• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Kota Medan

3.1.1 Kota Medan secara Geografis

Secara umum ada 3 (tiga) faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, (1) faktor geografis, (2) faktor demografis dan (3) faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota termasuk pilihan-pilihan disesuaikan dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.

Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefisitan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini, kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan secara sosial - ekonomis akibat penanaman modal (investasi).

Secara administratif, wilayah Kota Medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utaranya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.

Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu

masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun kuar negeri (ekspor- impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.

3.1.2 Kota Medan secara Demografis

Penduduk Kota Medan memiliki ciri majemuk yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola fikir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.

Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi. Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat

dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.

Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.

3.1.3 Kota Medan secara Kultural

Sebagai pusat perdagangan baik regional maupun internasional, sejak awal Kota Medan telah memiliki keragaman suku (etnis), dan agama. Oleh karenanya, budaya masyarakat yang ada juga sangat pluralis yang berdampak beragamnya nilai- nilai budaya tersebut tentunya sangat menguntungkan, sebab diyakini tidak satupun kebudayaan yang berciri menghambat kemajuan (modernisasi), dan sangat diyakini pula, hidup dan berkembangnya nilai-nilai budaya yang heterogen, dapat menjadi potensi besar dalam mencapai kemajuan. Keragaman suku, tarian

daerah, alat musik, nyanyian, makanan, bangunan fisik, dan sebagainya, justru memberikan kontribusi besar bagi upaya pengembangan industri pariwisata di Kota Medan.

Adanya prularisme ini juga merupakan peredam untuk munculnya isu-isu primordialisme yang dapat mengganggu sendi-sendi kehidupan sosial. Oleh karenanya, tujuannya, sasarannya, strategi pembangunan Kota Medan dirumuskan dalam bingkai visi, dan misi kebudayaan yang harus dipelihara secara harmonis.

3.1.4 Kota Medan secara Sosial

Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang dan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Keberadaan sarana pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya .

Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan salah satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multidimensional yang fenomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain : tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat .

3.2 Gambaran Kecamatan Medan Baru 3.2.1 Keadaan Geografis

Kecamatan Medan Baru sebagai salah Kecamatan, dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 22 Tahun 1973, terbentuk dan disahkan menjadi Kecamatan defenitif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 terbentuk dan disahkan menjadi Kecamatan definitif dari 4 kecamatan yang ada di Kota Medan membawahi 18 kelurahan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan kecamatan baru di Propinsi Sumatera Utara dan pemekaran 8 kecamatan di Kota Medan, salah satu kecamatan yang wilayahnya dimekarkan adalah Kecamatan Medan Baru. Kecamatan ini membawahi 6 Kelurahan, serta 64 Lingkungan, dengan luas wilayah 5,41 Km2.

Kondisi fisik Kecamatan Medan Baru secara geografis berada di Wilayah Barat Daya Kota Medan merupakan dataran secara sedang 5-10 M diatas permukaan laut dan berbatasan dengan:

• Sebelah Utara : Kecamatan Medan Petisah • Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Selayang • Sebelah Timur : Kecamatan Medan Polonia • Sebelah Barat : Kecamatan Medan Sunggal

Salah satu faktor penting di wilayah Kecamatan Medan Baru hampir 91% wilayahnya telah terbangun dan hanya 9% lagi merupakan lahan kosong, itupun hanya dapat dipergunakan sebagai lahan pekarangan perumahan penduduk dan sebagian lagi, wilayahnya terserap oleh lahan kompleks Universitas Sumatera

Utara (USU), sehingga wilayah ini menjadi daerah yang subur dan primadona bagi dunia usaha yang berhubungan dengan pendidikan disamping aktivitas lainnya di Kecamatan Medan Baru.

