartu kalimat yang telah dipegang siswa tersebut disusun pada papan kalimat yang telah ditempel di papan tulis. Siswa maju untuk menempelkan kartu kalimat tersebut sehingga memebentuk teks bacaan berjudul “Merawat Hewan dan Tumbuhan”. Guru memberikan contoh cara membaca teks bacaan

80

berjudul “Merawat Hewan dan Tumbuhan” dengan lafal, intonasi, kelancaran, dan keberanian yang tepat. Dilanjutkan dengan siswa membaca teks bacaan secara klasikal. Siswa membaca teks secara berkelompok (berdasarkan barisan meja). Berikut ini disajikan teks bacaan dengan judul “Merawat Hewan dan Tumbuhan”.

Merawat Hewan dan Tumbuhan Kamu punya hewan piaraan.

Kamu harus merawatnya dengan baik. Berikan makanan yang cukup.

Berikan pula minuman yang cukup. Hewan piaraanmu tumbuh sehat. Halaman rumahmu gersang. Tanamilah halaman rumahmu.

Tanaman dapat membuat udara sejuk. Halaman rumah pun menjadi indah. Di rumah ada kandang ayam. Kandang ayam harus selalu bersih. Jangan sampai kotoran menumpuk.

Selesai membersihkan kandang cucilah tangan, Cucilah tanganmu itu dengan sabun.

Kamu punya banyak tanaman.

Kamu ingin tanamanmu tumbuh subur. Kamu harus rajin merawatnya.

Siramilah tanamanmu secara teratur. Jangan lupa pupuklah tanammu.

Dari teks bacaan dengan judul “Merawat Hewan dan Tumbuhan” di atas diambil satu kalimat diurai menjadi kata per kata, dari kata dirai menjadi suku kata per suku kata, suku kata diurai menjadi huruf per huruf. Huruf-huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, kata dirangkai menjadi kalimat. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti berikut.

81

Gambar 6. Membersihkan kandang ayam

kandang ayam harus selalu bersih

kandang ayam harus selalu bersih

kan-dang a-yam ha-rus se-la-lu ber-sih

k-a-n-d-a-n-g a-y-a-m h-a-r-u-s s-e-l-a-l-u b-e-r-s-i-h

kan-dang a-yam ha-rus se-la-lu ber-sih

kandang ayam harus selalu bersih

kandang ayam harus selalu bersih

Perwakilan siswa membaca teks bacaan secara bergantian. Siswa mengamati cara menulis kalimat sederhana yang dilakukan oleh guru. Siswa mempraktikkan cara menulis kalimat sederhana dengan memperhatikan 1) kejelasan penulisan kata, 2) ketepatan penggunaan ejaan, 3) kelengkapan penulisan kata, 4) kerapian.

Kegiatan selanjutnya siswa melakukan tugas diskusi dengan menempelkan gambar pada LKS dan mendeskripsikan cara merawat hewan atau tumbuhan yang ada pada gambar. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. selama proses diskusi berlangsung siswa memberikan tanggapan terkait hasil presentasi. Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan materi pembelajaran. Kegiatan diskusi selesai, siswa membaca teks bacaan “Merawat Hewan dan Tumbuhan” secara individu dan dilanjutkan mengerjakan soal evaluasi berupa mendeskripsikan ciri-ciri gambar hewan yang ada di soal evaluasi.

d. Observasi dan Monitoring

Observasi bertujuan untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dapat diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan ketika pelaksanan tindakan siklus I. Kegiatan ini dilakukan dengan mencatat apa saja yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung ke dalam lembar pengamatan yang telah disusun. Instrumen

82

observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Perencanaan obervasi bersifat fleksibel dan terbuka dengan mencatat hal-hal yang tidak terduga ke dalam catatan lapangan, yang berkaitan dengan apa yang terjadi pada saat proses tindakan, pengaruh tindakan yang disengaja, situasi kelas, keadaan dan kendala tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana aktivitas pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Quantum Teaching.

Peneliti melakukan kegiatan monitoring pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia (fokus membaca menulis permulaan) dengan menggunakan model

Quantum Teaching, untuk mengetahui secara langsung tindakan yang dialaksanakan dan mengamati saat proses tindakan berlangsung. Monitoring dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis sesuai jadwal pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II dengan dibantu satu orang mahasiswa sebagai mitra peneliti. Hasil pengamatan dan catatan dari peneliti, guru, dan mitra peneliti untuk masukan sebagai bahan refleksi antara guru kelas II dan peneliti untuk melakukan evaluasi.

e. Hasil Siklus I

Pembelajaran membaca menulis permulaan menggunakan model Quantum Teaching pada setiap pertemuan di skilus I secara keseluruhan sudah sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi berupa pertanyaan terkait dengan tema dan sub tema yang akan dipelajari. Sebelum guru melakukan apersepsi, terlebih dahulu guru mengajak siswa menyanyikan lagu sesuai dengan tema yang dipelajari sehingga

83

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada tahap ini, guru berhasil membuat siswa menjadi fokus.

Hal ini dapat dibuktikan dengan antusias dan semangatnya siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru sebagai bentuk apersepsi. Para siswa berusaha menarik perhatian guru supaya mendengarkan apa yang ingin mereka sampaikan. Guru menjelaskan tema, sub tema dan tujuan pembelajaran membaca menulis dengan menggunakan model Quantum Teaching. Hal ini dilakukan supaya siswa memahami maksud dari langkah-langkah pembelajaran yang akan mereka lakukan dalam proses pembelajaran membaca menulis.

