BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAHAN
3. Deskripsi Hasil Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan ke siklus II. Tindakan siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan, yaitu tanggal 9 Agustus 2016. Alokasi waktu pertemuan adalah 2 x 35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas III MI Tarbiyatul Aulad Jombor. Adapun langkah- langkah perencanaan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: 1) Memilih indikator yang sesuai dengan pokok materi berbicara
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
78
b) Laptop
c) LCD
d) Video dongeng
Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. RPP yang dipersipakan oleh peneliti dan guru masih sama dengan RPP yang digunakan pada siklus I. Hanya berbeda pada naskah dongeng yang akan diperankan dan media yang digunakan. Pada siklus II siswa diajak untuk menonton tayangan video dongeng melalui LCD proyektor. Penggunaan LCD proyektor diharapakan dapat membuat siswa menjadi lebih paham pada skenario cerita yang akan di perankan dan menarik perhatian siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada tahap ini masih sama dengan siklus I. Adapun pelaksanaan kegiatannya adalah :
1) Pendahuluan
a) Mengucapkan salam, berdoa
b) Mengkondisikan siswa agar siap untuk belajar c) Apersepsi
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi
79
(2) Menceritakan isi dongeng kepada siswa secara singkat (3) Melakukan tanya jawab terkait dengan isi dongeng
(4) Menyampaikan metode pembelajaran yang akan
digunakan b) Elaborasi
(1) Guru membagi kelompok sesuai peran di cerita (2) Memberikan teks cerita kepada siswa
(3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca teks
cerita tersebut.
(4) Guru mulai memutar video dongeng menggunakan LCD
proyektor, siswa memperhatikan.
(5) Membagi dialog kepada siswa
(6) Menjelaskan kepada siswa yang mendapatkan peran, sehingga mereka tahu tugasnya, menguasai isi cerita, dan pandai berekspresi serta berdialog.
(7) Mempersilahkan kepada siswa untuk mulai bermain
peran. Guru mengatur jalannya bermain peran
(8) Setelah drama mencapai klimaks, guru menghentikan
permainan bermain peran agar kemungkinan-
kemungkian pemecahan masalah dapat didiskusikan, siswa menyampaikan pendapatnya dan memberikan penilaian terhadap penampilan temannya
80
(9) Membuka tanya jawab dan meminta siswa untuk
memberikan penilaian terhadap siswa lainnya yang sudah maju ke depan kelas.
c) Konfirmasi
(1) Guru menanyakan kepada siswa, tokoh apa yang paling diperankan
(2) Guru memberikan penekanan pada tokoh yang paling sulit diperankan
(3) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran.
3) Penutup
a) Guru mengecek apakah tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan memberikan tes kinerja secara individu
b) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap hamdalah.
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
81
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
Kurang Cukup Baik
1 Kedisiplinan siswa
2 Kesiapan perlengkapan belajar
3 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
4 Keseriusan dalam belajar
5 Sikap tanggap terhadap pertanyaan guru
6 Kerjasama sesama siswa
7 Kerjasama dengan guru
8 Ulah siswa dalam kelas
9 Keaktifan dalam belajar
10 Minat dalam belajar
Berdasarkan data di atas, keaktifan siswa sudah meningkat. Terlihat dari beberapa aspek yang sudah ada peningkatan, suasana pembelajaran berjalan kondusif dan siswa terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Aktifitas guru juga menunjukkan adanya peningkatan. Guru sudah terlihat luwes dalam menjalankan tugasnya dan aspek lain yang sudah berkembang sangat baik
82
Tabel 4.6 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II
No Aspek Yang Dinilai
Keterangan Kurang Cukup Baik
1 Kejelasan dalam suara
2 Penggunaan metode/metode mengajar
3 Memberikan dorongan agar siswa aktif
4 Pembelajaran berorientasi kepada sasaran
5 Pengelolaan kelas
6 Penggunaan waktu
7 Baik dalam mengatur suasana pembelajaran
8 Menanggapi pertanyaan/pernyataan siswa
9 Adil dalam mendistribusikan pertanyaan
10 Menarik dalam menyajikan bahan pembelajaran
11 Penguasaan materi
12 Bervariasi dalam memberikan pertanyaan dan metode bertanya
13 Dapat mengecek pemahaman siswa
14 Tepat saat mengakhiri pembelajaran
Pada akhir siklus II ini, guru melakukan tes kemampuan berbicara siswa dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam berbicara. Berikut hasil nilai tes berbicara siswa pada siklus II:
83
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Materi Berbicara Siklus II
No Nama
Aspek Yang Dinilai Total
Skor Nilai
Ketuntasan
Ketepatan Pemahaman
Cerita Kelancaran Belum Tuntas
1 Adzrina 4 4 4 12 80 2 Muna 3 4 4 11 73 3 Dira 4 4 4 12 80 4 Keisha 3 3 3 9 60 5 Farid 4 4 3 11 73 6 Huda 4 4 4 12 80 7 Dani 4 4 3 11 73 8 Mukhit 4 4 3 11 73 9 Muhammad 4 4 4 12 80 10 Silvi 4 4 5 13 86 11 Raffi 4 4 4 12 80 12 Rahma 3 4 4 11 73 13 Risky 5 5 4 14 93 14 Tisya 4 4 5 13 86 15 Inta 4 4 3 11 73 16 Fajar 4 4 4 12 80 17 Arifin 4 4 4 12 80 Total Nilai 1325 1 16 Rata – rata 77,94
84 Kriterian Penialaian: 1 Kurang sekali 2 Kurang 3 Sedang 4 Baik 5 Baik sekali
Penghitungan : (total skor : skor maksimal) x 100
Skor maksimal : 3 x 5 = 15
Berdasarkan hasil perolehan nilai siklus II dapat dilihat nilai tertinggi siswa yaitu, 93, sedangkan nilai terendah siswa adalah 60. Adapun nilai rata-ratanya sebesar 77,94, mengalami peningkatan sebesar 11,24 dari siklus I dengan persentase peningkatan sebesar 7,17%. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan kelas siklus II berhasil dengan nilai rata-rata siswa yang lebih tinggi dari nilai KKM (65).
Nilai siswa yang tuntas sebanyak 16 orang dengan persentase ketuntasan sebanyak 94,1%. Persentase ketuntasan siklus II sudah melebihi kentutasan klasikal kelas sebesar 85%. Penelitian Tindakan kelas ini telah berhasil mencapai target, maka siklus berikutnya tidak diperlukan lagi.
85 d. Refleksi
Setelah melihat nilai siklus II, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan catatan lapangan banyak peningkatan yang sudah dicapai. Dalam proses pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode bermain peran telah berhasil membuat siswa lancar dalam berbicara. Skenario pembelajaran yang dipersiapkan pada siklus II ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Nilai tertinggi siswa pada siklus II adalah 93 (di atas KKM), sedangkan terendahnya adalah 60. 16 siswa mencapai KKM dan 1 siswa tidak mencapai KKM. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan dan mencapai hasil yang diharapkan.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata anak yang belum mencapai KKM tersebut pada semua bidang mata pelajaran tertinggal dari teman- temannya. Salah satu penyebabnya dikarenakan latar belakang keluarganya yang broken home, sehingga anak tersebut kurang perhatian dari orang tuanya.