i
ANALISIS PENGARUH
RETURN ON EQUITY
,
DEBT
TO EQUITY RATIO
DAN
FINANCIAL LAVERAGE
TERHADAP
STOCK RETURN
PADA BANK SYARIAH
YANG TERDAFTAR DI BEI DAN DES DENGAN
PRICE EARNING RATIO
SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
MUHAMMAD SHIDIQ ANWAR
213-13-182
PROGRAM STUDI S1 PERBANKKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Allah selalu menjawab doa kita dengan 3 cara. Pertama dengan cara langsung
mengabulkan, kedua menundanya dan ketiga menggantinya dengan yang lebih
baik untuk kita”
“Bukan kegagalan yang membuat kita takut akan tetapi ketakutanlah yang
viii
PERSEMBAHAN
Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH SWT yang maha kuasa, hidayah
dan rahmad serta nikmat kesehatan yang takpernah ternilai harganya yang telah
dilimpahkan kepada hamba-Nya, sehingga saya dapat mempersembahkan skripsi
ku pada oarang-orang tersayang:
Kedua orang tua ku, Bapak (Ihwani) dan Ibu ku (Winarsih) Tercinta yang
takpernah lelah merawat ku, membesarkan ku, memberiku kasih sayang yang tak
pernah terputus, selalu memberiku dukungan, motivasi dan pengorbanan dalam
hidup ku. Terimakasih ayah ibu
Kakak ku beserta suaminya (Susanti & Tasim) adik-adik ku (Inayatul Karimah,
Desi Wulandari dan Muhammad Najmudin Zaki) yang selalu memberikan
keceriaan dan dukungan serta semangat yang luar biasa di berikan kepada ku,
ix
KATA PENGANTAR
ﷲا
ﻦﻤﺣﺮﻟا
ﻢﯿﺣﺮﻟا
ﻢﺴﺑ
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya serta Shalawat dan salam ke ruh
Junjungan Nabi Muhammad Shallallhualaihi wa sallam suhingga selama proses
pengerjaan skripsi ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Financial
Laverage Terhadap Stock Return Pada Bank Syariah Yang Terdaftar di BEI
dan DES dengan Price Earning Ratio Sebagai Variabel Moderasi” dengan
baik. Tujuan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan doa
dari semua pihak baik secara moril maupun materil terutama untuk keluarga
penulis yang sangat penulis cintai. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat kepada kedua
orangtua tersayang ayahanda Ihwani dan Ibunda Winarsih, mereka telah menjadi
orang tua yang selalu sabar dalam mendidik dan membimbing penulis hingga saat
ini dan terima kasih pula atas nasehat, bantuan dan motivasinya selama kuliah
hingga penyusunan skripsi ini selesai. Selain itu, penulis juga tak lupa
x
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam dan selaku Pembimbing Skripsi yang telah sabar
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Progam Studi S1 Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf IAIN Salatiga yang telah membantu penulis dalam
menempuh studi selama ini.
6. Kedua orang tua, kakak, adik-adik dan keluarga ku yang telah
memberikan dorongan moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi
ini serta doa yang tiada hentinya.
7. Terimakasih untuk sahabat-sahabat ku yang telah memberikan motivasi,
dukungan dan semangat. Sahabat yang tak pernah lelah dalam
memberikan nasihat (Abdullah Ammar, Aditiya Ulinuha, Deni Saputra
dan Muhamad adi Kurniawan)
8. Untuk kekasih (Isna Nur Rofiah) yang telah setia menemani ku, membantu
dalam pengerjaan dan membantu dalam setiap prosesnya. Terimakasih
atas dukungan, doa, motivasi dan tidak pernah berhenti untuk selalu
xi
9. Buat teman ku (Suciyati Rahayu, Niken Rinda, Astri N) terimaksih atas
bantuan, doa, nesehat, traktiran dan semangat yang kalian berikan selama
kuliah, aku takkan pernah melupakan semua yang telah kalian berikan
selama ini.
10.Untuk keluarga besar Studio Foto RATNA (bos Fong Tjong Nam) yang
sudah menyediakan tempat untuk istirahat, menyediakan makan,
memberikan tempat tinggal, selalu memberikan nasehat aran dan motivasi.
Untuk rekan kerja (Febri Kuncoro, Nasoha Kharis dan Samuel).
11.Terimakasih teman ku (Helmi) yang telah membantu, membimbing dan
memberikan waktu untuk memberikan arahan sehingga skripsi ini selesai
tepat apada waktunya.
12.Adek-adek ku (Fitri dan Tuti) terimakasih karena telah memberikan
semangat, doa dan dukunganya, serta pinjaman laptopnya.
13.Kelurga besar PS S1 angkatan 2013 IAIN Salatiga yang menjadi teman
seperjuangan dalam menempuh studi.
14.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat
dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Terima Kasih.
Salatiga, 24 September 2018 Penulis
xii
ABSTRAK
Anwar, Muhammad Shidiq. 2018. Analisis Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Financial Laverage Terhadap Stock Return Pada Bank Syariah Yang Terdaftar di BEI dan DES dengan Price Earning Ratio Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, SE,. M.Si
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh ROE berdasarkan laporan keuangan, DER dan FL terhadap SR dengan PER sebagai variabel moderating, di Indonesia tahun 2016 sampai 2018. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan purposive random sampling sebagai analisis data.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk time series data quartal laporan keuangan yang meliputi jumlah ROE, DER, FL, PER dan SR, periode Januari 2016 sampai Juli 2018. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan alat bantu aplikasi Eviews versi 6.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROE, DER dan FL tidak berpengaruh terhadap SR. Adanya variable moderasi PER mempengaruhi ROE, sehingga menjadi positif dan signifikan terhadap SR. Variable PER juga mempengaruhi FL terhadap SR sehingga menjadi berpengaruh ddan signifikan.
xiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING... i
PENGESAHAN KELULUSAN ...Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...Error! Bookmark not defined. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
D. Sistematika Penulisan Sekripsi ... 7
BAB II ... 9
A. Kajian Teori ... 9
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 31
C. Kerangka Berfikir ... 38
D. Hipotesis ... 39
BAB III ... 41
A. Jenis Penelitian ... 41
B. Waktu dan Wilayah Penelitian ... 41
C. Populasi, Sampel, Teknik Pengumpulan Sampel ... 42
D. Data dan Sumber Data ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Uji Instrumen Penelitian ... 47
xiv
A. Gambaran Umum Penelitian ... 54
B. Deskripsi Objek Penelitian ... 56
C. Uji Stasioneritas ... 62
D. Analisis Data ... 65
E. Pembahasan ... 80
BAB V ... 85
A. Kesimpulan ... 85
B. Saran ... 86
xv
DAFTAR TABEL
tabel 4 1 Stock Return pada Bank Periode 2016-2018 ... 57
tabel 4 2 Return On Equity pada Bank Periode 2016-2018 ... 58
tabel 4 3 Debt To Equity Ratio pada Bank Periode 2016-2018 ... 59
tabel 4 4 Financial Laverage pada Bank Periode 2016-2018 ... 60
tabel 4 5 Price Earning Ratio pada Bank Periode 2016-2018 ... 61
tabel 4 6 Uji Stasioneritas Stock Return ... 62
tabel 4 7 Uji Stasioneritas DER ... 63
tabel 4 8 Uji Stasioneritas ROE ... 64
tabel 4 9 Uji Stasioneritas FL ... 64
tabel 4 10 Tabel Uji Stasioneritas PER ... 65
tabel 4 11 Uji Multikoleneritas ... 75
tabel 4 12 Uji Multikoleneritas Setelah Penyembuhan ... 75
tabel 4 13 Uji Autokorelasi ... 76
tabel 4 14 Uji Autokorelasi Setelah Pengobatan ... 77
tabel 4 15 Uji Heteroskedastisitas ... 79
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian
Lampiran 2 Uji Statistik
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 Pernyataan Publikasi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan salah satu indikator dalam menilai
kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya laporan keuangan investor dapat
menentukan keputusan dalam investasi mereka. Adanya kecenderungan
perhatian dari investor yang hanya tertuju pada informasi laba, memaksa
manajer meningkatkan citra perusahaan dengan melakukan dysfunctional
behavior (perilaku tidak semestinya) melalui income smoothing (Budiasih,
2009:47).
Fenomena klasik yang masih dihadapi oleh Bursa Efek Indonesia
sampai sekarang adalah pemanfaatan institusi pasar modal masih relatif
tertinggal bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti
Malaysia, Singapura, Hongkong, dan beberapa Negara kawasan Asia Pasifik
lainnya,
Salah satu indikator bahwa pemanfaatan pasar modal belum optimal di
Indonesia adalah masih sedikitnya partisipasi masyarakat yang bermain di
pasar modal. Upaya yang telah dilakukan oleh otoritas pasar modal untuk
dapat menarik minat para investor adalah dengan mengeluarkan
Perkembangan produk syariah di pasar modal Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir memang cukup menggembirakan, namun
pengembangan produk syariah tersebut juga mengalami beberapa hambatan.
Menurut penelitian tim studi tentang investasi syariah di pasar modal
Indonesia (Bapepam-LK, 2004), perkembangan kegiatan investasi syariah di
pasar modal Indonesia masih belum mengalami kemajuan yang signifikan.
Lambatnya perkembangan kegiatan investasi syariah di pasar modal
Indonesia disebabkan oleh:
1) kurangnya tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal
syariah.
2) kurangnya ketersediaan informasi tentang pasar modal syariah.
3) rendahnya minat pemodal atas saham syariah (Yanti, 2012: 274).
Untuk itulah Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggencarkan
sosialisasi saham syariah melalui edukasi kepada masyarakat dalam
meningkatkan kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham
berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan
syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek.
BEI menargetkan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk
berinvestasi pada saham syariah dibeberapa kota di seluruh Indonesia mulai
tahun 2010. Hal itu dilakukan untuk mencapai target investor lokal 2,5 juta
(1% dari total penduduk Indonesia) pada tahun 2015 (Edison Hulu, Chief Of
Menilai investasi adalah sebuah upaya yang dapat dilakukan investor
untuk mencari saham dengan harga yang sangat rendah dibandingkan dengan
nilai intrinsik. Penilaian sangat diperlukan oleh investor agar keputusan
investasi tepat sehingga menghasilkan return seperti yang diharapkan dari
saham-saham yang dipilih. Pendekatan menilai investasi pertama kali
dipopulerkan oleh Graham dan Dodd (Yanti, 2012: 275).
Teori Graham dan Dodd (1934) dalam Fabozzi (1999), mengemukakan
jika investor membeli saham pada harga dibawah nilai intrinsik harga saham
akan naik mendekati nilai intrinsiknya, demikian sebaliknya jika investor
membeli saham pada harga diatas nilai intrinsik harga saham akan turun
mendekati nilai intrinsiknya (Yanti, 2012: 275).
Investor fundamental percaya bahwa nilai intrinsik dapat diperkirakan
dengan menguraikan variabel fundamental saham atau perusahaan. Investor
mencari saham yang sekarang undervalued atau dihargai rendah oleh pasar
dan tidak dikenali oleh mayoritas komunitas investasi. Beberapa bukti
empiris selama beberapa dekade, menjelaskan bahwa investor dalam menilai
investasi untuk mengetahui apakah saham undervalued atau overvalue dapat
menggunakan Stock Return (Yanti, 2012: 275).
Price earning ratio merupakan ukuran relatif nilai saham yang paling
sering digunakan dan merupakan ukuran yang berarti bagi investor dalam
membandingkan potensi profitabilitas perusahaan dan industri. Stock Return
menunjukkan sentimen investor tentang saham yang mempengaruhi
Jones (1996:276) juga mengemukakan bahwa Stock Return merupakan
aspek yang paling menarik bagi analis keuangan. Penelitian menunjukkan
bahwa pendekatan ini merupakan yang paling sering digunakan dibandingkan
dengan metode yang lain. Keunggulan pendekatan ini adalah kemudahan dan
kesederhanaan dalam penerapannya, namun seperti halnya metode yang lain
pendekatan ini memerlukan penaksiran terhadap masa depan yang tidak pasti.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2012:285) menyatakan
bahwa variabel financial leverage berpengaruh positif tidak segnifikan hal ini
didukung dengan hasil penlitian yang menunjukkan fakta di lapangan bahwa
hutang tidak lancar (hutang jangka panjang) emiten sangat rendah
dibandingkan hutang lancar (hutang jangka pendek) dan selama periode
pengamatan terhadap financial leverage terjadi penurunan rata-rata 4% per
tahun.
Akan tetapi hasil ini bertolak belakang dengan teori investasi modern
oleh Fuller & Farrell (1997:205), yang menyatakan bahwa leverage
merupakan fungsi Stock Return dan menentukan Stock Return. Hasil
penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rizqoni (1985:127) dan Pambangun (2001:43), yang menemukan bahwa
financial leverage mempengaruhi secara signifikan dan negatif terhadap
Stock Return.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Vivian Firsira dan Arisona
indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia mengatakan bahwa variabel Return On
Equty berpengaruh negative negative terhadap Stock Return.
Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2012:286) yang
berjudul Determinan Price Earning Ratio dan Stock Return (Studi pada
Saham-Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia) mengatakan bahwa adanya
hubungan positif antara variabel Return On Equity terhadap Stock Return.
Berdasarkan uraian dari beberapa kenyataan yang dihadapi oleh Bursa
Efek Indonesia mengenai fenomena bisnis saham syariah, maka penelitian
pada saham syariah sangat penting dilakukan. Dalam rangka sosialisasi itulah
penelitian ini melakukan kajian terhadap saham syariah dengan mengangkat
isu tentang Stock Return (SR). Oleh karena itu dalam Penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris pengaruh variabel fundamental perusahaan
yang meliputi financial leverage, Debt to equity ratio, dan return on equity
terhadap stock return denganprice earning ratio sebagai variabel moderasi.
Tujuan para investor atau pemegang saham berinvestasi pastinya untuk
mendapatkan keuntungan. Selain dividen, investor juga mengharapkan
pengembalian (return) saham. Maka sebelum berinvestasi, para investor
melakukan analisis keuangan untuk memprediksi harga saham di masa yang
akan datang agar nantinya memperoleh tingkat imbal hasil (return) dan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Imbal hasil (return) merupakan
hasil yang diperoleh melalui kegiatan berinvestasi yang dapat berupa imbal
ekspektasian yang belum terjadi namun diharapkan akan terjadi di masa
mendatang (Jogiyanto, 2010:205).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang muncul
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana return on equity berpengaruh terhadap stock return?
2. Bagaimana pengaruh return on equity dengan price earning ratio terhadap
stock return?
3. Bagaimana debt to equity ratio berpengaruh terhadap stock return?
4. Bagaimana pengaruh debt to equity ratio dengan price earning ratio
terhadap stock Return?
5. Bagaimana financial leverage berpengaruh terhadap stock return?
6. Bagaimana pengaruh financial laverage dengan price earning ratio
terhadap stock return?
C. Tujuan Penelitian
Dalam Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh
variabel fundamental perusahaan yang meliputi:
1. Pengaruh return on equity terhadap stock return.
2. Pengaruh return on equity dan price earning ratio terhadap stock return
3. Pengaruh debt to equity ratio terhadap stock return.
5. Pengaruh financial leverage terhadap stock return.
6. Pengaruh financial laveragi dan price earning ratio terhadap stock return.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan
melengkapi khasanah ilmu pengetahuan di bidang investasi terutama teori
penilaian saham (stock valuation), sehingga dapat bermanfaat bagi para
akademisi, otoritas Pasar Modal Syariah dan Investor yang berinvestasi pada
saham syariah.
E. Sistematika Penulisan Sekripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab I ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal
penelitian dan sistematikan penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Landasan teori yang digunakan dalam bab II ini sebagai dasar
penulisan skripsi.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai Jenis peneitian, Lokasi dan
Waktu penelitian, Populasi dan Sampel, Data dan Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data, variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel,
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan diuraikan mengenai Gambaran Umum
Penelitian, Pengujian dan Hasil Analisis Data dan Pembahasan Hasil Analisis
(Pembuktian Hipotesis).
BAB V : PENUTUP
Pada Bab ini akan diuraikan mengenai Kesimpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang perlu
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Dalam melakukan investasi, para investor atau calon investor tentunya
menghararapkan keutungan dari investasi yang ditanamkan. Untuk
mengetahui kinerja perusahaan, pada umumnya investor akan melakukan
analisa pada laporan keuangan perusahaan, hasil analisa tersebut akan
menjadi acuan investor apakah perusahaan memilki kinerja keuangan yang
baik atau tidak dan apakah layak untuk menanamkan investasi pada
perusahaan tersebut. Untuk menilai kinerja keuangan dapat diukur dengan
menggunakan anlisis rasio, baik dengan profitabilitas maupun leverage
keuangan.
1. Stock Return
Menurut Sundjaja (2003:272), pengertian return adalah total laba
atau rugi yang diperoleh investor dalam periode tertentu yang dihitung dari
selisih antara pendapatan atas investasi pada periode tertentu dengan
pendapatan investasi awal. Sedangkan Jogiyanto (2007:4) mendefinisikan
return sebagai hasil yang diperoleh dari investasi, yaitu penghasilan yang
diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan.
Return saham dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi.
berdasarkan data historis. Sedangkan return ekspektasi merupakan return
yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.
Return yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah capital gain
(loss). merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang yang
relatif dengan harga periode lalu. Perhitungan return saham ini tidak
menggunakan pengukuran return realisasi (return total) yang merupakan
return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu yang
terdiri atas capital gain (loss) dan yield. Yield adalah persentase
penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari
suatu investasi. (persentase dividen terhadap harga saham periode
sebelumnya). Hal ini dikarenakan oleh informasi yang diberikan hanya
akan mempengaruhi harga saham, tidak dengan dividennya. Dengan
demikian, return saham dapat dihitung dengan formula:
Rt = Pt – (Pt-1) / (Pt-1)
Dimana:
Rt = Return saham pada periode t
Pt = Harga saham pada periode t (3 hari setelah tanggal publikasi laporan
keuangan)
Pt-1 = Harga saham sebelum periode t (3 hari sebelum tanggal publikasi
laporan keuangan)
a. Jenis-jenis Return
Return saham dapat dikelompokan menjadi return realisasi dan return
1) Return Realisasi
Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi
dapat dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi
penting karena dapat digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa yang akan datang.
Beberapa pengukuran return realisasi yang dapat digunakan adalah
return total, return relatif, dan return kumulatif. Sedangkan
rata-rata return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika atau
rata-rata geometrik. Rata-rata geometrik biasanya lebih sering
digunakan untuk menghitung rata-rata return untuk beberapa
periode misalkan untuk menghitung return rata-rata mingguan atau
bulanan yang dihitung dari rata-rata geometrik return harian.
