• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus II a.Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada tindakan siklus II pertemuan pertama disusun peneliti bersama dengan guru kelas dan selanjutnya dikonfirmasikan kepada dosen ahli. Berdasarkan pada hasil refleksi dari tindakan pada siklus I peneliti bersama dengan guru merencanakan perbaikan untuk melanjutkan penelitian siklus II. Perbaikan ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil partisipasi siswa

59

secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan pada perencanaan siklus kedua adalah sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode PBL.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II ini adalah perencanaan perbaikan dari tindakan siklus I, kemudian akan dilanjutkan dengan perbaikan pada kegiatan di siklus II, perbaikannya antara lain adalah guru memberikan motivasi dalam proses pembelajaran agar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada siklus II ini lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan guru juga akan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang bercanda dan membuat gaduh pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Perangkat pembelajaran yang akan diperlukan untuk penelitian tindakan kelas.

Perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan oleh peneliti seperti media pembelajaran. Media yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah kertas dan kotak untuk mengumpulkan hasil suara dari siswa.

3) Menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi, dan alat dokumentasi.

60 b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan berdasarkan tahap-tahap pembelajaran melalui Problem Based Learning (PBL). Tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan dengan menyesuaikan materi dan jadwal mata pelajaran PKn kelas V SD Karanggondang. Tindakan siklus 1I dilakukan pada tanggal 26 Mei 2015. 1) Pertemuan pertama siklus II

Estimasi waktu dalam pelaksanaan siklus II adalah 2x35 menit. Berisi tentang materi sikap menghargai keputusan bersama dengan fokus pembahasan tentang pengertian dan bentuk-bentuk keputusan bersama. Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan pengantar pelajaran tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya, yaitu tentang peran serta dalam memilih organisasi disekolah. Setelah merefleksi materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, kemudian guru menjelaskan tentang topik materi yang akan dipelajari, yaitu tentang pengertian dan bentuk bentuk keputusan bersama. Semua proses pembelajaran dilakukan dengan penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut: a. Kegiatan awal

Waktu yang ditempuh dalam kegiatan awal ini adalah 10 menit. Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan awal, antara lain guru membuka pelajaran dengan memberikan salam

61

pembuka, selanjutnya guru, memeriksa kehadiran peserta didik. Setelah dilaksanakannya pemeriksaan kehadiran guru melanjutkan kegiatan dengan mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi sebelumnya yaitu tentang peran serta dalam memilih organisasi yang ada di sekolah.

b. Kegiatan inti

Estimasi waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan inti ini adalah 55 menit. Langkah-langkah yang ditempuh guru dalam melaksakan kegiatan inti ini antara lain

1) Pengelompokan siswa

Tahap pertama dalam proses pembelajarannya adalah siswa mendengarkan penjelasan singkat tentang materi yang akan dipelajari, yaitu tentang pengertian dan bentuk-bentuk keputusan bersama. Dalam proses pembelajarannya siswa bersama teman sebangku berdiskusi tentang pengertian dari keputusan bersama serta bentuk-bentuk dan teknik-teknik pengambilan keputusan bersama dan melakukan Tanya jawab tentang materi tersebut.

62

Gambar 12. Siswa di beri kesempatan bertanya. 2) Menyajikan suatu masalah

Setelah siswa memahami tentang keputusan bersama, siswa diberikan suatu masalah atau persoalan yaitu bagaimana cara siswa dalam mengambil keputusan bersama tentang “Rencana Rekreasi Sekolah”

3) Mencari penyelesaian dari masalah

Setelah siswa diberikan suatu masalah yaitu tentang tujuan rekreasi sekolah siswa diminta untuk mengusulkan tujuan untuk tempat rekreasi yang mareka inginkan, selanjutnya siswa diminta untuk mencari cara dalam memutuskan rencana tujuan rekreasi sekolah, yaitu dengan cara bermusyawarah atau bermufakat bersama teman-teman sekelas tentang tujuan rekreasi tersebut.

Setelah siswa mencari cara penyelesaian dalam memutuskan tujuan rekreasi sekolah siswa diminta untuk

63

melakukan cara atau teknik dalam memutuskan masalah tersebut yaitu dengan cara bermusyawarah bersama. Karena banyaknya usulan yang diberikan siswa, maka tahap selanjutnya di adakan aklamasi (angkat tangan) dan guru membatasi masalah dengan meminta siswa untuk memilih antara tempat rekreasi yang ada nilai-nilai pendidikan atau tempat untuk arena bermain seperti pabrik nissin, ancol, bali dan lain-lain.

