• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Rancangan dan Pendekatan Penelitian

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Kondisi Geografi dan Kependudukan di Dua Desa Penelitian

Kecamatan Lembang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berada pada ketinggian antara 1 312 hingga 2 084 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 17°- 27 °C. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat tahun 2013, jumlah penduduk Kecamatan Lembang adalah 180 526 jiwa. Terdapat sebanyak 4 149 peternak dengan jumlah populasi sapi perah sebanyak 17 396 ekor di Kecamatan Lembang.

Lokasi penelitian dipilih secara purposive mengambil dua desa di Kecamatan lembang yaitu Desa Suntenjaya dan Desa Cibodas yang merupakan dua desa yang terletak di Kecamatan Lembang dengan populasi peternak sapi perah sebanyak 420 (Rumah tangga Peternak Sapi Perah (RTPSP) di Desa Suntenjaya dan sebanyak 255 RTSP di Desa Cibodas dan memiliki jumlah bangunan reaktor biogas terbanyak di Kecamatan Lembang. Lokasi pertama adalah Desa Suntenjaya memiliki luas lahan sebesar 4 556.56 hektar. Desa ini berjarak 13.5 kilometer dari ibukota kecamatan. Desa ini tergolong dalam desa daratan tinggi dengan ketinggian sebesar 1 280 meter dari permukaan laut. Curah hujan di desa ini adalah 2 027 milimeter dengan suhu rata-rata 20 27 °C per harinya. Wilayah Desa Suntenjaya berbatasan dengan wilayah lain yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Desa Bukanagara, Kecamatan Cisalak, Suban, kemudian sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Bandung, sebelah timur berbatasan dengan Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Bandung dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Bandung Barat.

Desa Suntenjaya dibagi menjadi 17 Rukun Warga (RW) dan 47 Rukun Tetangga (RT). Hampir sebagian besar lahan di desa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian (63.24 persen) dan kehutanan (17.56 persen). Tingginya persentase pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian secara umum menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor utama bagi keberlangsungan hidup masyarakat Suntenjaya, selain itu juga sektor peternakan menjadi sektor matapencaharian bagi 28.18 persen penduduk Desa Suntenjaya. Jumlah penduduk secara keseluruhan pada tahun 2011 adalah 7 302 orang, meliputi 3 685 orang laki-laki dan 3 617 orang perempuan. Total keluarga yang tinggal di desa ini adalah 2 234 Kepala Keluarga (KK). Jumlah keluarga pertanian adalah 1 334 rumah tangga dengan tingkat kepadatan penduduk di desa adalah sebesar 0.4 per kilometer.

Berbagai sarana di Desa Suntenjaya dibangun untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Sarana-sarana tersebut antara lain sarana pendidikan, sarana peribadatan, sarana kesehatan, serta sarana sosial lainnya. Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Suntenjaya, terdiri dari tiga Sekolah Dasar Negeri, satu SMP Negeri yang berada di desa tetangga yang jaraknya kurang lebih 8 km, satu program paket A setara SD atau MI (Madrasah Ibtidaiah), satu PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang menyelenggarakan program pendidikan kesetaraan Paket B dan satu program paket C setara SMP atau MTs. Adapun potensi yang berasal dari sumber daya alam baik peternakan maupun pertanian cukup memberikan harapan terutama peternakan sapi perah.

Jumlah petani di Desa Suntenjaya sebanyak 1 206 orang, sedangkan di Desa Cibodas sebanyak 597 orang. PNS 65 rang, 60 orang, TNI 2 orang, 3 orang, bidan swsta 3, dokter 1 orang,pedagang keliling 116 orang, 53orang seniman 6 orangSecara lebih rinci jumlah penduduk menurut mata pencaharian disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah dan persentase penduduk dua desa penelitian menurut mata pencaharian tahun 2014

