• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN .1 Sejarah Berdirinya IBBI

Ketika sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja terampil, cekatan dan bersedia kerja keras dan tekun, ternyata tak gampang memperolehnya. Apalagi yang menguasai teknik komputer, administrasi dan akuntansi maupun bahasa asing yang memadai. Ada sesuatu yang hilang terasa, proses pendidikan yang refresentatif untuk mengantisipasi perkembangan zaman.

Ibu Lenny Liongsari ternyata merasakan hal yang sama. Ia yang kebetulan sejak lama ingin mendirikan sekolah, mulai berpikir untuk mendirikan sekolah dibidang ekonomi dan bisnis. Namun sekolah dengan ukuran standar yang ada, dirasakan tidak memadai. Ia merasa perlu membuat sekolah dengan nilai plus, dengan kemampuan alumninya ia benar-benar bekerja. Hal ini diutamakan Amrin Susilo Halim, yang diminta untuk mencari tokoh yang dapat merealisasikan pikiran-pikirannya tersebut. Amrin kemudian mengajak serta Subanindyo Hadiluwih bekerja sama dengan Andriasan Sudarso, yang sudah lama pula menangani lembaga serupa. Mulailah tim ini bekerja keras untuk merampungkannya.

Ketika kemudian Departemen P dan K meluncurkan konsep Link & Match, tim kecil itu merasa memperoleh petunjuk. Artinya, kurikulum dan silabus yang harus disusun, dapat diarahkan mendekati kebutuhan pasar kerja. Tentu harus bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pengguna tenaga kerja melalui

konsep link & match tersebut. Selanjutnya tim berkembang dengan menyertakan pula tokoh pendidikan yang cukup dikenal Tina Mariany Kariman. Maka tim bekerja keras sehingga tampil dalam sebuah bentuk program proses belajar mengajar yang semula merupakan program Diploma I. Disepakati dengan nama IBBI yang merupakan singkatan dari Institut Bina Bisnis Indonesia.

Karena dalam konsep juga direncanakan untuk mengembangkan lembaga pendidikan bahasa, maka IBBI juga bermakna Institut Bina Bisnis Internasional. Dengan sasaran menyelenggarakan pendidikan bahasa asing, Bahasa Mandarin dan Indonesia. Bahasa Indonesia diajarkan kepada kalangan konsultan asing yang baru bekerja di Indonesia. Namun, sebagai langkah pertama IBBI memiliki berbagai jurusan antara lain jurusan Sekretaris, Komputer, Pariwisata dan Perhotelan, Akuntansi Manajemen Pemasaran dan Perbankan. Jurusan sengaja dikonsentrasikan kesana untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sementara program Diploma I, di mana mahasiswa dapat menyelesaikan seluruh program hanya dalam waktu dua semester (satu tahun) dipilih untuk menghemat waktu dan biaya bagi anak didik/mahasiswa. Staf pengajar sengaja dipilih tidak hanya dari kalangan lembaga pendidikan tinggi, akan tetapi juga dari kalangan praktisi.

Dengan harapan untuk dapat menularkan dan menalarkan pengalaman – pengalaman mereka kepada para mahasiswa. Sekaligus menyebabkan perusahaan di mana mereka bekerja dapat menerima PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi para mahasiswa.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBBI dirintis dengan pikiran untuk berdiri pada tahun 1994 dan mulai dibangun pada tahun 1996. Didirikan, dibangun, didukung atas dasar obsesi dari para pendiri dan pendukung untuk ikut

serta yang semula dari kalangan bisnis elektronik sebagai mitra pemerintah menyelenggarakan lembaga pendidikan tinggi di bidang ilmu ekonomi dan bisnis. Ide ini direalisasikan berdasarkan suatu studi yang relatif panjang.

Dilakukan oleh beberapa tokoh formal maupun informal yang keseluruhannya terlibat dalam berbagai kegiatan baik secara berencana, pemikir dan pelaku ekonomi maupun bisnis di wilayah Sumatera Utara. Terdiri dari mereka yang berpendidikan program diploma khusus, S- 1, S- 2, S-3 bahkan guru besar serta beberapa orang praktisi. Untuk memenuhi harapan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang layak serta refresentatif. Disediakan gedung permanen kemudian disebut sebagai kampus 1 yang dipergunakan sebagai pelaksana proses belajar mengajar, dengan fasilitas yang sangat memadai.

Dewasa ini IBBI telah mulai mendapat apresiasi yang cukup menggembirakan dari masayarakat. Ini terbukti dari besarnya animo calon-calon mahasiswa untuk bergabung dengan lembaga ini, yang dari tahun ke tahun telah menunjukkan adanya tren peningkatan yang signifikan. Kondisi ini adalah buah dari suatu proses belajar - mengajar yang terkelola dengan baik di mana variabel-variabel penentunya, seperti tenaga pengajar yang handal dan pebuh dedikasi, prasarana pendidikan yang cukup seperti perpustakaan, laboratorium komputer, pariwisata, internet cafe, dan lain-lain serta lokasi kampus yang aman dan mudah

terjangkau dari segala arah, pelayanan administrasi yang efisien. Untuk masa yang akan datang peningkatan proses belajar mengajar ini tetap mendapat prioritas utama, sehingga dengan demikian para mahasiswa dan para pengguna pelayanan pendidikan lainnya, benar-benar merasa puas atas pelayanan yang mereka terima. Sudah tentu tak ada gading yang tak retak; dan untuk itu lembaga ini senantiasa

terbuka atas semua krtik yang bersifat membangun, karena lembaga ini adalah asset masyarakat yang eksistensi dan sumbangannya bagi pencerdasan kehidupan bangsa dirasakan amat penting adanya.

