• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Pemasaran

1. Definisi Pemasaran

Pemasaran memiliki beberapa definisi. Adapun definisi pemasaran dari beberapa sumber yaitu:

a. American Marketing Association merumuskana pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisai dan pemangku kepentingannya.

b. Kotler dan Keller (2008:5) Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarakan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

c. Fred R. David (2009:168) Pemasaran dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa.

10 a. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah salah satu konsep tertua di dalam bisnis. Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah yang banyak dan tidak mahal. Para manajer dari bisnis yang berorientasi pada bisnis berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.

b. Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memuthakirkannya.

c. Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi tersebut harus melakukan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

d. Konsep Pemasaran

Konsep ini ingin menyatakan bahwa tugas pemasaran bukanlah mencari pelanggan yang tepat untuk produk anda, melainkan menemukan produk yang tepat untuk pelanggan anda.

11 e. Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling ketergantungannya. 3. Fundamental Konsep Pemasaran

a. Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan

Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan oleh obyek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut, sedang Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. b. Pasar Sasaran, Positioning, dan Segmentasi

Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar kedalam segmen-segmen. Mereka mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompok pembeli yang berbeda, yang mungkin lebih menyukai atau menginginkan bauran produk dan jasa yang beragam, dengan meneliti perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku diantara pembeli. Segmen inilah yang akan menjadi pasar sasaran. Untuk setiap segmen, perusahaan mengembangkan suatu penawaran pasar yang diposisikannya dalam benak pembeli sasaran sebagai keuntungan utama.

12 c. Penawaran dan Merek

Proposisi nilai (value proposition), yaitu serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proposisi nilai yang sifatnya tidak berwujud tersebut dibuat menjadi berwujud dengan suatu penawaran. Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi, dan pengalaman. Merek (brand) adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui.

d. Nilai dan Kepuasan

Nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan harga, yang

disebut juga “tiga elemen pelanggan”. Kepuasan mencerminkan

penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapan (atau hasil) dalam kaitannya dengan ekspektasi.

e. Saluran pemasaran

Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran. Saluran komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran distribusi digunakan untuk menggelar, menjual, dan menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna, Sedangkan saluran layanan digunakan untuk melakukan transaksi dengan calon pembeli.

13 f.Rantai pasokan

Rantai pasokan (supply chain) adalah saluran yang lebih panjang untuk membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk ahkir yang dihantarkan ke pembeli ahkir.

g. Persaingan

Persaingan mencakup semua penawaran dan produk subtitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, mungkin dipertimbangkan oleh seseorang pembeli.

h. Lingkungan pemasaran

Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi penawaran. Lingkungan luas terdiri dari lingkungan demografis, lingkungan ekonomi, lingkungan fisik, lingkungan teknologi, lingkungan politik-hukum, dan lingkungan sosial budaya.

B.Strategi

1. Pengertian strategi

Kata strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang terbentuk dari kata stratos yang berarti militer dan kata org yang berarti memimpin. Strategi militer dapat memberikan masukan dalam pengelolaan bisnis, perbedaan yang paling mendasar dalam strategi dan taktik dalam militer

adalah “strategi merupakan rencana keseluruhan dalam memanfaatkan

14

skema dari tindakan secara spesifik”. Jadi strategi dapat didefinisikan sebagai

suatu rencana yang disatukan menyeluruh dan terpadu yang dihubungkan dengan keunggulan-keunggulan perusahaan dalam menghadapi tantangan dari lingkungan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Pearce/Robinson (2008:6), strategi adalah rencana berskala besar, bertujuan ke masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.

2. Manajemen Strategik

Menurut Pearce/Robinson (2008:5) definisi manajemen strategis adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi terencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategis sendiri memiliki sembilan tugas penting :

a. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai maksud, filosofi, dan sasaran perusahaan.

b. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan.

c. Menilai lingkungan eksternal perusahaan termasuk faktor persaingan dan faktor kontekstual umum lainnya.

d. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara menyesuaikan sumber daya dengan lingkungan eksternal.

e. Mengidentifikasikan pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan.

15

f. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.

g. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan. h. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber

daya yang dianggarkan, di mana penyesuaian antara tugas kerja, manusia, struktur, teknologi, dan sistem penghargaan ditekankan.

i. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.

Sedangkan menurut Fred R. David (2009:5) Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.

Adapun Menurut J.David Hunger & Thomas I. Wheelen (2006:4) Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajemen yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi dan evaluasi serta pengendalian. Dess dan Lumpkin menyebutkan bahwa:

“Strategic management consist of the analysys, decisions and action an organization undertakes in order to create and sustain competitive advantage”.

16 3. Tahap dan Tingkatan Manajemen Strategi

a. Tahap-tahapan manajemen strategi:

Dalam buku Jauch dan Glueck (1994: 6-7), tahapan manajemen strategi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1) Formulasi Srategi

Tahap ini mencakup pengembangan misi bisnis mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menentukan tujuan jangka panjang, mencari alternatif strategi, dan memilih strategi khusus untuk masa yang akan datang.

2) Implementasi Strategi

Tahap ini merupakan pengerahan karyawan dan manajer untuk mengarahkan formulasi strategi pada pelaksanaannya. Aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam tahapan ini adalah penentuan tujuan tahunan, penentuan kebijaksanaan terhadap perubahan, penyelarasan struktur organsisasi dan strategi, mengelola pendekatan terhadap perubahan, menciptakan strategi penunjang budaya.

3) Evaluasi Strategi

Tahap ini merupakan tahap ahkir dalam manajemen strategi. Ada tiga hal yang dilakukan dalam tahap ini. Pertama, meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang didasarkan pada strategi saat ini. Kedua, pengukuran prestasi. Ketiga, melakukan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan strategi.

17 b. Tingkatan strategi

Tingkatan strategi menurut Hunger dan Wheelen (2003:201-262) dibagi menjadi 3 tingkatan strategi yaitu:

1) Strategi perusahaan (Coorporate strategy)

Strategi perusahaan menentukan: (a) orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan, dan (b) industri atau pasar yang akan dimasuki. Untuk perusahan multibisnis yang beroperasi lebih dari satu industri atau pasar, strategi perusahaan meliputi keputusan-keputusan mengenai aliran keuangan dan sumber daya ke dan dari unit bisnis mereka. Keputusan-keputusan tersebut sangat mendasar terhadap masa depan perusahaan dan biasanya melibatkan manajer puncak dan dewan direksi. Strategi perusahaan dapat menyediakan strategic platform, atau kapabilitas organisasi untuk mengatasi bisnis di dalam lingkungan yang beragam dengan sekumpulan kemampuan strategis. 2) Strategi bisnis unit (Unit business strategy)

Strategi ini juga dikenal dengan strategi bersaing, strategi bisnis ini berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan. Apabila strategi perusahaan mengatasi masalah bisnis dan industri apa yang harus dilayani perusahaan, maka strategi bisnis mengatasi masalah bagaimana perusahaan dan unit-unitnya dapat bersaing dalam bisnis dan industri.

18

3) Strategi fungsional (fungsional strategy)

Strategi fungsional memaksimalkan produktifitas sumber daya, mengarahkan pada kompetisi sendiri yang memberikan perusahaan atau unit bisnis sesuatu keunggulan kompetitif. Dalam batasan-batasan strategi bisnis dan perusahaan, strategi fungsional menggabungkan beragam kegiatan dan kempetensi dari setiap fungsi untuk menigkatkan kinerja. Sebagai contoh, bagian pemanufakturan peduli dengan perkembangan sebuah strategi yang menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas keluarannya. Dilain pihak, pemasaran berkepentingan dengan pengembangan strategi yang meningkatkan penjualan. Strategi-strategi funsional semacam ini perlu

dikembangkan apabila manajer fungsional ingin

mengimplementasikan strategi perusahaan dan divisional dengan tepat.

4. Strategi Pemasaran

Yang dimaksud dengan strategi pemasaran adalah menentukan pasar target dan bauran pemasaran yang terkait. Strategi ini merupakan gambaran besar mengenai yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar. Dibutuhkan dua bagian yang saling berkaitan yaitu:

a. Pasar target (target market) yaitu sekelompok pelanggan yang homogen yang ingin ditarik oleh perusahaan tersebut.

19

b. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu variabel-variabel yang akan diawasi yang disusun oleh perusahaan tersebut untuk memuaskan kelompok yang ditarget.

