• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan dari proses Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan oleh penulis. Penelitian Tindakan Kelas yang disusun oleh penulis berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan Kontekstual Untuk Melakukan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Siswa Kelas 2 SDN Cancangan”. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 September 2011 sampai dengan Rabu 12 Oktober 2011.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan jumlah 12 jam pelajaran. Siklus I terdiri dari 2 (dua) pertemuan dengan jumlah 5 jam pelajaran, sedangkan siklus II terdiri dari 3 (tiga) pertemuan dengan jumlah 7 jam pelajaran. Pada pembelajaran siklus I, penulis menggunakan indikator “menyelesaikan masalah menentukan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan”. Pada pembelajaran siklus II, penulis menggunakan Indikator “menyelesaikan masalah operasi hitung penjumlahan dan pengurangan”. Proses dan hasil dari pembelajaran pada masing-masing siklus akan dibahas secara runtut oleh penulis.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan siklus I, penulis mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari:

1) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berpedoman pada KTSP 2006. Silabus dan RPP ini dirancang oleh penulis menggunakan pendekatan konteksual.

2) Lembar Kerja Siswa. Lembar Kerja Siswa merupakan soal latihan yang diberikan pada siswa pada kegiatan inti (kerja kelompok).

3) Soal formatif. Soal formatif merupakan soal latihan penguatan pada setiap individu siswa yang diberikan pada kegiatan akhir setiap pertemuan.

4) Lembar observasi guru. Lembar observasi guru merupakan lembar penilaian untuk menilai guru pada saat melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual

5) Lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan menilai keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

6) Alat peraga rak bilangan. Alat peraga rak bilangan sebagai alat peraga yang berfungsi sebagai sarana untuk memperjelas isi pembelajaran. Rak bilangan yang digunakan terbuat dari kardus

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus yang pertama dilaksanakan pada hari Jumat 16 September 2011 dan Rabu tanggal 21 September 2011 dengan jumlah siswa 31 anak. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP yang telah

dirancang oleh penulis yaitu dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Pada akhir siklus I ini dilakukan tes untuk mengetahui perkembangan kemampuan menentukan nilai tempat ratusan puluhan dan satuan. Berikut adalah rician gambaran kegiatan siklus I pada setiap pertemuan.

1) Pertemuan I a) Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan tanya - jawab menanyakan uang saku yang dibawa siswa.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan nilai tempat puluhan dan satuan menggunakan alat peraga rak bilangan. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab pertanyaan pada LKS. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan cara menjawab soal LKS mengenai soal cerita yang sering dijumpai siswa menggunakan alat peraga rak bilangan. Ketika masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan pada LKS, salah satu siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan mempresentasikan jawaban menggunakan alat peraga rak bilangan. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa bekerja kembali secara individu untuk mengerjakan soal formatif. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama merangkum materi. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian siswa melakukan sharing secara lisan mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ini. Dalam refleksi ini siswa menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Pertemuan II a) Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dibahas.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan menggunakan alat peraga rak bilangan. Kemudian guru memberikan pertanyaan. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Kemudian siswa menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab pertanyaan pada LKS. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan cara menjawab soal LKS mengenai soal cerita yang sering dijumpai siswa menggunakan alat peraga rak bilangan. Ketika masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan pada LKS, salah satu

siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan mempresentasikan jawaban menggunakan alat peraga rak bilangan. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban mereka di depan kelas, guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut.

c) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir, siswa bekerja kembali secara individu untuk mengerjakan soal formatif dan soal tes. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama merangkum materi. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian melakukan sharing secara lisan mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ini. Dalam refleksi ini anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Observasi dan Pengumpulan Data

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan oleh penulis. Observasi dilaksanakan pada proses pembelajaran pertemuan 1 dan pertemuan 2. Observasi dilaksanakan oleh penulis dan guru berperan sebagai pengajar. Dalam kegiatan observasi tersebut, penulis menemukan beberapa kegiatan yang terjadi pada proses pembelajaran. Dari hasil observasi yang diperoleh penulis, ditemukan

1) Guru belum sepenuhnya mengikuti langkah-langkah rencana pelaksanaan pembelajaran, contoh: Ketika siswa melakukan presentasi di depan kelas, guru masih membimbing siswa. Guru tidak melibatkan siswa ketika mendemonstrasikan alat peraga.

