• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

4. Deskripsi Kuesioner Terbuka

Pada bagian kedua ini, peneliti menganalisis Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah pada instrumen kuesioner terbuka. Berbeda halnya dengan instrumen kuesioner tertutup, pada instrumen kuesioner terbuka ini tidak terdapat pilihan “Ya” dan “Tidak”. Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah di Sekolah Dasar se- Kecamatan Mlati dapat dilihat pada jawaban yang telah diuraikan oleh guru kelas I sampai VI. Analisis instrumen kuesioner terbuka disajikan berdasarkan kelompok konsepnya atau per soal item. Soal instrumen kuesioner terbuka ini berjumlah 10 nomor. Konsep yang terdapat pada ke sepuluh soal tersebut, yaitu branding sekolah, visi sekolah, prestasi sekolah di bidang akademik, prestasi sekolah di bidang non akademik, program sekolah yang mendukung gerakan literasi, ekstrakurikuler wajib, ekstrakurikuler pilihan, peraturan yang ada di sekolah, praktik baik yang dilakukan dan kendala-kendala yang dihadapi. Berikut pertanyaan kuesioner terbuka:

Tabel 4. 2 Rangkuman Kuesioner Terbuka

Item No.

Item Keterangan

Branding sekolah 1

Branding sekolah memiliki peran penting dalam implementasi program penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, melalui branding pihak sekolah mampu mempunyai ciri khas dalam memperkenalkan sekolah tersebut di kalangan masyarakat. Misalnya branding sekolah mengenai lingkungan sekolah yang asri dan menyenangkan. Visi sekolah 2

Setiap sekolah memiliki visi untuk membangun dan mendidik generasi bangsa dengan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai norma.

Prestasi sekolah di

bidang akademik 3

Prestasi yang diperoleh sekolah merupakan hasil perjuangan dari peserta didik untuk menekuni bidang akademik tersebut dan dengan bantuan guru untuk memperluas maupun memperdalam materi yang akan dilombakan.

Prestasi sekolah di

bidang non akademik 4

Tidak hanya prestasi sekolah di bidang akademik, peserta didik juga diarahkan dan didampingi untuk memiliki pengalaman maupun prestasi di bidang non akademik seperti di bidang kesenian. Program sekolah yang

mendukung gerakan literasi

5

Berbagai program yang dilakukan oleh sekolah untuk menunjang gerakan literasi dan

meningkatkan minat baca peserta didik seperti ruang pojok baca yang memiliki berbagai jenis buku.

Ekstrakurikuler wajib 6

Sekolah tidak hanya tempat untuk mengembangkan kemampuan kognitif saja, melalui kegiatan

ekstrakurikuler wajib yang diselenggarakan sekolah peserta didik mampu menemukan identitas diri dan mengembangkan kemampuan sosial maupun kreativitasnya diluar kegiatan pembelajaran.

Ekstrakurikuler pilihan 7

Selain memiliki ekstrakurikuler wajib, sekolah juga menginginkan peserta didiknya untuk dapat memiliki pilihan atau tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuannya diluar kegiatan pembelajaran.

Peraturan yang ada di

sekolah 8

Demi terwujudnya sekolah yang tertib dan tentram dibentuklah sebuah peraturan yang disepakati bersama demi kenyamanan selama proses belajar mengajar di sekolah. Peraturan tersebut wajib dipatuhi dan dijalankan oleh masyarakat yang ada di lingkungan sekolah.

Praktik baik yang

dilakukan 9

Sebuah tindakan dan ucapan yang berdasarkan nilai-nilai norma positif mampu menjadi pedoman guru dan orang tua dalam mendidik peserta didik untuk melakukan praktik baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Kendala-kendala yang

dihadapi 10

Setiap keputusan yang dilaksanakan memiliki kekurangan dan kelebihan, seperti kendala yang dihadapi dalam menerapkan atau melaksanakan sebuah peraturan tentang kedisiplinan yang bisa terhambat karena beberapa faktor.

