• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

1. Identifikasi variabel internal perusahaan

Variabel internal merupakan faktor mikro yang keberadaannya dapat mempengaruh aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah analisis variabel internal perusahaan :

83

Dengan tenaga terampil, akan sangat membantu dalam proses produksi batik. Tenaga terampil yang ada di perusahaan saat ini sudah mampu memenuhi target produksi perusahaan. Artinya setiap pemesanan dapat diselesaikan tetap waktu. Namun untuk order yang tenggang waktunya singkat, biasanya perusahaan mengoper sebagian orderan ke perusahaan lain. Jumlah tenaga kerja tetap yang ada saat ini berjumlah 20 orang. Yang terbagi dalam departeman cap, warna, batik, dan kasir. Latar belakang pendidikannya pun bermacam-macam mulai dari SD sampai SMA/SMK.

b. Periklanan

Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat menarik minat konsumen untuk membeli sebuah produk. Konsumen cenderung mengetahui sesuatu produk lewat periklanan dengan menggunakan media elektronik. Saat ini perusahaan telah selalu memasang iklan melalui jejaring sosial maupun lewat blog. Iklan yang di tampilkan berupa foto-foto kain dan pakaian batik dengan berbagai motif.

c. Peralatan dan mesin produksi

Peralatan dan mesin produksi memiliki pengaruh yang besar dalam proses produksi. Tanpa adanya peralatan, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksi. Peralatan yang ada di perusahaan masih sebatas mesin-mesin yang langsung dipegang/handle oleh manusia. Peralatan yang menunjang proses produksi antara lain kompor, loyang, meja, canting, cap, serak lurik dan serak makassar. Namun dengan

84

peralatan seperti ini sudah mampu memenuhi permintaan batik cap maupun tulis.

d. Tunjangan karyawan

Tunjangan karyawan ini dimaksudkan untuk menambah loyalitas karyawan. Tunjangan ini biasa diberikan perusahaan pada saat hari raya maupun pada saat ada karyawan yang tertimpa musibah. Untuk hari raya idul fitri karyawan bisa mendapat sembako dari pemilik perusahaan. Dan perusahaan pun memiliki anggaran untuk memberi THR.

e. Keistimewaan produk

Setiap perusahaan tentu memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan produknya dengan produk dari perusahaan lain. Erisa Batik cenderung untuk memproduksi batik dengan warna alam disetiap produknya sehingga memudahkan konsumen untuk membedakan produk Erisa Batik dan produk batik lainnya. Warna alam yang dimaksud adalah warna yang berasal dari daun-daunan dan kulit pohon.

f.Persediaan bahan baku

Persedian bahan baku merupakan salah satu faktor pendukung proses produksi. Tanpa bahan baku, produksi akan macet/tidak berjalan. Di Erisa Batik, persedian bahan baku umumnya sangat tercukupi, namun terkadang permintaan di pasar yang sering berubah-ubah menyebabkan stok bahan baku yang sangat banyak. Hal ini tidak diikuti dengan ruang/gudang penyimpanan bahan baku yang dapat dikatakan kecil. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan antara lain bumbu malam,

85

kain mori, malam, soda api, tepung kanji. Untuk kain sendiri perusahaan telah memiliki pemasok dari Pasar Bringharjo.

g. Keuangan perusahaan

Pencatatan keuangan yang baik akan berdampak pada pertumbuhan perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan jika memiliki laporan keuangan yang jelas dan akurat. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang pencatatan akun-akun perusahaan menyebabkan transaksi yang ada hanya berupa debet dan kredit tanpa adanya laporan neraca dan laporan laba/rugi.

h. Lokasi perusahaan

Lokasi perusahaan saat ini terletak di Pijenan, Wijirejo, Pandak, Bantul, Yogyakarta. Lokasi perusahaan merupakan sentra industri batik yang ada di Provinsi Yogyakarta. Namun letaknya sangat jauh dari pusat kota. Sedangkan umumnya wisatawan lebih memilih berbelanja batik di daerah Malioboro.

i.Kebijakan hubungan kerja

Kebijakan kerja biasanya diambil oleh para manajer perusahaan. Namun di Erisa Batik umumnya kebijakan kerja diambil oleh pemilik tanpa mengundang ide/gagasan dari karyawan sehingga terkesan otoriter. j.Strategi harga

Pemberian harga pada setiap produk biasanya diambil dari sebarapa besar biaya/tenaga yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Di Erisa Batik, harga yang dipatok biasanya mengikuti harga pasaran yang

86

berlaku dalam industri. Hal ini menyebabkan perbedaan antara biaya/tenaga yang dikeluarkan untuk produksi dengan harga yang diberikan pada produk tersebut.

2. Identifikasi variabel eksternal perusahaan

Variabel eksternal merupakan faktor makro yang keberadaannya dapat mempengaruh aktivitas perusahaan. Berikut ini adalah analisis variabel eksternal perusahaan :

a. Budaya

Pengaruh kebudayaan Indonesia khususnya budaya Jawa sangat membantu dalam mendesain dan merekasaya motif–motif batik. Misalnya Batik Soga yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti p motif-motif klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat. Adapula Batik Lasem yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa dan Tionghoa.

Pemerintah

Pemerintah memiliki andil besar dalam pengembangan UKMK maupun home industry. Seperti tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 03 tahun 2004 Tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Bantul, yang berintikan mengenai pengembangan

87

sarana dan prasarana wisata. Di mana salah satu obyek wisata yang dimaksud adalah sentra industri kerajian.

b. Konsumen

Daya beli konsumern yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan para pengrajin batik. Kota Jogja sebagai salah satu tujuan pariwisata yang mampu mengundang para wisatawan untuk berkunjung. Batik merupakan salah satu jenis cinderamata yang banyak dicari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

c. Teknologi

Dengan semakin berkembangnya teknologi, kini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pemasaran. Kegiatan promosi dapat dijalankan dengan menggunakan jejaring sosial.

d. Pesaing

Semakin menjamurnya usaha batik di Kota Jogja mempengaruhi persaingan diantara para pengrajin batik. Daerah penghasil batik di Provinsi Yogyakarta antara lain Giriloyo, Pijenan, Ngasem, Prawirotaman, Moyudan, Redjodani (utara Monjali). Pesaing dari luar Jogja seperti dari Solo, Pekalongan, Cirebon dan Banyumas. Dengan banyaknya pesaing tentu perusahaan akan sulit untuk mendapatkan konsumen yang loyal.

e. Pemasok Bahan Baku

Pemasok bahan baku memiliki andil yang cukup besar dalam proses produksi batik. Keterlambatan pengiriman bahan baku dapat

88

menyebabkan perusahaan akan sulit melakukan produksi batik. Untuk kain mori, perusahan telah bekerja sama dengan pedagang kain mori di Pasar Bringharjo. Pemasok biasa mengantar bahan baku ke rumah produksi.

f.Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang baik akan semakin meraup konsumen yang semakin banyak. Perusahaan harus benar-benar teliti dalam membuka cabang atau showroom agar dekat dengan konsumen.

g. Tingkat UMR/UMP

Tingkat UMR/UMP daerah Jogja yang terus meningkat dan tidak ditunjang dengan kenaikan pertumbuhan tentu akan berdampak negatif bagi perusahaan. Dalam pemberian gaji, Erisa Batik tidak mengikuti UMR yang berlaku di Provinsi Yogyakarta yaitu Rp.892.660 (2012). Pemberian gaji didasarkan pada tingkat kesulitan kerja dan lama bekerja.

Dokumen terkait