2) Sebagian besar siswa terlihat merasa senang ketika menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab soal dalam kelompok. Rata-rata semua siswa terlihat aktif, bertanya dengan guru dan bekerja sama mengerjakan soal dalam kelompok, tetapi juga ada beberapa siswa bermain sendiri menggunakan alat peraga.

Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif oleh penulis dengan cara memberikan soal tes dengan topik “Menentukan Nilai Tempat Ratusan Puluhan Satuan”. Hasil tes tersebut diberikan nilai sesuai dengan instrumen yang telah disusun oleh penulis pada tahap perencanaan tindakan. Setelah dilakukan penilaian, penulis menemukan bahwa nilai rata-rata siswa terjadi perubahan dari kondisi awal.

d. Refleksi Siklus 1

Setelah penulis melaksanakan tindakan pada siklus 1, penulis melakukan refleksi untuk lebih memahami kekurangan dan kelebihan pada siklus 1. Bahan refleksi yang digunakan oleh penulis diperoleh dari kegiatan observasi dan hasil tes“Menentukan Nilai Tempat Ratusan Puluhan Satuan”. Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan tes dilaksanakan di akhir

kegiatan pembelajaran pada pertemuan II. Hal-hal yang diperoleh selama proses kegiatan pembelajaran pertemuan I dan II berlangsung, antara lain:

1) Pada pelaksanaan penelitian siklus I, keaktifan siswa terjadi perubahan, banyak siswa yang antusias dengan pendekatan yang diterapkan, yaitu pendekatan kontekstual.

2) Nilai rata-rata siswa belum mencapai KKM 7. Namun terjadi perubahan nilai dari kondisi awal

3) Secara keseluruhan guru melaksanakan pembelajaran sudah dengan benar. Kekurangan yang nampak dilihat dari beberapa item dalam lembar observasi yang tidak dilakukan guru. ketika siswa melakukan presentasi di depan kelas. Guru terlihat masih membimbing siswa yang sedang berpresentasi di depan kelas dan guru tidak melibatkan siswa dalam mendemonstrasikan alat peraga, guru kurang jelas dalam menyimpulkan materi.

4) Terdapat beberapa siswa yang mengalami kebingungan dalam menggunakan alat peraga rak bilangan dan terlihat hanya bermain dengan sedotan. Setelah diteliti, penulis mengetahui bahwa siswa tersebut sering bermain sendiri ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berpedoman pada KTSP 2006.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Soal formatif

4) Lembar observasi guru 5) Lembar observasi keaktifan 6) Alat peraga rak bilangan

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 5 Oktober 2011,Jum’attanggal 7 Oktober 2011 dan Rabu 12 Oktober 2011 dengan jumlah siswa 31 anak. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan RPP yang telah dirancang oleh penulis yaitu dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Pada akhir siklus II ini dilakukan tes untuk mengetahui perkembangan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Berikut adalah rician gambaran kegiatan siklus II pada setiap pertemuan.