Tabel 4.3 adalah tabel yang memuat instrumen item kuesioner terbuka. Pada instrumen kuesioner terbuka terdapat 10 item soal. Berdasarkan instrumen diatas, peneliti mendapatkan jawaban responden tiap kuesioner terbuka sebagai berikut:

1) Item 1

Guru diberikan instrumen item soal 1 yang membahas tentang branding yang dimiliki oleh sekolah. Branding sekolah berdasarkan jawaban dari responden antara lain ceria, 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun), pendidikan karakter, literasi, menciptakan lulusan yang cerdas, terampil, bertakwa dan berbudi luhur, melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif sehingga dapat berkembang secara optimal, guru profesional, asri dan menyenangkan. Berbagai branding sekolah yang ada di Kecamatan Mlati memberikan penilaian lebih terutama dalam peningkatan karakter berbasis budaya.

Bentuk implementasi program PPK berbasis budaya sekolah di Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati dalam menggunakan branding sekolah masih perlu ditingkatkan agar minat masyarakat dan peserta didik dalam meningkatkan dan menanamkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar mampu berjalan dengan baik sehingga menghasilkan generasi bangsa yang berakhlak mulia sesuai nilai-nilai moral bangsa.

2) Item 2

Instrumen item soal 2 membahas tentang visi sekolah. Guru diminta untuk mengisi instrumen mengenai visi setiap sekolah. Visi sekolah merupakan harapan atau cita-cita yang hendak diwujudkan oleh seluruh pihak sekolah. Visi sekolah berdasarkan jawaban guru antara lain unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan takwa berbudaya serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, terwujudnya sekolah unggul dalam prestasi berdasarkan Imtaq dan Budaya Bangsa, mengedepankan prestasi, karakter, berlandaskan Imtaq, Budaya Bangsa dan berwawasan lingkungan, peserta didik cerdas, berbudi pekerti luhur, berlandaskan budaya bangsa serta mampu bersaing di era global, terwujudnya generasi yang unggul dalam prestasi, berkarakter dan berbudaya serta berbudi pekerti yang luhur.

Setiap sekolah memiliki visi untuk membangun dan mendidik generasi bangsa dengan karakter yang sesuai nilai-nilai norma. Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati sudah baik dalam memiliki dan menjalankan visi untuk mewujudkan setiap cita-cita dan harapannya masing-masing sekolah. Visi yang baik dari sekolah bergantung pada kinerja dan kerja sama antara guru, orang tua, masyarakat, dan peserta didik dalam mewujudkan harapan dan cita-cita sekolah.

3) Item 3

Pada instrumen item Pertanyaan Terbuka 3 membahas tentang prestasi sekolah di bidang akademik. Sebuah prestasi yang didapatkan sekolah tidak jauh dari perjuangan peserta didik selama proses mendapatkannya. Berikut jawaban guru sebagai responden mengenai prestasi yang pernah diraih sekolah di bidang akademik diantaranya juara lomba CCA, juara lomba MTQ, nilai UN kelas VI berapa di peringkat 1-3 setiap tahunnya, juara lomba olimpiade Matematika Nasional Regional DIY-Jateng, juara lomba olimpiade Sains tingkat Kabupaten, peningkatan nilai rata-rata kelulusan dan peringkat 4 NEM di Kecamatan Mlati.

Prestasi dibidang akademik yang diraih setiap Sekolah Dasar di se-Kecamatan Mlati sudah baik dan banyak. Hal tersebut membuktikan adanya kerja sama yang baik oleh sekolah, guru, masyarakat, wali murid, peserta didik, dan pemerintah. Prestasi yang didapatkan oleh peserta didik memiliki kesan dan arti tersendiri sehingga mampu membangun karakter dengan sikap rendah hati, kerja keras dan dapat menghargai prestasi baik untuk dirinya sendiri maupun teman-temannya.

4) Item 4

Instrumen item essai 4 membahas tentang prestasi sekolah di bidang non akademik. Selain prestasi sekolah di bidang akademik, program PPK berbasis budaya sekolah menanyakan kepada guru tentang prestasi sekolah di bidang non akademik yang dapat

menunjang terselenggaranya dan tercapainya pendidikan karakter di Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati. Guru memberikan jawaban tentang instrumen yang diberikan diantaranya panjat tebing, juara I Gudep tingkat Provinsi, Juara II dokter kecil tingkat Provinsi, Juara II Adiwiyata tingkat Kabupaten, juara I seni tari tingkat Kabupaten, juara III karate tingkat Nasional, juara III lomba baca puisi se-Kecamatan, juara III renang tingkat Kabupaten, lomba cerita wayang, juara I lomba keterampilan membuat anyaman se- Kecamatan Mlati, Juara III lomba Kawruh Basa Jawa di layar TVRI se-DIY, lomba mendongeng, lomba pantomim, dan lomba catur.

