• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Pelaksanaan dan Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Adabiyah Palembang pada tanggal 24 September 2012 sampai 9 Oktober 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Adabiyah Palembang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX.2 dan siswa kelas IX.3. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah pertemuan yang sama yaitu 4 kali pertemuan, 3 kali proses pembelajaran dan 1 kali

pertemuan untuk tes akhir yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen, peneliti juga mengobservasi secara langsung aktivitas siswa. Untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas siswa selama pembelajaran pada pokok bahasan bangun ruang, peneliti melakukan observasi. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dibantu oleh tiga orang pengamat dengan melihat indikator dari aktivitas siswa berdasarkan teori belajar Bruner yang terdiri dari 3 tahap pembelajaran yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.

Adapun deskripsi pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen yang menggunakan teori belajar Bruner sebagai berikut: (1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 September 2012, pada pertemuan ini siswa mempelajari materi Bangun Ruang Sisi Lengkung yaitu menemukan rumus luas permukaan tabung. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan memberikan informasi mengenai tahap-tahap pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan teori belajar Bruner. Berdasarkan pada rencana pembelajaran, pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Pada tahap pendahuluan, peneliti menyampaikan apersepsi dengan mengajak siswa melakukan tanya jawab mengenai jenis-jenis bangun ruang dan benda-benda yang termasuk bangun ruang sisi lengkung untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Dari pertanyaan peneliti, hanya ada dua siswa yang menjawab pertanyaan. Kemudian peneliti memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat mempelajari bangun ruang yaitu tabung dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikan teori belajar yang akan diterapkan.

Pada tahap kegiatan inti, peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Peneliti juga membagikan LKS dan alat peraga pada masing-masing kelompok. Setelah semua kelompok mendapatkan LKS dan alat peraga, peneliti menjelaskan kegunaan LKS tersebut dan cara menjawab pertanyaannya dengan menggunakan alat peraga yang telah diberikan.

LKS berisi langkah-langkah menemukan rumus luas permukaan tabung berdasarkan 3 tahap teori belajar Bruner yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik beserta pertanyaan-pertanyaan. Setelah peneliti menjelaskan LKS, kemudian peneliti mengarahkan siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada untuk menemukan rumus luas permukaan tabung.

Gambar 14. Siswa melakukan langkah-langkah LKS yaitu membuka tabung (alat peraga)

Gambar 15. Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing

Gambar 16. Contoh jawaban Lembar Kerja Siswa

Pada tahap enaktif, siswa membuka tabung (alat peraga) dengan memisahkan alas dan tutup dari selimut tabung, selanjutnya siswa menggunting salah satu sisi tabung (alas atau tutup) menjadi 16 bagian dan menyusunnya sehingga terbentuk suatu bangun datar menyerupai bangun persegi panjang, kemudian siswa yang lain menggunting dan membuka selimut tabung dan terbentuk suatu bangun datar menyerupai bangun persegi panjang. Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 17. Sketsa hasil potongan tabung (alat peraga) Pada tahap ikonik, salah satu siswa menggambarkan kembali hasil susunan sisi tabung (alas atau atap) dan selimut tabung yang telah mereka temukan pada lembar kerja.

Pada tahap simbolik, semua siswa dalam kelompok menganalisis dan salah satu siswa menuliskan rumus dari beberapa bangun datar yang telah mereka dapatkan pada tahap sebelumnya, selanjutnya mereka menggabungkan rumus-rumus tersebut dan menemukan rumus luas permukaan tabung.

Selama proses pembelajaran berlangsung, ketiga observer mengamati tahap-tahap yang dilakukan siswa dan memberikan skor pada lembar observasi. Peneliti juga mengamati aktivitas siswa dan membimbing siswa yang kesulitan. Diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 57.50 terletak pada kategori cukup aktif.

Setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan menemukan rumus luas permukaan tabung, peneliti meminta perwakilan siswa dari kelompok 1 untuk memaparkan rumus yang telah mereka dapatkan dari ketiga tahap belajar Bruner di papan tulis dan kelompok lainnya mengumpulkan hasil diskusi mereka.