Strategi pemasaran intensif sendiri dibagi kedalam 3 jenis strategi yaitu :

a. Penetrasi Pasar (market penetration)

Strategi ini menitik beratkan pada produk yang ada dengan tujuan meningkatkan penjualan di pasar yang telah ada. Strategi ini akan efektif bila diterapkan pada perusahaan yang berada pada posisi tumbuh. Penggalakan pemasaran berupa promosi yang berkelanjutan serta harga yang bersaing merupakan strateginya. Lima pedoman tentang kapan penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang sangat efektif :

1) Ketika pangsa pasar belum jenuh dengan produk atau jasa tertentu. 2) Ketika tingkat pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikkan secara

signifikan.

3) Ketika pangsa pasar dan pesaing utama menurun sementara total penjualan industri meningkat.

4) Ketika korelasi antara pengeluaran penjualan dan pemasaran secara historis tinggi.

5) Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif.

20

b. Pengembangan Pasar (market development)

Strategi ini memfokuskan pada pencarian pasar yang baru untuk memperluas pangsa pasar yang baru. Perubahan gaya hidup dan penghasilan konsumen akan menyebabkan terjadinya pangsa pasar yang baru. Pelaksanaan inovatif disarankan untuk:

1) Produk yang telah dewasa.

2) Mencari pasar yang belum terpuaskan.

3) Mencari posisi kembali tehadap keberadaan produk. 4) Masuk industri yang baru.

5) Penguatan merk produk.

6) Pengembangan konsumen yang potensial. 7) Melaksanakan sistem distribusi yang baru.

Perusahaan mencari pasar baru untuk mempertahankan pasar yang sudah ada. Penekanan strategi ini adalah model baru, perbaikan kualitas, dan ada sedikit inovasi yang dipergunakan untuk konsumen yang loyal terhadap merk perusahaan. Promosi ditekankan untuk produk baru yang belum dikenal. Strategi ini efektif diterapkan pada posisi persaingan yang keras dan produk dalam tahap kedewasaan.

Enam pedoman tentang kapan pengembangan pasar dapat menjadi strategi yang sangat efektif:

1) Ketika saluran-saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan, tidak mahal, dan berkualitas baik.

21

2) Ketika organisasi sangat berhasil dengan bisnis yang dijalankannya. 3) Ketika pasar baru yang belum dikembangkan dan belum jenuh

muncul.

4) Ketika organisasi mempunyai modal dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola perluasan operasi.

5) Ketika organisasi memiliki kapasitas operasi yang berlebih.

6) Ketika industri dasar organisasi yang cepat berkembang menjadi global dalam cakupannya.

c. Pengembangan produk (product development)

Strategi ini dilakukan dengan tujuan menambah volume penjualan produk perusahaan dengan jalan :

1) Menambah kelengkapan lini produk seperti penciptaan produk dalam ukuran yang baru, kemasan dan sampul yang baru.

2) Perluasan jenis produk misalkan kualitas yang berbeda dari produk yang ada atau memperkenalkan model dan ukuran produk yang lebih baik.

3) Penempatan kembali produk yaitu pembuatan produk yang superior baik dari segi isi, fungsi, dan teknologi.

4) Pengembangan produk baru baik yang berhubungan dengan produk yang telah ada maupun yang lain sama sekali.

Strategi ini efektif bila diterapkan pada perusahaan dalam posisi jenuh dalam produknya dan berada dalam lingkungan persaingan yang keras.

22

Lima pedoman tentang kapan pengembangan produk dapat menjadi sebuah strategi yang sangat efektif:

1) Ketika organisasi memiliki produk-produk yang berada di tahap kematangan dari siklus hidup produk.

2) Ketika organisasi berkompetisi di industri yang ditandai dengan pengembangan teknologi yang cepat.

3) Ketika pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih baik

dengan harga “bagus”.

4) Ketika organisasi bersaing dalam industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi.

5) Ketika organisasi memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang sangat kuat.

