Penelitian ini di lakukan pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan DES, peneliti mengambil sampel 7 bank yaitu sebagai berikut :
a. Bank Central Asia, Tbk b. Bank Rakyat Indonesia, Tbk c. Bank Tabungan Negara, Tbk
d. Bank Mandiri, Tbk e. Bank Negara Indonesia
f. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten g. Bank Bukopin, Tbk
Hasil olah data dari laporan keuanagan yang peneliti ambil dari website idx.co.id yang tersaji dalam tabel perkembangan Stock return, PER, ROE, DER, Financial Laverage sebagai berikut:
Tabel 4.1 Stock Return pada Bank Periode 2016-2018
Periode BCA MANDIRI BRI BNI BTN JABAR BUKOPIN 2016 Quarter 1 3.56 2.81 2.04 1.35 2.74 7.81 5.04 2016 Quarter 2 9.47 6 8.18 2.52 3.71 11.58 4.2 2016 Quarter 3 12.96 7.73 17.82 7.58 9.95 13.11 7.02 2017 Quarter 1 14.82 10.16 10.33 8.33 13.99 11.6 2.81 2017 Quarter 2 17.53 11.93 9.67 10.97 13.53 29.4 1.56 2017 Quarter 3 17.16 12.12 11.85 10.25 21.15 23.84 2.5 2017 Quarter 4 16.17 23.78 9.24 11.45 13.33 15.41 7.81 2018 Quarter 1 10.09 11.37 9.39 10.06 14.14 12.16 1.69 SR
Sumber: Data IDX.co.id 2016-2018
Dapat kita lihat pada tabel di atas bahwa pendapatan mengalami kenaikan yang stabil namun ada penurunan pada 1 quarter. Pada bank BCA dapat dilihat dari tahun 2017 quarter 4 sebesar 16,17 hingga tahun 2018 quarter 1 sebesar 10,09, dapat kita amati bahwa pada bank BCA mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Begitu juga terjadi pada bank Mandiri mengalami kenaikan terusmenerus akan tetapi pada tahun 2017 quarter 4 mengalami penurunan yang sangat tinggi yaitu sebesar 23,78
menjadi tahun 2018 quarter 1 sebesar 11,37. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa Stock Return yang diharapka suatu bank mengalami kenaikan yang relatif. Tingkat keuntungan yang bank dapatkan setiap tahunya dapat di pastikan.
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya (Ang, 1997:85). Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang (Jogiyanto, 2008:67). Menurut Ang (1997:89), setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tidak langsung, beberapa komponen return pada saham yang memungkinkan pemodal meraih keuntungan adalah dividen, saham bonus, dan capital gain.
Tabel 4.2 Return On Equity pada Bank Periode 2016-2018
Periode BCA MANDIRI BRI BNI BTN JABAR BUKOPIN 2016 Quarter 1 5.54 3.72 4.47 5.02 3.42 6.09 19.9 2016 Quarter 2 9.11 5.3 9.25 3.41 5.94 9.17 14.78 2016 Quarter 3 13.46 8.94 13.84 8.27 8.93 12.06 20.05 2017 Quarter 1 15.8 12.78 11.25 9.55 13.09 11.91 11.13 2017 Quarter 2 17.85 13.37 12.01 12.12 12.07 19.42 17.42 2017 Quarter 3 16.16 14.91 14.32 11.53 15.81 17 10.26 2017 Quarter 4 17.27 18.2 13.31 13.71 12.23 14.32 8.89 2018 Quarter 1 12.36 13.65 11.5 12.68 13.98 11.19 2.01 ROE
Return on equity (ROE) merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Ekuitas pemilik adalah jumlah aktiva bersih perusahaan. “Return on equity atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan” (Sartono, 2001 : 124).
Dapat kita lihat dari tabel yang telah peneliti sajikan bahwa pada semakin tingginya return maka semakin tinggi laba yang di dapatkan. Pada bank BCA tahun 2017 quarter 4 sebesar 17,27 pada 2018 Quarter 1 mengalami penurunan menjadi 12,36. Pada bank BTN tahun. Pada bank BTN mengalamai kenaikan yang relatif normal.