Peneliti memberikan kuis sebanyak 5 soal mengenai luas permukaan tabung. Kuis diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing siswa. Diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 69.43.

Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Peneliti juga menginformasikan materi pada pertemuan yang akan datang yaitu menemukan rumus luas permukaan kerucut serta meminta siswa untuk membuat kerucut dari kertas karton secara berkelompok.

(2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 September 2012, dengan kegiatan pembelajaran yang sama yaitu diskusi kelompok dengan menggunakan teori belajar Bruner. Pada pertemuan ini, siswa mempelajari cara menemukan rumus luas permukaan kerucut.

Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan tanya jawab mengenai materi sebelumnya. Kemudian meminta siswa

menyebutkan contoh kerucut dalam kehidupan sehari-hari dan unsur-unsur kerucut. Sekitar 10 siswa mencoba menjawab pertanyaan peneliti. Jawaban siswa yaitu topi ultah, nasi tumpeng, tenda, ice cream, dan kap lampu yang berbentuk kerucut.

Peneliti juga membagikan LKS dan alat peraga pada masing-masing kelompok dan menjelaskan isi LKS. LKS berisi langkah-langkah menemukan rumus luas permukaan kerucut beserta pertanyaan-pertanyaan. Semua siswa mendengarkan penjelasan peneliti.

Setelah siswa mengerti penjelasan peneliti, siswa berdiskusi untuk menemukan rumus luas permukaan kerucut.

Gambar 18. Siswa melakukan langkah-langkah LKS yaitu menggunting selimut kerucut (alat peraga)

Gambar 19. Siswa menyusun selimut kerucut

Gambar 20. Contoh jawaban Lembar Kerja Siswa

Pada tahap enaktif, siswa membuka kerucut (alat peraga) dengan memisahkan alas dari selimut kerucut, karena siswa sudah mengetahui bahwa alas tabung sama dengan alas kerucut maka siswa tidak menggunting alas kerucut. Salah satu siswa menggunting selimut kerucut menjadi 4 bagian dan siswa yang lain

menyusunnya sehingga terbentuk suatu bangun datar menyerupai bangun persegi panjang. Seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 21. Sketsa hasil potongan kerucut (alat peraga)

Pada tahap ikonik, salah satu siswa menggambarkan kembali hasil susunan selimut kerucut yang telah mereka temukan pada tahap enaktif.

Pada tahap simbolik, semua siswa dalam kelompok menganalisis dan salah satu siswa menuliskan rumus dari beberapa bangun datar yang telah mereka dapatkan pada tahap sebelumnya, selanjutnya mereka menggabungkan rumus-rumus tersebut dan menemukan rumus luas permukaan kerucut.

Selama proses pembelajaran berlangsung, ketiga observer mengamati tahap-tahap yang dilakukan siswa dan memberikan skor pada lembar observasi. Peneliti juga mengamati aktivitas siswa dan membimbing siswa yang kesulitan. Diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa 68.61 terletak pada kategori aktif.

Setelah selesai berdiskusi dan setiap kelompok sudah menemukan rumus luas permukaan kerucut, peneliti meminta perwakilan siswa dari kelompok 4 untuk memaparkan rumus yang telah mereka dapatkan dari ketiga tahap belajar Bruner di papan tulis. Peneliti memberikan kuis sebanyak 5 soal kepada siswa secara individu mengenai luas permukaan kerucut. Diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa pada pertemuan kedua adalah 70.87.

Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Peneliti juga menginformasikan materi pada pertemuan yang akan datang yaitu menemukan rumus luas permukaan bola serta meminta siswa untuk membawa sebuah bola plastik dengan ukuran yang berbeda pada tiap-tiap kelompok.

Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan salam dan mengingatkan siswa agar belajar kembali di rumah dan mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya.

(3) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 29 September 2012, dengan kegiatan yang sama yaitu berdiskusi untuk menemukan rumus luas permukaan bola dengan menggunakan teori belajar Bruner.

Pada tahap pendahuluan, melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya. Sebagian siswa antusias menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti juga memberikan motivasi kepada siswa yaitu manfaat mempelajari materi ini yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti.

Pada tahap kegiatan inti, siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya, peneliti menanyakan apakah semua siswa membawa alat peraga yang telah diperintahkan oleh peneliti.

Setelah semua siswa dipastikan membawa alat peraga, kemudian peneliti membagikan LKS. LKS berisi langkah-langkah menemukan rumus luas permukaan bola dengan menggunakan teori belajar Bruner. Semua siswa mendengarkan penjelasan peneliti.

Kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada siswa berdiskusi untuk menemukan rumus luas permukaan bola.

Gambar 22. Siswa melakukan langkah-langkah LKS yaitu membelah bola

Gambar 23. Para siswa melilitkan tali dan menjawab pertanyaan di LKS

Gambar 24. Siswa mengukur panjang tali

Gambar 25. Contoh jawaban Lembar Kerja Siswa Pada tahap enaktif, siswa melakukan langkah-langkah yang ada di LKS yaitu membelah bola (alat peraga) menjadi 2 bagian yang sama, kemudian siswa yang lain melilitkan tali pada permukaan setengah bola dengan menggunakan tali dan siswa yang

lain membantu. Setelah tali tersebut menutupi semua permukaan bola lalu siswa membuka kembali tali tersebut dan mengukur panjang tali dengan menggunakan penggaris. Selanjutnya siswa menggambar bidang alas belahan bola yang lain dan melilitkan tali pada gambar sampai semua gambar tertutup oleh tali lalu siswa membuka kembali tali dan mengukur panjang tali dengan menggunakan penggaris.

Pada tahap enaktif, siswa menuliskan hasil pengukuran pada kedua tali dan hubungan antara keduanya yaitu panjang tali pada permukaan setengah bola adalah dua kali panjang tali pada permukaan lingkaran. Pada tahap simbolik, siswa menganalisis dan menuliskan rumus luas permukaan bola.

Selama proses pembelajaran berlangsung, ketiga observer mengamati tahap-tahap yang dilakukan siswa dan memberikan skor pada lembar observasi. Peneliti juga mengamati aktivitas siswa dan membimbing siswa yang kesulitan. Diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa 81.39 terletak pada kategori sangat aktif.

Setelah semua siswa selesai berdiskusi dan menemukan rumus luas permukaan bola, peneliti menunjuk perwakilan dari kelompok 3 untuk memaparkan rumus yang telah mereka dapatkan dari ketiga tahap belajar Bruner di papan tulis. Kemudian peneliti memberikan kuis yang berhubungan dengan luas permukaan bola

sebanyak 5 soal secara individu. Diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa pada pertemuan ketiga adalah 73.63.

Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Peneliti juga menginformasikan materi pada pertemuan yang akan datang yaitu akan diadakan tes berupa tes tertulis sebanyak 6 soal mengenai luas permukaan tabung, kerucut, dan bola. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan salam dan mengingatkan siswa agar belajar kembali di rumah untuk persiapan tes akhir.

(4) Pertemuan Keempat

Setelah selesai tiga kali pertemuan, kemudian pertemuan terakhir diadakan tes. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari senin tanggal 1 Oktober 2012, pada pertemuan ini dilaksanakan tes akhir yaitu tes tertulis yang berbentuk essay yang mencakup materi yang telah dipelajari selama tiga kali pertemuan. Tes diadakan selama 80 menit dengan jumlah soal sebanyak 6 soal dan siswa diminta agar percaya dengan kemampuan masing-masing dan mengumpulkan jawaban dengan tertib.

Gambar 26. Siswa mengerjakan tes akhir

Sedangkan deskripsi pelaksanaan penelitian pada kelas konvensional yang menggunakan metode ceramah, pemberian tugas dan evaluasi sebagai berikut:

Pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol ini dilakukan 4 kali pertemuan, 3 kali proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2 Oktober 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 3 Oktober 2012, dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 4 Oktober 2012 dengan pokok bahasan Bangun Ruang yaitu menghitung luas permukaan tabung, kerucut, dan bola.

