FOTO JURNALISTIK
1.1. Hasil Penelitian
1.1.1 Profil Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi
Berdasarkan data hasil tes awal pada kelas kontrol, rata-rata kemampuan siswa dalam aspek diksi adalah 10,2 dari total skor 15 dengan persentase 68%.
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skor yang paling banyak diperoleh siswa dalam aspek diksi yaitu skor 9 – 11 sebanyak 21 siswa (70%), artinya diksi yang digunakan siswa sebagian besar sudah cukup tepat digunakan untuk menyampaikan maksud dan perasaan penulis, serta sudah sesuai dengan unsur-unsur kecerdasan siswa. Namun, ketepatan dan kesesuaian diksi yang digunakan sebagian besar masih belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Selanjutnya pada aspek tema, siswa paling banyak mendapatkan skor 9 –
11 (sedang) sebanyak 23 siswa (76,67%). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek tema adalah 10 dari total skor 15 dengan persentase 66,7%. Hal ini menunjukkan siswa sudah mampu menggagas ide yang menarik, mengembangkan isi puisi yang mencerminkan tema yang sesuai dengan foto jurnalistik yang diamati, dan mencerminkan unsur-unsur kecerdasan naturalis. Namun, hal tersebut belum terdapat pada keseluruhan isi puisi.
Aspek yang ketiga yaitu gaya bahasa. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 9 – 11 (sedang) sebanyak 16 siswa (53,33%). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek gaya bahasa adalah 8,93 dari total skor 15 dengan persentase 59,5%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah cukup banyak menggunakan gaya bahasa dalam puisi yang sudah sesuai dengan tema dan menggambarkan peristiwa yang terkandung dalam foto jurnalistik.
Selanjutnya, kemampuan siswa pada aspek keempat, yaitu imaji, sebagian besar siswa mendapat skor 5 – 8 (kurang) sebanyak 19 siswa (63,33%) dan hanya 1 orang yang mendapat skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan
161
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam aspek imaji adalah 6,7 dari total skor 15 dengan persentase 44,7%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa belum dapat menggunakan imaji dalam puisi sehingga puisi yang ditulisnya belum dapat menghidupkan gambaran (pengalaman inderawi) sesuai dengan foto jurnalistik dan mencerminkan unsur-unsur kecerdasan naturalis. Sebagian besar siswa baru menggunakan 1 atau 2 larik dari keseluruhan puisi yang memunculkan imaji.
Aspek penilaian puisi selanjutnya yaitu aspek rima. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 5 – 8 (kurang) sebanyak 13 siswa (43,33%). Dan hanya 2 orang yang mendapatkan skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek rima adalah 8,1 dari total skor 15 dengan persentase 54%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah menggunakan pengulangan bunyi pada sebagian besar baris dan bait puisi. Selain itu, pada puisi sebagian siswa juga sudah terdapat persamaan bunyi pada baris puisi baik di awal, tengah, dan akhir baris serta terdapat variasi bunyi yang menciptakan gerak yang hidup. Namun, hal tersebut belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Aspek selanjutnya yaitu aspek keselarasan antar unsur-unsur puisi. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 9 – 11 (sedang) sebanyak 17 siswa (51,51%) dan hanya 2 orang yang mendapatkan skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek keselarasan antar unsur-unsur puisi adalah 5,83 dari total skor 10 dengan persentase 58.3%. Hal ini menunjukkan sebagian besar puisi siswa cukup memiliki keterpaduan antara unsur puisi yang satu dengan unsur puisi yang lainnya. Sebagian besar siswa sudah menggunakan diksi yang
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tepat dan sesuai dengan tema. Selain itu, kata-kata yang digunakan juga sudah cukup selaras dengan unsur gaya bahasa, imaji, dan rima tetapi penggunaannya belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Aspek terakhir yang dinilai adalah aspek tipografi. Sebagian besar siswa mendapat skor 9 – 11 (sedang) sebanyak 18 siswa (60%) dan tidak ada yang mendapat skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek ini adalah 8,1 dari total skor 15 dengan persentase 54%. Hal ini menunjukkan sebagian besar puisi siswa sudah mampu menulis puisi yang memiliki tatanan larik, bait, dan bunyi. Selain itu, siswa juga sudah menggunakan tanda baca untuk mempertegas maksud atau isi puisi.
