• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 2

Siklus 2 terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari 2X30 Menit atau 60 Menit. Pada pertemuan pertama guru menjelaskan tentang pengertian jenis uang kertas dan uang logam dan ciri-ciri uang kertas dan uang logam. Pada pertemuan kedua guru menjelaskan tentang cara pengelolaan uang yang baik dan manfaat mengelola uang dengan baik.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 2 akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Peneliti juga menentukan indikator yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran pada pertemuan 1 siklus 2 yaitu: 1) membedakan pengertian jenis uang kertas dan uang logam berdasarkan media gambar, 2) menyebutkan ciri-ciri uang kertas dan uang logam dan indikator yang dilaksanakan pada pertemuan 2 siklus 2 yaitu: 1) menyebutkan cara pengelolaan uang yang baik berdasarkan media gambar, 2) menyebutkan manfaat mengelola uang dengan baik.

Peneliti juga menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu media gambar berupa foto-foto uang kertas dan uang logam serta gambar berupa foto-foto kegiatan manusia menabung uang di Bank.

Peneliti juga menyiapkan lembar observasi siswa yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar angket motivasi belajar yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Lembar angket motivasi belajar ini akan diisi oleh siswa pada akhir siklus 2.

b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1

Pertemuan pertama pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 April 2016 pukul 07.00-08.10 yang akan dijelaskan sebagai berikut. Kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar duduk di tempat duduknya masing-masing kemudian guru mengucapkan salam. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pembelajaran. Guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa. Guru kemudian melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa, “ Anak-anak siapa yang sebelum berangkat ke sekolah dikasih uang jajan oleh ibunya? Berapa uang jajannya anak-anak? Siswa menjawab, “Saya pak, saya pak, jawaban siswa juga bervariasi, ada yang menjawab uang jajannya Rp2000,00 ada juga yang menjawab Rp500,00”. Kemudian guru mennyampaikan tujuan pembelajaran yaitu tentang uang.

Kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang jenis-jenis uang yaitu uang kertas dan uang logam. Setelah itu, siswa mengamati media gambar berupa foto tentang jenis-jenis uang yaitu foto jenis uang kertas dan uang logam dan mendengarkan penjelasan guru tentang ciri-ciri dari uang

logam dan uang kertas tersebut. Berdasarkan pengamatannya melalui media gambar, guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait pengertian uang kertas dan uang logam serta ciri-ciri uang kertas dan uang logam tersebut.

Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok mendapat tugas untuk menentukan ciri-ciri uang kertas, uang logam, dan cek berdasarkan media gambar (tugas terlampir di LKS). Masing-masing kelompok berdiskusi bersama anggota kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Kegiatan akhir, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan merefleksi kegiatan pembelajan hari itu. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Setelah itu, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

menyampaikan materi pelajaran. Pertemuan 2

Pertemuan pertama pada siklus 2 ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 04 Mei 2016 pukul 07.00-08.10 yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa agar duduk di tempat duduknya masing-masing kemudian guru mengucapkan salam. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum memulai pembelajaran. Guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan keadaan siswa. Guru kemudian melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa, “ Anak-anak apakah kalian pernah melihat orang tuanya pergi ke bank? Untuk apa mereka pergi ke bank? Siswa menjawab, “Pernah pak, jawaban siswa juga bervariasi, ada yang menjawab untuk menabung ada juga yang menjawab meminjam uang.

Kegiatan inti, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang guru tentang cara mengelola uang dan manfaat mengelola uang dengan baik.. Setelah itu, siswa mengamati media gambar berupa foto tentang kegiatan manusia menabung uang di Bank. Berdasarkan pengamatannya melalui media gambar, guru dan siswa melakukan tanya jawab terkait materi cara mengelola uang dan mnfaat mengelola uang dengan baik untuk mengecek sejauh mana tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Setelah mengetahui bahwa semua siswa sudah memahami materi yang disampaikan, siswa diberikan soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Setelah selesai guru dan siswa mencocok jawaban. Kemudian siswa mengumpulkan lembar jawabannya paga guru.

Kegiatan akhir, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan merefleksi kegiatan pembelajan hari itu. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih rajin belajar dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Setelah itu, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6. Kegiatan siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran.

