• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi PT. Toba Pulp Lestari

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Perseroan), lokasi pabrik terletak di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara, didirikan pada tahun 1983, berdomisili di Medan, Sumatera Utara, berdasarkan Akta pendirian No. 329, tertanggal 26 april 1983, yang dibuat di hadapan Misarardi Wilamartta, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. C2-5310-HT01-01 TH.83, tertanggal 26 juli 1983, didaftarkan di pengadilan Negeri Kelas IA Medan pada tanggal 2 November 1983 dengan No. 279/PT/1983 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1984 dengan No.97, Tambahan Berita Negara No. 1176.

Pada tahun 1990, status Perseroan berubah menjadi Perseorangan dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) sebagaimana dituangkan di dalam Akta berita Acara No. 258, tertanggal 26 Maret 1990 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, SH.,Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C2-2643.HT.01.04-TH.90, tertanggal 12 Mei 1990 dengan No. 45/PT/PROB/1990 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 April 1991 dengan No. 31, tambahan Berita Negara No. 523.

Berdasarkan Akta Berita Acara No. 113, tertanggal 12 Mei 1990 yang dibuat oleh Rachmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2652- HT-01-04-Th.90., tertanggal 12 Mei 1990, didaftarkan di Pengadilan Negeri Kelas 1A Medan pada tanggal 19 Februari 1991 dengan No. 523, status Perseroan berubah menjadi Perseroan Terbuka yang menawarkan saham-saham perseroan untuk dimiliki oleh masyarakat atau publik.

Akta perseroan kemudian mengalami beberapa kali perubahan, baik sehubungan dengan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 tahun1995, maupun sehubungan dengan perubahan nama Perseroan. Semua perubahan- perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia.

Maksud Dan Tujuan Perseroan

Berdasarkan Akta Perbaikan No. 111, tertanggal 12 Mei 1990 yang dibuat dihadapan Rachmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan pokok perseroan adalah untuk menjalankan industri pulp dan viscose rayon. Namun sesuai dengan penegasan Pemerintah Republik Indonesia melalui surat Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 72. Hk.03.33.2003 tanggal 29 Januari 2003, usaha perseroan berubah menjadi Industri pulp.

Modal Perseroan

Jumlah modal perseroan baik modal yang ditetapkan dan modal yang disetor saat ini sebagaimana ternyata dalm akta pernyataan Keputusan Rapat No. 61, tertanggal 18 Juli 2003, yang dibuat Linda Herawati, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia melalui surat penerimaan atas laporan akta perubahan tersebut telah didaftarkan di bawah No. C-21113 HT.01.04.TH.2003, tertanggal 5 September 2003, sebagai berikut :

 Modal dasar sejumlah : Rp. 1.688.307.072.000,- (satu trilyun enem ratus delapan puluh delapan milyar tiga ratus tujuh juta tujuh puluh dua ribu rupiah) dengn nilai Rp. 1000,-/lembar saham.

 Modal ditempatkan : RP. 1.406.922.560.000,- ( satu trilyun empat ratus enam milyar sembilan ratus dua puluh dua juta lima ratus enam puluh ribu rupiah ).

Alamat Perseroan

PT. Toba Pulp Lestari,Uniplaza East Tower 7th Floor, Jl. Letjen MT. Haryono No. A-1, Medan 20231, Sumatera Utara, Indonesia dan alamat pabrik PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terletak di Desa Sosorladang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. ( Phone : 0623-21310, 21320 ) dan ( fax : 0623- 21070 ).

Situasi dan Prospek perusahaan

Situasi perusahaan sejak dioperasikan kembali pada tahun 2003 sampai saat ini semakin baik dan sudah berjalan dengan normal. Hal ini dapat dilihat berdasarkan, antara lain :

 Besarnya keinginan masyarakat putra daerah menjadi karyawan perseroan  Besarnya keinginan masyarakat pengusaha lokal menjadi mitra perseroan  Besarnya permintaan masyarakat untuk mendapatkan bantuan program

Pemberdayaan masyarakat (Program Community Development) dari perseroan.

