Perusahaan tentunya menentukan terlebih dahulu segmentasi pasar
(segmentation), target pasar (targetting), dan pemosisian produk (positioning)
dalam kegiatan pemasaran. Segmentasi pasar GIA adalah tanaman hias dataran
rendah. Target pasar adalah masyarakat pecinta tanaman hias yang bermukim di
dataran rendah dan GIA memposisikan produk mereka sebagai produk yang dapat
memuaskan konsumen dengan adenium sebagai icon yang melekat pada GIA.
Setelah perusahan mampu menentukan segmentation, targetting dan positioning
(STP), perusahaan dapat mencapai STP dalam bauran pemasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan
promosi (promotion).
5.9.1
Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang bisa memuaskan
keinginan dan memenuhi kebutuhan. GIA mengkhususkan perdagangannya pada
tanaman hias dataran rendah, walaupun ada beberapa koleksi tanaman yang dijual
merupakan tanaman buah-buahan. Tanaman hias dataran rendah yang dijual oleh
GIA memiliki nilai komersial yang tinggi. Adenium merupakan core business
GIA.
Adenium memiliki nilai komersial yang tinggi karena memiliki karakter
yang mudah dirawat, mudah ditransportasikan jarak jauh, tidak mudah mati,
bunga beraneka ragam, dan mudah disilangkan. Selain karakter tersebut, adenium
juga memiliki karakter unggulan lain, yaitu keindahan tanaman ini, tak hanya
terlihat pada cantiknya bunga, namun juga pada keindahan bonggol dan tajuk
yang dapat dibentuk oleh pecinta tanaman.
Adenium sebagai core business merupakan bibit yang telah berusia
minimal enam bulan dengan diameter bonggol minimal tiga centimeter (cm) dan
telah digrafting dengan bunga adenium hibridisasi. Adenium dikelaskan atas
ukuran diameter bonggolnya yaitu kelas A ( 3-5 cm ), kelas B ( 5-10 cm ), kelas C
(10-15 cm ), kelas D ( 15-20 cm ), dan Bonsai ( >20 cm ). GIA merupakan yang
pertama kali menetapkan pengkelasan adenium secara jelas. Selain itu adenium
yang dikeluarkan oleh perusahaan selalu dirilis setiap enam bulan sekali. Hal ini
membuat trend adenium tetap eksis di dunia industri tanaman hias.
5.9.2
Harga
Penetapan harga jual adenium berdasarkan penjumlahan Harga Pokok
Produksi (HPP) dengan Under Expend dan Expected Net Margin. Skematik
penetapan harga jual ini lebih banyak “bermain” di Under Expend yaitu nilai seni
yang dimiliki oleh adenium tersebut. Skematik penetapan harga jual dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12 . Penetapan Harga Jual pada PT Godongijo Asri
Harga jual yang berlaku di agen-agen GIA pada umumnya sama dengan
harga jual yang berlaku di cabang maupun di showroom GIA. Harga jual adenium
yang ditawarkan memang relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan adenium
nursery lainnya (pesaing). Namun hal tersebut berbanding lurus dengan kualitas
tanaman, pelayanan, dan jenis tanaman yang dijual mengikuti trend, sehingga
harga yang relatif mahal masih dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Harga
produk adenium, dapat dilihat pada Lampiran 2. Selain adenium, perusahaan juga
menentukan sendiri harga produk cafe, dan tarif jasa klinik.
Harga produk tanaman hias non adenium, sprotan dan buku tidak dapat
ditentukan sendiri oleh perusahaan. Harga jual tanaman hias yang merupakan
tanaman konsinyasi, ditentukan oleh nursery pemasok. Tanaman hias lainnya
misalkan Euphorbia mili yang dibeli putus oleh GIA, ditentukan berdasarkan
harga jual umum yang berlaku di pasar. Kemudian, produk saprotan dan buku
juga dijual berdasarkan harga yang berlaku di pasar.
Harga Jual
Adenium
= HPP + Under Expend + Expected Net MarginHarga Pokok
Produksi (HPP)
= Biaya Bahan + OHP+ TK langsungUnder Expend
=
Biaya Operasional + AsumsiExpected Net
Margin
Besarnya sekitar 20 persen5.9.3 Tempat
GIA mempunyai unit pemasaran berbentuk showroom yang juga satu areal
dengan kantor pusat yaitu di Jalan Cinangka Raya 60, Desa Serua, Sawangan,
Depok, dan cabang, yang terletak di Perumahan Alam Sutera, Tangerang. Selain
itu, perusahaan juga dibantu oleh agen yang tersebar di kota-kota besar di
Indonesia.
Showroom dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas demi kenyamanan
konsumen. Terdapat areal parkir yang luas, book store yang didesain untuk tempat
bersantai dan bermain anak-anak, klinik tanaman, botanical cafe, kolam
pemancingan, floriculture supplies yang menyediakan sarana produksi pertanian
(saprotan), kemudahan transaksi melalui credit atau debit card. Sesuai tagline
GIA yaitu Not Just a Nursery, but It’s Experience, GIA ingin benar-benar
menciptakan suasana yang lebih dari sekedar nursery.
5.9.4 Promosi
GIA memiliki brand image yang kuat di kalangan masyarakat pecinta
tanaman hias, khususnya adenium. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan
tentunya tak semata-mata hanya untuk kepentingan perusahaan sendiri, tetapi juga
bertujuan untuk dapat mengedukasi konsumen.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu pameran tanaman
hias di kota-kota besar, baik dalam maupun luar negeri, memberikan poster
mengenai pemeliharaan adenium bagi konsumen, program diskon, program
edutainment bagi pelajar sekolah Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Dasar,
program kupon undian yang berhadiah utama kendaraan roda empat, program
promosi melalui media cetak seperti peluncuran buku “Membuat Adenium
Tampil Cantik”, program promosi melalui media elektronik seperti kesediaan GIA
ketika diminta untuk dijadikan lokasi shooting suatu acara di suatu stasiun
Televisi, dan melalui media website, yaitu www.Godongijo.com.
VI MANAJEMEN PERSEDIAAN TANAMAN HIAS ADENIUM
Persediaan dipengaruhi oleh permintaan. Tingkat persediaan yang
berubah-ubah dipengaruhi oleh permintaan. Hal tersebut juga berlaku pada
industri tanaman hias. Oleh karena itu pada bab enam ini akan dibahas terlebih
dahulu mengenai permintaan konsumen pada tanaman hias, dengan mengambil
studi kasus adenium, atau penjualan adenium. Setelah pembahasan mengenai
penjualann pada usaha adenium, pembahasan selanjutnya yaitu perencanaan
produksi. Hal ini dikarenakan perencanaan produksi akan didasarkan pada
proyeksi permintaan. Kemudian pembahasan selanjutnya adalah mengenai
manajemen persediaan pada usaha tanaman hias adenium.
Dalam dokumen
Manajemen persediaan usaha adenium: studi kasus PT.Godongijo Asri, Depok, Jawa Barat
(Halaman 77-81)