Berbagai prestasi non akademik yang sudah dicapai oleh peserta didik di atas mampu mendorong dan memotivasi diri sendiri maupun orang lain untuk dapat mempertahankan prestasinya bahkan mampu belajar untuk lebih baik dalam mengembangkan kemampuannya. Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati sudah mampu mengembangkan nilai-nilai karakter seperti kerja keras, kreatif, mandiri, cinta tanah air melalui mengikut sertakan dan mendorong peserta didik untuk mengikuti berbagai lomba dalam pengembangan kemampuannya. Hal tersebut perlu ditingkatkan lagi agar semakin banyak peserta didik lebih berani berekspresi dan memiliki semangat untuk mengembangkan kemampuannya maupun mencari kelebihan yang ada pada dirinya

dengan dukungan dari sekolah baik guru maupun karyawan, orang tua dan masyarakat.

5) Item 5

Instrumen item essai 5 membahas tentang program sekolah yang mendukung gerakan literasi. Program gerakan literasi pada saat ini sedang ditingkatkan kembali oleh pemerintah di satuan pendidikan agar minat baca peserta didik dapat meningkat. Berikut jawaban guru mengenai instrumen item 5 diantaranya setiap sebelum pelajaran diawali dengan membaca kurang lebih 10-15 menit, mengarahkan peserta didik agar gemar membaca, pojok baca atau sudut baca, monitoring bacaan peserta didik setiap hari, memperbanyak buku bacaan bermutu, adanya jam pembiasaan, kunjungan perpustakaan, membaca pagi, gerakan cinta perpustakaan, melaksanakan program wajib baca tiap minggu, lomba membuat sinopsis, membuat kliping, berlatih menulis karangan, dan memberikan tugas kepada peserta didik mencari materi di perpustakaan.

Sekolah tidak putus asa dalam mengarahkan peserta didik untuk lebih mencintai membaca buku, sehingga setiap minggunya Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati mendapat jadwal secara bergantian untuk berkunjung ke perpustakaan kota agar menambah pengetahuan mereka dan meningkatkan pembiasaan membaca. Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati sudah menerapkan gerakan

literasi dengan adanya ruang pojok baca dan membaca 10-15 menit sebelum proses pembelajaran dimulai.

6) Item 6

Instrumen item essai 6 membahas tentang ekstrakurikuler wajib yang dimiliki oleh Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati. Berdasarkan instrumen yang dibagikan kepada guru berikut diantaranya jawaban yang diberikan yaitu TPA (bagi peserta didik beragama Muslim), pramuka, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan BTA. Sebagian besar guru menjawab ekstrakurikuler wajib yang dimiliki oleh sekolah adalah pramuka. Kegiatan pramuka merupakan kegiatan wajib dari pemerintah untuk mengembangkan dan menerapkan pendidikan karakter di bidang ekstrakurikuler.

Berdasarkan jawaban dari guru, melalui berbagai ekstrakurikuler wajib yang diikuti peserta didik di Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati membantu untuk menyukseskan program PPK berbasis budaya sekolah. Hal tersebut dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk dapat memberikan yang terbaik kepada peserta didik dalam menanamkan karakter pada kepribadiannya.

7) Item 7

Instrumen item essai 7 membahas tentang ekstrakurikuler pilihan. Berbagai macam jawaban dari guru dalam mengisi jenis ekstrakurikuler pilihan diantaranya beladiri, lukis, tari, komputer, futsal, karawitan, voli, renang, membatik, pingpong, dan hadroh. Peserta didik dapat memilih salah satu atau dua dari ekstrakurikuler

piihan sebagai sarana pengembangan diri dan karakter. Berbagai pilihan ekstrakurikuler di atas merupakan jawaban dari guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati.

Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati memberikan sarana dan prasarana yang menunjang pengembangan diri peserta didik agar mampu selaras dengan program PPK yang dicanangkan oleh Pemerintahan Joko Widodo. Pengembangan diri melalui ekstrakurikuler pilihan mengajak peserta didik untuk mampu berani dalam memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sehingga secara langsung mampu membentuk karakter sesuai nilai- nilai norma yang positif.

8) Item 8

Instrumen item essai 8 membahas peraturan yang ada di sekolah. Guru memberikan jawaban atas instrumen item essai 8 diantaranya tata tertib di sekolah, menggunakan seragam sesuai jadwal, berdoa sebelum mulai pembelajaran, mengadakan upacara setiap hari Senin dan hari besar, dilarang membawa senjata api dan senjata tajam, menjaga sopan santun, berpakaian rapi, peserta didik memiliki etika dan tata krama, kehadiran peserta didik, datang tepat waktu (15 menit sebelum masuk), piket/mengerjakan tugasnya, menggunakan sepatu warna hitam, peserta didik tidak boleh membawa handphone, guru memakai seragam kedinasan, tidak merokok di lingkungan sekolah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama setiap pagi, berjabat tangan dengan

peserta didik dan guru di pagi hari, memberikan pelayanan maksimal kepada peserta didik dan orang tua yang datang ke sekolah dan peserta didik tidak boleh meninggalkan sekolahan selama proses pembelajaran di sekolah kecuali ada keperluan yang mendesak.

Peraturan yang peneliti tulis di atas adalah jawaban dari guru berdasarkan instrumen yang dibagi. Secara keseluruhan Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman sudah memiliki dan menerapkan peraturan di sekolah. Kerja sama dan evaluasi perlu dilakukan agar warga sekolah mampu menjalankan peraturan supaya terbentuk lingkungan dan warga sekolah sekolah yang tertib, rapi dan nyaman sesuai program PPK.

9) Item 9

Instrumen item essai 9 membahas tentang praktik baik yang dilakukan. Setelah instrumen dibagikan kepada guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati, peneliti mendapatkan jawaban tentang praktik yang baik dilakukan dengan berbasis budaya diantaranya penerapan sholat dzuhur berjamaah, penerapan antri, upacara rutin, piket rutin, infaq Jumat, menyanyikan lagu wajib nasional diawal dan diakhir pelajaran, jabat tangan dengan bapak/ibu di awal pelajaran dan diakhir pelajaran, berdoa, pembiasaan nilai-nilai PPK dalam lingkungan sekolah, kerapian berpakaian peserta didik dan guru, etika dan sopan santun peserta didik, gerakan buang sampah di tempatnya, membaca surat-surat Alquran, kerja bakti

membersihkan lingkungan dan pembiasaan beribadah sesuai agamanya.

Selain beberapa jawaban yang ada di atas, peneliti mendapatkan jawaban dari guru tentang praktik baik yang dilakukan dengan implementasi nilai PPK dalam ekstrakurikuler wajib dan gerakan literasi.

10) Item 10

Instrumen item essai 10 membahas tentang kendala-kendala yang dihadapi terhadap implementasi program PPK berbasis budaya sekolah di Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati. Peneliti mendapatkan berbagai macam jawaban dari guru kelas I sampai VI Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati diantaranya kurangnya kerja sama antara sekolah dan orang tua, peserta didik ada yang jarang berangkat ekstrakurikuler wajib karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh, kurangnya sarana prasarana dan tenaga pembimbing atau pengampu, hambatan dalam mengkondisikan peserta didik, sulitnya mengontrol hubungan sosial peserta didik dengan orang lain di luar sekolah, peserta didik kurang mampu bersikap sopan kepada guru, kurangnya respon orang tua terhadap peraturan di sekolah, kurangnya peserta didik dalam mematuhi peraturan di sekolah dan perbedaan latar belakang menyebabkan beragamnya karakter peserta didik yang membuat pelaksanaan program PPK tidak maksimal. Berbagai kendala yang dihadapi oleh Sekolah Dasar se-Kecamatan Mlati dikarenakan kurang mendalamnya

implementasi program PPK berbasis budaya sekolah di beberapa Sekolah Dasar sehingga untuk kedepannya perlu dilakukan perbaikan dalam mengiimplementasikan program PPK berbasis budaya sekolah di sekolah.

Dokumen terkait