Pada tahap pendahuluan, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri kemudian menyampaikan apersepsi dan

motivasi mempelajari materi bangun ruang dalam kehidupan sehari- hari. Semua siswa mendengarkan penjelasan peneliti.

Pada tahap kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi dan para siswa pun mendengarkan dengan baik, kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan ada beberapa siswa yang bertanya karena kurang mengerti. Setelah semua siswa mengerti dengan penjelasan peneliti, kemudian peneliti meminta siswa mengerjakan latihan yaitu menjawab pertanyaan dari soal yang telah dibagikan sebanyak 5 soal tiap pertemuan. Diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 65.69, skor hasil belajar siswa pada pertemuan kedua adalah 65.48, dan skor hasil belajar siswa pada pertemuan ketiga adalah 66.34.

Setelah semua siswa selesai menjawab soal, peneliti menunjuk siswa untuk menuliskan jawabannya di papan tulis. Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan salam dan mengingatkan siswa agar belajar kembali di rumah.

Setelah selesai 3 kali pertemuan, kemudian peneliti mengadakan tes pada pertemuan terakhir untuk melihat. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9 Oktober 2012. Pada pertemuan ini, peneliti memberikan tes tertulis sebanyak 6 soal yang mencakup materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Soal tes pada kelas konvensional ini sama dengan soal tes pada kelas eksperimen.

Setelah semua siswa mendapatkan soal tes, peneliti meminta agar siswa yakin dengan kemampuannya masing-masing dan mengumpulkan jawaban dengan tertib.

b) Deskripsi Data Penelitian (1) Deskripsi Data Observasi

Data observasi pada setiap pertemuan diperoleh dari pengamatan langsung terhadap aktivitas siswa pada saat pembelajaran selama tiga kali pertemuan yang dibantu oleh tiga observer yaitu Bapak Ibnu Mukti, S.Pd sebagai guru matematika sekaligus observer, Marlisa dan Nurfitriana dengan menggunakan panduan instrumen lembar observasi. Setiap pertemuan, observer melakukan pengamatan mengenai aktivitas siswa di kelas yang menggunakan teori belajar Bruner yang tidak dilakukan pada kelas konvensional.

Lembar observasi berisi tahapan teori belajar Bruner yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik yang tiap tahapan tersebut dibagi menjadi tiga indikator. Tiap tahapan akan diberikan skor, skor yang diberikan antara 0 – 3. Selanjutnya skor tersebut akan dianalisis untuk mengetahui kategori keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang telah dikelompokkan berdasarkan lima kategori yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif, dan tidak aktif dengan rentang skor yang telah ditentukan.

(2) Deskripsi Data Tes

Tes dilakukan setelah peneliti melakukan tiga kali pertemuan. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa di SMP Adabiyah Palembang. Adapun tes ini bertujuan untuk melihat atau membandingkan hasil belajar siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berupa essay dengan jumlah dan tipe soal yang sama yang terdiri dari 6 soal mencakup materi Bangun Ruang yang telah dipelajari pada tiga kali pertemuan sebelumnya.

Tes kelas eksperimen dilaksanakan pada hari senin tanggal 1 Oktober 2012, lama waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal yaitu 2 x 40 menit yang diikuti oleh 30 siswa. Tes kelas kontrol dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9 Oktober 2012, lama waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal yaitu 2 x 40 menit yang diikuti oleh 29 siswa.

Data yang diperoleh berupa skor, skor yang diberikan antara 0 – 100 dimana setiap 1 soal mempunyai skor yang berbeda-beda sesuai dengan pedoman penskoran. Selanjutnya skor tersebut akan dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t untuk mengetahui pengaruh teori belajar Bruner terhadap hasil belajar siswa.

3. Analisis Data Observasi dan Tes

Dokumen terkait