5. Lingkungan Eksternal perusahaan

Menurut Fred R. David (2009:120) Lingkungan Eksternal perusahaan ialah faktor-faktor diluar kendali perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan proses internal perusahaan, dengan tujuan untuk mengembangkan sebuah daftar tebatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang harus dihindarinya. Lingkungan eksternal dapat dibedakan menjadi: a. Lingkungan jauh, terdiri atas faktor-faktor yang berasal dari luar, dan

biasanya tidak terkait, dengan situasi operasi suatu perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari: faktor (1) ekonomi, (2) sosial, (3) politik, (4) teknologi, dan (5) ekologi. Lingkungan ini memberikan peluang,

23

ancaman, dan batasan bagi perusahaan, tetapi jarang sekali ada suatu perusahaan yang dapat memberikan pengaruh timbal balik yang cukup besar.

b. Lingkungan industri, yaitu kondisi umum persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis yang menyediakan produk atau jasa serupa. Lingkungan industri terdiri dari: faktor (1) hambatan masuknya pendatang baru, (2) kekuatan pemasok, (3) kekuatan pembeli, (4) ketersediaan barang subtitusi, dan (5) persaingan yang kompetitif. c. Lingkungan Operasi yaitu, faktor-faktor dalam situasi kompetitif

langsung yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Lingkungan operasi terdiri dari: faktor (1) pesaing, (2) kreditor, (3) pelanggan, (4) tenaga kerja, (5) pemasok.

6. Lingkungan Internal Perusahaan

Menurut Glueck dan Jaunch (1994:161) Lingkungan internal perusahaan ialah proses paralel yang meliputi upaya penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada waktu sekarang atau mengkin yang akan berkembang. Ini didiagnosis untuk mengembangkan keunggulan bersaing, dan untuk memperkecil kelemahan, atau mempertimbangkan kemungkinannya membatasi strategi atau apakah hal itu dapat diperbaiki. Setiap perusahan memiliki kelebihan dan kekurangan. Perusahaan yang lebih besar mempunyai kekuatan keuangan dibandingkan dengan perusahaan kecil, tetapi mereka

24

cenderung bergerak lebih lamban kurang mampu melayani pasar yang kecil secara efektif.

Analisis internal merupakan proses dengan mana perencana strategi mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan di mana perusahaan mempunyai kemampuan yang penting sehingga perusahaan memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani ancaman di dalam lingkungan.

Faktor-faktor internal yang dianalisis : a. Faktor Pemasaran dan distribusi

Pemasaran dan distribusi berarti memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Hal ini memerlukan riset pasar, pengidentifikasian pasar, pengembangan produk, pengujian reaksi konsumen, perhitungan produksi dan biayanya, penentuan keperluan distribusi dan pelayanan, dan memutuskan cara pengiklanan dan promosi.

Faktor-faktor internal: Pemasaran dan distribusi

1) Struktur persaingan dan pangsa pasar. Sejauh mana perusahaan telah menciptakan pangsa pasar yang kuat dalam seluruh pemasaran atau subpasarnya yang penting?

2) Sistem riset pasar yang efektif dan efisien. 3) Bauran produk-jasa: kualitas produk dan jasa.

4) Lini produk-jasa: lengkapnya lini produk-jasa dan bauran produk-jasa: tahap siklus kehidupan produk dan jasa utama.

25

5) Produk baru yang kuat dan kepemimpinan jasa baru. 6) Perlindungan hak paten.

7) Pandangan positif terhadap perusahaan dan produk serta layanannya kepada konsumen ahkir.

8) Pengepakan produk yang efisien dan efektif. 9) Strategi harga yang efektif untuk produk dan jasa. 10) Tenaga penjual yang efektif dan efisien.

11) Periklanan yang efektif.

12) Kegiatan promosi pemasaran yang efektif dan efisien di luar periklanan.

13) Jasa purna-jual yang efektif dan efisien.

14) Jalur distribusi dan liputan geografis yang efektif dan efisien, termasuk upaya dalam perusahaan.

b. Faktor penelitian dan pengembangan dan faktor rekayasa

Penelitian dan pengembangan dan fungsi rekayasa dapat merupakan keunggulan bersaing karena dapat menciptakan produk baru atau peningkatan produk di pasar, dan meningkatkan bahan untuk mendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi.

Faktor internal: penelitian dan pengembangan rekayasa. 1) Kemampuan penelitian dasar dalam perusahaan. 2) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk. 3) Keistimewaan dalam desain produk.