Tabel 2 : Data Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Baru No Kelurahan Luas

(KM2)

Jumlah

Lingkungan Nama Lurah 1. Petisah Hulu 0,62 12 Drs. Adil M.Siregar, S.Sos

2. Babura 0,79 13 A Zukri Rasyid, S.Sos

3. Merdeka 0,98 13 Sisca Hasibuan, S.STP

4. Darat 0,28 4 M. Agha Nourian, S.STP,

M.Si

5. Padang Bulan 1,68 12 Frans Siahaan, S.STP, M.Sp

6. Titi Rantai 1,06 10 Drs. Mawardi

Sumber: Data Kecamatan Medan Baru 2012

Kecamatan Medan Baru terdiri dari 6 Kelurahan dan 64 Lingkungan berada pada Kawasan Perumahan Inti Kota, memiliki Luas Wilayah 5,41 Km², merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki wilayah terpadat di Kota Medan jika dibandingkan jumlah luas wilayah dengan jumlah pendudukan yang ada di Kecamatan lainnya yang terdapat di Kota Medan.

3.2.2 Keadaan Demografis

Penduduk merupakan suatu hal yang penting di dalam pembangunan, karena penduduk merupakan objek sekaligus subjek dalam pembangunan itu sendiri. Penduduk sebagai subjek, berarti penduduk yang ada menjadi pelaku pembangunan yang dilaksanakan. Penduduk sebagai objek berart penduduk merupakan tujuan dari pembangunan itu sendiri, yaitu membangun manusia yang tersedia.

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Baru Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelurahan

Jumlah Total

Laki- laki Perempuan

1. Petisah Hulu 4.746 4.957 9.703 2. Babura 5.525 5.688 11.213 3. Merdeka 5.527 5.445 10.972 4. Darat 1.957 1.982 3.939 5. Padang Bulan 6.420 6.292 12.712 6. Titi Rantai 6.082 6.132 12.214 Jumlah 30.257 30.496 60.753

Sumber: Data Kecamatan Medan Baru 2012

Menurut data dari Kantor Kecamatan Medan Baru pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kecamatan Medan Baru sebanyak 60.753 orang. Jika dirinci menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki- laki sebanyak 30.257 orang, dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 30.496 orang. Dapat dikatakan bahwa di Kecamatan Medan Baru, jumlah penduduk perempuannya lebih banyak dari jumlah penduduk laki- laki. Namun, dapat juga dikatakan pertumbuhannya sebanding, tidak mempunyai perbedaan yang berarti, artinya pertumbuhan jumlah pebduduk laki- laki dan perempuan tetap berjalan beriringan.

Kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk paling tinggi adalah kelurahan Padang Bulan dengan jumlah penduduk 12.712 orang. Hal ini disebabkan kelurahan tersebut dekat dengan pusat pemerintahan. Kelurahan Titi Rantai dengan jumlah penduduk 12.214 orang, kelurahan Babura dengan jumlah penduduk 11.213, kelurahan Merdeka dengan jumlah 10.972, kelurahan Petisah Hulu dengan jumlah penduduk 9.703, dan yang paling sedikit kepadatannya adalah kelurahan Darat, dengan jumlah penduduk 3.939 orang.

Tabel 4 : Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Baru Berdasarkan Agama No Kelurahan Islam Kristen Katholik Hindu Budha Jumlah 1. Petisah Hulu 4.237 1.786 666 1.080 1.934 9.703 2. Babura 6.187 3.928 352 37 709 11.213 3. Merdeka 5.968 4.355 531 39 79 10.972 4. Darat 1.961 1.040 196 189 553 3.939 5. Padang Bulan 5.034 6.750 766 40 119 12.712 6. Titi Rantai 4.797 6.519 836 15 47 12.214 Jumlah 28.184 24.378 3.347 1.400 3.441 60.753 Sumber : Data Kecamatan Medan Baru, 2012

Di Kecamatan Medan Baru, mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Jumlah penduduk Medan Baru yang beragama Islam adalah sebanyak 28.184 orang, beragama Kristen Protestan sebanyak 24.378 orang, beragama Katholik 3.347 orang, beragama Hindu sebanyak 1.400 orang dan penduduk yang beragama Budha sebanyak 3.441 orang.