Pada tahun ajaran 2004, IBBI juga mengembangakan pelayanannya kepada masyarakat dengan mendirikan STMIK IBBI yang akan mencerdaskan masyarakat dalam bidang Teknologi Informasi khususnya. Serta dibangun Kampus 2 di daerah Medan Bisnis Center Letjend, S. Parman.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) & Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) IBBI didirikan dan dibina oleh Juswan. STIE & STMIK IBBI didirikan 28 Oktober 1998. Didirikan untuk menjawab tantangan akan kebutuhan tenaga kerja terampil yang mampu melaksanakan tugas secara profesional, dan dapat bekerja secara mandiri dengan menguasai teknologi dan informasi seperti Komputer, Internet, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Perkantoran dan Pariwisata dan Perhotelan.

Sistem Informasi Akademik (SIAK) STIE merupakan sebuah sistem yang di ciptakan untuk memudahkan mahasiswa dalam mengakses beberapa informasi seputar data personil mahasiswa seperti, mengecek hasil studi record pembayaran

uang kuliah, jadwal kuliah, dan pesan pribadi mahasiswa. Sistem informasi ini terintegrasi dengan sistem back office yang ada di bagian akademik STIE dan

III.1.2. Sistem Pendidikan

Sebagai bagian hasil dari manajemen kwalitas lulusan, IBBI mendisain sebuah target kwalitas yang akan dicapai. Salah satu dari target tersebut adalah kelulusan tepat waktu paling minimum 80%.

Untuk mendukung hal ini, IBBI mendesain sistem pendidikan yang memakai sistem Paket dan SKS ( Satuan Kredit Semester ). Dengan sistem SKS diberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar menyelesaikan studinya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan jika mahasiswa ingin menggunakan sistem paket, maka pihak IBBI sudah mendisain sistem paket dimana mahasiswa tinggal mengambil matakuliah yang ditawarkan setiap semesternya sesuai dengan paket semester dengan berusaha agar seluruh matakuliah lulus dengan baik, maka mahasiswa tersebut diharapkan dapat lulus dengan tepat waktu standar. Dengan kedua sistem tersebut diharapkan mahasiswa IBBI dapat lulus tepat waktunya.

III.1.3. International Quality Graduation

Sebuah jaminan kesuksesan masa depan, seluruh bidang studi di IBBI didukung oleh Teknologi Informasi. Dimana dengan menguasai Teknologi Informasi, kesempatan kerja untuk lulusan IBBI semakin besar, termasuk di dalamnya perekrutan langsung melalui kampus yang terindikasi mengalami kenaikan yang sangat memuaskan. Disamping itu, para lulusan IBBI juga dipersiapkan untuk menguasai beberapa bahasa Internasional, antara lain bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.

Kemampuan berbahasa ini juga menjadi salah satu kelebihan lulusan IBBI untuk dapat bersaing di dunia Internasional. Beberapa kelebihan lulusan IBBI

tersebut terbukti dengan banyaknya lulusan IBBI yang bekerja di Amerika, Australia, Singapore, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Untuk mendukung hal tersebut IBBI berkomitmen untuk membantu alumnus IBBI untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi hingga mencapai kesuksesan.

III.1.4. Lembaga – lembaga Kampus a. Lembaga Penelitian Ilmiah

Tugas Pusat Penelitian Ilmiah dapat dibagi menjadi tiga dimensi : 1. Merumuskan teknis penelitian, khususnya dalam rangka peningkatan jenjang

Akademik terutama bagi para dosen tetap.

2. Pengembangan disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam seminar dan diskusi.

3.Peningkatan kemampuan dosen dalam penelitian di lapangan. Kegiatan Pusat Penelitian Ilmiah antara lain pada bidang :

1. Penelitian, yang meliputi tugas untuk mempersiapkan bahan- bahan penelitian, baik mengenai kegiatan akademik maupun dalam rangka kerja sama dengan lembaga ataupun dengan instansi lain.

2. Evaluasi penelitian, meliputi bidang tugas mempersiapkan, memantau, dan membuat laporan evaluasi hasil kegiatan penelitian.

b. Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Pusat Pengabdian pada Masyarakat bertugas melaksanakan koordinasi kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh STIE/STMIK IBBI. Tugas ini meliputi :

1. Penyusunan rencana dan program, termasuk mempersiapkan perencanaan dan kegiatan pengabdian pada masyarakat.

2. Persiapan kegiatan pengabdian pada masyarakat, melalui kerja sama antar perguruan tinggi dan instansi lain.

3. Pemantauan dan evaluasi kegiatan pengabdian pada masyarakat. K e g i a t a n

1. Memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat. 2. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

3. Membuat /menulis karya pengabdian masyarakat.

III.1.5. Lokasi Penelitian Kampus DIAMOND

Jl Sei Deli No.18 Medan - 20114 Phone : 6261-4567-111 (Hunting) Fax : 6261-4527-548

E-Mail : stie@ibbi.ac.id atau stmik@ibbi.ac.id

Kampus EMERALD

Jl Jend. Gatot Subroto No. 130 Phone : 6261-7781-5416

Kampus RUBY

Jl. Letjend, S. Parman (Medan Bisnis Center) Blok C-D Phone : 6261-4524-111, 6261-4529-111

Dokumen terkait