Sementara itu, berdasarkan data hasil tes awal pada kelas eksperimen, rata-rata kemampuan siswa dalam aspek diksi adalah 9,1 dari total skor 15 dengan persentase 60,67%. Skor yang paling banyak diperoleh siswa dalam aspek diksi yaitu skor 9 – 11 sebanyak 15 siswa (50%), artinya diksi yang digunakan siswa sebagian besar sudah cukup tepat digunakan untuk menyampaikan maksud dan perasaan penulis, serta sudah sesuai dengan unsur-unsur kecerdasan siswa. Namun, ketepatan dan kesesuaian diksi yang digunakan sebagian besar masih belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Selanjutnya pada aspek tema, siswa paling banyak mendapatkan skor 9 –
11 (sedang) sebanyak 21 siswa (70%). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek tema adalah 9,63 dari total skor 15 dengan persentase 64,2%. Hal ini menunjukkan siswa sudah mampu menggagas ide yang menarik, mengembangkan
163
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
isi puisi yang mencerminkan tema yang sesuai dengan foto jurnalistik yang diamati, dan mencerminkan unsur-unsur kecerdasan naturalis. Namun, hal tersebut belum terdapat pada keseluruhan isi puisi.
Aspek yang ketiga yaitu gaya bahasa. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 5 - 8 (kurang) sebanyak 14 siswa (46,67%). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek tema adalah 8 dari total skor 15 dengan persentase 53,33%. Hal ini menunjukkan siswa belum cukup banyak gaya bahasa yang digunakan dalam puisi. Rata-rata siswa hanya memunculkan 2 atau 3 majas dari keseluruhan larik puisi yang sudah sesuai dengan tema dan menggambarkan peristiwa yang terkandung dalam foto jurnalistik.
Selanjutnya, kemampuan siswa pada aspek keempat, yaitu imaji, sebagian besar siswa mendapat skor 5 – 8 (kurang) sebanyak 16 siswa (53,33%) dan tidak ada yang mendapat skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek imaji adalah 7,6 dari total skor 15 dengan persentase 50,67%. Hal ini menunjukkan imaji yang digunakan dalam puisi sebagian besar dapat menghidupkan gambaran (pengalaman inderawi) sesuai dengan foto jurnalistik dan mencerminkan unsur-unsur kecerdasan naturalis. Namun, gambaran/ pengalaman inderawi yang diciptakan penulis, belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Aspek penilaian puisi selanjutnya yaitu aspek rima. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 9 - 11 (sedang) sebanyak 11 siswa (36,67%). Dan hanya 2 orang yang mendapatkan skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam aspek rima adalah 7,13 dari total skor 15 dengan persentase 47,63%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa sudah menggunakan pengulangan bunyi pada sebagian besar baris dan bait puisi. Selain itu, pada puisi sebagian siswa juga sudah terdapat persamaan bunyi pada baris puisi baik di awal, tengah, dan akhir baris serta terdapat variasi bunyi yang menciptakan gerak yang hidup. Namun, hal tersebut belum terdapat pada keseluruhan puisi.
Aspek selanjutnya yaitu aspek keselarasan antar unsur-unsur puisi. Pada aspek ini, siswa paling banyak mendapatkan skor 5 – 8 (kurang) sebanyak 16 siswa (53,33%) dan hanya 2 orang yang mendapatkan skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek keselarasan antar unsur-unsur puisi adalah 5,23 dari total skor 10 dengan persentase 52,3%. Hal ini menunjukkan sebagian besar puisi siswa kurang memiliki keterpaduan antara unsur puisi yang satu dengan unsur puisi yang lainnya. Sebagian besar siswa sudah menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dengan tema, tetapi kata-kata yang digunakan tidak mendukung unsur gaya bahasa, rima, dan imaji.
Aspek terakhir yang dinilai adalah aspek tipografi. Sebagian besar siswa mendapat skor 9 – 11 (sedang) sebanyak 22 siswa (73,33%) dan tidak ada yang mendapat skor 12 – 15 (baik). Rata-rata kemampuan siswa dalam aspek ini adalah 8,13 dari total skor 15 dengan persentase 54,2%. Hal ini menunjukkan sebagian besar puisi siswa sudah mampu menulis puisi yang memiliki tatanan larik, bait, dan bunyi. Selain itu, siswa juga sudah menggunakan tanda baca untuk mempertegas maksud atau isi puisi.
165
Yulianti, 2014
Keefektifan model pembelajaran berpikir induktif yang berorientasi kecerdasan naturalis melalui media foto jurnalistik berdasarkan analisis jenis, bentuk, dan penggunaan kosakata dalam puisi indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa SMA 1 Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu