• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program–program Tanggung–jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)

yang dilaksanakan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Visi CSR

 Terciptanya hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari Tbk dengan para stakeholdersnya, khususnya di delapan kabupaten area kerja perusahaan.

Misi CSR . PT. Toba Pulp Lestari, Tbk :

 Membina hubungan yang baik dengan tokoh masyarkat ( Tokoh adat, pendidikan, pemuda, LSM, organisasi kemasyarakatan, customers, mitra kerja, dll) agar dapat mendukung dan membela kinerja Perusahaan.

Membina petani dalam program Integrated Farming System untuk meningkatkan incomenya secara signifikan.

 Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dasar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Melaksanakan 6 kategori kegiatan CSR ( Penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan, Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan diduduki, Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal,

Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun, Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development ).

 Agar tercipta hubungan yang harmonis antara Toba Pulp Lestari dengan masyarakat melalui pelaksanaan CSR.

 Menjalin hubungan yang harmonis antara Toba Pulp Lestari dengan kalangan media massa dengan memberikan informasi yang tepat (waktu, sasaran, guna) agar kegiatan CSR diekspose dan masyarakat wel-informed tentang komitmen CSR perusahaan

 Mengimplementasikan kegiatan CSR dengan bekerjasama dengan pemerintah ( Bupati, Camat, Kades ) dan lembaga lainnya agar tercipta iklim investasi yang kondusif dan produktif di area kinerja perusahaan.

Program–program tanggung-jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan teknologi ramah lingkungan

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebuah pabrik pulp dengan proses kraft yang terletak dekat kota Porsea di Desa Sosorladang Kecamatan Parmaksian sekitar 220 km dari kota Medan di pulau Sumatera, Indonesia. Bahan baku serat utamanya adalah Eucalyptus yang merupakan hasil tanaman industri yang membutuhkan waktu tumbuh sekitar 7 tahun. Dalam mengoperasikan usahanya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ini menghasilkan limbah gas yang berbau, limbah padat, limbah kayu yang dapat merusak lingkungan dan dapat merugikan masyarakat.

Limbah dari pabrik kebanyakan berasal dari proses pemutihan berupa larutan asam dari langkah pemutihan menggunakan chlorine dioksida dan larutan basa dan berwarna coklat dari langkah pemutihan menggunakan caustic soda, gas oksigen dan hidrogen peroksida. Limbah lainnya berupa air cucian kayu dan tumpahan bila terjadi penyimpangan dalam proses produksi. Semua limbah akan diarahkan ke primary clarifier melalui travelling screen dan pengontrolan PH 7 – 8. Segala kandungan solid di pisahkan untuk dikentalkan dalam thickner dan di peras dalam sludge press untuk dapat dibakar atau di buang ke tempat pembuangan akhir limbah padat.

Sesuai dengan paradigma barunya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menambah unit operasi incenarator untuk lebih menyempurnakan penanganan sumber emisi berbau dengan cara membakar tuntas emisi gas berbau yang dihasilkan dari proses pembuatan pulp. Limbah padat yang dihasilkan dari pabrik bubur kertas berupa padatan batu dari kapur yang mengandung soda karena prosesnya akan dibuang ke tempat pembuangan akhir di secure landfiil. Sedangkan limbah kulit kayu dibakar di multi fuel boiler,knots, mata kayu yang tidak menjadi bubur akan dimasak kembali. Bahan buangan lainnya seperti oli bekas, baterai bekas, bahan kimia yang kadaluarsa disimpan di gudang penyimpanan perusahaan pengolah beizin. 2. Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya hutan dilaksanakan dengan cara :  Penerapan sistem silvikultur dan jenis tanaman pokok

 Konservasi keanekaragaman hayati

 Konservasi tanah dan air pada pembukaan dan pemanenan hutan dengan cara tidak menebang hutan, perlindungan dan pengamanan hutan, Pemantauan lingkungan areal hutan tanaman industri

 Usaha dalam penelitian dan pengembangan tanaman eucalyptus

Dalam mengelola sumber daya hutan, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk diberi izin yaitu :

 SK. Menhut No. 236/Kpts-IV/84 tanggal 19 Nov 1984, berupa pemberian hak/ijin pemanfaatan kayu pinus yang tersebar di Provinsi Sumatera Utara seluas 86.000 Ha sebagai sumber bahan baku jangka pendek (15 tahun) sejak pabrik berproduksi secara komersial.

 SK Menhut No. 493/Kpts-II/1992 tanggal 01 Jun 1992 berupa hak pengusahaan hutan tanaman industri seluas 269.060 Ha sebagai sumber bahan baku jangka panjang selama 35 tahun ditambah satu daur tanaman pokok 8 tahun.

3. Mengutamakan putra daerah setempat menjadi karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan sesuai dengan jabatan yang akan ditempati.

4. Melakukan kerja sama kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal

Program kemitraan meliputi kegiatan pasokan kayu dan kebutuhan pabrik, jasa angkutan, penanaman, perawatan dan penebangan kayu, pengadaan bahan seragam tenaga kerja, pendidikan keterampilan dan

perbengkelan umum, pekerjaan sipil dan perawatan jalan serta banyaknya perusahaan lokal milik masyarakat yang menjadi mitra kerja perusahaan. 5. Menyisihkan dana kontribusi sebesar 1% dari net sales per tahun

Dana ini digunakan untuk community development yang dikelola oleh yayasan toba mas meliputi Pemberdayaan ekonomi masyarakat, usaha kecil menengah, kesehatn keluarga, beasiswa, hutan tanaman rakyat, pelatihan dan pendidikan pertanian modern. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengeluarkan dana CD 1% net sales dimulai dari tahun 2003 sebesar 3.107.812.050, pada tahun 2004 sebesar 7.030.393.050, pada tahun 2005 sebesar 8.114.080.607, pada tahun 2006 sebesar 7.825.069.789, pada tahun 2007 sebesar 12.522.187.037, pada tahun 2008 sebesar 12.196.785.725 .

Tabel 4. Alokasi dana CD 1% net sales dan diluar dana CD 1% net sales ( CD Internal )

Tahun Dana CD 1% net sales Diluar dana CD 1% net sales ( CD Internal)

2003 3.107.812.050 882.451.857 2004 7.030.393.050 507.504.650 2005 8.114.080.607 3.208.070.156 2006 7.825.069.789 2.625.095.161 2007 12.522.187.037 2.245.784.708 2008 12.196.785.725 3.039.332.061

Sumber : Data diolah ( Lampiran 1 )

Dana CD 1% net sales diberikan ke 8 kabupaten yaitu Toba Samosir ( merupakan kabupaten yang lebih besar menerima dana 1% net sales dari PT. Toba

Pulp Lestari, Tbk ), Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bara, Dairi, Simalungun, dan Samosir. Selain itu, perusahaan juga mengeluarkan dana di luar dana kontribusi 1% dari net sales per tahun yaitu untuk program Sistem pertanian terpadu tanpa sisa ( peternakan, perikanan, pertanian ), Infrastruktur, sosial dasar dan lain-lain.

6. Menerima lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan program community development

Alasan Perusahaan melaksanakan CSR yaitu :

1. Aspek historis, secara historis Perusahaan ini dibangun di area lahan masyarakat yang telah dibebaskan lahannya dan diganti rugi. Pada saat dilaksanakan proses ganti rugi masyarakat meminta agar Perusahaan yang akan didirikan ini kelak dapat juga memberi kesempatan bekerja, sebagai kontraktor ataupun menerima program pengembangan dalam bidang pertanian, peternakan, ketrampilan dan pendampingan untuk kemajuannya lainnya. Alasan historis ini tetap dipandang perlu dihidupkan sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan komitment untuk membangun kehidupan masyarakat.

2. Aspek tanggung-jawab moral, karena Perusahaan telah mengelola sumber bahan baku alam yang adalah miliki negara, yang berarti juga milik warga negara, maka ada alasan kepatutan dan kepatansan secara moral, bahwa Perusahaan berbagi hasil dari kinerjanya untuk kelompok masyarakat di sekitarnya agar masyarakat juga dapat meningkatkan incomenya, terjamin

kesehatannya dan tersedia sumber daya yang meningkatkan kesejahteraan melalui perekonomiannya.

3. Aspek panggilan hati nurani dan seruan kodrati, dari hati nurani yang tulus dan rasa kebersamaan ingin maju dan menikmati kekayaan ciptaan Tuhan, maka didorong oleh semangat cintakasih dan keinginan kuat untuk membangun kehidupan masyarakat, maka program CSR pun layak dan patut dikembangkan secara berkelanjutan, tepat dan berdaya guna.

4. Aspek keadilan yang memperjuangkan kesamaan hak dan tuntutan tanggungjawab juga merupakan indikator penting yang diperhatikan dalam pelaksanaan program CSR. Betapa tidak, dengan prinsip keadilan yang menjiwai program CSR ini dapat tercipta kerukunan umat dan juga peningkatkan kesejahteraan karena dalam sistim yang dilaksanakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adanya sistim bergulir dalam program tersebut. Dengan sistim bergulir diharapkan adanya pemerataan penerimaan hak-hak dan masyarakat yang menerima program semakin bertanggung-jawab dalam meneruskan hasil programnya. Rasa tanggung-jawab untuk meneruskan keuntungan dan hasil dipupuk dalam diri masyarakat yang ikut serta dalam program CSR tersebut.

Pendekatan dan tahapan program CSR PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Perencanaan Bersama Masyarakat :

1. Mengadakan Pertemuan dengan Tokoh Masyarakat dan Perwakilan Desa. 2. Membuat kesepakatan jenis program sesuai kebutuhan: Program Pertanian

Terpadu (IFS) yaitu: peternakan, perikanan, pertanian; infrastruktur; pendidikan; kesehatan dan lain-lain.