No Pekerjaan Desa Suntenjaya Desa Cibodas

n % n %

1 Petani 1 206 40.6 1 685 69.74

3 Buruh migran 424 14.09 11 0.45

4 Pegawai Negeri Sipil 65 2.16 60 2.48

5 Pengrajin industri rumah tangga

40 1.32 9 0.37

6 Pedagang keliling 116 3.85 53 2.19

7 Peternak 848 28.18 514 21.27

10 Pembantu rumah tangga 59 1.96 25 1.03

11 TNI 2 0.06 3 0.12

12 Pensiunan

PNS/TNI/POLRI

55 1.82 15 0.62

16 Lainnya 179 5.94 41 1.69

Sumber: Diolah dari data Profil Desa Suntenjaya Tahun 2014

Jumlah penduduk Suntenjaya sebanyak 3 009 orang dengan berbagai macam mata pencaharian. Mayoritas penduduk yaitu sebanyak 848 orang atau 28.18 persen bekerja sebagai peternak dimana sektor peternakan ini diikuti dengan perkembangan jumlah ternak yang dimiliki seperti disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 Populasi ternak di Desa Suntenjaya

No. Jenis Ternak Jumlah (ST) Persentase (%)

1. Sapi 2 179 96.28 2. Ayam Kampung 4.2 0.18 3. Domba 78.54 3.48 4. Burung puyuh 0.952 0.04 5. Kelinci 0.594 0.02 Total 2 263.28 100

Sumber: Diolah dari data Profil Desa Suntenjaya Tahun 2014

Sapi diternakkan oleh 28.18 persen penduduk Desa Suntenjaya, selain itu domba juga banyak diternakkan dengan jumlah 78.54 ST. Sapi yang diternakkan adalah sapi perah Fries Holland (FH) atau Holstein yang dapat menghasilkan susu hingga 12 liter per ekor setiap harinya.

Lokasi penelitian kedua adalah Desa Cibodas yang terletak 1 260 meter di atas permukaan laut di atas ketinggian laut dan memiliki luas wilayah 1 273.4 hektar. Desa ini memiliki batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan dengan

Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Langensari, Kecamatan Lembang, dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang. Wilayah Desa Cibodas merupakan daerah perbukitan dengan kondisi tanahnya secara umum subur, berwarna merah kehitaman sampai dengan hitam. Lahan di wilayah Desa Cibodas digunakan untuk berbagai keperluan antara lain untuk pertanian seluas 637.74 Ha/m2, untuk pemukiman seluas 113.5 Ha/m2, untuk hutan lindung seluas 351 Ha/m2 , dan untuk peternakan seluas 15.05 Ha/m2.

Desa Cibodas dibagi menjadi 3 wilayah Dusun, 17 wilayah Rukun Warga (RW), dan 66 wilayah Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk sebanyak 10 425 jiwa. Kepala Keluarga (KK) sebesar 2 949 KK. Desa Cibodas terdiri dari 3 dusun yaitu:

a) Dusun 1 yang terdiri dari 6 RW, yaitu RW 01, RW 16 (pemekaran RW 01), RW 02, RW 03, RW 14 (pemekaran RW 03), dan RW 04

b) Dusun 2 yang terdiri dari 5 RW, yaitu RW 05, RW 06, RW 07, RW 08, RW 17 (pemekaran dari RW 06)

c) Dusun 3 yang terdiri dari 6 RW, yaitu RW 9, RW 10, RW 11, RW 13, RW 15.

Mayoritas penduduk desa Cibodas beternak sapi perah, dan beragam hewan lain yang diternakkan di Desa Cibodas. Secara rinci populasi ternak di Desa Cibodas disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8 Populasi ternak di Desa Cibodas

No Jenis Ternak Jumlah (ST) Persentase (%)

1 Sapi 2 710 95.39 2 Ayam Kampung 22.7 0.8 3 Ayam Broiler 77 2.71 4 Domba 10..92 0.37 5 Bebek 0.16 0.01 6 Kuda 20 0.71 7 Kelinci 0.106 0.03 Total 2 840.88 100

Sumber: Diolah dari Profil Desa Cibodas Tahun 2014

Sama halnya Desa Suntenjaya dimana peternakan menjadi mata pencaharian kedua setelah pertanian, di Desa Cibodas ini sektor peternakan juga menjadi mata pencaharian kedua setelah pertanian, khususnya peternakan sapi perah yang menghasilkan produksi peternakan berupa susu sebanyak 2 820 000 kg/tahun, serta ternak lain sebanyak 77 ST ayam broiler.

