• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Informan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendatangi langsung informan setelah sebelumnya mendapatkan ijin untuk wawancara. Wawancara dilakukan sesuai denngan pedoman wawancara yang sebelumnya telah peneliti buat sebelum terjun ke lapangan. Seluruh informan dalam penelitian ini berjumlah 9 (Sembilan) orang, yang terdiri dari 8 (delapan) informan kunci diantaranya 2 (dua) interpreter SIBI LPP TVRI, Interpreter Bisindo TVONE, Produser eksekutif LPP TVRI, Produser Program Kabar Pagi TVONE, Kementerian sosial Republik Indonesia dan 2 (dua) khalayak

Tuna rungu . Informan pendukung dalam penelitian ini berjumlah 1 (satu) orang yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Peneliti memilih interpreter sebagai informan kunci karena interpreter yang melakukan proses translasi bahasa isyarat secara langsung di studio untuk menyampaikan informasi dari materi berita yang telah dibuat oleh pihak TVRI dan TVONE yang akhirnya disampaikan kepada khalayak rungu. Peneliti mewawancarai interpreter diharapkan akan lebih banyak dan juga mendapatkan informasi yang jelas karena interpreter yang melakukan translasi secara langsung, dengan jangka waktu yang lama dan terus menerus. Interpreter yang peneliti wawancara meliputi interpreter isyarat SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dan Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia).

Informan kunci selanjutnya yaitu produser eksekutif pemberitaan yang dimana dalam hal ini memiliki posisi sebagai perwakilan dari pihak TVRI untuk dimintai pandangan dan pendapatnya sesuai dengan pelaksanaan translasi bahasa isyarat. Selanjutnya yaitu Produser Program Acara Kabar Pagi TVONE dimana dalam hal ini dimintai penjelasannya mengenai kebijakan penggunaan translasi bahasa isyarat. Informan kunci selanjutnya yaitu Kementerian Sosial Republik Indonesia, alasan peneliti memilih Kemensos sebagai informan kunci karena Kemensos selama ini sebagai perancang dan penyedia layanan translasi bahasa isyarat dan Kemensos sendiri memiliki program dan bidang mengenai penyandang

disabilitas serta memberikan bantuan untuk mensejahterakan penyandang disabilitas di Indonesia.

Dalam penelitian ini, peneliti juga mewawancarai khalayak tunarungu yang menonton program acara Indonesia Malam TVRI dan Kabar Pagi TVONE, alasan peneliti mewawancarai khalayak tunarungu karena ingin mengetahui bagaimana tanggapan mereka mengenai bahasa isyarat yang digunakan dalam program acara tersebut.

Alasan peneliti memilih KPI Pusat sebagai informan pendukung karena KPI Pusat mempunyai wewenang untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga penyiaran swasta, selain itu juga KPI mempunyai tugas untuk memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang serta mempunyai tugas untuk menampung, meneliti dan menindaklanjuti aduan, sanggahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran.

1. Informan Kunci 1 Muhammad Yusuf S.Sos,. M.IKom

Informan kunci yang pertama adalah seorang pegawai di TVRI yang menjabat

sebagaiProduser Eksekutif Pemberitaan. Pria kelahiran Bogor 18 Juli 47 tahun silam

ini telah menjabat sebagai produser sejak tahun 2006 dan menjabat sebagai produser eksekutif pemberitaan sejak tahun 2015. Pria yang biasa dipanggil ucup ini beralamat di Jln. KPBD Kebon Jeruk Jakarta Barat. Dalam penelitian ini Muhammad Yusuf

berperan sebagai informan yang memberikan penjelasan mengenai translasi bahasa isyarat dari pihak TVRI sebagai penyedia program Indonesia Malam.

Kontak yang dapat dihubungi 0819 – 3253 – 3399

Gambar 4.1

Informan Kunci : Muhammad Yusuf S.Sos,. M.IKom

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 18 Juli 2017

2. Informan Kunci 2 Abdul Muiz Sutaji S.I.Kom

Informan kunci kedua yaitu Produser Berita Program Kabar Pagi di TVONE. Pria lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini memulai karier sebagai produser berita di TVONE sejak tahun Juni 2010. Pria yang biasa disapa Doel ini beralamat di Keurahan Rawamangun Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. Dalam penelitian ini Abdul Muiz Sutaji berperan sebagai informan yang memberikan penjelasan mengeenai kebijakan serta proses pelaksanaan translasi bahasa isyarat dari pihak TVONE.

Kontak yang dapat dihubungi 0812 – 9878 – 9889

Gambar 4.2

Informan Kunci : Abdul Muiz Sutaji S.I.Kom

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 15 September 2017

3. Informan Kunci 3 Langgeng Setiawan, A.KS

Informan kunci yang ketiga adalah Kepala Seksi Monitoring Evaluasi di Kementerian Sosial RI, Pria kelahiran Jakarta, 04 Juni 1973 juga sebagai Petugas Supervisi Pusat yang bertugas melakukan pengawasan saat proses kegiatan translasi bahasa isyarat di Program Indonesia Malam TVRI. Alumni STKS Bandung jurusan Sosisal angkatan 1997 ini merupakan orang yang merancang pelaksanaan translasi bahasa isyarat. Dalam penelitian ini, Langgeng Setiawan berperan sebagai informan

yang menjelaskan tentang penentuan kebijakan penyediaan translasi bahasa isyarat untuk LPP TVRI serta menjelaskan mengenai proses perjanjian.

