• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Deskripsi perusahaan sampel

Perusahaan ini pada awalnya adalah sebuah institusi bukan bank dengan nama PT Inter-Pacific Financial Corp, perusahaan ini berdiri pada 7 September 1973 sebagai hasil join venture dari beberapa perusahaan yaitu PT BRI (Persero), Continental Bank (Belgia), The Sanwa Bank (Jepang), dan Credit Comercial De France (Perancis). Kemudian perusahaan ini berubah statusnya menjadi bank komersial pada tanggal 24 Februari 1993 dengan nama PT Inter-Pacific Bank. Pada 1 Juli 1998 bank ini berubah nama menjadi PT Bank Inter-Pacific Tbk. Bank Indonesia menyetujui merger bank ini dengan PT Bank Artha Graha pada tanggal 15 Juni 2005, dan tanggal 14 Juli 2005 namanya berubah menjadi PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Kepemilikan saham bank ini adalah sbesar 22.48% oleh PT Cerana Artharutra, PT Karya Nusantara Permai sebesar 12.12%, PT Puspita Bisnispuri, PT Arthamulia Sentosajaya dan PT Pirus Platinum Murni masing-masing sebesar 14.04%, dan sisanya 23.28% dimiliki oleh publik.

Berdiri pada 31 Juli 1989, perusahaan ini memperoleh izin beroperasi sebagai bank umum pada 4 Januari 1990. Pada 5 Desember 1997 perusahaan ini memperoleh status baru sebagai bank asing. Saham bank ini dimiliki oleh Che Abdul Daim Bin Haji Zainuddin sebesar 67.07%, AJB Bumiputera 1912 sebesar 5.98%, dan sisanya sebesar 26.95% dimilikimoleh publik.

c. PT Bank Central Asia Tbk

Bank ini pertama berdiri pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Bank ini merupakan gabungan usaha antara Bank Sarana Indonesia dan Bank Gemari (1976), serta Indo Comercial Bank (1979). Bank ini merupakan bank yang tahan akan dampak krisis yang melanda asia tahun 1997. Hingga kini BCA masih menjadi salah satu bank yang memiliki good corporate governance yang cukup stabil.

Kepemilikan saham bank ini adalah sebesar 51.15% dimiliki oleh Farindo Investments (Mauritius) Ltd., Anthony Salim sebesar 1.76%, Djohan Emir Setijoso sebesar 0.13%, dan 46.96 dimiliki oleh publik.

d. PT Bank Century Tbk

PT Bank Century berdiri pada tahun 1989. bank ini mulai listing di Bursa Efek Jakarta pada 25 Juni 1997. pada 22 Oktober 2004 bank ini merger dengan Bank Danpac dan Bank Pikko, dan kemudian berganti nama menjadi PT Bank Century Tbk. Saham bank ini dimiliki oleh Cleanstream Banking S.A Luxembourg sebesar 11.15%, First Gulf Asia Holding Limited 9.55%, sebesar 9.00% dimiliki oleh PT Century Mega Investindo, PT Antaboga Delta Sekuritas sebesar 7.44%, PT Century Super Investindo 5.64%, dan sisanya dimiliki oleh publik.

Berdiri pada 26 September 1955, Bank Niaga merupakan salah satu dari tujuh bank yang memiliki aset terbesar. Bank ini menjadi bank lokal pertama yang menyediakan layanan ATM di tahun 1987 dan juga sistem on-line pada 1991. Pada tahun selanjutnya, Bank Niaga berhasil mempertahankan rekor sebagai penyedia layanan terbaik. Pada tahun 2006 Bank Niaga memperoleh penghargaan sebagai bank yang paling konsisten dalam keunggulan layanan dari Marketing Research Indonesia. Pada awal 2008 Bank Niaga meluncurkan visi baru mereka yaitu menjadi bank umum yang paling utama di Indonesia, tentunya dalam hal produk perbankan dan layanannya.

Kepemilikan saham ini adalah sebesar 62.47% dimiliki oleh CIMB Group Sdn Bhd, SSB HG22 Smallcap Worl-Fund Inc sebesar 1.79%, Morgan Stanley Inc sebesar 1.55%, Fortis Ekuitas dan Goldman Sach London-Segregated Account masing-masing sebesar 1.22%, dan sisanya sebesar 31.75 dimiliki oleh publik.

f. PT Bank Danamon Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk berdiri pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia, kemudian pada tahun 1976 namanya berubah menjadi Bank Danamon Indonesia kembali. Di tahun 1976 bank ini menjadi bank asing pertama, dan mulai listing di BEJ pada 1977. Bank ini merupakan penggabungan dari Asia-Afrika Banking Corp (1981), PT Bank Delta (1996), PT PDFCI (1999), PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara Tbk, PT Jaya Bank Int, dan PT Bank Risjad Salim Int (2000). Saham bank ini dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte., Ltd. sebesar 67.88% dan publik sebesar 32.12%.