Pemeluk agama Islam terbanyak, terdapat di kelurahan Babura dengan jumlah 6.187 orang. Pemeluk agama Kristen terbanyak berada di kelurahan Padang Bulan, dengan jumlah 6.750 orang, pemeluk agama Katholik terbanyak terdapat di kelurahan Titi Rantai, pemeluk agama Hindu terbanyak terdapat di kelurahan Petisah Hulu, dan pemeluk agama Budha terbanyak, juga terdapat di kelurahan Petisah Hulu dengan jumlah 1.934 orang.

Data diatas menunjukkan bahwa di Kecamatan Medan Baru masyarakatnya ditinjau dari sudut agama dapat dikatakan majemuk, karena hampir semua agama yang ada dianut oleh penduduk Kecamatan Medan Baru. Meskipun agama Islam yang dominan tetapi penganut-penganut agama yang lain dapat hidup berdampingan dengan baik dan toleransi agama juga cukup baik sehingga tidak pernah terjadi perselisihan antar umat beragama.

Tabel 5 : Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Baru Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Kelurahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 1. Petisah Hulu 1.948 405 1.091 1.195 3.502 2 262 1.123 175 0 9.703 2. Babura 2.573 153 1.179 1.436 3.570 3 454 1.647 197 1 11.213 3. Merdeka 2.442 178 747 992 3.684 0 592 2.054 276 7 10.972 4. Darat 801 70 354 474 1.445 3 171 533 88 0 3.939 5. Padang Bulan 2.265 144 961 1.250 4.951 6 745 2.177 207 6 12.712 6. Titi Rantai 2.390 157 927 1.487 4.682 6 635 1.762 166 2 12.214 JUMLAH 12.419 1.107 5.259 6.834 21.834 20 2.859 9.296 1.109 16 60.753

Sumber: Data Kecamatan Medan Baru 2012 Keterangan:

1. Tidak/ Belum Sekolah 2. Tidak Tamat SD/ Sederajat 3. Tamat SD/ Sederajat 4. SLTP/ Sederajat 5. SLTA/ Sederajat 6. Diploma I/II

7. Diploma III/Akademi/Sarjana Muda 8. Diploma IV/Strata I

9. Strata II 10.Strata III

Dari tabel diatas dapar dilihat bahwa, kebanyakan penduduk Kecamatan Medan Baru berpendidikan terakhir SLTA/Sederajat, dengan banyak 21.834 orang. Lalu, ada sekitar 12.419 orang penduduk yang tidak/belum sekolah. Sedangkan yang berpendidikan terakhir Diploma IV/Strata I ada sekitar 9.296 orang, 6.834 orang berpendidikan terakhir SLTP/Sederajat. Penduduk yang berpendidikan terakhir SD/Sederajat ada 5.259 orang, dan yang tidak tamat SD/Sederajat ada sekitar 1.107 orang. Selebihnya, ada yang pendidikan

terakhirnya Strata I, Diploma I/II, dan Strata III yang masing- masing berjumlah 1.109 orang, 20 orang dan 16 orang.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

Kebanyakan penduduk di Kecamatan Medan Baru bekerja di sektor swasta seperti menjadi karyawan swasta dengan jumlah 18.663 orang penduduk, disusul dengan pedagang sebanyak 17.948 orang. Yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) berjumlah 2.056 orang, buruh 9.508 orang. Yang berprofesi sebagai TNI dan POLRI masing- masing berjumlah 196 orang dan 442 orang. Sedangkan, sekitar 11.456 orang, berprofesi lain- lain, artinya selain yang disebutkan diatas. Dapat dilihat bahwa penduduk Kecamatan Medan Baru lebih banyak berprofesi sebagai karyawan atau pegawai swasta.