Tabel 4 3 Debt To Equity Ratio pada Bank Periode 2016-2018
Periode BCA MANDIRI BRI BNI BTN JABAR BUKOPIN
2016 Quarter 1 6.76 5.26 7.6 4.16 11.4 9.81 11.52 2016 Quarter 2 6.67 5.11 4.95 6.21 12 9.24 9.94 2016 Quarter 3 5.79 5.04 5.02 9.23 9.8 8.8 12.79 2017 Quarter 1 10.53 4.52 4.97 5.38 11.56 9 10.12 2017 Quarter 2 7.2 7.32 6.1 8.19 9.63 7.27 9.02 2017 Quarter 3 5.82 3.54 4.98 7.39 6.53 8.52 7.56 2017 Quarter 4 9.36 6.39 8.27 5.19 12.26 7.18 10.4 2018 Quarter 1 7.73 5.79 5.68 6.22 10.34 9.78 14.57 DER
Sumber: Data IDX.co.id 2016-2018
Menurut Munawir (2010:47) Debt to equity ratio adalah rasio antara total hutang dengan total modal sendiri. Munawir mendefinisikan bahwa rasio ini menunjukkan berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang. Menurut Agus Sartono (2010:76), jika rasio DER tinggi, hal ini berarti bahwa perusahaan menggunakan
utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri. Hal tersebut akan meningkatkan risiko dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan antara total hutang dengan total ekuitas / modal yang dimiliki perusahaan.
Dari tabel di atas dapat kita perhatiakan bahwa DER pada bank Mandiri mengalami kenaikan dan penurunan, sehingga tidak dapat di perkirakan quarter yang akan datng mengalami kenaikan ataukah penurunan. Semakin besar tingkat DER maka semakin tinggi pula resiko yang di alami dalam suatu bank tersebut.
Tabel 4.4 Financial Laverage pada Bank Periode 2016-
2018
Periode
BCA MANDIRI
BRI
BNI
BTN
JABAR BUKOPIN
2016 Quarter 1
87.12
81.15
84
80.9
91.93
85.76
92.01
2016 Quarter 2
86.96
80.52
82.8
80.84
87.13
86.68
90.86
2016 Quarter 3
85.28
79.48
83.02
79.25
90.74
84.56
90.74
2017 Quarter 1
85.37
81.27
82.83
79.38
85.37
85.05
90.95
2017 Quarter 2
84
81.65
83.93
79.53
85.28
85.42
91.54
2017 Quarter 3
85.33
78.43
81.28
79.53
75.48
85.32
89.34
2017 Quarter 4
84.73
82.34
82.25
78.92
91.12
86.31
91.23
2018 Quarter 1
85.14
85.34
81.96
78.96
85.68
85.95
93.65
FL
Sumber: Data IDX.co.id 2016-2018
Pada bank BCA mengalami penurunan secara terus menerus, begitu juga dengan bank BRI mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada bank Mandiri mengalami naik turun pada setiap quarter yang artinya setiap bulanya tidak dapt di perkirakan apakah mengalami kenaikan ataukah pnurunan.
Penggunaan financial leverage yang semakin besar akan membawa dampak positif bila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dibandingkan beban yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut, sedangkan dampak negatif dari penggunaan financial leverage yang semakin besar akan menyebabkan hutang yang ditanggung oleh perusahaan semakin besar, yaitu beban tetap tetap atau beban bunganya. Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatan usahanya.
Tabel 4.5 Price Earning Ratio pada Bank Periode 2016-2018
Periode
BCA MANDIRI
BRI
BNI
BTN
JABAR BUKOPIN
2016 Quarter 1
10.99
10.59
18.02
11.7
9.88
6.73
5.57
2016 Quarter 2
10.56
8.07
18.04
14.41
9.15
6.05
4.68
2016 Quarter 3
12.24
11.72
20.01
18.27
9.66
9.04
4.74
2017 Quarter 1
12.1
10.54
19.6
19.58
9.09
16.8
1.03
2017 Quarter 2
13.87
9.5
21.03
15.56
10.72
11.82
5.86
2017 Quarter 3
13.9
10.65
23.52
16.42
12.99
15.1
5.05
2017 Quarter 4
16.26
10.67
23.8
18.4
14
16.13
6.04
2018 Quarter 1
15.16
11.76
24.4
17.18
13.16
16.32
38.57
PER
Sumber: Data IDX.co.id 2016-2018
Price Earning Ratio (PER) mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. PER menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima (Harahap, 2004:61). Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan antara
harga saham pada suatu periode dengan earning per share yang diberikan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Dapat kita perhatiakan tabel price earning ratio yang peneliti sajikan, disitu dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2016-2018 mengalami peningkatan yang fluktuatif. Peningkatan laba dengan harga saham pada bank yang terdaftar di BEI kebanyakan mengalami peningkatan, ada penurunan pada bank Mandiri pada tahun 2017 quarter 1 ke quarter 2.