Perbankan ini berdiri pada tahun 1992 yang kemudian berganti nama menjadi Bank Eksekutif Internasional pada 16 Januari 1996 dan mulai beroperasi sebagai bank umum pada 9 Agustus 1993. Pada bulan Juli 2001, perusahaan ini menerbitkan 277.5 juta lembar saham. Sebagian besar kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh Widjaja bersaudara yaitu sebesar 53.15% oleh Lunardi Widjaja, Lusiana Widjaja sebesar 10.29%, Irawanti dan Sinthyawati Widjaja masing-masing 4.99%, Setiawan Widjaja sebesar 4.82%, dan sisasnya sebesar 21.76% dimiliki oleh publik.

h. PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) berdiri pada tanggal 15 Mei 1959 dan diakui sebagai bank asing pada 1988. Bank ini mulai listing pada tahun 1989 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepemilikan saham bank ini adalah sebesar 55.61% oleh Sorak Financial Holdings Pte., Ltd, Aranda Investments (Mauritius) Pte., Ltd sebesar 6.01%, dan dimiliki oleh publik sebesar 38.38%.

i. PT Bank Kesawan Tbk

Perbankan ini didirikan di Medan pada 28 April 1913 dengan nama Chunghwa Shangyeh Maatschappij NV (sebuah perusahaan dagang Cina). Pada 31 Maret 1962, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Chunghwa Shangyeh. Dan pada 10 Maret 1965 namanya berganti lagi menjadi PT Bank Kesawan. Saham bank ini dimiliki oleh PT Adhi Tirta Mustika sebesar 64.03%, PT Arthavest Tbk sebesar 19.95%, PT Kapita Sekurindo sebesar 5.89%, dan siasanya sebesar 10.13% dimiliki oleh publik.

Bank ini berdiri pada tahun 1948 dengan nama Bank Perniagaan. Bank ini telah beberapa kali melakukan merger dengan bank lain, misalnya dengan Central Comercial Bank pada 1977 dan berganti nama menjadi PT Bank Perniagaan Indonesia, serta dengan PT Bank Umum Asia pada 1989 dan berganti nama menjadi Lippo Bank. Pada 23 Desember 1998 bank ini kembali berganti nama menjadi PT Bank Lippo Tbk. Kepemilikan saham bank ini adalah oleh Santubong Investments B.V sebesar 87.03%, Gratville Pte., Ltd sebesar 5.57%, PPA (pemerintah Indonesian) sebesar 1.70%, dan oleh publik sebesar 5.70%.

k. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank ini berdiri pada Oktober 1998 setelah terjadi krisis moneter asia tahun 1997- 1998. Bank Mandiri adalah hasil penggabungan dari empat bank milik pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor dan Bank Pembangunan Indonesia. Saham bank ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 66.97% dan publik sebesar 33.03%.

l. PT Bank Mayapada Tbk

Bank ini didirikan di Jakarta dengan nama PT Bank Mayapada International pada 1989, dan pada 1995 namanya berganti menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Bank ini mulai beroperasi secara komersialmulai tahun 1990, dan tiga tahun kemudian mendapat lisensi sebagai bank asing. Kepemilikan saham bank ini adalah sebesaar 25.31% oleh PT Mayapada Karunia, Summertime Ltd sebesar 24.43%, CMGI I Client Segregated Secs sebesar 23.03%, sebesar 7.76% dimiliki oleh Brilliant Bazzar Ltd, 7.68% oleh Dubai Ventures, dan sisanya dimiliki oleh publik.

Berdiri di Surabaya pada tahun 1969, bank ini termasuk bank yang pertumbuhannya cukup baik dengan pengelolaan yang profesional. Pada 1992 perbankan ini berganti nama menjadi PT Mega Bank dan berlokasi di Jakarta. Pada 30 September 1999, bank ini diakuisisi oleh PT Indovest Securitas sebagai anak perusahaannya dan pada 21 Januari berganti nama menjadi PT Bank Mega Tbk. Pada bulan Maret tahun 2000 bank ini mulai listing di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepemilikan bank ini adalah oleh PT Mega Corporation sebesar 55.22% dan sisanya sebesar 44.78% dimiliki oleh publik.

n. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdiri pada Juli 1946, Bank BNI pada awalnya memegang fungsi sebagai bank sentral. Pada tahun 1949, pemerintah Indonesia dan Belanda mengadakan Konverensi Meja Bundar dan salah satu hasilnya adanya persetujuan untuk mengubah fungsi Bank BNI menjadi bank komersial. Memulai fungsinya sebagai bank komersial pada tahun 1950, bank ini menjadi bank milik publik pertama yang listing di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Hingga kini bank yang lebih dikenal dengan nama BNI 46 ini terus berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang terdepan di Indonesia. Kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 76.36%, dan sisanya sbesar 23.64% dimiliki oleh publik.