2) Return Ekspektasi
Return ekspektasi adalah return yang belum terjadi dan diharapkan
akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Return ekspektasi
merupakan return yang digunakan untuk penngambilan keputusan
investasi. Return ekspektasi ini dapat dihitung dengan beberapa
cara, yaitu :
1. Berdasarkan Nilai Ekspektasi Masa Depan
2. Berdasarkan Nilai Return Historis
2. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal atau sering disebut secara sederhana dengan bursa
efek merupakan pasar dimana terjadi transaksi jual beli surat berharga
(Andriansyah 2008:5). Menurut Husnan (1996:3), pasar modal dapat
diartikan sebagai pasar untuk berbagi instrumen keuangan atau
sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
bentuk hutang maupun modal sendiri baik yang diterbitkan oleh
pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Sementara itu menurut Keputusan Menteri Keuangan RI nomor
1548/KMK/1990 tentang Peraturan Pasar Modal yang dikutip oleh
Sunariyah (1997:2-3) menyebutkan bahwa pasar modal adalah suatu
sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah
bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Pasar
modal dalam arti sempit merupakan suatu pasar yang kegiatan
didalamnya memperdagangkan saham-saham, obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek.
b. Bentuk Pasar Modal dan Instrumen yang Menyertainya.
Menurut Sunariyah (1997:11-14), dalam pasar modal dikenal
ada empat macam bentuk pasar modal yaitu: 1) pasar perdana (primary
market) sering disebut “bursa paralel”, dan 4) pasar keempat (fourth
market) merupakan bentuk perdagangan efek antar investor. Instrumen
dalam pasar modal adalah semua surat berharga yang diperdagangkan
di dalam maupun di luar bursa. Sedangkan menurut UU No. 8 tahun
1995 tentang pasar modal, efek merupakan selembar kertas yang
menunjukkan hak pemegang surat tersebut untuk memperoleh bagian
dari prospek atau kekayaan lembaga yang menerbitkan sekuritas
tersebut (Husnan, 1996: 3). Jenis-jenis instrumen pasar modal dapat
berupa: 1) saham, 2) obligasi, 3) derivation dari efek dapat berupa; a)
right (klaim), b) warrant, c) convertible obligation, d) saham dividen,
e) saham bonus, f) certificate american depository receipt (ADR) atau
continental depository receipt (CDR), dan sertifikat dana reksa.
3. Investasi dan Prinsip Dasar Investasi
Pengertian investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
beberapa aktiva yang dimiliki dan biasanya dalam jangka waktu yang
lama dengan harap akan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang, atau bisa dibilang sebagai tabungan masa depan (Adi Setiawan
Marsis, 2013:8). Banyak negara yang melakukan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan investasi, baik domestik maupun modal
asing. Hal ini dilakukan pemerintah karena kegiatan investasi akan
peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa dan bahkan
penambahan devisa negara.
Investasi berarti mengorbankan uang sekarang untuk mendapatkan
uang dimasa yang akan datang. Pengorbanan terjadi saat sekarang dan
memiliki kepastian, sedangkan hasil baru akan diperoleh kemudian yang
besarnya tidak pasti. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham
ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas
waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Istilah investasi dapat juga diartikan sebagai komitmen atas
sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini,
dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Yanti,
2012: 277).Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi
hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen, uang sewa), untuk apresiasi
nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan (SAK,
2002: 13.1).
Menurut (Jogiyanto, 2010:13) Investasi adalah penundaan
konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode
waktu tertentu. Menurut Tandelilin (2010:26), investasi adalah komitmen
ini, yang bertujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan
datang. Investasi yang dimaksud secara umum dibagi menjadi dua jenis
yaitu investasi dalam bentuk finasial aset misalnya surat-surat berharga,
deposito, tabungan serta investasi yang dilakukan dalam bentuk riil aset
misalnya tanah, gedung, mesin, ataupun emas.
Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah
aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut (Tandelilin, 2010:8).
Beberapa contoh dari aset finansial adalah deposito, obligasi, saham, dan
reksa dana. Investasi aset finansial risikonya umumnya lebih tinggi
daripada investasi riil karena investor hanya akan mendapatkan surat
bukti misalnya sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang
saham. Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan oleh para
investor dalam melakukan investasi, yaitu tingkat pendapatan yang
diharapkan (rate of return) dan risiko yang dihadapi.
Menurut Rusdin (2008:64), semakin tinggi risiko semakin besar
hasil yang diperoleh dan semakin kecil risiko semakin kecil pula hasil
yang diperoleh. Menurut Sudana (2009:43), risiko adalah variabilitas hasil
investasi yang sesungguhnya terhadap hasil investasi yang diharapkan.
Sedangkan return merupakan tingkat keuntungan investasi (Tandelilin,
2010). Maka dalam berinvestasi hendaknya para investor selalu
mendapatkan hasil investasi sesuai yang diharapkan dan terhindar dari
risiko yang berlebihan.
Tujuan investor mengadakan investasi adalah untuk memperoleh
penghasilan atau return atas investasi. Penghasilan tersebut berupa
penerimaan kas dan atau kenaikan nilai investasi.Penerimaan kas bagi
saham ada dalam bentuk deviden, sedangkan kenaikan nilai investasi
tercermin melalui kenaikan harga saham.
Koten (2004:7) menjelaskan bahwa investor dalam melakukan
investasi akan memperkirakan berapa tingkat penghasilan yang
diharapkan (expected return) atas investasinya untuk suatu periode
tertentu dimasa yang akan datang. Namun setelah periode investasi
berlalu, belum tentu tingkat penghasilan yang terealisasi (realized return)
adalah sama dengan tingkat penghasilan yang diharapkan, tingkat
penghasilan yang diharapkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
Ketidakpastian akan tingkat penghasilan merupakan inti dari investasi,
yaitu investor harus selalu mempertimbangkan unsur ketidakpastian yang
merupakan risiko.
a. Investasi dalam Perspektif Syariah Islam
Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam yang
memenuhi proses tadrij dan trichotomy pengetahuan. Hal itu dapat
dibuktikan bahwa konsep investasi selain sebagai pengetahuan juga
merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal, oleh karena itu investasi
sangat dianjurkan bagi setiap muslim (Yuliana, 2010:15).
Dalam Surah Lukman ayat 34 secara tegas menyatakan bahwa
tiada seorangpun dialam semesta ini yang dapat mengetahui apa yang akan
terjadi pada esok hari, sehingga diperintahkan untuk melakukan investasi
sebagai bekal dunia dan akhirat.
Investasi dalam perspektif syariah Islam, menyebutkan bahwa
semua perbuatan manusia, baik hubungannya dengan Allah maupun
hubungannya dengan sesama, merupakan investasi yang akan dinikmati di
dunia dan akhirat. Artinya Investasi syariah tidak hanya membicarakan
persoalan duniawi, tetapi Islam memadukan antara dimensi dunia dan
akhirat.Kehidupan dunia hanyalah bersifat sementara untuk mencapai
kehidupan yang lebih kekal di akhirat. Setiap muslim harus berupaya
meraih kebahagiaandi dunia dan akhirat (Yanti, 2012: 277).