3.2.3 Keberadaan Kantor Camat Medan Baru 3.2.3.1 Visi dan Misi Kecamatan Medan Baru

1. Visi

Dengan mengacu kepada visi Kota Medan “Kota Metropolitan yang Bestari dengan Masyarakatnya yang Maju, Mandiri dan Sejahtera serta Berwawasan Lingkungan”, maka visi Kecamatan Medan Baru adalah “Menciptakan Kecamatan Medan Baru yang Bersih, Sehat, Tertib, Aman, Rapi dan Indah serta Berwawasan Lingkungan, melalui Pemberdayaan Kelurahan dengan Memberdayakan Masyarakat di Segala Bidang”.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan beberapa misi yang merupakan titik konsentrasi kegiatan, yang sekaligus menjadi pedoman melaksanakan tugas- tugas pemerintahan. Adapun misi yang akan diwujudkan yaitu:

a. Memberdayakan Kelurahan dengan memberdayakan masyarakat. b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

c. Meningkatkan Pelayanan Prima kepada masyarakat. d. Meningkatkan Kebersihan.

e. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat. f. Meningkatkan Kamtibnas yang Kondusif. g. Meningkatkan Penghijauan.

h. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dengan terwujudnya misi Kecamatan Medan Baru, maka telah mendukung kemajuan dan kemakmuran Medan Kota Metropolitan, dengan motto Kota Medan melalui “Bekerja sama dan Sama- sama Bekerja” menuju Kota Medan Metropolitan.

3.2.3.2 Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan

Pada bab IV pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008, dijelaskan tentang kedudukan Kecamatan: (1). Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mampunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat. (2) Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah. Pada bab V

pasal 23 dijelaskan susunan organisasi kecamatan: (1). Organisasi kecamatan terdiri dari 1 (satu) sekretaris, paling banyak 5 (lima) seksi, dan sekretariat membawahkan paling banyak 3 (tiga) subbagian. (2). Seksi sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 (satu) paling sedikit meliputi: seksi tata pemerintahan, seksi pemberdayaan masyarakat dan desa, dan seksi ketentraman dan ketertiban umum. (3). Pedoman organisasi kecamatan ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri, setelah mendapat pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara. Lebih lanjut dapat dirinci Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah tugas aparat pada Kantor Camat Medan Baru:

1) Tugas dan Fungsi Camat

Camat adalah Kepala Pemerintah Kecamatan yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota nantinya. Camat mempunyai tugas memimpin penyelengaraan pemerintah, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan. Dalam menyelenggarakan tugas, Camat mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan Pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintah dari Kabupaten. b. Pelayanan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan.

Untuk melaksanakan fungsi, Camat mempunyai kewenangan:

a. Penyelenggaraan tugas- tugas pemerintahan umum, dan pembinaan Politik Dalam Negeri.

b. Pembinaan Pemerintahan Desa/Kelurahan.

d. Pembinaan Pembangunan yang meliputi Pembinaan Perekonomian, Produksi dan Distribusi serta Pembinaan Sosial.

2) Tugas dan Fungsi Sekretaris Kecamatan

Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas penyelenggaraan kegiatan Administrasi Umum, Perlengkapan dan Rumah Tangga, Perencanaan, Administrasi Keuangan dan Kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi:

a. Melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga.

b. Melakukan Perencanaan kegiatan Dinas. c. Melakukan urusan Keuangan.

d. Melakukan urusan Pembinaan Kepegawaian.

e. Melakukan evaluasi, analisa, dan penyusunan laporan kegiatan Dinas. 3) Tugas dan Fungsi Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa/Kelurahan, Administrasi Kependudukan, dan Pembinaan Politik dalam Negeri. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Camat. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, maka Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan Program dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa/Kelurahan.

b. Penyusunan Program dan Pembinaan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil.

c. Penyusunan Program dan Pembinaan Kegiatan Sosial Politik, Ideologi Negara dan Kesatuan Bangsa.

d. Melaksanakan tugas lain di bidang Pemerintahan yang diberikan oleh Camat. 4) Tugas dan Fungsi Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempuyai tugas melakukan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Wilayah, serta Pembinaan Polisi Pamong Praja. Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah, dan bertanggung jawab nantinya kepada Camat. Dalam menyelenggarakan tugasnya tersebut, maka Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:

a. Penyusunan Program dan Penyelenggaraan Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum, termasuk pembinaan tertib perizinan.

b. Penyusunan Program dan Penyelenggaraan Pembinaan Polisi Pamong Praja. c. Melaksanakan tugas lain di bidang Ketentraman dan Ketertiban yang

diberikan oleh Camat.