1) Pertemuan I a) Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, dan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan menanyakan jumlah meja kursi dikelas.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan operasi hitung penjumlahan menggunakan alat rak bilangan. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan mengenai operasi hitung penjumlahan . Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. Kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab pertanyaan pada LKS. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan cara menjawab soal LKS mengenai soal cerita yang sering dijumpai siswa menggunakan alat rak bilangan. Ketika masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan pada LKS, salah satu siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan mempresentasikan jawaban menggunakan alat rak bilangan. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban mereka di depan kelas, guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, siswa bekerja kembali secara individu untuk mengerjakan soal formatif. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama merangkum materi. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian siswa melakukan sharing secara lisan mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ini. Dalam refleksi ini siswa menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Pertemuan II a) Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dibahas.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan operasi hitung pengurangan menggunakan alat peraga rak bilangan. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai operasi hitung pengurangan. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Kemudian siswa menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab pertanyaan pada LKS. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan cara menjawab soal LKS mengenai soal cerita yang sering dijumpai siswa menggunakan alat peraga sedotan. Ketika masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan pada LKS, salah satu siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan mempresentasikan jawaban menggunakan alat peraga rak bilangan. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban mereka di depan kelas, guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut.

c) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir, siswa bekerja kembali secara individu untuk mengerjakan soal formatif. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama merangkum

dilaksanakan. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian melakukan sharing secara lisan mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ini. Dalam refleksi ini anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

3) Pertemuan III a) Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa, pemberian salam, penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah siswa siap mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah dibahas.

b) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan alat peraga rak bilangan. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5 anak. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Kemudian siswa menggunakan alat peraga rak bilangan untuk menjawab pertanyaan pada LKS. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan cara menjawab soal LKS mengenai soal cerita yang sering dijumpai siswa menggunakan alat peraga rak bilangan. Ketika masing-masing kelompok selesai menjawab pertanyaan pada LKS, salah satu

mempresentasikan jawaban mereka di depan kelas, guru dan siswa menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut.

c) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir, siswa bekerja kembali secara individu untuk mengerjakan soal formatif dan soal tes. Setelah itu, guru dan siswa bersama-sama merangkum materi. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa menuliskan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan kemudian melakukan sharing secara lisan mengenai proses pembelajaran pada pertemuan ini. Dalam refleksi ini anak menyampaikan perasaan serta kesulitan-kesulitan yang dialami selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Observasi dan Pengumpulan Data

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan oleh penulis. Observasi dilaksanakan pada proses pembelajaran pertemuan 1,pertemuan 2 dan pertemuan 3. Observasi dilakukan oleh penulis dan guru berperan sebagai pengajar. Dalam kegiatan observasi tersebut, penulis menemukan beberapa kegiatan yang terjadi pada proses pembelajaran. Dari hasil observasi yang diperoleh penulis, ditemukan beberapa data sebagai berikut.

1) Guru sepenuhnya sudah mengikuti langkah-langkah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

Pengumpulan data kuantitatif dilakukan penulis dengan cara memberikan soal tes dengan topik “Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan” dan hasil dari tes tersebut diberikan nilai sesuai dengan instrumen yang telah disusun oleh penulis pada tahap perencanaan tindakan. Setelah dilakukan penilaian pada hasil tes tersebut, penulis menemukan bahwa nilai rata-rata siswa terjadi peningkatan dari kondisi awal.

d. Refleksi Siklus II

Setelah penulis melaksanakan tindakan pada siklus II, penulis melakukan refleksi untuk lebih memahami kekurangan dan kelebihan pada siklus II. Bahan refleksi yang digunakan oleh penulis diperoleh dari kegiatan observasi dan hasil tes “Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan”. Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan tes dilaksanakan di akhir kegiatan pembelajaran pada pertemuan III. Hal-hal yang diperoleh selama proses kegiatan siklus II berlangsung, antara lain:

1) Pada pelaksanaan siklus II nilai tes dan keaktifan siswa terjadi peningkatan. 2) Terdapat beberapa siswa yang mengalami kebingungan dalam menggunakan

alat peraga rak bilangan dan terlihat hanya bermain dengan sedotan. Setelah diteliti, penulis mengetahui bahwa siswa tersebut sering bermain sendiri ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

kekurangan yang nampak guru tidak melibatkan siswa dalam mendemonstrasikan alat peraga.

Dokumen terkait