3. Melaksanakan program sesuai dengan kesepakatan bersama masyarakat. Perencanaan Bersama Pemerintah :

1. PT. Toba Pulp Lestari bersama dengan Gubernur & Tim Independen mengadakan Pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten untuk merencanakan pengelolaan dana CD 1% net sales setiap tahun.

2. Mendiskusikan jenis program apa yang paling cocok dengan Kabupaten. 3. Melaksanakan program kerja bersama pemerintah

Kuantitas dan kualitas SDM yang melaksanakan program CSR

Sumber daya manusia yang langsung ditunjuk oleh Perusahaan dan menjadi karyawan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdiri dari: 1 (satu) orang Manager ( CSR Manager), 1(satu) orang Kepala Seksi (Section Head CSR), 5 (lima) orang Officer CSR. Para pelaksana CSR ini mempunyai latar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi, Pertanian, Perikanan, Hukum, Filsafat, Sospol. Sedangkan Pelaksana Dana CD 1% Net Sales di setiap Kabupaten, langsung dipimpin oleh Bupati di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi, Pakpak Barat, Samosir, Simalungun, Tobasamosir.

Di Kabupaten Toba samosir Bupati menunjuk sebuah Yayasan, yaitu Yayasan Tobamas yang mempunyai Badan Pembina, Badan Pengawas, Badan Pengurus untuk mengimplementasikan kegiatan Yayasan. Di Kabupaten lainnya, Bupati menunjuk seorang PNS, Asisten atau Kadis yang menjadi pelaksana program CD tersebut sesuai dengan visi dan misi PT. Toba Pulp Lestari untuk maju, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan menciptakan hubungan yang harmonis antara PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan masyarakat sekitar area operasional Perusahaan.

Keterlibatan Pemerintah dalam pelaksanaan program CSR

Pemerintah sangat berperan dan banyak terlibat dalam pelaksanaan CSR perusahaan. Sejak awal operasional PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Pemerintah sudah menggariskan arah dan membantu para pakar merumuskan Paradigma Baru Perusahaan yang menitik-beratkan tanggung-jawab sosial Perusahaan harus terlaksana dengan baik dan berkelanjutan. Penetapan pemberian dana 1% Net sales untuk Community Development dibidangi oleh Pemerintah.

Selanjutnya pemerintah membentuk tim independen yang salah satu tugasnya adalah mengawasi pelaksanaan paradigma baru Perusahaan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan dana Community Development tersebut.

Pada akhir tahun Buku, Perusahaan mengumumkan besarnya dana Community Development 1% net sales kepada Pemerintah. Kemudian Tim Independen mengundang para Bupati untuk memberitahukan sistim pendistribusian dana tersebut dan menetapkan bagian dari masing-masing kabupaten. Misalnya dana Community Development 1% net sales tahun 2003 diimplementasikan pada 2004;

Setiap tahun pemerintah di masing-masing kabupaten membuat laporan pertanggung-jawaban dari pelaksanaan dana Community Development tahun sebelumnya ( misalnya pertanggung-jawaban dana Community Development tahun 2003 pada tahun ; dana 2005 di tahun 2007, dana 2006 di tahun 2008 ) kemudian mengajukan proposal penggunaan dana Community Development pada tahun berjalan yang dijustifikasi dan diverikasi oleh tim independen untuk selanjutnya ditransfer dananya oleh perusahaan ke kabupaten yang bersangkutan.

Keterlibatan stakeholders lain dalam pelaksanaan program CSR

Keterlibatan Stakeholders (pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan) sungguh sangat nyata dalam penyempurnaan implementasi program CSR. Pemerintah memberi masukan dan arahan kepada Perusahaan agar programnya juga mendukung program yang ditetapkan oleh Pemerintah, sesuai dengan pilar pembangunan yang menjadi prioritas pada tahun berjalan atau pada masa pemerintahan tertentu. Selanjutnya Pengelola dan Pelaksana Program tersebut berusaha menyesuaikan diri dengan program dari Pemerintah tersebut. Masyarakat yang mengetahui besarnya dana yang diberikan untuk daerahnya dan mengetahui program-program yang akan dilaksanakan menjadi pendorong, pengkritik pada pelaksanaan Program CSR tersebut sehingga sesuai dengan sasaran dan tepat waktu.

Kelompok LSM dan tokoh masyarakat lainnya memberi kritikan, masukan kepada para pengelola agar programnya sungguh-sungguh dapat menyentuh masyarakat. Kebutuhan masyarakat hendaknya dipenuhi dan berkat dana tersebut dorongan untuk berkembang dirangsang dalam lapisan masyarakat, sehingga

terbentuklah mindset yang lebih baik dan kebersamaan bertumbuh dan berkembang bersama Perusahaan semakin diteguhkan.

Dokumen terkait