• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Hasil Wawancara tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Setiap organisasi memiliki prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai pedoman sehingga setiap kegiatan dalam organisasi dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan yang cukup berat. Demikian halnya dengan penyelenggaraan pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan berpedoman pada prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai acuan sehingga dapat membantu BPPT Kota Medan dalam menyelenggarakan pelayanan perijinan sebagaimana mestinya. Demi mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas, BPPT Kota Medan memiliki asas yang menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan pelayanan perijinan. Penerapan dari asas-asas ini disesuaikan dengan substansi dari pelayanan publik itu sendiri sehingga dapat mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan kualitas pelayanan publik yang prima. Adapun asas penyelenggaraan pelayanan perijinan yang menjadi landasan bagi BPPT Kota Medan, yaitu :

2. Akuntabel 3. Partisipatif 4. Kesamaan Hak 5. Efisien

6. Efektif

7. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban 8. Profesional

Untuk mengetahui informasi terkait penerapan asas-asas diatas dalam penyelenggaraan pelayanan perijinan di BPPT Pemko Medan, penulis mencoba melakukan penelusuran yang dituang dalam bentuk rangkaian pertanyaan melalui wawancara dengan Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP selaku Kepala Sub Bagian Umum di BPPT Kota Medan dan Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos. Pada saat proses wawancara, penulis berupaya mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang relevan dengan konteks yang dibahas yaitu mengenai asas yang menjadi landasan bagi BPPT Kota Medan dalam menyelenggarakan pelayanan perijinan. Berikut akan disajikan hasil wawancara penulis dengan Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP dan Ibu Oktarukmana, S.Sos terkait penerapan asas-asas penyelenggaraan pelayanan perijinan di BPPT Pemko Medan.

1. Transparan

Asas transparansi dalam pelayanan publik berarti pelayanan publik bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah untuk dimengerti. Berdasarkan hasil pengamatan, BPPT Kota Medan memberikan pelayanan secara terbuka kepada

masyarakat yang melakukan pengurusan ijin, dimana badan ini memperlihatkan secara jelas SOP (System Operational Procedures) pada bagian front office kantor dengan tujuan agar para pemohon ijin yang datang kesana dapat memahami mekanisme dan alur proses pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan. Keterbukaan BPPT Kota Medan dalam melaksanaan pelayanan perijinan dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Sementara itu, BPPT Kota Medan juga menyediakan selebaran-selebaran yang berisi tentang informasi lengkap mengenai syarat-syarat dari masing-masing bentuk perijinan yang harus dipenuhi oleh pemohon ijin untuk mengurus ijin yang mereka butuhkan. Selain itu, dalam upaya memberikan kemudahan akses, masyarakat yang hendak mengurus perijinan pun diberi kemudahan untuk dapat mengakses informasi mengenai pelayanan perijinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan melalui website resminya yaitu http://www.bppt-

pemkomedan.info, dimana berbagai informasi yang cukup lengkap terkait dengan

BPPT Pemko Medan tersaji dalam website tersebut. Tidak hanya itu, adanya transparansi secara internal juga terlihat dari pernyataan Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP yaitu :

“Kami selalu transparan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemohon ijin yang datang kesini dan kami bertanggung jawab penuh atas informasi yang kami berikan, termasuk juga kepada sesama pegawai disini dimana tidak ada ijin yang sedang dalam proses maupun yang sudah terbit dirahasiakan, semua pegawai harus tahu.”

2. Akuntabel

Asas akuntabel dalam pelayanan publik berarti pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Akuntabel juga dapat berarti penyelenggara pelayanan publik melaksanakan tugas dan fungsinya dengan maksimal melalui koordinasi yang baik antar penyelenggara pelayanan publik. Kemudian penulis menanyakan kepada Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos tentang koordinasi yang terjalin antara

penyelenggara pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan. Sebagai salah satu penyelenggara, beliau berpendapat :

“Koordinasi yang terjalin antar pegawai disini terjalin dengan cukup baik dan

tidak ada masalah, setiap permohonan yang masuk didisposisi oleh Kepala Bidang terlebih dahulu dan kemudian ditunjukkan kepada pegawai yang akan memprosesnya. Komunikasi antar pegawai pun berjalan lancar dan kami tetap solid dalam mengerjakan apapun tugas yang diberikan kepada kami dan semuanya saling membantu supaya tugas cepat selesai.”