Pada tahap observasi ini, peneliti dibantu oleh observer yaitu Rut Naomi Kolis yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran pada siklus 2, diperoleh beberapa hal sebagai berikut: 1) motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui media gambar sudah baik. hal ini terlihat jelas pada saat guru menjelaskan materi siswa sudah serius mendengarkan materi yang disampaikan guru, 2) siswa sudah aktif bertanya, 3) pada saat guru menyampaikan materi menggunakan media gambar, siswa sudah aktif dan serius mengamati media gambar secara sungguh-sungguh, 4) siswa sangat antusias bertanya tentang gambar yang diperlihatkan oleh guru, 5) pada saat pembagian kelompok siswa sudah berpartisipasi aktif dalam mengemukakan pendapatnya untuk menyelesaikan tugas yang di berikan. Hal ini karena dalam pembegian kelompok, guru membaginya secara heterogen dengan menggabungkan siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu, 6) siswa sudah berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tanpa adanya rasa malu, 7) siswa juga terlihat sudah tenang dalam mengikuti proses pembelajaran.

Adapun hasil observasi yang sudah dirata-rata oleh guru pada siklus 2 adalah sebagai berikut.

Tabel 6.Persentase Hasil Observasi Siswa pada Proses Pembelajaran IPS Menggunakan Media Gambar Pada Siklus 2 No. Aspek yang

Dinilai

Indikator Persentase (%) Siklus 2 1. Visual Kesungguhan mengamati media

gambar

85% Keaktifan dalam proses

pembelajaran

Berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok

2. Lisan Kesungguhan siswa bertanya terkait media gambar

78,61% Keberanian dalam mengemukakan

pendapat

Keberanian menyampaikan hasil diskusi kelompok

3. Mendengarkan Keseriusan mendengarkan materi

80,27% Kesungguhan mendengarkan

perintah atau tugas yang diberikan guru

Keseriusan mendengarkan hasil diskusi

Selain hasil observasi yang berupa aktivitas kegiatan siswa, peneliti akan memaparkan tingkat motivasi belajar siswa. Tingkat motivasi belajar siswa ini diketahui melalui pengisian lembar angket yang dibagikan kepada siswa di akhir setiap siklus. Berdasarkan pengisian lembar angket secara umum, dapat diketahui bahwa: 1) semuan siswa sudah aktif mengerjakan tugas IPS yang diberikan oleh guru, 2) semua siswa bertanya kepada guru jika ada materi yang belum dipahaminya, 3) semua siswa sudah menyukai pelajaran IPS, 4) dalam kegiatan diskusi, siswa sudah berani memberikan pendapatnya dan berusaha mempertahankan pendapatnya yang

pelajaran IPS, 6) semua siswa sudah aktif mengerjakan soal-soal latihan di buku paketnya. Untuk lebih jelasnya, Adapun tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar pada tahap siklus 2 adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Angket Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Media Gambar Pada Tahap Siklus 2

No. Indikator Rentang Skor

Motivasi Frekuensi Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tekun mengerjakan tugas. Ulet menghadapi kesulitan. Memiliki minat terhadap pelajaran. Lebih senang bekerja mandiri.

Cepat bosan pada tugas-tugas rutin. Dapat

mempertahankan pendapatnya.

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 80-84 23 75-79 -70-74 3 65-69 -60-64 2 55-59 2 50-54 -45-49 -40-44 -Jumlah Siswa 30

Jumlah Siswa yang Mencapai Kriteria Keberhasilan 23 Persentase Siswa yang Mencapai Kriteria

Keberhasilan

85,18%

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa sebanyak 30 siswa kelas IIIA SDN Jageran, terdapat 23 orang siswa mendapat skor motivasi 84, 1 orang siswa mendapat skor motivasi antara 75-79, 3 orang siswa mendapat

60-64, dan terdapat 2 orang siswa mendapat skor motivasi antara 55-59. Berdasarkan data tersebut, terdapat 23 orang siswa yang skor motivasinya mencapai kriteria keberhasilan dengan persentase sebesar 85,18%.

d. Refleksi Kegiatan

Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui media gambar sudah baik. hal ini terlihat jelas pada saat guru menjelaskan materi siswa sudah serius mendengarkan materi yang disampaikan guru. Siswa sudah aktif bertanya. Pada saat guru menyampaikan materi menggunakan media gambar, siswa sudah aktif dan serius mengamati media gambar secara sungguh-sungguh. Siswa sangat antusias bertanya tentang gambar yang diperlihatkan oleh guru.