Jadi, investasi yang islami adalah pengorbanan sumber daya pada
masa sekarang untuk mendapatkan hasil yang pasti, dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih besar di masa yang akan datang, baik
langsung maupun tidak langsung seraya tetap berpijak pada prinsip-pinsip
syariah secara menyeluruh (kaffah). Selain itu, semua bentuk investasi
dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin di dunia dan akhirat baik generasi sekarang maupun
b. Financial Investement Perbankkan
Investasi pada sektor finansial memiliki kecenderungan lebih
likuid dan return yang relatif lebih besar, sebanding dengan resikonya.
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akn mendapatkan nisbah
bagihasil tertentu yang besarnya mengikuti besar tabungan. Produk
tabungan biasanya memperolehkan kita mengambil uang kapanpun yang
kita ingginkan.
Keuntungan menabung (Investasi) di bank
a) Terjaminya keamanan karena mempunyai system keamanan
yang baik.
b) Memperoleh pembagian hasil, tergantung jenis investasi
c) Memperoleh kemudahan dalam pengambilan uang
d) Pelayanan yang ramah
e) Kesempatan mendapatkan hadiah dari bank tersebut.
Kelemahan menabung di Bank
a) Resiko kehilangan tabungan karena bank tempat nabung tidak
terpercaya.
b) Dikenakan biaya tertentu, seperti administrasi, ATM,
c) Sulitnya prosedur menarik uang, terutama nasabah tidak
menggunakan ATM.
d) Sedikitnya jumlah bungan atau nisbah bagi hasil yang
diperoleh, apalagi bila nasabah menabung dalam jumlah kecil.
4. Saham
Menurut Sudana (2009:3), saham merupakan salah satu alternatif
sumber dana jangka panjang bagi suatu perusahaan. Suatu perusahaan
dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (Jogiyanto,
2010:187).Jika perusahaan hanya mengeluarakan satu jenis saham saja,
saham ini disebut dengan saham biasa (common stock).Untuk menarik
investor potensial lainnya, suatu perusahaan dapat mengeluarkan jenis
saham lainnya yang disebut saham preferen (preferred stock).Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa saham merupakan suatu bukti hak
kepemilikan dari perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal.
Saham juga dapat diartikan sebagai kepemilikan atas sebuah
perusahaan tersebut. Dengan membeli saham, berarti mebeli sebagian
perusahaan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut devidend. Saham juga bisa dijual kepada pihak
lain, baik dengan harga yang lebih tinggi maupun dengan harga yang lebih
rendah, dengan selisih harga jual dengan harga beli dinamakan capital loss
dinamakan capital gain. Jadi pemegang saham akan mendapatkan dua
keuntungan yaitu devidend dan capital gain.
Saham merupakan investasi yang tergolong financial assets dan
merupakan sebuah surat berharga yang didalamnya tertulis besarnya
kepemilikan atas sebuah perusahaan (Manurung, 1992:45). Berinvestasi
dalam suatu perusahaan, investor secara otomotis ikut serta dalam
perusahaan tersebut dan mempunyai hak untuk mendapat bagian
keuntungan yang berupa: a) dividend, yaitu bagian dari keuntungan
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, b) capital gain,
yaitu kenaikan harga jual saham di atas harga belinya.
Investasi pada saham merupakan investasi yang memberikan
keuntungan tidak pasti.Ketidakpastian ini disebut risiko. Menurut Usman
(1989) yang dikutip Amenah (2002:24) ada beberapa risiko dalam
melakukan investasi yang akan dihadapi oleh investor, antara lain:
1)financial risk, yaitu risiko yang ditanggung oleh investor sebagai
akibat dari ketidakmampuan emiten dalam memenuhi kewajiban
pembayaran dividen atau bunga obligasi serta pokok investasi.
2)market risk, merupakan risiko menurunnya harga pasar secara
substansial baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat
tingkat inflasi, ekonomi negara, perubahan manajemen
3)risiko psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara
emosional dalam menanggapi perubahan harga berdasarkan
optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan
atau penurunan harga saham. Risiko ini erat kaitannya dengan
risiko pasar dan risiko finansial. Investor sebenarnya tidak
membutuhkan dana sehingga tidak perlu menjual sahamnya,
namun mereka tetap menjualnya karena secara psikologis
terpengaruh oleh investor lain.
Analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu
saham dan kemudian membandingkannya dengan harga saham tersebut
pada saat ini (current market price).Nilai intrinsik (NI) menunjukkan
present value arus kas yang diharapkan dari suatu saham. Pedoman yang
digunakan oleh Husnan (1996:288) adalah sebagai berikut:
1)Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
undervalued (harga terlalu rendah) dan karenanya layak dibeli
atau ditahan jika saham tersebut telah dimiliki.
2)Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
overvalued (harga terlalu mahal) dan karenanya harus dijual.
3)Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
Menurut Husnan (1996:289), saat melakukan analisis saham
investor harus memperkirakan berapa dan kapan manfaat yang
diharapkan akan diterima, dan manfaat tersebut akan dipresent-valuekan
dengan tingkat bunga yang layak. Tingkat bunga yang layak ini harus
memperhatikan risk free rate (tingkat bunga bebas risiko) ditambah
premi atas risiko. Nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga
pasar saat ini (lihat gambar 2.1)
Gambar 2.1 Proses Analisis Saham, Membandingkan Nilai Intrinsik
dengan Harga Saham
Present value manfaat yg
di harapkan Nilai akan diterima Intrinsik
pemuda
harga pasar saham layak
Premi risiko Jumlah
Manfaat yang diharapkan
Waktu
Risk free
Tingkat keuntungan yang
Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk
diramalkan, menjadi perkiraan harga saham.Husnan (1996:291)
mengatakan variabel-variabel tersebut dapat berupa laba perusahaan,
dividen yang dibagikan, variabilitas laba dan sebagainya.
Penilaian saham merupakan hal mendasar dan sangat penting
yang harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi pada
saham. Investor harus melakukan analisis yang rasional dan akurat,
karena tanpa analisis yang rasional dan akurat para investor akan
mengalami kerugian yang besar. Resmi (2002:277) menyebutkan
beberapa faktor penting yang mempengaruhi perubahan harga saham
yaitu:
1)harapan investor terhadap tingkat pendapatan dan dividen untuk
masa yang akan datang memiliki pengaruh yang besar. Apabila
tingkat pendapatan dan dividen suatu saham tersebut stabil, maka
harga saham cenderung stabil dan sebaliknya jika tingkat
pendapatan dan dividen berfluktuasi karena siklus perusahaan
atau perubahan teknologi, maka harga saham tersebut cenderung
berfluktuasi juga.
2)tingkat pendapatan perusahaan (tercermin dari EPS) terkait erat
dengan pergerakan harga saham. Apabila fluktuasi EPS makin
besar, maka besar pula perubahan harga pasar sahamnya.
3)kondisi perekonomian pada masa yang akan datang selalu
perekonomian saat ini stabil dan mantap, maka investor optimis
terhadap kondisi perekonomian yang akan datang, sehingga
harga-harga cenderung stabil, begitu pula sebaliknya.
Tujuan penilaian harga saham adalah untuk mengetahui apakah
harga saham dipasar modal telah menunjukkan harga yang wajar, dalam
arti saham tersebut tidak mispriced. Penilaian harga saham dapat juga
digunakan untuk mendeteksi saham mana yang berpotensi untuk dibeli
(undervalued) dan saham mana yang berpotensi untuk dijual
(overvalued).
Husnan (1996:317) menjelaskan bahwa analisis teknikal
merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati
perubahan harga di waktu lalu, serta volume transaksi saham yang terjadi.
Disamping itu, analisis fundamental mencoba memperkirakan harga
saham dimasa yang akan datang dengan cara (1) mengestimasi nilai
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang
akan datang. (2) menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga. Dalam analisis fundamental ada dua pendekatan
yang dapat dilakukan yaitu pendekatan present value dan pendekatan
5. Return on Equity
Menurut Mursidah (2011:46) ROE merupakan rasio yang sangat
penting bagi pemilik perusahaan (The Common Stockholder), karena rasio
ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh
manajemendari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. ROE
menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham.
Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga
ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno,
2007:133). Return on Equity merupakan alat analisis keuangan untuk
mengukur profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu.Rasio ini
merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham
(Hanafi dan Halim, 2004:37). Salah satu alasan utama perusahaan
beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang
saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE
berhasildicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang
saham.
Hasil pengembalian atas Ekuitas atau disebut dengan Return On
Equity merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi
ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Return on Equity (ROE) adalah
perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang dimiliki oleh
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah
dana yang tertanam dalam total ekuitas.
Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri
Return on Equity (ROE) yang tinggi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi pula bagi
pemegang saham. Semakin mampu perusahaan memberikan keutungan
bagi pemegang saham, maka saham tersebut diinginkan untuk dibeli.
6. Debt to EquityRatio
Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki
berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar
perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dana selalu
dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang
diperlukan.Dana juga dibutuhkan untuk melakukan ekspansi atau
perluasan usaha atau investasi baru. Artinya di dalam perusahaan harus
selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada saat
dibutuhkan.
Menurut Kasmir (2010:156) menyatakan : “Debt to Equity
ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang lancar
dengan seluruh utang ekuitas”. Sedangkan menurut Sofyan Syafri
Harahap (2010:303) menyatakan : “Rasio ini menggambarkan sampai
sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak
luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio
leverage. Untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jika modal lebih besar
dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau
manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar”.
Dari kedua pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung utang
dan modal, yang dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Debt to
equity ratio pada setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung
karakteristik bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan
arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi dari rasio
kas yang kurang stabil. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah
pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada para kreditur dengan
jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.
7. Financial Leverage
Pengukuran financial leverage dengan menggunakan Degree of
financial leverage.DFL mengukur besar perubahan pendapatan bersih
(EPS) akibat berubanya laba operasi. Menurut (kartika 2007:71) leverage
dengan keputusan manajemen dalam menentukan kombinasi asset
perusahaan.Penggunaan aktiva tetap yang relative tinggi akan
menimbulkan proporsi biaya tetap yang relative tinggi terhadap biaya
varibel. Perubahan volume penjualan akan mempengaruhi laba
perusahaan yang sifatnya sensitive sehingga laba menjadi berfluktuatif.
Hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang
menyebabkan return saham akan berfluktuatif sehingga menimbulkan
ketidakpastian. Ketidakpastian ini akan meningkatkan risiko perusahaan.
Leverage financial menggambarkan tingkat sumber dana utang
dalam struktur modal perusahaan. Leverage financial juga menyangkut
penggunaan dana yang diperoleh pada biaya tetap dengan harapan bisa
meningkatkan bagian pmilik modal sendiri. Penggunaan tingkat utang
yang semakin tinggi menimbulkan biaya tetap dan dengan demikian
meningkatkan risiko. Semakin besar leverage financial semakin besar
risiko financial suatu perusahaan. Perusahan yang mempunyai leverage
financial yang tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam
proporsi yang semakin besar.
8. Price Earning Ratio
PER merupakan rasio penilaian yang membandingkan antara harga
saham dan laba per lembar sahamnya (Weygand et al., 1996: 806).
Pendekatan PER merupakan salah satu pendekatan analisis fundamental
menggambarkan perkembangan harga saham, disisi lain juga
menggambarkan pendapatan perusahaan. PER merupakan suatu indikator
bagi investor untuk mengetahui potensi pertumbuhan perusahaan dimasa
depan.
PER lebih banyak digunakan dalam menilai saham karena dengan
PER menggambarkan indikator kepercayaan pasar terhadap prospek
perusahaan (Sartono, 1996: 104). Digunakannya PER dalam analisis
penilaian saham karena memudahkan atau membantu judgement
penganalisa.
Menurut Husnan (1996:51), meskipun diakui bahwa analisa PER
merupakan analisa yang relatif sederhana, tetapi karena analisa ini
membantu investor dalam memusatkan judgement mereka, maka analisa
PER ini tetap digunakan. Keterbatasan penggunaan PER adalah pada saat
laba negatif, maka PER tidak akan berarti dan perubahan laba
menyebabkan PER juga berubah secara dramatis (Damodaran, 1996: 307).
Menurut Purwohandoko (2006:55), price earning ratio adalah
rasio perbandingan antara harga per lembar saham yang digunakan untuk
menunjukkan seberapa banyak Rp atau $ yang harus dibayar investor
untuk mendapatkan setiap Rp 1 atau $ laba per lembar saham dalam
periode berjalan yang ditunjukkan beberapa kali.
