• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Deskripsi Data

1. Praktik Pembelajaran

a. Praktik pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) dari hasil pretest dan posttest.

Pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) ini siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dimana pada awalnya peneliti menyampaikan suatu tema atau materi yang pada pertemuan tersebut materi yang akan dipelajari adalah tentang pasar dalam kegiatan ekonomi.

Sebelumnya siswa diminta untuk mengisi soal pretest yang

diberikan oleh peneliti, selanjutnya peneliti menyampaikan tema atau topik yang akan dipelajari kemudian siswa diminta untuk menyampaikan pengalaman mereka masing-masing terkait pasar, selanjutnya masing-masing dari siswa mengemukakan pendapat mereka terkait dengan pengalaman mereka berada di pasar yang berbeda satu sama lain.

Pada tahap pertama penerapan strategi critical incident ini adalah penjelasan materi tentang pasar dalam kegiatan ekonomi di kelas VIII-A.Tahap kedua, siswa diberi kesempatan beberapa menit untuk mengingat-ingat kembali pengalaman penting mereka tentang pasar.Tahap ketiga, siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka tentang pasar yang tidak terlupakan.Tahap keempat, penyampaian materi tentang pasar dalam kegiatan

ekonomi oleh peneliti dengan mengaitkan materi tersebut dengan pengalaman penting siswa yang sudah diutarakan tadi.

Pada pertemuan kedua pelaksanaan strategi critical incident

(pengalaman penting) masih sama dengan pertemuan pertama dan setelah penerapan strategi critical incident (pengalaman penting)

peneliti memberikan posttest untuk mengukur sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi pasar dalam kegiatan ekonomi yang telah dipelajari.

b. Hasil Observasi

Dari hasil observasi aktivitas siswa ketika melaksanakan tes awal dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dapat dikatakan baik, namun dilihat dari semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar dinilai kurang. Adapun ketika siswa diminta untuk mengingat pengalaman penting tersebut mereka terlihat begitu aktif, begitu juga dalam mendengarkan penjelasan guru dalam mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan serta mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru para siswadinilai aktif dan antusias. Hal tersebut bisa terjadi karena masih banyak sebagian siswa yang terlihat sibuk sendiri, mengobrol, bercanda, dan kurang memperhatikan pelajaran.

Sedangkan dari hasil observasi guru dalam menjalankan proses pembelajaran, secara keseluruhan dinilai baik. Mulai dari menyiapkan kelas dan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, apersepsi yang diberikan cukup membuat sebagian siswa semangat dalam memulai pelajaran. Selanjutnya dalam menyampaikan indikator pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran cukup baik, begitu juga dengan penggunaan alat atau media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahkan ketika kegiatan eksplorasi semua yang dilakukan guru sesuai dengan kemampuan siswa, guru

mampu membimbing dan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan baik. Yang dilakukan guru dalam menjalaskan materi dan mengelola kegiatan pembelajaran sangat baik, ketika memberi

kesempatan kepada siswa untuk berfikir, bertanya dan

mengemukakan pendapat guru sangat perhatian sampai pada kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru dapat dikatakan baik.

c. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara terhadap siswa mengenai mata pelajaran IPS sebagian siswa cukup menyukai alasannya berbeda-beda salah satunya menganggap materi pelajaran IPS susah, dan ketika pertanyaan beralih pada penggunaan strategi pengalaman penting dalam mata pelajaran IPS hampir semua siswa menyukai penggunaan strategi tersebut dikarenakan lebih mudah memahami mata pelajaran IPS, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan penjelasan yang disampaikan guru lebih mudah dipahami sehingga mampu membuat siswa lebih berani dalam berbicara, lebih menghargai pendapat orang lain dan tidak canggung ketika berbicara di depan guru. Adapun kendala yang dihadapi ketika penggunaan strategi pengalaman penting siswa mengatakan masih banyak siswa lain yang tidak mendengarkan guru, dan mengobrol dengan temannya yang lain. Namun sebagian siswa mampu mengahadapi masalah tersebut karena berusaha untuk tidak terpengaruh, sebagian siswa bahkan menghimbau mereka yang berisik dan yang lainnya merasa risih terhadap masalah tersebut. Hasil belajar yang diperoleh siswa ketika guru menggunakan strategi pengalaman penting ini lebih baik dari sebelumnya. Bahkan adapula yang mendapatkan nilai sangat baik. Harapan mereka agar proses pembelajaran IPS lebih baik lagi yakni agar pembelajaran tidak menjadikan siswa jenuh harus lebih banyak lagi