5) Tugas dan Fungsi Seksi Pembangunan dan Perekonomian

Seksi Pembangunan dan Perekonomian mempunyai tugas melakukan pembinaan di bidang pembangunan, perekonomian dan lingkungan hidup. Seksi Pembangunan dan Perekonomian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Camat. Dalam menyelengggarakan tugas tersebut, Seksi Pembangunan dan Perekonomian mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan Penyusunan Rencana dan pembinaan administrasi pembangunan, termasuk pembangunan desa/ kelurahan.

b. Penyusunan program dan pembinaan perekonomian, produksi dan distribusi serta pembinaan sarana dan prasarana perekonomian.

c. Penyusunan Program dan Pembinaan Lingkungan Hidup.

d. Melaksanakan tugas lain di bidang pembangunan dan perekonomian yang diberikan oleh Camat.

6) Tugas dan Fungsi Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melakukan pembinaan kesejahteraan sosial. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Camat. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi:

a. Penyusunan Program dan Pembinaan bantuan serta Pelayanan Sosial, pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga.

b. Penyusunan Program dan Pembinaan Kehidupan Keagamaan, pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan masyarakat.

c. Melaksanakan tugas lain di bidang Kesejahteraan Sosial yang diberikan oleh Camat.

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang jabatan fungsional, yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan kemampuan. Setiap kelompok

Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Camat.

3.2.3.3 Struktur Organisasi dan Keberadaan Pegawai

Gambar 2: Stuktur Organisasi Kecamatan

CAMAT

KASI Pemerintahan

Jabatan

Fungsional

Sekretaris

Kecamatan

KASUBAG Pel. Umum KASUBAG Keuangan KASUBAG Program KASI PMK KASI Kes-Sos KASI Trantib

Keadaan Pegawai pada Kantor Camat Medan Baru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6: Keadaan Pegawai Pada Kantor Camat Medan Baru Tahun 2011

No Nama Jenis

Kelamin Gol. Jabatan Ket. 1. Robert A.Napitupulu AP,

MSi

L III/d Camat PNS

2. Sutan T.Lubis, SSTP,MSp

L III/c Sekcam PNS

3. Rahnan L III/b Kasubag

Pel.Umum

PNS

4. Ruthini Sembiring P III/b Staf PNS

5. Ivo Liza P II/b Staf PNS

6. Sion Elysa Bangun, SE P III/c Kasubag Keuangan

PNS

7. Magdalena Sembiring P III/b Bendahara PNS

8. Khaidir L III/c Kasubag

Program

PNS

9. Syahri Dalimunthe L III/d Kasi Pem. PNS

10. Azizlan L I/c Staf PNS

11. Jan Rudi Purba, SE L II/c Staf PNS

12. Nurwidistuti P II/b Staf PNS

13. Drs.Ben Cheba Hutasoit L III/d Kasi PMK PNS 14. Leni Agustina Rambe,

STTP

P III/b Kasi Kesos PNS

15. Darma Sari P II/d Staf PNS

16. Maribel Hasugian L III/d Kasi Trantib PNS

17. Drs.Halomoan Sitompul L III/d Staf PNS

18. Teratur, SH L III/d Staf PNS

19. Sintong Sitohang L III/b Staf PNS

20. M. Amin Sembiring L III/b Staf PNS

21. Lita Triani P II/b Staf PNS

22. M. Andika L II/a Staf PNS

23. Juliandi L II/a Staf PNS

24. Rasiman Sinulingga L II/b Staf PNS

25. Eli Saptianto L II/b Staf PNS

26. Dian Surya Putra L II/a Staf PNS

27. Suparmin L I/c Staf PNS

28. M. Irsan L II/a Staf PNS

29. Syamsul Bahri L II/a Staf PNS

Dokumen terkait