Price earning ratio adalah suatu rasio sederhana yang diperoleh
Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor
dibandingkan dengan laba per lembar saham. Jika price earning ratio
perusahaan tinggi berarti saham perusahaan dapat memberikan return yang
besar bagi investor (Vivian, 2013: 106).
Price earning ratio juga merupakan ukuran untuk menentukkan
bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan.
Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio
keuangan seperti price earning ratio dikarenakan adanya keinginan
investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari suatu
investasi saham. Semakin besar price earning ratio suatu saham maka
menyatakan saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan
bersih per saham (Vivian, 2013: 106).
Dalam pendekatan price earning ratio investor akan menghitung
berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu
saham. Dengan kata lain price earning ratio menggambarkan rasio atau
perbandingan harga saham terhadap earning perusahaan (Tandelilin,
2010:17). Price earning ratio yang tinggi menunjukkan ekspektasi
investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang cukup
tinggi (Harahap, 2011:57).
Price earning ratio menunjukkan seberapa besar investor bersedia
membayar untuk setiap $1 dari keuntungan yang dilaporkan (Mpaata dan
kontribusi tersendiri bagi investor. Selain dapat membeli saham dengan
harga murah dan kemungkinan capital gain yang diraih semakin besar,
investor dapat mempunyai banyak saham dari berbagai perusahaan yang
go public. Dari segi investor price earning ratio yang terlalu tinggi
mungkin tidak menarik karena harga saham kemungkinan tidak dapat naik
lagi artinya kesempatan memperoleh capital gain lebih kecil.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa harapan investor
terhadap earning perusahaan pada masa yang akan datang direfleksikan
pada harga saham yang bersedia mereka bayar atas saham perusahaan
tersebut yang selanjutnya berpengaruh terhadap price earning ratio.
Dengan mengetahui besarnya price earning ratio suatu perusahaan, analis
dapat memperkirakan bagaimana posisi suatu saham relatif terhadap
saham-saham lainnya, apakah saham tersebut dibeli atau tidak (Vivian,
2013: 106).
Besarnya nilai price earning ratio biasanya terkait dengan tahap
pertumbuhan perusahaan sehingga perusahaan-perusahaan yang berada
dalam tahap pertumbuhan biasanya memiliki price earning ratio yang
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berada dalam kondisi
yang sudah mapan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu adalah deskripsi ringkas tentang kajian yang
bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan dan
duplikasi dengan penelitian yang sudah ada. Penelitian yang disajikan
sebagai bahan kajian pustaka adalah penelitian-penelitian yang
mempunyai kaitannya dengan penelitian ini.
Pertama penelitian yang pernah dilakukan oleh Desmawati (2015),
menyebutkan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap
stock return, hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wijayanti (2011). Sedangkan penilitian yang dilakukan oleh Febrioni
(2016) menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara ROE
dengan stock return. Selain pada tahun 2016 Aryanti juga penelitian
dengan variable yang sama untuk mengetahui bagaimana pengaruh ROE
terhadap stock return, dan hasilnya menyebutkan bahwa ROE da CR
secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap stock
return.
Kedua, Priyanto (2017) melakukan penelitian untuk membuktikan
bagaimana pengaruh DER, EPS, NPM dan PBV terhadap stock return
pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI pada tahun
2007-2011. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa DER, DAR dan LDAR secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap stock return. Penelitian yang lain yang dilakukan oleh
Tumonggor (2017) dengan variable independen CR, ROE, DER dan
Growth dan variable dependen nya stock return menyebutkan bahwa
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto (2010), untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara FL terhadap stock return. Hasil
penelitian adalah bahwa FL berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap stock return. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Maimanah (2017), hasil penelitian ini menyatakan bahwa operating dan
financial leverage tidak berpengaruh terhadap stock return melalui
income smoothing pada Perusahaan Jasa Sektor perbankan yang terdaftar
di BEI periode 2011-2015.
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1. Return On Equity
NO Judul Penelitihan
Tahun Hasil
1 Kinerja Keuangan Dan Tingkat Pengembalian Saham: Studi Pada Perusahaan Asuransi Di Bursa Efek Indonesia
Amalia
Rahmawati 2017 Hasil menggunakan pengujian regresi dengan linear berganda membuktikan bahwa beberapa kinerja keuangan seperti ROE, DAR, dan NPM berpengaruh terhadap tingkat pengembalian Saham. Sedangkan beberapa variabel kinerja keuangan lainnya seperti: PBV, RBK, RPP dan TATO tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham.
2 Pengaruh Earning Per Share
(Eps), Debt To Equity
menyatakan bahwa ROE Ratio Terhadap Return
Saham (Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks terhadap return saham dengan arah pengaruh yang positif;
4. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan arah pengaruh yang negatif.
4 Pengaruh ROA, ROE, NPM DAN CR Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return
Saham, ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Return Saham sedangkan NPM tidak berpengaruh dan signifikan terhadap Return Saham. Secara Simultan bahwa ROA, ROE, Perusahaan Perbankan yang terdaftar
return saham perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015.
2. Debt To Equity Ratio
NO Judul Penelitian
Tahun Hasil
1
Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Asset, Debt To Equity Ratio Dan
Market Value Added
Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index
Safitri
2013 Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011 dan secara parsial hanya variabel Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Market Value Added (MVA) yang berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dengan tingkat signifikansi EPS sebesar 0,000, PER sebesar 0,017 dan MVA sebesar 0,004, sedangkan Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2008-2011.
2 Pengaruh Debt To Equity Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Term Debt to Asset Ratio (LDAR) dan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitability (ROE) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3 Analisis Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Debt To Equity Ratio Dan
Growth Terhadap Return
Saham Pada Cosmetics And Household Industry Yang Terdaftar Di Bei Periode
Return Saham Pada Perusahaan
Cosmetics And Households Industry Yang Terdaftar Pada BEI.
4 Pengaruh Current Ratio
(CR), Debt To Equity Ratio
(DER),
Total Asset Turnover (TAT), Return On Asset (ROA),
Dan Price Earning Ratio
(PER) Terhadap Return
Saham
(Pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor tidak mempertimbangkan
debt to equity ratio (DER) sebagai beban atau resiko dalam melakukan investasi.
5 Pengaruh Debt to Equity Ratio, Arus Kas Operasi, dan Earnings terhadap
Return Saham Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Lidya Hendrawati dan Yulius Jogi Christiawan 2015
Data Debt to Equity Ratio
Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012.
adanya pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap return saham. Dengan demikian, hipotesis pertama penelitian (H1) yang menduga Debt to Equity Ratio
memiliki pengaruh negatif terhadap return saham, tidak dapat diterima (ditolak).