Sedangkan prospek perseroan sangat baik, karena dari tahun ke tahun kebutuhan dunia akan pulp dan kertas semakin meningkat.

Deskripsi Kabupaten Toba Samosir

Lokasi dan Keadaan Geografis

Kabupaten Toba Samosir berada pada 2°03’- 2°40’ Lintang Utara dan 98°56’ - 99°40’ Bujur Timur, Kabupaten Toba Samosir memiliki luas wilayah 2.021,8 Km2.

Kabupaten Toba Samosir berada diantara lima kabupaten yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Labuhan Batu dan Asahan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara serta sebelah Barat brbatasan dengan Kabupaten Samosir.

Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 900 – 2.200 meter di atas permukaan laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal.

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2007 adalah 171.375 jiwa, dengan jumlah rumah tangga (RT) 37.581 RT. Dengan luas wilayah daratan 2.021,8 Km2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Toba Samosir tahun 2007 sebesar 85 jiwa/km2. Kecamatan balige yang merupakan ibukota kabupaten, pusat perdagangan dan pusat pemerintahan adalah kecamatan dengan tingkat kepadatan yang tertinggi, yaitu sebesar 476 jiwa/km2, kemudian kecamatan Sigumpar dengan tingkat kepadatan sebesar 262 jiwa/km2. Sedangkan Nassau merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan yang terkecil, yaitu hanya 18 jiwa/km2.

Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk Kabupaten Toba Samosir bermata-pencaharian pada sektor pertanian, khususnya lahan persawahan. Salah satu pilar pembangunan Kabupaten Toba Samosir, yaitu terciptanya ”pertanian yang maju”. Hal ini menunjukkan kemauan yang kuat dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Pertanian menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Toba Samosir dalam menggerakan perekonomian daerah.

Luas panen dan produksi tanaman jagung tahun 2007 seluas 3.710 Ha dengan produksi yang dihasilkan sebesar 18.236 ton, dengan tingkat produktivitas sebesar

produksi yang dihasilkan sebesar 350 ton. Sedangkan untuk tanaman sayur-sayuran seperti cabe, bawang merah, bawang putih, bawang daun, buncis, kentang dan sebagainya serta tanaman buah-buahan ( buah mangga, alpukat, durian, pisang, jeruk, dan pepaya) cukup potensial di Kabupaten Toba Samosir.

Tabel 2. Mata pencaharian masyarakat Toba samosir pada tahun 2007

No Sektor Luas Lahan (Ha) Jumlah produksi (Ton) 1. Pertanian : a. padi b. Jagung c. Kacang tanah 25.363 3.710 182 136.803 18.236 350 2. Tanaman perkebunan - Kopi 941 825,45 3. Hutan - 172.724,94 4. Perikanan - 1.222,87 5. Peternakan a. Ternak besar - Sapi - Kerbau - Kuda b. Ternak kecil - Kambing - Domba - Babi - - - - - - 757 ekor 9.433 ekor 80 ekor 1.420 ekor 2.779 ekor 12.282 ekor

Perkembangan luas panen dan produksi padi dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 luas panen padi seluas 25.363 Ha dengan jumlah produksi sebesar136.803 ton.

Tanaman perkebunan umumnya usaha yang dikelola secara swadaya oleh rakyat. Kopi merupakan komoditi andalan tanaman perkebunan rakyat yang mempunyai prospek yang baik. Luas tanaman kopi pada tahun 2007 sebesar 2.360,48 Ha. Kecamatan Habinsaran merupakan daerah yang mempunyai areal tanaman kopi terluas yaitu 941 Ha dengan produksi 825,45 ton tahun 2007.

Usaha peternakan pada umumnya dikelola dan diusahakan oleh masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Jumlah populasi ternak besar pada tahun 2007 seperti sapi 757 ekor, kerbau 9.433 ekor dan kuda 80 ekor. Populasi ternak kecil seperti kambing, domba dan babi mengalami kenaikan. Jumlah kambing tahun 2007 sebanyaka 1.420 ekor, domba 2.779 ekor dan babi 12.282 ekor.