penggunaan permainan yang mampu membangkitkan semangat siswa.

Sedangkan dari hasil wawancara guru dapat disimpulkan bahwa beliau mengajar di kelas VIII A, B dan C. beliau mengajar di MTs. Ruhul Bayan sudah 13 tahun. Menurut beliau sebagian siswa menyukai pelajaran IPS namun sebagian yang lain menganggap bahwa mata pelajaran IPS membosankan. Selama ini dalam proses pembelajaran IPS belum banyak menggunakan strategi pembelajaran aktif namun biasanya beliau menerapkan sebuah kuis untuk mengetahui pengusaan materi dalam diri siswa. Menurutnya strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS terutama materi pasar dalam kegiatan ekonomi, karena mampu membuat siswa aktif dalam berpendapat atau berbicara selain itu juga bisa menjadikan siswa lebih interaktif dan menurut beliau siswa terlihat menyukai strategi pengalaman penting ini.

2. Data Hasil Belajar IPS (Ekonomi) Siswa

a. Hasil Pretest Siswa

Dari perolehan hasil pretest siswa yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama pada kelas VIII-A yang berjumlah 32 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 70, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 35. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil pretest siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut ini:1

1

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Pretest Siswa

No Interval

Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif

1 35 – 40 2 32 6,25% 2 41 – 46 3 30 9,37% 3 47 – 52 5 27 15,62% 4 53 – 58 9 22 28,12% 5 59 – 64 7 13 21,87% 6 65 – 70 6 6 18,75% Jumlah 32 100%

Hasil dari perhitungan berdasarkan data dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval nilai 53 – 58, yaitu sebanyak 9 siswa dengan persentase 28,12%, sedangkan frekuensi terendah siswa terdapat pada interval nilai 35 – 40, yaitu sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,25%.

Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 55,87. Pada interval 53 – 58 juga terdapat nilai median 54,49 dan modus 56,49. Sedangkan varians

yang diperoleh sebesar 76,5 dan simpangan baku sebesar 8,74.2

b. Hasil Posttest Siswa

Dari perolehan hasil posttest siswa yang telah dilaksanakan pada pertemuan kedua pada kelas yang berjumlah 32 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh siswaadalah 95, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil posttest siswa disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif berikut ini:3

2

Lampiran 20

3

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Kumulatif Hasil Posttest Siswa

No Interval Kelas f Absolut Fkb Frekuensi Relatif

1 60 – 65 2 32 6,25% 2 66 – 71 6 30 18,75% 3 72 – 77 5 24 15,62% 4 78 – 83 5 19 15,62% 5 84 – 89 8 14 25% 6 90 – 95 6 6 18,75% Jumlah 32 100%

Hasil dari perhitungan berdasarkan data dari tabel 4.5

menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi siswa terdapat pada interval 84 –

89, yaitu sebanyak 8siswa dengan persentase 25%, sedangkan frekuensi terendah siswa terdapat pada interval nilai 60 – 65, yaitu sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,25%.

Nilai rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yang berjumlah 32 siswa adalah 79,93. Pada interval 84 – 89 juga terdapat nilai median 91 dan modus 87,1. Sedangkan varians yang diperoleh sebesar

91,41 dan simpangan baku sebesar 9,56.4

Dokumen terkait