3. Finansial Laverage
No Judul Peneliti
Tahun Hasil
1 Analisis Pengaruh Roa, Eps,
Financial Leverage, Proceed Terhadap Stock Return
Andhi Wijayanto
2010 Financial Leverage positif dan tidak signifikan terhadap berpengaruh
stock return, hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien Financial Leverage yaitu sebesar 0,329 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,132.
2 The Influence Of Leverage Toward Income Smoothing And Stock Return
Tia Maimanah
2017 Hasil penelitian ini menyatakan bahwa operating leverage dan
financial leverage tidak berpengaruh terhadap storck retrun
melalui income smoothing pada Perusahaan Jasa Sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015.
3 Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Dan Likuiditas Terhadap
Return Saham Dengan Nilai Tukar Sebagai
Variabel Moderasi Pada Saham Lq-45
Anis Sutriani
2014 Financial laverage pengujian terbukti bahwa kurs memiliki sil mempunyai
pengaruh signifikan terhadap return
saham
pada alpha 10 persen. Selain itu dapat
juga memasukkan faktor ekonomi makro
yang lainnya seperti inflasi dan suku bunga.
4 Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Return Saham
(Studi Pada Perusahaan Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia)
VERA PUSPITA
2012 Untuk financial laverage statistik juga tidak signifikan secara terhadap return saham, dan begitu juga dengan ukuran perusahaan secara statistik tidak signifikan terhadap return saham.
5 Financial Leverage,
Operating Leverage dan
Stock Return
As’ad Syaifullah
2017 financial berpengaruh terhadap leverage stock return. tidak
Tidak berpengaruhnya financial leverage terhadap stock return
dikarenakan investor DFL yang lebih tinggi menunujkan bahwa penggunaan hutang dalam modal perusahaan sangat fluktuatif,
tinggi juga tidak memberikan dampak yang cukup baik bagi tingkat keuntungan yang diperoleh investor dikarenakan adanya kemunkinan perusahaan mengalami gagal bayar atas utang-utangnya.
4. Price Earning Ratio
Terhadap Return Saham.
Vivi Seftya
Ningsih Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, pengujian dan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel PER, DY, BMR dan AQ secara simutan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Uji F sebesar 0.000 lebih kecil alpa 0.05 atau 5 persen. Selanjutnya variabel PER secara parsial berpengaruh terhadap
return saham.
2 Pengaruh Price Earning Ratio, Return On Equitity dan Debt to Equitity Ratio Terhadap Return Saham Sektor Jasa Keuangan di Bursa Eefek Indonesia Periode Tahun 2008 – 2010
M. Masruri Hasil uji hipotesis yang mengatakan bahwa return on equity mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham dapat ditolak. Hal ini dibuktikan dari hasil uji signifikansi yang menunjukkan bahwa nilainya sebesar 0,967 > 0,05 maka variabel ukuran return on equity tidak terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel return saham. 3 Pengaruh Return On Equity,
Debt To Equity Ratio,
Earning Per Share Dan
Book Value Per Share
Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan
Consumer Goods Industry
yang Terdaftar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROE, DER, EPS dan BV secara bersama-sama (simultan) signifikan pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan
consumer goods industry. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung > Ftabel tabel (160,596 > 2,718) dan berdasarkan angka taraf signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05. Besarnya pengaruh variabel ROE, DER, EPS dan BV secara simultan terhadap harga saham adalah 88,5% sedangkan sisanya sebesar 11,5% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4 Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Economic Value Added,
Yani Prihatina Eka Furda, Muhammad
Secara parsial, price earning ratio
berpengaruh negatif terhadap
Dan Risiko Sistimayik
Terhadap Return Saham Arfan, Jalaluddin per sharedan risiko sistematik berpengaruh ,economic value added, positif terhadap return saham. 5
Pengaruh Earning Per Share, Price Erning Ratio, yang berpengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham dengan tingkat signifikansi EPS sebesar 0,000, PER sebesar 0,017 dan MVA sebesar 0,004, sedangkan Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah dalam
penilitian terdahulu memiliki perbedaan dalam periode penelitian, sampel
yang digunakan dan variable moderasi yang digunakan . Dalam penggunaan
periode penelitian ada yang menggunakan periode penelitian tiga tahun,
empat tahun dan lima tahun. Sedangkan untuk persamaan dengan penelitian
terdahulu adalah variabel dependennya yaitu Stock Return (SR).
Alasan variabel fundamental yang dipilih karena variabel tersebut
dianggap berhubungan dengan tingakat pengembalian saham, karena SR
merupakan pengukur dari tingkat pengembalian saham apakah saham berada
pada harga yang rendah atau tinggi.
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
dihadapi maka terlebih dahulu perlu dikemukakan gambaran yang berupa
kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar kerangka penelitian
Faktor fundamental mengambarkan kondisi atau kinerja perusahaan dan
hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu,
sehingga faktor fundamental dijadikan dasar untuk melihat kinerja
perusahaan. Kinerja perusahaan dilihat melalui data laporan keuangan. Data
laporan keuangan merupakan alat pengukur biaya perusahaan yang dijadikan
investor sebagai pertimbangan sebelum melakukan investasi.
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo dan tesis. Hipo berarti kurang dan
tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan Return on
Equity (X1)
Debt to Equity
Ratio (X2)
Financial
Laverage (X3)
Price Earning Ratio
Stock Return
yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai pendapat.
Sifat sementara hipotesis ini mempunyai arti bahwa suatu hipotesis dapat
diubah atau diganti dengan hipotesis yang tepat. Hal ini diperoleh biasanya
tergantung pada masalah yang diteliti dan konsep-konsep yang digunakan
(Sugiyono, 2010: 139).
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir serta perumusan
masalah, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
a. H1: Return on equity berpengaruh positif dan segnifikan terhadap
Stock Return
b. H2 : Return on equity berpengaruh positif dan segnifikan terhadap
stock return denganprice earning ratio sebagai variabel moderasi
c. H3 : Debt to equity ratio berpengaruh negatif dan segnifikan terhadap
stock return
d. H4 : Debt to equity ratio berpengaruh negatif dan segnifikan terhadap
stock return denganprice earning ratio sebagai variabel moderasi
e. H5 : Financial leverage berpengaruh negatif dan segnifikan terhadap
stock return
f. H6 : Financial leverage berpengaruh negatif dan segnifikan terhadap