• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Gambar 4.1 Letak Geografis Kota Makassar

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yangterletak di bagian Selatan Pulau Sulawesi yang dahulu disebut Ujung Pandang, terletak antara119º24’17’38” Bujur Timur dan 5º8’6’19” Lintang Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah Timur Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten Gowa dan sebelah Barat adalah Selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2° (datar) dan kemiringanlahan 3-15° (bergelombang). Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota Makassar rmemiliki kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26 C - 29 C.

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan 153 kelurahan. Diantara 15 kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Manggala, Kecamatan Makassar, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Panakukkang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Tallo, KecamatanTamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

2. Profil Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar

BPJS Kesehatan merupakan badan yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan hukum publik. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan (dulunya bernama Askes) bersama BPJS Ketenagakerjaan (dulunya bernama Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenaga kerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.

47

Ketika Presiden Megawati mensahkan UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 19 Oktober 2004, banyak pihak berharap tudingan Indonesian sebagai “negara tanpa jaminan sosial” akan segera luntur dan menjawab permasalahan di atas.

Munculnya UU SJSN ini juga dipicu oleh UUD Tahun 1945 dan perubahannya Tahun 2002 dalam Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) mengamanatkan untuk mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Hingga disahkan dan diundangkan UU SJSN telah melalui proses yang panjang, dari tahun 2000 hingga tanggal 19 Oktober 2004.

Diawali dengan Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, dimana Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan tentang Pengembangan Konsep SJSN.Pernyataan Presiden tersebut direalisasikan melalui upaya penyusunan konsep tentang Undang-Undang Jaminan Sosial (UU JS) oleh Kantor Menko Kesra (Kep.Menko Kesra dan Taskin No. 25KEP/MENKO/KESRA/VIII/2000, tanggal 3 Agustus 2000, tentang Pembentukan Tim Penyempurnaan Sistem Jaminan Sosial Nasional). Sejalan dengan pernyataan Presiden, DPA RI melalui Pertimbangan DPA RI No. 30/DPA/2000, tanggal 11 Oktober 2000, menyatakan perlu segera dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera.

Dalam laporan pelaksanaan putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001 (Ketetapan MPR RI No.X/MPR-RI Tahun 2001 butir 5.E.2) dihasilkan Putusan Pembahasan

Pembahasan MPR RI yang menugaskan Presiden RI “Membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka memberikan perlindungan sosial yang menyeluruh”. Pada tahun 2001, Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengarahkan Sekretaris Wakil Presiden RI membentuk Kelompok Kerja Sistem Jaminan Sosial Nasional (Pokja SJSN).

3. Visi dan Misi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar Visi BPJS Kesehatan Cabang Makassar

Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa diskriminasi Misi BPJS Ked ansehatan Cabang Makassar

a) Memberikan layanan terbak kepada peserta dan masyarakat

b) Memperluas kepsertaan Program Jaminan Kesehatan memcakup seluuh penduduk Indonesia

c) Bersama menjaga kesinambungan finansaial program jaminan kesehatan. 4. Struktur Organisasi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antar tiap bagian dan posisi dalam suatu organisasi yang menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja, fungsi serta tanggung jawab pada organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan organisasi tersebut. Pembagian struktur organisasi dikantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

49

Struktur Organisasi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar

Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar yang termasuk dalam Regional IX ini beralamat di Jl. A.P.Pettarani No. 78 Makassar. Dalam menjalankan kegiatan pelayanan kepada peserta JKN, maka kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar membagi stafnya kedalam beberapa unit pelayanan, yaitu:

a. Unit Perluasan Peserta dan Kepatuhan

Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan yaitu berfungsi sebagai bidang untuk mencari dan merekrut peserta serta melakukan fungsi pengawasan kepatuhan peserta maupun badan usaha di Kantor Cabang

b. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Peserta

Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta sebagai bidang yang melakukan proses pelayanan peserta dan sosialisasi kepada seluruh peserta yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.

c. Unit Penajaminan Manfaat Primer

Bidang Penjaminan Manfaat Primer merupakan bidang yang mengurusi segala hal yang terkait dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik dan dokter keluarga.

d. Unit Penjaminan Manfaat Rujukan

Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan merupakan bidang yang mengurusi segala hal yang terkait dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah sakit maupun klinik utama.

51

e. Unit Penagihan dan Keuangan

Bidang Penagihan dan Keuangan merupakan bidang yang mengurusi keuangan dan penagihan.

f. Unit SDM, Umum dan Komunikasi Publik

Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik merupakan bidang yang mengolah terkait SDM, Sarana dan Prasarana Kantor (Umum) dan hubungan masyarakat atau eksternal.

Masing-masing dari unit yang ada tersebut mempunyai misi dan fungsi jabatan (job description) yang berbeda-beda. Kantor BPJS Kesehatan Cabang Makassar mengelompokkannya menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Bagian Hubungan Pelanggan & Pemasaran, terdiri dari a. Unit Perluasan Peserta dan Kepatuhan

b. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Misi Jabatan:

Memastikan peningkatan jumlah peserta dan tercapainya kepuasan peserta melalui kegiatan administrasi kepesertaan yang valid, penangan keluhan dengan baik, pendistribusian kartu peserta, kegiatan sosialisasi, social marketing, advokasi, dan pembinaan serta penyampaian laporan yang akurat sesuai SPNM.

Fungsi Jabatan:

1) Pelaksanaan komunikasi marketing/ sosial marketing 2) Pelaksanaan advokasi

3) Pemeliharaan masterfile kepesertaan Pengelolaan administrasi kepesertaan

4) Penyediaan identitas kartu peserta (pengadaan kartu, pencetakan kartu, pengelolaan blanko kartu)

5) Pengelolaan keabsahan peserta (koordinasi manfaat, pengaturan manfaat kepesertaan ganda)

6) Penyediaan standar layanan (pelayanan kantor cabang, edukasi dan komunikasi/pemberian informasi)

2. Bagian Manajemen Manfaat, terdiri dari : a. Unit Penjaminan Manfaat Primer

b. Unit Penjaminan Manfaat Rujukan

Misi Jabatan:

Memastikan tercapainya target pengendalian klaim dan biaya pelayanan kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan jaminan pelayanan kesehatan guna mendukung tercapainya target pengendalian biaya pelayanan kesehatan berdasarkan Standar Pelayanan Non Medis (SPNM).

Fungsi Jabatan:

1) Keabsahan pelayanan

2) Verifikasi dan persetujuan klaim perorangan 3) Verifikasi dan persetujuan klaim kolektif

4) Pelaksanaan program-program terkait benefit, seperti program pengelolaan penyakit Diabetes Melitus.

53

3. Bagian Umum dan Keuangan terdri dari: a. Unit Penagihan dan Keuangan

b. Unit SDM, Umum dan Komunikasi Publik. Misi Jabatan:

Memastikan peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan dan umum melalui kegiatan pengelolaan keuangan cabang, pengelolaan PKBL, pengelolaan sumber daya sarana dan sumber daya manusia (SDM) Kantor Cabang guna mendukung tercapainya kepuasan peserta.

Fungsi Jabatan:

1) Komunikasi internal dan eksternal cabang

2) Administrasi perusahaan (protokoler, arsip, korespondensi, sosialisasi). 3) Pengembangan SDM

4) Hubungan Industrial

5) Implementasi training dan KM

6) Pengadaan dan pemeliharaan aset Cabang 7) Operasional akuntansi

Dokumen terkait