FOTO JURNALISTIK
1.1. Hasil Penelitian
5.1.3. Deskripsi Proses Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Berpikir Induktif yang Berorientasi Kecerdasan Naturalis
melalui Media Foto Jurnalistik
Proses penelitian dilakukan di kelas XII IPA 8 yang dijadikan kelas eksperimen. Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan. Satu pertemuan digunakan untuk melakukan uji awal kemampuan siswa (pretes) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis puisi. Pertemuan kedua dan ketiga diisi dengan perlakuan (treatment) pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model berpikir induktif yang berorientasi pada kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik. Pertemuan terakhir atau pertemuan keempat, digunakan untuk melakukan tes akhir (postes) untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa setelah diberi perlakuan (treatment) melalui model pembelajaran berpikir induktif dengan menggunakan media foto jurnalistik, serta untuk melihat apakah terjadi perubahan yang signifikan setelah diberikan perlakuan atau bahkan tidak mengalami perubahan apapun. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil data-data yang nantinya akan diproses secara statistik pada sub bab berikutnya.
Pada pertemuan kedua, pembelajaran dimulai dengan berdoa bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen siswa satu per satu. Setelah itu, guru menjelaskan kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis
169
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui media foto jurnalistik. Selanjutnya, guru menjelaskan bahwa tujuan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi pada kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik adalah untuk mempermudah mencari ide dan mengembangkannya menjadi karya puisi yang indah, kritis, dan sesuai fakta.
Kemudian, guru menunjukkan sebuah tagline “Selamat datang di dunia yang penuh keindahan, keunikan, dan kejujuran….Puisi” dan mengajak siswa
bertanya jawab tentang puisi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang puisi. Selanjutnya, guru mengelompokkan siswa yang terdiri dari tiga siswa per kelompok. Guru kemudian memberikan contoh puisi yang bertema alam. Secara berkelompok, siswa mengamati contoh puisi tersebut dalam beberapa menit sambil mendiskusikan mengenai isi dan bentuk puisi tersebut. Selanjutnya, dua orang siswa membacakan contoh puisi tersebut di depan kelas. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk mendiskusikan isi dan bentuk puisi tersebut. Masing-masing kelompok, melalui perwakilannya, mengomunikasikan hasil temuan mereka mengenai isi dan bentuk puisi tersebut secara bebas. Selanjutnya, guru mengarahkan temuan-temuan siswa ke dalam unsur-unsur puisi yang lebih spesifik lagi, yaitu diksi, tema, gaya bahasa, imaji, rima, dan tipografi sehingga siswa mendapat gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur yang harus diperhatikan ketika akan menulis puisi.
Setelah itu, siswa diberi waktu untuk bertanya jawab dan menyimpulkan mengenai puisi dan unsur-unsurnya. Setelah siswa memahami tentang puisi,
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran selanjutnya difokuskan pada unsur-unsur kecerdasan naturalis yang terdapat di dalam puisi bertema alam tersebut. Siswa kembali mengamati contoh puisi yang bertema alam dalam beberapa menit. Selanjutnya, perwakilan setiap kelompok mengomunikasikan hasil temuan mereka mengenai unsur-unsur kecerdasan naturalis yang terdapat di dalam diksi, tema, dan imaji. Selama diskusi kelas berlangsung, guru mengarahkan temuan-temuan siswa mengenai unsur-unsur kecerdasan naturalis yang terdapat pada diksi, tema, dan imaji. Setelah proses diskusi kelas selesai, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab hal yang kurang jelas tentang puisi dan kecerdasan naturalis.
Pada pertemuan ketiga proses pembelajaran dilaksanakan seperti biasanya. Diawali dengan pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya untuk merangsang anak mengingat materi yang telah diajarkan. Tahap selanjutnya, siswa kembali duduk berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, guru membagikan kembali foto jurnalistik yang pada pertemuan pertama digunakan dalam pretes menulis puisi. Siswa mengamati foto jurnalistik tersebut secara berkelompok dalam beberapa menit. Selanjutnya siswa diminta untuk mengidentifikasi data yang mengandung unsur kecerdasan naturalis yang terdapat dalam foto jurnalistik. Data tersebut berupa kata-kata/frase/kalimat yang menunjukkan empati, rasa cinta, dan tanggung jawab terhadap alam. Data tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan kemiripan dan karakteristik tertentu. Setelah itu, guru meminta siswa untuk memberi label
171
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau membuat kategorisasi terhadap data-data yang mengandung unsur kecerdasan naturalis yang telah dikelompokkan. Kemudian, secara berkelompok siswa melaporkan hasil diskusinya mengenai data-data yang mengandung unsur kecerdasan naturalis yang terdapat dalam media foto jurnalistik. Dalam diskusi kelas, siswa lain menanggapi laporan temannya. Guru meminta siswa untuk meninjau kembali pengelompokkan yang telah dilakukan. Guru meminta siswa untuk menghubung-hubungkan fakta yang mengandung unsur kecerdasan naturalis yang terdapat dalam foto jurnalistik tersebut. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang mengandung unsur kecerdasan naturalis yang terdapat dalam foto jurnalistik tersebut.
Tahap selanjutnya adalah guru membimbing siswa untuk menerapkan kesimpulan yang telah mereka buat terhadap permasalahan alam yang sesuai dengan foto jurnalistik tersebut dalam sebuah puisi bertema alam. Selanjutnya, siswa mengembangkan puisi masing-masing sesuai data, fakta, dan kesimpulan yang telah didiskusikan bersama. Pengembangan puisi dilakukan secara individual tetapi siswa masih boleh bekerja sama dengan teman dalam kelompoknya.
Setelah selesai, beberapa siswa ke depan untuk membacakan puisinya. Pembacaan puisi tersebut kemudian ditanggapi oleh teman-temannya dengan melihat unsur-unsur puisi dan unsur-unsur kecerdasan naturalis yang terkandung dalam puisi tersebut. Guru membimbing siswa untuk menunjukkan dan mengoreksi kekurangan dan kelebihan puisi tersebut sehingga siswa mengerti
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
unsur yang perlu diperhatikan ketika mereka menulis puisi yang sesuai dengan tema.
Pada pertemuan terakhir, pembelajaran dilakukan dengan pengulasan materi yang telah disampaikan mengenai puisi dan unsur-unsir puisi serta mengingatkan kembali kelebihan dan kekurangan puisi yang ditulis siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, guru membagikan tiga buah foto jurnalistik
yang memiliki tema yang sama yakni “Polusi Udara”. Siswa kemudian menulis
puisi berdasarkan foto jurnalistik tersebut. Hasil tulisan siswa pada pertemuan terakhir ini adalah sebagai tes akhir (postes).
5.1.4. Analisis dan Deskripsi Proses Pembelajaran Menulis Puisi dengan