Pada saat pembagian kelompok siswa sudah berpartisipasi aktif dalam mengemukakan pendapatnya untuk menyelesaikan tugas yang di berikan. Hal ini karena dalam pembegian kelompok, guru membaginya secara heterogen dengan menggabungkan siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu. Siswa sudah berani mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya tanpa adanya rasa malu. Siswa juga terlihat sudah tenang dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, dapat di lihat pada gambar histogram perbandingan motivasi belajar siklus 1 dan siklus 2 di bawah ini.

Gambar 7. Histogram Perbandingan Motivasi Belajar Siklus 1 dan Siklus 2.

B. Pembahasan

Pada tahap siklus 1, Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui media gambar masih kurang. Berdasarkan data penelitian terdapat: 1) beberapa siswa sudah aktif mengerjakan tugas IPS yang diberikan oleh guru, 2) beberapa siswa bertanya kepada guru jika ada materi yang belum dipahaminya, 3) ada beberapa siswa yang malas ke sekolah jika ada tugas IPS yang belum dikerjakan, 4) terdapat empat orang siswa yang tidak suka dengan pelajaran IPS, 5) dalam kegiatan diskusi, beberapa siswa sudah berani memberikan pendapatnya dan berusaha mempertahankan pendapatnya yang dianggapnya benar, 6) terdapar tiga belas orang siswa yang merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran IPS, 7) beberapa orang siswa sudah aktif mengerjakan soal-soal latihan di buku

36.66 85.15 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 siklus 1 siklus 2

Pada tahap siklus 2, motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui media gambar sudah sangat baik. Berdasarkan data penelitian terdapat 1) siswa sudah aktif mengerjakan tugas IPS yang diberikan oleh guru, 2) semua siswa bertanya kepada guru jika ada materi yang belum dipahaminya, 3) semua siswa sudah menyukai pelajaran IPS, 4) dalam kegiatan diskusi, siswa sudah berani memberikan pendapatnya dan berusaha mempertahankan pendapatnya yang dianggapnya benar, 5) semua siswa yang merasa rugi jika tidak mengikuti pelajaran IPS, 6) semua siswa sudah aktif mengerjakan soal-soal latihan di buku paketnya.

Dalam penelitian ini, siswa dikatakan berhasil jika ≥ 70% siswa memperoleh skor motivasi 84. Pada tahap siklus 1, sebanyak 30 siswa kelas IIIA SD Negeri Jageran terdapat terdapat 11 orang siswa yang skor motivasinya mencapai kriteria keberhasilan dengan persentase sebesar 36,66%.

Tahap siklus 2, terjadi peningkatan terhadap skor motivasi yang diperoleh siswa. Sebanyak 30 siswa kelas IIIA SD Negeri Jageran terdapat 23 orang siswa yang skor motivasinya mencapai kriteria keberhasilan dengan persentase sebesar 85,18%.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar berupa foto dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IIIA SD Negeri Jageran pada pembelajaran IPS. Hal ini sependapat dengan Arief Sadiman, dkk (2009: 29-31) yang mengatakan bahwa beberapa kelebihan media gambar berupa foto adalah sebagai

berikut: (a) Sifatnya konkret, gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah; (b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; (c) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan; (d) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman; (e) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

Pendapat tersebut diperkuat dengan pendapat Oemar Hamalik, (1980: 81-82) yang mengemukakan bahwa kelebihan dari gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah (1) gambar bersifat konkret, melalui gambar peserta didik dapat melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan dalam kelas, (2) gambar mengatasi batas waktu dan ruang, (3) gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia, (4) gambar dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah, (5) gambar mudah didapat dan harganya murah, (6) gambar mudah digunakan, baik secara individu maupun kelompok siswa.

Berdasarkan hasil skor motivasi yang diperoleh siswa pada setiap siklus, penelitian ini dikatakan berhasil karena terdapat 85,18% siswa yang skor motivasinya dikatakan tuntas yaitu sebesar 84. Jadi penelitian ini dihentikan pada siklus 2.

Dokumen terkait