o. PT Bank NISP Tbk

Bank ini berdiri pada 4 April 1941 di Bandung dengan nama Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank NISP adalah bank tertua keempat di Indonesia yang fungsi pertamanya adalah sebagai bank penerima simpanan. Di tahun 1967 status bank ini berubah

menjadi bank komersial, dan pertama listing di Bursa Efek Jakarta pada 20 Oktober 1994. Kepemilikan bank ini paling besar dipegang oleh OCBC Overseas Investments Pte., Ltd yaitu sebesar 72.35%, oleh publik ssebesar 20.33%, International Finance Corporation sebesar 7.17%, dan sisanya dimiliki oleh Surjaudaja bersaudara.

p. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk

Bank ini berdiri pada Januari 1972 dengan nama PT Bank Pasar Karya Parahyangan. Untuk mengembangkan usahanya, pada Maret 1989 status bank ini berubah menjadi bank komersial dengan nama PT Bank Nusantara Parahyangan. Kemudian pada tahun 2000 bank ini mulai listing menjadi bank milik publik. Hingga akhir tahun 2007, mayoritas kepemilikan saham bank ini dipegang oleh ACOM Co. Ltd dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd yaitu sebesar 55.68% dan 20.00%. Selain itu PT Hermawan Sentral Investama dan PT Hermawan Ladang Arta masing-masing memiliki 7.50%, PT Gema Megah Korporindo sebesar 2.25%, PT Gucimas Sukses Makmur sebesar 1.27%, PT Binadana Nata Arta sebesar 0.28%, dan publik memiliki sebesar 5.52%.

q. PT Bank Pan Indonesia Tbk

Perbankan ini berdiri pada tahun 1971 dari hasil penggabungan antara PT Bank Industri dan Dagang Indonesia, PT Bank Kemakmuran dan PT Industri Djaja Indonesia. Pada tahun setelah 1972 kemudian bank ini bergabung lagi dengan bank lain seperti PT Bank Abadi, PT Bank Lingga Harta, PT Bank Pembangunan Ekonomi, dan PT Bank Pembangunan Sulawesi. Pada tahun 2002 bank ini menjadi salah satu bank terbesar milik

publik. Saham bank ini dimiliki PT Panin Life Tbk sebesar 44.78%, Votraint No. 1103 PTY Limited sebesar 29.98%, dan publik sebesar 25.24%.

r. PT Bank Permata Tbk

Secara formal Bank Permata bardiri pada tahun 2002, yaitu hasil penggabungan dari PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot. Pada tahun 2004 Standard Chartered Bank dan PT Astra Internasional Tbk mengambil alih kepemilika bank ini dan membawanya kepada perubahan besar. Hingga akhir tahun 2007 kedua perusahaan ini memiliki saham bank ini masing-masing sebesar 44.50%, dan sisanya dimiliki oleh publik.

s. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Bank ini menjadi bank umum pada tahun 1968, kemudian sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah. Pada 10 Nopember 2003 Bank BRI melakukan pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia sebesar 56.82% dan publik sebesar 43.185%.

t. PT Bank SwadesiTbk

Bank ini berdiri di Surabaya pada September 1968 dengan nama PT Bank Pasar Swadesi, dan mulai beroperasi sebagai bank umum pada 2 September 1989. Di tahun 1992 bank ini menjalankan bisnis penukaran mata uang asing, dan pada 11 November bank ini beroperasi sebagai bank penukar mata uang asing. Saham bank ini dimiliki oleh PT Panca Mantra Jaya sebesar 49.00%, PT Putra Mahkota Perkasa sebesar 39.52%, Prakash Rupchand Chugani sebesar 1.61%, dan publik sebesar 9.87%.

u. PT Bank UOB Buana Tbk

Bank ini berdiri sebagai bank komersial pada tahun 1956, kemudian merger dengan PT Bank Pembinaan Nasional (1972), PT Bank Kesejahteraan Masyarakat (1974), dan PT Bank Aman Makmur (1975). Di tahun 1989 bank ini bergabung dengan Japan’s Mitsubishi Bank dan berganti nama menjadi Mitsubishi Buana Bank, tapi pada 1997 DBS Singapore membeli kepemilikannya dan namanya berganti menjadi DBS Buana Bank. Pada tahun 2004 United Overseas Bank (UOB) mengambil alih kepemilkan itu, dan pada 2007 namanya berganti menjadi PT Bank UOB Buana Tbk. Kepemilikan UOB atas bank ini adalah sebesar 61.13%, PT Sari Dasa Karsa memiliki 26.75%, dan dimiliki oleh publik sebesar 12.12%.

v. PT Bank Victoria Intrnational Tbk

Bank Victoria berdiri sebagai PT Bank Victoria pada 28 Oktober 1992, dan mulai beroperasi sebagai bank komersial pada 10 Agustus 1994. Bank ini memperoleh lisensi sebagai bank penukar mata uang asing pada tahun 1997, dan mulai listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999. Kepemilikan saham bank ini dipgang oleh PT Victoria Sekuritas

sebesar 21.70%, Trans Universal Holding Ltd sebesar 14.92%, PT Suryayudha Investindo Cipta sebesar 13.57%, PT Nata Patindo sebesar 8.30%, Sukmawati sebesar 0.50%, dan publik sebesar 41.01%.

4.1.2 Deskripsi variabel penelitian

Dokumen terkait