• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4 Tinjauan Fungsi

2.4.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Persyaratan ruang yang akan dibahas adalah persyaratan pada ruang untuk fasilitas administrasi, fasilitas jual-beli, fasilitas pameran, fasilitas rekreasi, fasilitas makan dan minum, serta fasilitas penunjang.  Fasilitas Administrasi

Fasilitas administrasi ini disesuaikan dengan jumlah pegawai dan pengunjung yang datang ke Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini.

Fasilitas Jual Beli

Fasilitas ini disesuaikan dengan kebutuhan akan tempat penjualan cenderamata yang berkenaan dengan kesenian khas Sumatera Utara. Fasilitas ini dilengkapi dengan interior yang menarik dan nyaman untuk menarik minat pengunjung.

Fasilitas Pameran

Pameran merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, atau perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah show, exhibition, expo, pecan raya, fair, bazaar, pasar murah.13 Dengan adanya pameran, dapat memberikan informasi

13

kepada masyarakat atas perkembangan berbagai jenis produk, sistem pemasaran, teknologi, harga dari produk yang dipasarkan.

Tinjauan Ruang Pamer dan Ruang Display

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan konsep penataan yang tepat pada ruang pamer dan ruang display yaitu :

 Wujud/dimensi produk

Untuk menentukan konsep penataan, perlu diketahui wujud produk yang akan didisplay atau dipamerkan. Penataan produk dapat dikelompokkan berdasarkan dimensi produk. Secara wujudnya, produk dapat dibagi menjadi :

1. Produk dua dimensi, berupa : seni lukis, seni cetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dsb).

2. Produk tiga dimensi, berupa : seni patung, relief, seni kerajinan (anyam, keramik, boneka, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-lain).14

 Penataan dan penempatan produk

Penataan dan penempatan produk perlu diperhatikan untuk menciptakan kenyamanan visual pengunjung. Jumlah produk yang dipamerkan mencukupi, dalam arti tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Sistem display produk dalam gedung pamer dipengaruhi oleh jarak pandang dan sudut pandang antara pengamat dan karya/produk seni dan kerajinan yang di-display.

Pemasangan produk hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Pemasangan produk yang lebih tinggi dari tubuh pengunjung harus dibuat condong ke bawah sehingga lebih mudah dilihat. Jarak pandang minimal antara pengamat dan benda pamer guna memperoleh sudut pandang yang sesuai adalah 1 meter. Penataan perabot mengelilingi bentuk ruang dengan simpul di tengah ruangan.

14

Bandi Sobandi. Penyelenggaraan Pameran. Modul Bahan Belajar Mandiri. www.upi.edu. 6 Juni 2015

Gambar 2.8 Pola Penempatan Produk Sumber : www.google.com

Gambar 2.9 Sudut dan Jarak Pandang sumber : Data Arsitek

 Penataan alur arus pengunjung

Alur pengunjung perlu ditata agar tidak menimbulkan crossing. 1. Satu pintu

Akses masuk dan keluar melewati pintu yang sama. 2. Dua Pintu

Akses masuk dan keluar melewati pintu yang berbeda.

 Pencahayaan

Pencahayaan yang menarik terhadap produk yang dipamerkan menjadi poin plus tersendiri sehingga dapat memberikan daya tarik yang lebih bagi pengunjung.

Jenis cahaya yang umum digunakan adalah :15 o Pencahayaan umum (general lighting)

Pencahayaan umum mempergunakan lampu pijar atau lampu fluorescent. Pencahayaan ini mempunyai kelebihan dalam efesiensi cahaya yang lebih tinggi tetapi dengan pancaran panas yang rendah dalam setiap foot candle. Sinar lampu ini dapat menonjolkan desain barang kecil yang terbuat dari gelas, logam, dan bahan mengkilap.

o Pencahayaan setempat (spot light)

Pencahayaan setempat dapat dengan mudah dan praktis memberikan cahaya lebih pada daerah-daerah penting yang ingin ditonjolkan dalam penataan display-nya. Pencahayaan setempat dapat memakai lampu sorot yang cukup fleksibel dan umumnya diletakkan tersembunyi di depan, di atas atau di bawah.