Perkembangan Biogas di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Kecamatan Lembang memiliki 4 149 penduduk yang bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah. Hal ini menjadikan potensi bagi pengembangan biogas dari feces sapi perah yang terus berkembang setiap tahunnya. Pengembangan biogas dengan berbagai macam tipe seperti tipe plastik, tipe beton,

hingga tipe fiber, akan tetapi tipe beton merupakan tipe reaktor biogas yang paling banyak dibangun di Kecamatan Lembang. Ada dua pihak yang berperan dalam pengembangan biogas di Jawa Barat yaitu Pemerintah propinsi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat dan pihak swasta yaitu

Humanistic Institute for Development Cooperation (Hivos) melalui program Biogas Rumah (BIRU).

Program BIRU merupakan program pengembangan sektor biogas yang dimulai pada tahun 2009 dan merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Pemerintah Kerajaan Belanda. Program ini menargetkan 8 000 digester biogas terbangun hingga tahun 2012. Implementasi program ini dilakukan oleh dengan dukungan dari Hivos dan SNV, keduanya merupakan lembaga non-pemerintah dari Belanda yang telah berpengalaman mengembangkan biogas.

Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas ESDM memulai pengembangan inovasi biogas sejak tahun 2006. Penyebaran biogas meliputi berberapa daerah yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan Tasik, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Subang. Keseluruhan daerah tersebut memperoleh bantuan pengembangan biogas dari Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral yang berawal dari tahun 2006 hingga tahun 2013 di Jawa Barat, dan ditampilkan dalam Tabel 9.

Tabel 9 Penyebaran biogas tahun 2006-2012 di Jawa Barat

No. Kabupaten Jumlah (unit) Persentase (%)

1. Sumedang 384 18.8 2. Kuningan Tasik 10 0.40 3. Garut 240 11.7 4. Ciamis 70 3.40 5. Majalengka 684 33.50 6. Bogor 177 5.70 7. Bandung Barat 102 5.00 8. Cirebon 4 0.10 8. Sukabumi 14 0.60 9. Subang 15 0.70 Jumlah Total 2038 100

Sumber: Diolah dari data Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral 2014

Kabupaten Bandung Barat yang memiliki potensi besar dalam pengembangan inovasi biogas terdiri dari beberapa desa diantaranya Desa Jambudipa, Desa Kertawangi, Desa Cihideung, Desa Suntenjaya dan Desa Cibodas. Desa Suntenjaya dan Desa Cibodas ini memiliki potensi paling besar dibanding desa lainnya. Lebih lanjut, hasil pengembangan biogas di Kabupaten Bandung Barat dapat dilihat dalam Tabel 10.

Tabel 10 Hasil pengembangan biogas di Kabupaten Bandung Barat

No. Wilayah Desa Jumlah biogas Tahun

1. Cisarua Jambudipa 20 2010 Kertawangi 20 2010 2. Parongpong Cihideung 10 2011 3. Lembang Suntenjaya 10 2011 4. Lembang Suntenjaya 100 2012 5. Lembang Cibodas 82 2012 Jumlah 242

Sumber: Diolah dari data Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral 2014

Sejumlah 242 bantuan instalasi biogas dibangun di tiga kecamatan Kabupaten Bandung Barat meliputi Cisarua, Prongpong dan Lembang, namun Desa Suntenjaya dan Desa Cibodas memperoleh bantuan terbanyak karena merupakan daerah untuk percontohan pengembangan biogas.

Dokumen terkait