• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Unit Pelaksanaan Teknis dinas di Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara ada 14 unit teknis yang terdapat di Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara. Salah satu unit teknis Parawasa Berastagi yang menangani masalah Rehabilitasi sosial dan resosialisasi -bagi Waita Tuna Susila atau yang sekarang populer denngan istilah PSK ( penjaja sex komersial). Keberadaannya diatur dan ditetapkan oleh Keputusan Mentri Sosial RI No. 41/ HUK/ KEP/ 1979. Tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja panti dan rehabilitasi dilingkungan Departemen Sosial.

Kantor ini terletak di Desa Raya, Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo, ± 68 Km dari kotamadya Medan.

4. 2. Sejarah Berdirinya Panti Sosial Karya Wanita Parawasa

Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi berdiri sejak tahun 1977 di Kabupaten Karo oleh Bupati Karo, Bapak Tampak Sebayang memberi nama “PARAWASA” yang berarti:

PARA : Sekelompok manusia WA : Wanita

SA : Dewasa

Yang berarti tempat untuk mendewasakan para wanita penyandang masalah rawan sosial melalui proses rehabilitasi.

4. 3. Landasan Hukum

1. Undang-undang No. 6/ 74, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.

2. Undang-undang No. 22/ 99, tentang Pemerintahan Daerah.

3. Undang-undang No. 25/ 99, tentang Perimbangan Keuangaan Pusat dan Daerah.

4. Kepmensos No. 20/ HUK/ 99, tentang Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Tuna Susila

4. 4. Visi dan Misi Visi

“Kesejahteraan Sosial oleh dan untuk semua”. Misi

1. Meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup manusia.

2. Mengembangkan Prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan permasalahan Tuna Susila.

3. Mencegah dan mengendalikan serta mengatasi permasalahan Tuna Susila. 4. Meningkatkan jaringan kerja lintas sektoral dan dunia usaha.

Motto

“Wanita Mulia Negara Jaya”

Panti Sosial Karya Wanita(PSKW) adalah Panti Rehabilitasi Wanita Tuna Susila yang mempunyai tugas memberikan Pelayanan Rehabilitasi Sosial yang meliputi pembinaan Mental, Fisik, Sosial serta latihan Keterampilan, Resosialisasi,

Penyaluran, Pembinaan Lanjut bagi para WTS agar mampu untuk berperan aktif dalam kehidupan masyarakat secara normatif.

Tujuan.

Untuk memulihkan kembali harga diri, percaya diri, kesadaran dan tanggung jawab social, berkemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya sehingga di harapkan mereka akan mampu hidup mandiri, berkemampuan melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam tatanan hidup bermasyarakat.

4. 5. Kegiatan harian Panti Sosial Karya Wanita parawasa

Adapun jadwal kegiatan harianyag dilakukan oleh warga binaan di Panti Sosial Karya Wanita Parawasa, dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 1

Jadwal Kegiatan Harian Warga Binaan Panti Sosial Karya Wanita Parawasa

No. Waktu Kegiatan

1 05.30 – 06.00 • Bangun pagi

• Merapikan tempat tidur • Sholat 2 06.00 – 07.45 • Apel pagi • Kebersihan lingkungan • Senam pagi 3 07.45 – 08.10 • Saparan pagi 4 08.10 – 08.30 • Penyerahan piket • Persiapan kelas 5 08.30 – 09.30 • Bimbingan social • Dinamika kelompok • Bimbingan motivasi • Etika atau prilaku

• Kewirausahaan

• Bimbingan hidup dalam keluarga

6 09.30 – 12.30 • Menjahit • Salon • Olahan pangan • Kerajinan tangan 7 12.30 – 14.00 • Makan siang • Sholat • Pergantian piket 8 14.00 – 16.00 • Kegiatan individu 9 16.00 – 17.30 • Agama

• Mental atau fisik

10 17.30 – 18.00 • Sholat

• Pergantian piket

11 18.00 – 19.00 • Makan malam

• Kegiatan individu

12 22.00 – 05.30 • Tidur malam

Sumber: Panti Sosial Karya Wanita Parawasa 2009

4. 6. Sarana dan Prasarana Panti Sosial Karya Wanita Parawasa]

Untuk mendukung proses pemberian pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang masalah tuna susila melalui sistem panti diperlukan sarana dan prasarana pelayanan minimal sebagai berikut:

1. Gedung Kantor a. Ruang pimpinan

b. Ruang administrasi dan keuangan c. Ruang konsultasi

d. Ruang tamu

2. Asrama a. Ruang tidur b. Ruang makan c. Kamar mandi/ WC d. Ruang tamu 3. Sarana Penunjang

a. Lapangan/ halaman untuk bimbingan fisik ruang untuk bimbingan mental dan sosial.

b. Ruang untuk pelatihan keterampilan.

