• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi

Sumber: (HB. Sutopo, 2002 : 96)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Pengumpulan Data Sajian Data Reduksi Data Penarikan Simpulan/ Verifikasi

Penelitian ini berlokasi di Dinas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. Adapun kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta memiliki lokasi di Jl. Slamet Riyadi No. Surakarta.

1. Sejarah Singkat Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 1950 bernama Kementrian Perburuhan Republik Indonesia. Di setiap tingkat karesidenan terdapat kementrian perburuhan, demikian juga di Karesidenan Surakarta, terdapat Kementrian perburuhan yang terdiri dari :

1. Kantor Jawatan Penempatan Perburuhan 2. Kantor Jawatan Hubungan Perburuhan 3. Kantor Jawatan Pengawasan Perburuhan dan 4. Kantor Jawatan Keselamatan Kerja

Pada tahun 1967 Kementrian Perburuhan berubah menjadi Departemen Tenaga Kerja. Perubahan ini diikuti di setiap tingkat karesidenan yang namanya menjadi Kantor Resort Tenaga Kerja. Di setiap Kantor Resort Tenaga Kerja terdiri dari 4 seksi yaitu :

1. Kantor Penempatan Tenaga Kerja, disebut seksi I 2. Kantor Hubungan Perburuhan, disebut seksi II 3.Kantor Pengawasan, disebut seksi III

4. Kantor Keselamatan Kerja, disebut seksi IV

Berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 25 Tahun 1973, maka pada tahun 1973 seksi-seksi tersebut digabung menjadi :

2. Kantor Resort Tenaga Kerja Perawatan ( Perlindungan dan Perawatan ), dari seksi II, III, IV.

Terjadi lagi pada tahun 1975 dengan berdasar pada Keputusan Menteri No. 100/MEN/1975 berdiri Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi yang terdiri dari 4 ( empat ) Direktorat Jenderal yaitu :

1. Direktorat Jenderal Binaguna 2. Direktorat Jenderal Perawatan 3. Direktorat Jenderal Transmigrasi 4. Direktorat Jenderal Koperasi

Setelah Kabinet Pembangunan III terbentuk, Direktorat Jenderal Koperasi diintegrasikan dengan Departemen Perdagangan, sehingga pada tahun tersebut Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi dan Koperasi berubah nama menjadi Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi. Bersamaan dengan itu Direktorat Jenderal Perawatan diganti namanya menjadi Direktorat Jenderal Bina Lindung. Sehingga di eks Karesidenan Surakarta tinggal 3 ( tiga ) Direktorat Jenderal yaitu :

1. Direktorat Jenderal Binaguna 2. Direktorat Jenderal Bina Lindung 3. Direktorat Jenderal Transmigrasi

Dengan adanya pemisahan Direktorat Jenderal Koperasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka antara tahun 1977 1983, Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan pada setiap Daerah Tingkat II ( Kodya / Kabupaten ). Pada masa-masa itulah setiap daerah tingkat II se eks Karesidenan Surakarta mulai mendirikan satu demi satu kantor Depnakertrans.

Jenderal Transmigrasi memisahkan diri dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan berdiri sendiri menjadi Departemen Transmigrasi. Perubahan tersebut dengan berdasar pada KEPMEN No. 199/MEN/1983, sehingga dengan demikian Departemen Tenaga Kerja terdiri dari Direktorat Jenderal Bina Penta ( berasal dari Direktorat Jenderal Bina Guna ) dan Direktorat Jenderal Binawas ( berasal dari Direktorat Jenderal Bina Lindung ).

Untuk setiap daerah tingkat II, antara Kantor Bina Penta dan Kantor Binawas tidak dipisahkan akan tetapi digabung menjadi satu dengan satu nama yaitu Kantor Departemen Tenaga Kerja Kodya/Kabupaten. Demikian juga di Kodya Surakarta, sedang wilayah Kandepnaker Kodya Surakarta meliputi dua daerah yaitu Dati II Kodya Surakarta dan Dati II Kabupaten Sukoharjo.

Adanya otonomi daerah antara Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo telah terpisah. Dan untuk Surakarta namanya telah berubah menjadi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta.

Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta terjadi perubahan nama dinas yaitu dari Dinas Tenaga Kerja menjadi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta yaitu instansi pemerintah yang menangani bidang sosial, tenaga kerja dan ketransmigrasian yang berkedudukan di daerah tingkat II Kota Surakarta yang bertanggungjawab kepada Walikota setempat.

2. Visi dan Misi

Terwujudnya tenaga kerja yang profesional, berdaya saing tinggi dan hubungan industrial yang harmonis serta perlindungan tenaga kerja.

b. Misi

1) Menciptakan kualitas ( profesionalisme ) aparatur dan perencanaan tenaga

kerja daerah.

2) Perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja.

3) Menciptakan tenaga kerja yang terampil, mandiri serta profesional.