Usaha perikanan pada umumnya dikelola sebagai usaha rumah tangga, baik sebagai kegiatan budidaya maupun kegiatan penangkapan ikan. Pada tahun 2007 jumlah rumah tangga yang melakukan budidaya perikanan sebanyak 2.354 rumah tangga, sedangkan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan sebanyak 2.416 rumah tangga. Produksi ikan Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2007 sebesar 1.222,87 ton terdiri dari 443,98 ton hasil penangkapan ikan dan 778,89 ton hasil budidaya.

Produksi hasil hutan yang terbesar tecatat adalah pulp dan Eucalyptus masing- masing sebanyak 172.724,94 ton dan 37.726,44 m3.

Irigasi merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya untuk tanaman pangan. Panjang irigasi di Kabupaten Toba Samosir tahun 2007 sepanjang 15.813 meter, terdiri dari irigasi teknis 3.005 meter, setengah teknis 11.448 meter dan irigasi sederhana 1.360 meter.

Iklim

Sesuai dengan letaknya yang berada di garis khatulistiwa, Kabupaten Toba Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17° C – 29° C dan rata-rata kelembaban udara 85,04 persen. Rata-rata tinggi curah hujan terjadi di Kabupaten Toba Samosir per bulan tahun 2007 berdasarkan data pada 3 stasiun pengamatan sebesar 155 mm dengan curah hujan sebanyak 14 hari.

Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April dengan 260 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 6 hari. Sedangkan pada bulan Februari curah hujan yang turun sangat rendah sekitar 85 mm, dengan jumlah hari hujan 4 hari. Berdasarkan stasiun pengamatan, Kecamatan Habinsaran merupakan daerah dengan curah hujan yang tertinggi yaitu 200 mm.

Karakteristik Sampel

Karakteristik dari pada seseorang sangat mempengaruhi aktivitas seseorang dalam kehidupannya. Berdasarkan karakteristik petani sampel di daerah penelitian dijumpai berbagai karakteristik yang berbeda-beda antra petani yang satu dengan petani yang lainnya, ditinjau dari umur, jumlah ternak sapi yang diterima dari PT. Toba Pulp Lestari, tingkat pendidikan, pengalaman berternak sapi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini .

Tabel 3. Karakteristik Petani Sampel

No Karakteristik Petani Sampel Range Rata-rata

1 Umur Petani ( Tahun ) 31 – 66 49

2 Jumlah Ternak Sapi ( Ekor ) 3 3

3 Tingkat Pendidikan ( Tahun ) 6 -18 10,4 4 Pengalaman Berternak Sapi ( Tahun ) 3 -7 5

( Sumber : Data diolah dari lampiran 2 )

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa umur petani sampel berkisar antara umur 31 tahun sampai 66 tahun, dengan rata-rata umur petani sampel berkisar 48 tahun dan masih dapat dikatakan sebagai petani produktif untuk bekerja dengan baik dan mengahasilkan produksi yang tinggi.

Berdasarkan karakteristik jumlah ternak sapi, dapat dilihat bahwa jumlah ternak sapi yang dipelihara adalah sekitar 3 ekor.

Tingkat pendidikan formal petani sampel berkisar 6 tahun sampai dengan 18 tahun, dengan rata-rata tingkat pendidikan petani sampel 10,4 tahun. Dengan

adalah SMP, sehingga pengetahuan dan wawasan petani sampel masih perlu ditingkatkan.

Pengalaman berternak sapi petani sampel berkisar 3-6 tahun, di mana rata-rata pengalaman berternak sapi petani sampel adalah 5 tahun. Berdasarkan rata-rata pengalaman berternak sapi, petani sampel masih perlu mendapatkan pengetahuan dan bimbingan dalam hal pemeliharaan ternak sapi.

Dokumen terkait