Gambar 13. Siswa melakukan aklamasi memilih tujuan rekreasi sekolah

Karena belum adanya kesepakan bersama, akhirnya siswa diminta untuk melakuakn voting suara dengan cara menuliskan disecarik kertas tujuan yang diinginkan untuk rekreasi sekolah yaitu antara bali, ancol dan pabrik nissin. Setelah itu siswa diminta untuk mengumpulkan dan menghitung hasil voting tersebut.

64

Gambar 14. Siswa melakukan voting untuk memilih tujuan rekreasi sekolah.

4) Penyajian solusi dari masalah

Setelah semua cara ditempuh yaitu dengan musyawarah, aklamasi, dan voting. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil dari pengambilan keputusan bersama tentang tujuan dari rekreasi sekolah yang dipilih. Dan tempat yang dipilih untuk dituju yaitu Bali.

5) Review proses pembelajaran

Setelah proses pembelajaran selesai siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan atau merefleksi kembali dari materi yang telah dipelajari dan selanjutnya mengerjakan soal evaluasi yang telah disediakan oleh peneliti..

c. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup membutuhkan waktu 5 Menit. Langkah-langkah yang dilaksankan guru adalah siswa diberikan motivasi

65

oleh guru. Selanjutnya, guru memberikan tindak lanjut yaitu tentang materi yang akan dilanjutkan minggu depan dan guru menutup pembelajaran.

c. Observasi/ Pengamatan siklus II

Pengamatan dan pelaksanaan tindakan tidak dapat dipisahkan karena keduanya berada pada satu kesatuan waktu. Kegiatan pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer. Selama pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan pengamatan secara langsung mengenai pelaksanaan dan tahapan Problem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan guru dan siswa.

Pertemuan siklus II guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan prosedur Problem Based Learning ( PBL) dan hasil dapat terlaksana secara maksimal. Kegiatan pengamatan juga dilakukan pada aktivitas atau kegiatan siswa selama pembelajaran, kegiatannya dilaksanakan dengan menggunakan pedoman lembar pengamatan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer didapatkan bahwa siswa telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahapan atau prosedur Problem Based Learning ( PBL). Dari keseluruhan jumalah siswa, hampir semua telah mencapai target, yaitu siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran.

66

Berdasarkan hasil yang diamati melalui rubrik pengamatan participation skills yang dilaksanakan oleh peneliti (Lampiran 6 ), hasil peningkatan participation skills siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Peningkatan Participation Skills Siswa Siklus II

No Pertemuan Kategori Jumlah Siswa pada Setiap Indikator Bertanya Bekerja Sama Berdiskusi Berbicara

1 I Sangat Baik 2 4 3 1

Baik 26 25 25 27

Cukup 0 8 9 4

Kurang 9 0 0 5

a. Refleksi tindakan siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, dalam indikator bertanya jumlah siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik sebanyak 2 siswa, baik 26 siswa dan kurang 9 siswa. Indikator bekerja sama , dalam kategori sangat baik sejumlah 4 siswa, baik 25 siswa dan cukup 8 siswa. Indikator berdiskusi dalam kategori sangat baik 3 siswa, baik 25 siswa dan cukup 9 siswa. Indikator berbicara dalam kategori sangat baik sejumlah 1 siswa, baik 27 siswa, cukup 4 siswa dan kurang 5 siswa.

Hasil yang didapat pada penelitian siklus II pertemuan pertama adalah pada kategori bertanya sebesar 75.7%, bekerja sama sebesar 78.4%, berdiskusi sebesar 78.4%, berbicara sebesar 75.7% dari jumlah

67

keseluruhan pencapaian indikator masing-masing siswa. Berdasarkan kriteria keberhasilan yaitu 75%, maka penelitian pada siklus II dalam rangka meningkatkan participation skills dengan penerapan Problem Based Learning (PBL) mata pelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Karanggondang dikatakan berhasil. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah dicapai maka penelitian ini dihentikan pada penelitian siklus II pertemuan pertama.

Aktivitas Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran yang berlangsung yang paling banyak memberikan kontribusi dalam meningkatkan participation skills siswa yaitu pada proses siswa mencari penyelesaian masalah yang diberikan oleh guru serta pada proses menyajikan solusi dari suatu masalah. Sedangkan aspek participation skills yang paling mendominasi yaitu pada proses siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dengan kelompok.

B. Pembahasan

Penelitian ini mengungkapkan tentang penerapan Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan participation skills mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN Karanggondang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama dua siklus. Siklus pertama yang terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus kedua satu kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

68

observasi, dan refleksi. Pembahasan dalam hasil penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan pada setiap tindakan dan dokumentasi.

1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL)

Dokumen terkait