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos, beliau mengatakan bahwa BPPT Kota Medan senantiasa mematuhi dan melaksanakan tanggungjawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan perijinan dan selalu menggandeng Tim Teknis yang berasal dari dinas-dinas teknis terkait dalam menerbitkan sebuah ijin, sebab BPPT Kota Medan juga tidak bisa menerbitkan ijin apabila tidak didukung dari Tim Teknis. Kemudian penulis menanyakan apakah BPPT Kota Medan melibatkan Tim Teknis ketika meninjau lapangan, beliau mengatakan :

“Ya, tentu saja mereka ikut ketika melakukan pengecekan lapangan sebab salah

satu persyaratan kelengkapan berkasnya adalah adanya rekomendasi dari instansi teknis terkait. Ketika berkas sudah dinyatakan lengkap, maka kami dari BPPT Kota Medan akan mengundang Tim Teknis untuk ikut melakukan pengecekan lapangan. Merekalah nantinya yang akan melihat bagaimana kondisi di lapangan, apakah sesuai dengan yang dimohonkan atau tidak.”

3. Partisipatif

Asas partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik berarti pelayanan publik harus dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperlihatkan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. Dalam upaya mendorong keterlibatan masyarakat untuk mewujudkan kualitas pelayanan publik yang prima, BPPT Kota Medan telah

menyediakan kotak saran yang diletakkan pada bagian front office gedung kantor BPPT Kota Medan, dimana masyarakat dapat menuliskan berbagai kritik dan saran mengenai pelayanan perijinan yang diselenggarakan BPPT Kota Medan dan kemudian memasukkannya kedalam kotak saran tersebut. Selain itu, BPPT Kota Medan juga melakukan kegiatan sosialisai ke beberapa tempat di kawasan Kota Medan untuk memberitahukan kepada masyarakat mengenai masalah dalam pengurusan ijin.

4. Kesamaan Hak

Asas kesamaan hak dalam penyelenggaraan pelayanan publik berarti tidak diskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dan gender. Melalui pernyataaa Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP, setiap penyelenggaraan pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan sampai saat ini dilaksanakan dengan cukup baik, dimana BPPT Kota Medan selalu berupaya melayani masyarakat dengan baik, artinya tidak membeda-bedakan masyarakat yang datang untuk melakukan pengurusan ijin di BPPT Kota Medan.

5. Efisien

Asas efisien dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang ideal yaitu dimana pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan dapat meyediakan

input pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan yang meringankan

masyarakat pengguna jasa. Dari segi biaya penyelenggaraan pelayanan perijinan, BPPT Kota Medan tidak memungut biaya apapun dari para pemohon yang

mengurus ijin, segala bentuk pengurusan ijin di BPPT Kota Medan Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP berpendapat :

“Kita tidak melihat harus ada nilai yang kita terima. Jadi income BPPT Kota

Medan pun tidak dilihat dari ijin yang diterbitkan. Artinya ketika BPPT Kota Medan menerbitkan sebuah ijin, maka pasti ada retribusi dan pajak yang wajib dilunaskan oleh si pemohon ijin, nah dari situlah masuk income untuk BPPT Kota Medan. Namun retribusi yang ditetapkan BPPT Kota Medan untuk pengurusan tiap-tiap bentuk perijinan berbeda-beda besarannya, hal itu kami sesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam proses pengelolaan perijinan. Namun retribusinya tetap dalam tarif yang sangat terjangkau buat masyarakat.”

Kemudian penulis bertanya kepada Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos terkait pelaksanaan efisiensi dalam pelayanan perijinan di BPPT Kota Medan, beliau mengatakan :

“Sejak dikeluarkannya kebijakan pemerintah dan peraturan perundangan

mengenai Pelayanan Perijinan Terpadu, tentu saja hal itu memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat Kota Medan untuk melakukan pengurusan ijin yang mereka butuhkan, tanpa melalui proses yang berbelit-belit yang memakan waktu dan biaya yang cukup mahal. Dengan adanya pelayanan perijinan terpadu pun turut meningkatkan iklim investasi yang semakin berkembang pesat di Kota Medan. Untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan perijinan terpadu, BPPT Kota Medan juga telah menjalin kerjasama dengan dinas-dinas terkait, agar pada tahap pelaksanaannya setiap perijinan dapat diproses dengan lebih cepat, tepat, dan mudah.”

Melalui efisiensi di bidang pelayanan perijinan, BPPT Kota Medan memiliki harapan kepada seluruh masyarakat Kota Medan untuk semakin terdorong melakukan pengurusan ijin terhadap usaha atau kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perijinan.

6. Efektif

Efektivitas pelayanan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan berhasil tidaknya pencapaian tujuan suatu organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik atau masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP sebagai salah satu informan utama, pelayanan yang diberikan BPPT Kota Medan dapat dikatakan sudah cukup efektif, baik dari segi prosedur, persyaratan, maupun waktu. Sejauh ini, penulis belum mendengar komentar yang bersifat negatif baik dari informan kunci maupun informan utama terkait dengan penyelenggaraan pelayanan perijinan terpadu di BPPT Kota Medan.

7. Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban

Asas keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan publik berarti pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam hal ini, BPPT Kota Medan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap pemohon ijin yang datang. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos yaitu : “Kami hanya akan menerima berkas pemohon yang lengkap, kalau tidak lengkap

kami akan langsung menolak permohonan ijin yang mau diurusnya. Kami tidak melihat siapapun orangnya, pokoknya kalau berkas yang dibawa pemohon sudah benar-benar lengkap maka kami akan menerima dan mengurus ijin yang dibutuhkannya. Selain berkas, kami tentu harus melakukan pengecekan lapangan untuk melihat kesesuaian antara ijin yang dimohonkan dengan yang ada di lapangan.”

8. Profesional

Asas profesional dalam pelayanan publik tentu menyangkut ciri dasar maupun karakter yang harus melekat dari penyelenggara pelayanan publik yang tetap mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi serta tetap mengerjakan peran dan tanggung jawab sebagaimana mestinya.

Terkait dengan hal tersebut, penulis menyoroti dari latar belakang keilmuan para pegawai yang bekerja sebagai penyelenggara pelayanan perijinan terpadu di BPPT Kota Medan, dimana setiap pegawai disana memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, ada yang berasal dari pendidikan komputer, teknik, manajemen, administrasi negara, komunikasi, dan lain sebagainya. Namun, ketika ditanyakan mengenai perbedaan latar belakang keilmuan ini dengan keahlian yang sebenarnya dibutuhkan di BPPT Kota Medan, M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP mengemukakan bahwa :

“Sejak saya bekerja di BPPT Kota Medan ini, saya berusaha menyesuaikan diri

dengan bidang pekerjaan yang akan saya geluti disini. Sebab disaat kita mulai terbiasa mengerjakan apapun pekerjaan yang dibebankan kepada kita, disitulah kita mulai menguasai bidang pekerjaan tersebut. Kuncinya adalah bekerja sesuai dengan prosedur dan proses yang sudah ditetapkan dan selalu berupaya memberikan kinerja terbaik dalam bidang pekerjaan kita masing-masing.”

Melalui jawaban tersebut, terlihat bahwa adanya kemauan dari pegawai BPPT Kota Medan untuk menjadi seorang pegawai yang profesional meskipun memiliki perbedaan antara latar belakang pendidikan yang dimiliki dengan bidang pekerjaan yang ditangani. Dalam rangka membekali pegawai negeri agar mampu melaksanakan peran dan pekerjaannya dengan baik, pemerintah dalam negeri sampai saat ini masih intens melaksanakan program pendidikan dan pelatihan

(diklat), begitu juga dengan pegawai di BPPT Kota Medan yang juga turut ikut serta dalam pelaksanaan program diklat tersebut. Berikut kutipan pernyataan dari Bapak M. Juliandro Harvandi Sibarani, SP selaku pegawai yang pernah mengikuti program diklat :

“Diklat terkait Penyelenggaraan Pelayanan Perijinan Terpadu dilaksanakan 1

atau 2 kali dalam setahun oleh Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, beberapa pegawai BPPT Kota Medan juga ada yang sudah mengikuti diklat terkait dengan bentuk-bentuk perijinan yang ditangani oleh BPPT Kota Medan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa BPPT Kota Medan berupaya untuk menjadi pelayan publik yang profesional dengan memanfaatkan program diklat yang diselenggarakan oleh pemerintah. Namun, di lain pihak penulis menemukan bahwa masing kurangnya profesionalitas dari Tim Teknis sebagai penyelenggara yang turut serta dalam pelayanan perijinan terpadu di BPPT Kota Medan. Hal ini terlihat dari pernyataan yang dikemukakan oleh Ibu Oktarukmana Banjarnahor, S.Sos sebagai salah satu anggota dari tim teknis di BPPT Kota Medan yaitu :

“Salah satu kendala dalam penyelenggaraan pelayanan perijinan terpadu yang

kami tangani yakni terkait dengan koordinasi yang belum begitu kuat terjalin dengan SKPD terkait, dimana kami seringkali terbentrok masalah waktu dengan mereka. Saat membutuhkan mereka, ternyata mereka juga sedang ada kegiatan, maka kami harus menunggu dulu sampai beberapa hari. Selama jadwal dari dinas mereka sendiri masih padat maka kami belum bisa berkoordinasi dengan mereka. Selain itu tenaga dari Tim Teknis pun masih terbatas jumlahnya.”

Adanya kendala-kendala yang dihadapi oleh BPPT Kota Medan terkait dengan kerjasamanya dengan SKPD terkait, sedikit banyak akan turut memberikan pengaruh terhadap kelancaran dalam pelayanan perijinan yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan. Namun, BPPT Kota Medan sampai saat

ini masih terus berupaya untuk menangani berbagai masalah yang ada dengan cara memperbaiki kondisi internal dan eksternal dengan tujuan meminimalisir masalah-masalah baru yang mungkin akan mucul lagi seiring dengan berjalannya kegiatan pelayanan perijinan terpadu yang diselenggarakan oleh BPPT Kota Medan.

D. Deskripsi Hasil Wawancara tentang Kualitas Pelayanan Perijinan di

Dokumen terkait