26

5) Pengembangan pengepakan yang tinggi telah diciptakan. 6) Peningkatan dalam penggunaan material lama dan baru.

7) Kemampuan untuk memenuhi tujuan desain dan keinginan konsumen. 8) Laboratorium dan fasilitas pengujian yang cukup lengkap.

9) Teknisi dan para ahli yang terlatih dan berpengalaman.

10) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreativitas dan penemuan baru. 11) Para manajer yang dapat menerapkan sasaran kepada para peneliti dan

hasil penelitian para manajer yang lebih tinggi.

12) Kemampuan unit untuk melaksanakan peramalan teknologi yang efektif.

c. Faktor manajemen produksi dan operasi

Faktor-faktor internal: manajemen produksi dan operasi

1) Biaya operasi total yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pesaing total.

2) Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar. 3) Fasilitas yang efisien dan efektif.

4) Bahan baku dan biaya subperakitan.

5) Ketersediaan bahan baku dan subperakitan yang mencukupi. 6) Peralatan dan mesin yang efektif dan efisien.

7) Kantor yang efisien dan efektif.

8) Lokasi kantor dan fasilitas yang strategis.

27

10) Prosedur yang efektif dan efisien: rancangan, penjadwalan, pengendalian mutu.

11) Kebijakan pemeliharaan yang efektif dan efisien. 12) Intergrasi vertikal atau hubungan pemasok yang efektif. 13) Keluwesan operasi.

d. Faktor sumber daya dan karyawan perusahaan

Beberapa perusahaan telah merekrut dan mempertahankan karyawan dan manajer yang berkualitas tinggi, sangat produktif, dan setia.

Faktor-faktor internal: sumber daya dan karyawan 1) Citra dan prestise perusahaan.

2) Struktur perusahaan dan suasana yang efektif.

3) Ukuran perusahaan dalam hubungannya dengan industri. 4) Sistem manajemen strategis.

5) Sejarah perusahaan dalam pencapaian tujuan. 6) Pengaruh terhadap badan pemerintah.

7) Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif. 8) Karyawan berkualitas tinggi.

9) Pengalaman kerja dan prestasi manajemen puncak yang seimbang. 10) Hubungan efektif dengan serikat buruh.

11) Kebijakan hubungan kerja yang efektif dan efisien. 12) Biaya buruh yang rendah.

13) Informasi manajemen dan sistem komputer yang efektif. e. Faktor keuangan dan akuntansi

28

Salah satu tujuan analisis ini adalah untuk menetukan apakah perusahaan yang menjadi fokus perhatian dalam hal keuangan lebih kuat dari pada pesaingnya.

Faktor-faktor internal: keuangan dan akuntansi 1) Total sumber daya keuangan dan kekuatannya.

2) Biaya modal yang rendah dalam hubungannya dengan industri dan para pesaing.

3) Struktur modal yang efektif.

4) Hubungan bersahabat dengan pemilik atau pemegang saham.

5) Kondisi pajak yang menguntungkan dan asuransi untuk meminimumkan resiko.

6) Perencanaan keuangan, modal kerja, dan prosedur penganggaran modal yang efisien dan efektif.

7) Kebijakan penilaian persediaan. 7. Analisis SWOT

Menurut Pearce/Robinson (2008:200), Analisis SWOT adalah teknik historis yang terkenal di mana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. SWOT sendiri merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunities (peluang), dan Threat (ancaman).

a. Kekuatan (strength) yaitu keunggulan sumber daya relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau yang akan dilayani suatu perusahaan.

29

b. Kelemahan (weakness) yaitu keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas relatif suatu perusahaan dibandingkan pesaingnya, yang menghambat kinerja efektif perusahaan tersebut.

c. Peluang (opportunity) yaitu situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan.

d. Ancaman (threat) yaitu situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan.

Untuk membantu para manajer, Matriks SWOT mengembangkan empat jenis strategi yaitu:

a) Strategi SO (SO Strategies) memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisai mereka berada di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian eksternal.

b) Strategi WO (WO Strategies) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.

c) Strategi ST (ST Strategies) menggunakan seluruh kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

30

eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus

Dokumen terkait