Sedangkan sistem pencahayaan yang dapat digunakan dalam ruang yaitu :

o Direct lighting (pencahayaan langsung) : penyinaran >90% ke bawah dan <10% ke atas.

o Semi direct lighting (setengah langsung) : penyinaran 60-90% ke bawah dan 40-10% ke atas.

o General difuse lighting (difus) : penyinaran 40-60% ke bawah dan 60-40% ke atas.

o Semi indirect (setengah tak langsung) : penyinaran 10-40% ke bawah dan 90-60% ke atas.

o Indirect (tak langsung) : penyinaran <10% ke bawah dan >90% ke atas.

15

Poppy Sari. Swastika. 2012. Galeri Seni Rupa Kontemporer di Yogyakarta. www.e-journal.uajy.ac.id. Diakses pada tanggal 6 Juni 2015.

 Temperatur dan kelembaban

Temperatur rendah lebih baik untuk produk berupa hasil karya seni yang dipamerkan, yaitu sekitar 20ºC-21ºC. Material produk karya seni dibuat secara khas dan sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apapun pada kelembaban, maka dari itu kelembaban udara yang konstan diperlukan dalam suatu ruang pamer.

 Komponen pembentuk ruang o Lantai

Sifat lantai yaitu dapat membentuk sifat ruang sesuai fungsi ruang tersebut dengan membuat penaikan atau penurunan ketinggian lantai. Lantai dapat dibuat permanen atau semi permanen.

o Dinding

Dinding untuk ruang pamer memiliki tingkat penyerapan akustik yang baik. Untuk dinding yang berupa partisi harus mudah diubah dan dipindah.

o Langit-langit

Disamping sebagai penutp ruang, dimanfaatkan juga untuk pengaturan udara atau ventilasi panas dan penunjang pencahayaan.

Fasilitas Rekreasi

Fasilitas rekreasi yang terdapat pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata adalah sebagai berikut :

o Open Space

Open Space atau Plaza ini merupakan tempat yang berfungsi untuk melakukan pertunjukan seni atau tempat untuk beristirahat di tempat terbuka yang dapat menampung para wisatawan baik dari lokal maupun asing.

Fasilitas Makan dan Minum o Restoran

Menurut Soekresno, ruang atau area yang ada di dalam suatu restoran dibagi ke dalam dua bagian yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda, yaitu :16

 Ruangan Depan (Front Area)

Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruangan-ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan.

 Ruangan Belakang (Back Area)

Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya, seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area, dan lain sebagainya.

o Luas area yang ada pada restoran di bagi kedalam dua kelompok besar yaitu restoran dan area dapur yang dijelaskan sebagai berikut :17

 Pedoman luas restoran (tidak termasuk dapur restoran) = 1,6 m2 / orang.

 Pedoman luas dapur (termasuk penyimpanan makanan panas, ruang penyimpanan masakan dingin, tempat cuci dan chef office) = 1,4 m2 x jumlah pelanggan. 16 Soekresno. idem, hlm. 34. 17 Soekresno. idem, hlm. 36.

Fasilitas Penunjang o Pengelola

Terdapat beberapa pembagian sub pengelola, masing-masing fasilitas bangunan memiliki pengelola fasilitas. Seperti pengelola pameran, retail, restoran, rekreasi, dan operasional. Setiap pengelola memilik ruang yaitu, lobby, ruang tunggu, ruang pimpinan, ruang divisi, ruang rapat ruang tamu, dan ruang gudang.

o Servis

Terdapat ruang keamanan, ruang istirahat karyawan, gudang, pantry, ruang ganti/locker, ruang ME, ruang pengudaraan, ruang plumbing, ruang P3K, toilet, dan parkir.

2.4.5 Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

Dokumen terkait