Dalam proses pembelajaran, guru memberikan permainan kepada siswa berupa tebak gambar dengan menggunkan kotak ajaib. Setelah gambar sudah tertebak oleh siswa, siswa yang telah ditunjuk untuk melakukan permainan menunjukkan gambar tersebut kepada siswa yang lain. Langkah berikutnya, siswa menyusun kartu kalimat di papan kalimat yang sebelumnya guru telah membagikan kartu kalimat secara acak kepada siswa. Setelah teks bacaan tersusun, guru memberikan contoh cara membaca yang baik dan benar. Guru mengambil satu kalimat untuk diuraikan menjadi kata, kata diurai menjadi suku kata, suku kata diurai menjadi huruf dilanjutkan dengan huruf dirangkai menjadi suku kata, suku kata dirangkai menjadi kata, dan kata dirangkai menjadi satu kalimat utuh (SAS). Guru memberikan contoh cara membaca menulis yang baik yang selanjutnya ditirukan oleh siswa. Berikut ini hasil penilaian kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II SD N Gembongan pada siklus I yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

84

Tabel 10. Data Hasi Penilaian Kemampuan Membaca menulisPermulaan Siswa Kelas II SD N Gembongan Siklus I No Nama Skor 1 ADS 65,5 2 APA 64,67 3 AYS 65,5 4 AEL 56,33 5 AAP 74,67 6 BHA 74,67 7 CRL 72,17 8 FTI 66,33 9 FWS 67,17 10 GGP 72,17 11 HZS 69,67 12 HK 66,33 13 IMA 68 14 IKN 69,67 15 IDJ 74,67 16 JLP 76,33 17 LSS 74,67 18 MG 76,33 19 MPP 58,83 20 MFR 75,5 21 OV 69,67 22 PS 68 23 PSA 73,83 24 PA 72,17 25 RAS 65,5 26 RAD 55,5 27 RWL 73 28 RR 71,33 Jumalah Nilai 1938,167 Rerata Nilai 69,22

Untuk lebih jelasnya, hasil kemampuan membaca menulis permulaan siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II SD N Gembongan pada siklus I pada tabel berikut ini.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca menulis Permulaan Pada Siswa Kelas 2 SD N Gembongan Siklus I

No Interval Nilai Kategori f Persentase

(%) Rata-rata 1 85,00– 100 Baik Sekali 0 0 69,22 2 70,00 – 84,5 Baik 13 46,43 3 55,00 – 69,9 Cukup 15 53,57 4 40,00 – 54,9 Kurang 0 0 5 0 – 39,0 Sangat Kurang 0 0 Jumlah 28 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pembelajaran membaca dengan model Quantum Teaching dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

85

membaca menulis permulaan pada siswa kelas II SD N Gembongan. Kemampuan membaca menulis permulaan pada siswa kelas II SD N Gembongan sudah mengalami peningkatan dengan nilai tertingi 76,33 dan nilai terendah 55,5. Rata-rata kemampuan membaca menulis permulaan siswa pada siklus I adalah 69,22. Hasil penilaian membaca menulis tersebut dapat di deskripsikan sebagai berikut: siswa yang mendapat rentang nilai antara 70,00 -84,5 sebanyak 13 siswa atau 46,43% (dalam kategori baik) dan siswa yang mendapat rentang nilai 55,00-69,9 sebanyak 15 siswa atau 53,57% (dalam kategori cukup. Peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan pada siklus I sebesar 15,76 kondisi awal 53,46 meningkat menjadi 69,22 .

Tabel 12. Peningkatan Hasil Kemampuan Membaca menulis Permulaan Siswa Kelas II SD N Gembongan

No Tindakan Skor

1 Kondisi Awal 53,46

2 Siklus I 69,22

Dari tabel di atas dapat digambarkan peningkatan hasil penilaian kemampuan membaca menulis permulaan dari kondisi awal sampai dengan siklus I pada gambar diagram berikut ini.

Gambar 7. Diagram Peningkatan Kemampuan Membaca menulis Permulaan Pada Kondisi Awal dan Siklus I

53,46 69,22 0 20 40 60 80

86

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan siswa dengan menggunkan model Quantum Teaching. Jumlah siswa yang memenuhi kriteria keberhasilan atau memperoleh nilai lebih dari sama dengan 70 (≥70) sebanyak 13 siswa atau sebesar 46,43%. Sedangkan siswa yang belum memenuhi kriteria keberhasilan atau memperoleh nilai kurang dari 70 (<70) sebanyak 15 siswa atau sebesar 53,57%.

Aktivitas Siswa Pada Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh pengamat, aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung cukup baik. Sebelum pembelajaran dimulai siswa menyiapkan semua peralatan tulisnya dengan baik, meskipun terdapat beberapa siswa yang masih asyik berbicara dengan temannya. Siswa terlihat sangat antusias saat guru mengajak siswa bernyanyi dan melakukan apersepsi. Semua siswa menyimak apa disampaikan oleh guru dan menjawab secara semangat apa yang guru tanyakan.

Pada kegiatan inti sudah berjalan cukup baik. Ada siswa yang berani mengeluarkan pendapatnya. Ada siswa yang aktif ketika guru menyuruh ke depan kelas untuk membaca kalimat. Tetapi , ada juga siswa yang ketika siswa lain maju dia memberi pendapat. Ada siswa yang aktif bertanya tentang media gambar yang ditnjukkan oleh guru. Ada siswa siswa yang ketika proses pembelajaran membaca menulis sedang berlangsung asyik sendiri dengan teman sekelompoknya. Ada

Dokumen terkait