Kontak yang dapat dihubungi 087 – 880 – 071 – 727

Gambar 4.3

Informan Kunci: Langgeng Setiawan

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 01 Agustus 2017

4. Informan Kunci 4 Simping Purwanti, S.Pd

Informan kunci yang keempat adalah seorang interpreter (peraga bahasa isyarat SIBI). Wanita kelahiran Sleman 5 Maret 1974 ini sudah sejak 2013 menjadi

interpreter bahasa isyarat di Program Indonesia Malam TVRI. Sehari – hari wanita

yang biasa disapa Ipung ini menjadi guru di Sekolah Luar Biasa Santi rama Cipete Jakarta Selatan. Selain bertugas menjadi interpreter di TVRI, wanita lulusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta angkatan 2008 ini juga biasa

menjadi interpreter untuk kegiatan Pemilihan umum di berbagai daerah di Indonesia. Dalam penelitian ini, Simping Purwanti berperan sebagai informan yang menjelaskan tentang proses pelaksanaan translasi bahasa isyarat.

Kontak yang dapat dihubungi 087 – 873 – 877 – 3376

Gambar 4.4

Informan kunci : Simping Purwanti

Sumber : Dokumen peneliti, 25 Juli 2017

5. Informan kunci 5 Suminah

Informan kunci kelima adalah interpreter (Peraga bahasa isyarat SIBI). Wanita ini sudah 3 tahun menjadi interpreter di program Indonesia Malam TVRI.

Selain menjadi interpreter ia juga sehari – hari menjadi pekerja sosial muda di Panti

Gambar 4.5

Informan Kunci : Suminah

Sumber : Dokumen peneliti, 18 Juli 2017

6. Informan Kunci 6 Frans Susanto

Informan kunci keenam adalah seorang interpreter Bisindo dalam program acara Kabar Pagi TVONE. Pria kelahiran Jakarta 10 September 38 tahun silam ini sudah sejak tahun 2002 menjadi interpreter. Namun baru 2 tahun ini menjadi interpreter televisi yang bertugas di Program Topik Pagi ANTV dan Kabar Pagi TVONE. Selain menjadi interpreter bahasa isyarat, Lulusan Filsafat Theologi STF Driyarkara ini juga berprofesi sebagai konsultan HR Development.

Gambar 4.6

Informan Kunci : Frans Susanto

Sumber : Dokumen peneliti, 15 September 2017

7. Informan Pendukung 1 Muhammad Imam

Informan pendukung kedua adalah Khalayak/Penonton dari program acara Indonesia Malam TVRI. Saat ini pria kelahiran Sidoarjo 7 Agustus 1992 menjadi salah satu siswa dari panti sosial bina rungu wicara “melati”. Sudah 2 tahun Imam menjadi siswa panti sejak pertama kali masuk pada 25 Oktober 2015. Imam menderita tuna rungu wicara sejak usianya 3 tahun dikarenakan jatuh yang mengakibatkan kejang dan demam hingga akhirnya sampai saat ini ia tidak bisa mendengar dan berbicara. Dalam penelitian ini, Muhammad Imam berperan sebagai informan yang menjelaskan bagaimana tanggapannya terhadap penggunaan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dalam program acara Indonesia Malam.

Kontak yang dapat dihubungi 0895 – 327 – 268 – 105

Gambar 4.7

Informan Pendukung : Muhammad Imam

Sumber : Dokumen peneliti, 25 September 20 8. Informan Pendukung 2 Nanda Afrieza

Informan pendukung kedua yaitu khalayak program Kabar Pagi TVONE. Wanita kelahiran Jakarta, 10 April 1996 ini sedang mengemban pendidikan di Sekolah Khusus 01 Kota Serang dan berada di kelas 2 SMA. Nanda menjadi disabilitas tuli sejak tahun 2009 dikarenakan sakit gondokan yang ia derita. Selain itu, wanita 21 tahun ini juga menggunakan alat bantu dengar sejak September 2016. Nanda Afrieza berperan sebagai informan yang menjelaskan bagaimana tanggapannya terhadap penggunaan Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) dalam program acara Kabar Pagi.

Kontak yang dapat dihubungi 0831 – 9488 – 8881

Gambar 4.8

Informan Pendukung : Nanda Afrieza

Sumber: Dokumen Pribadi

9. Informan Pendukung 3 Dewi Setyarini, M.Si

Informan pendukung pertama adalah Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Wanita yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Purbalingga ini merupakan Komisioner KPI Pusat

bidang pengawasan isi siaran periode 2016 – 2019. Dalam penelitian ini, Dewi

Setyarini berperan sebagai informan yang menjelaskan tentang langkah KPI dalam membahas mengenai penyediaan Translasi bahasa isyarat di televisi serta menjelaskan mengenai payung hukum dari penyediaan translasi bahasa isyarat.

Gambar 4.9

Informan Pendukung: Dewi Setyarini, sM.Si

Sumber : Dokumen peneliti, 01 Agustus 2017

Dokumen terkait