4) Menciptakan hubungan industrial yang harmonis guna mewujudkan

ketenagakerjaan dan usaha agar tercipta kesejahteraan pekerja dan keluarga.

5) Meningkatkan pengawasan norma kerja serta keselamatan dan kesehatan

kerja.

3. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta No. 13 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, tugas dan fungsi tersebut yaitu :

a. Tugas

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang di bidang sosial, tenaga kerja dan ketransmigrasian.

b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Dinas Sosial,Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Surakarta memiliki fungsi :

1. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.

2. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

3. Penyelenggaraan rehabilitasi dan bantuan sosial.

4. Penyelenggaraan informasi, pelatihan dan penempatan tenaga kerja dalam

dan luar negeri.

5. Pembinaan pengusaha dan organisasi pekerja, penyelesaianperselisihan dan

pengupahan pekerja.

6. Pengawasan norma kerja, kesehatan dan keselamatan kerja.

7. Penyelenggaraan ketransmigrasian.

8. Penyelenggaraan sosialisasi.

9. Pembinaan jabatan fungsional.

10. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ).

4. Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta

Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta No. 13 Tahun 2008, susunan organisasi di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

3. Bidang Sosial, membawahkan :

a. Seksi Kesejahteraan Sosial.

b. Seksi Rehabilitasi Sosial.

4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja,

membawahkan :

a. Seksi Informasi dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan Luar

Negeri.

b. Seksi Pembinaan Dan Pelatihan Tenaga Kerja.

c. Seksi Ketransmigrasian.

5. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja, membawahkan:

a. Seksi Bina Pengusaha dan Organisasi Pekerja.

b. Seksi Penyelesaian Perselisihan.

c. Seksi Perumusan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja.

6. Bidang Pengawasan, membawahkan :

a. Seksi Norma Kerja.

b. Seksi Kesehatan Kerja.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari:

a. Panti Wreda

b. Panti Asuhan Yoga

8. Jabatan Fungsional, terdiri dari:

a. Pengantar Kerja

c. Perantara Hubungan Industrial

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan struktur organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta berikut ini :

5. Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta

Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta No. 13 Tahun 2008, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta sebagai berikut :

Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tuga pokok dan fungsi Dinas. Kepala Dinas, membawahkan :

a. Sekretariat.

b. Bidang Sosial.

c. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.

d. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja.

e. Bidang Pengawasan.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

g. Kelompok jabatan Fungsional.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum, dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi:

i. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkooordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.

ii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkooordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan.

iii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkooordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.

iv. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya. Sekretariat, membawahkan :

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkooordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Subbagian Keuangan.

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkooordinasian

penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolan keuangan, verifikasi, pembukuan, akuntansi di lingkungan Dinas.

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Subbagian Umum dan Kepegawaian memiliki tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkooordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tata laksanan, ketatausahaan, rumah tangga, dan perlengkapan di lingkungan Dinas.

3. Bidang Sosial

Bidang Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang kesejahteraan sosial dan rehabilitasi sosial. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Sosial mempunyai fungsi :

i. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang kesejahteraan sosial.

ii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang rehabilitasi sosial.

iii. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas

dan fungsinya

Bidang Sosial, membawahkan :

a. Seksi Kesejahteraan Sosial.

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunayai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesejahteraan sosial, meliputi : pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan dalam rangka pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial.

b. Seksi Rehabilitasi Sosial.

Seksi Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang rehabilitasi sosial, meliputi : pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pengentasan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja

pokok melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang informasi dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri, pembinaan dan pelatihan tenaga kerja dan ketransmigrasian. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai fungsi :

i. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang informasi dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri.

ii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pembinaan dan pelatihan tenaga kerja.

iii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang ketransmigrasian.

iv. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja , membawahkan:

a. Seksi Informasi dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan

LuarNegeri.

Seksi Informasi dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang informasi dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri, meliputi:

penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dalam dan luar negeri serta pengelolaan dan pelayanan TKI.

Seksi Pembinaan dan Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan dan pelatihan tenaga kerja, meliputi : pembinaan, penyuluhan, pemberian ijin dan pemantauan lembaga pelatihan swasta, perusahaan dan Balai Latihan Kerja Luar Negeri( BLKLN), serta pengesahan sertifikat Lembaga Pelatihan Non Pemerintah yang menyelenggarakan ujian dan pelatihan produktivitas.

c. Seksi Ketransmigrasian.

Seksi Ketransmigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang transmigrasi, meliputi : perumusan kebijakan daerah dalam urusan penyelenggaraan transmigrasi, koordinasi, integrasi, dan sikronisasi program transmigrasi, pelaksanaan kegiatan forum komunikasi , informasi dan edukasi bidang ketransmigrasian.

5. Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja

Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas pokok melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pengusaha dan organisasi pekerja, penyelesaian perselisihan dan perumusan pengupahan dan kesejahteraan pekerja. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai fungsi :

i. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

ii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang penyelesaian perselisihan.

iii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan di bidang kesejahteraan pekerja.

iv. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja, membawahkan:

a. Seksi Bina Pengusaha dan Organisasi Pekerja

Seksi Bina Pengusaha dan Organisasi Pekerja mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang bina pengusaha dan organisasi pekerja, meliputi : pembinaan hubungan industrial, penelitian dan pengesahan Peraturan Perusahaan ( PP), penelitian dan pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama ( PKB), penelitian dan pencatatan Serikat Pekerja/ Serikat Buruh,

pembinaan dan pemantauan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu ( PKWTT), dan mendata jumlah perusahaan serta penelitian pemberian ijin outsourcing, pembinaan Lembaga Kerja Bersama ( LKS) bipartit dan Lembaga Kerja Bersama ( LKS) tripartit.

b. Seksi Penyelesaian Perselisihan

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang penyelesaian perselisihan, meliputi : menampung masalah-masalah ketenagakerjaan, mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan

organisasi pekerja, pengusaha, instansi terkait, dan menjembatani penyelesaian perselisihan hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan dan atau pemberi kerja.

c. Seksi Perumusan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja

Seksi Perumusan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang perumusan pengupahan dan kesejahteraan pekerja, meliputi: merumuskan pengupahan pekerja, penyusunan program peningkatan kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja ( JAMSOSTEK).

6. Bidang Pengawasan

Bidang Pengawasan mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang norma kerja dan kesehatan dan keselamatan pekerja. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pengawasan mempunyai fungsi :

i. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang norma kerja.

ii. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja.

iii. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengawasan membawahkan:

Seksi Norma Kerja mempunyai tugas melakukan Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang norma kerja dan jaminan sosial tenaga kerja, meliputi : pembinaan, perlindungan, dan pengawasan pelaksanaan peraturan norma kerja yang berlaku bagi perusahaan.

b. Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi : mengupayakan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, pemeriksanaan kesehatan pekerja serta mengawasi pelaksanaan jaminan sosial.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompak Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tata Kerja

a. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan kepala Seksi

dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh walikota.

b. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan kepala Seksi

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

c. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Subbagian, dan kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik ke dalam maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

6. Kepegawaian Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta

Pegawai adalah unsur utama dalam pelaksanaan organisasi yang mengabdi secara profesional pada kepentingan organisasi dan kegiatan usaha sesuai dengan tujuan organisasi. Pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta terdapat pegawai dengan jumlah keseluruhan 93 orang. Perincian pegawai berdasarkan status kepegawaian dan tingkat pendidikan sebagai berikut :

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian

Pegawai di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta berdasarkan status kepegawaian ada 3 jenis yaitu Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Honorer. Jumlah Pegawai berdasarkan status kepegawaian sebagai berikut :

Tabel 4. 1

No Status Kepegawaian Jumlah

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 88

2 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 1

3 Pegawai Honorer 4

Jumlah 93

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinsosnakertrans Surakarta 2011.

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pegawai yang bekerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta bervariasi yang dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4. 2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah 1 S2 8 2 S 1 40 3 Sarjana Muda 3 4 D III 4 5 SMA 33 6 SMP 2

7 SD 3

Jumlah 93

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinsosnakertrans Surakarta 2011.

7. Pelatihan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta

Pelatihan kerja yang dilaksanakan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta pada tahun 2009 terdapat beberapa jenis kejuruan pelatihan baik dari pelatihan kerja yang bersumber dari dana APBN maupun dari dana APBD. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan penelitian pada pelatihan kerja yang bersumber dari dana APBD yaitu Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

Dalam pelatihan kerja dana APBD memiliki 3 jenis pelatihan yang diadakan yaitu pelatihan Kejuruan satpam, pelatihan kejuruan pramuniaga, pelatihan kejuruan las. Pelatihan ini diperuntukkan bagi para pencari kerja yang merupakan warga Kota Surakarta dengan persyaratan tingkat pendidikan minimal SLTA. Adapun tujuan dan sasaran dari Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja ini sebagai berikut :

1.Tujuan

Peningkatan kualitas pencari kerja untuk mengisi peluang kerja yang ada

di Kota Surakarta dan sekitarnya sehingga dapat mengurangi angka

pengangguran di Kota Surakarta.

2. Sasaran

Sasaran kualitatif yaitu sebagai wahana mempersiapkan diri baik secara

fisik, mental dan disiplin maupun kemampuan pencari kerja untuk

meningkatkan peluang yang lebih besar mengisi jabatan kerja yang ada.

Sasaran kuantitatif yaitu 40 orang pencari kerja laki-laki dan 20 orang

wanita diutamakan penduduk Kota Surakarta yang memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan.

Dokumen terkait