Bagan 2

Struktur Organisasi Panti Sosisl Karya Wanita Parawasa

1.Antoni Nip. 170016117 2. Genepo Ginting Nip. 170016247 3. Irwan Surbakti Nip. 1700118114 KA SEKSI PARAWASA Drs. Walmen Saragih Nip. 400026388

KORDIATOR PEJ. FUNGSIONAL Iriani Sembiring Nip. 17004239 PENERIMAAN 1. Iriana Sembiring 2. Genepo Ginting PERAWATAN/KESEHATAN 1. Warni Ginting 2. Rasita Purba 3. Djonatan Sembiring 4. Delma Ginting PENGASUH/PEMBINA 1. Antoni 2. Supiah Sembiring 3. Sastra Ginting SE 4. Respan Ginting SmHk PENYALUR 1. Rumah sembiring 2. Genepo Ginting

K L I E N

4. 7. Tenaga Pelaksana dan Pegawai Panti

Panti Sosial Karya Wanita Parawasa mempunyai 14 orang dengan klasifikasi pendidikan yang berbeda-beda, dimana salah seorang sebagai kepala panti. Terdiri dari:

a. Tenaga inti : 12 orang b. Tenaga honor : 1 orang c. Tukang masak : 1 orang

Adapun daftar nama pegawai negeri sipil Panti Sosial Karya Wanita Parawasa, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2

Data Jumlah PNS Panti Sosial Karya Wanita Parawasa

No Nama NIP Jabatan Pendidikan

1 Drs. Walmen Saragih 400026388 Ka. seksi PLS

2 Warni Ginting 170008813 Staf SPSA

3 Irianna sembiring 170014239 Staf SMPS

4 Rumah Tengah Sembiring

170016246 Staf SPSA

5 Genefo Ginting 170016247 Staf SMA

6 Respan Ginting Sm.Hk 170020679 Staf Hukum

7 Antoni Sembiring 170016117 Staf SMA

8 Rasita Purba 170024753 Staf SMPS

9 Irwan Surbakti 170011814 Staf SMA

11 Syahdan 170009313 Staf STM

12 Rasmy Surbakti 170013141 Staf SPSA

Sumber: Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi 2009

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keberfungsian sosial para warga binaan, Panti Sosial Karya Wanita Parawasa Berastagi melaksanakan kerjasama dengan Departemen Agama dan organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial seperti:

1. Dinas Departemen Agama kabupaten Karo.

2. Berapa Gereja GBKP yang ada di Medan maupun di kabupaten Karo. 3. Yayasan Mesjid Raya Berastagi.

4. LSM pesada “Sada Ahmo” yang bergerak dalam penanganan dan pencegahan peyakit menular HIV/AIDS.

5. KKR Kristiani Kabanjahe. 6. Pengarah TKI Melidah Medan. 7. IKIP Negeri Medan.

4. 9. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab 4. 9. 1. Kepala Panti

Kepala seksi Panti Sosial Karya Wanita Parawasa berastagi (Wolmen Saragih), mengeluarkan tugas-tugas seperti yang telah dituangkan dalam penjabaran tugas dan fungsi sesuai dengan keputusan gubernur Sumatera Utara nomor: 061. 297. k/ Tahun 2002 yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, mengubah sikap dan tigkah laku, pelatihan keterampilan dan resosialisasi serta pembinaan lanjut bagi

mantan wanita tuna susila agar menjadi berkemampuan aktif dalam melaksanakan norma susila dan agama di tengah-tengah masyarakat.

Tugas :

1. Melaksanakan observasi dan orietasi ke kantong-kantong lokalisasi wanita tuna susila di wilayah Sumatera Utara.

2. Melaksanakan identifikasi calon warga binaan.

3. Melaksanakan seleksi dan pendataan calon warga binaan.

4. Melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait dalam pembinaan mental, sosial dan keterampilan.

5. Melaksanakan konsultasi, pengungkapan dan pemahaman masalah warga binaan. 6. Menyusun program-program kegiatan rehabilitasi warga binaan.

7. Melaksanakan penampungan dan pengasramaan warga binaan.

8. Mempersiapkan segala kebutuhan/keperluan para warga binaan dengan standard yang telah ditetapkan.

9. Melaksanakan penbinaan fisik, mental dan sosial secara individu maupun kelompok.

10. Melaporkan pelaksanaan kegiatan/program kepada balai secara berjenjeng. 11. Melaksanakan pembinaan dan pembagian tugas semua staf.

12. Melaksanakan bimbingan lanjut terhadap eks wanita tuna susila. 3. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Balai. 14. Mengkoordinir tugas-tugas staf.

Fungsi :

1. Mengawasi semau pelaksanaan program-program kegiatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Mempertanggung jawabkan semua pelaksanaan kegiatan program yang telah ditetapkan kepada Kepala Balai.

3. Mengevaluasi kegiatan/program yang telah dilaksanakan untuk bahan laporan kepada Kepala Balai.

4. Mengevaluasi tugas-tugas staf yang telah ditetapkan

5. Mengawasi/merawat/memelihara semua sarana dan prasarana yang ada di Panti Sosial Karya Wanita Parawasa.

BAB V

Dokumen terkait