• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Putusan Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Tigaraksa Tahun 2013 Tahun 2013

HAKIM DALAM PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH DI PENGADILAN AGAMA TIGARAKSA TAHUN 2013

B. Analisis Terhadap Pertimbangan Hukum Hakim dalam Pemberian Dispensasi Nikah Tahun 2013 di Pengadilan Agama Tigaraksa

1. Deskripsi Putusan Dispensasi Nikah di Pengadilan Agama Tigaraksa Tahun 2013 Tahun 2013

Pengadilan Agama Tigaraksa sebagai salah satu dari pelaksana badan Peradilan Agama di wilayah RI banyak menerima perkara yang telah dan akan diputus, tahun 2013 perkara yang masuk 3907. Dari sekian banyak perkara yang masuk hanya ada 5 (lima) putusan atau penetapan dispensasi nikah. Permohonan dispensasi nikah yang diajukan di Pengadilan Agama Tigaraksa mayoritas dikabulkan oleh hakim. Permohonan yang tidak diterima persentasenya sangat kecil. Biasanya penolakan tersebut dikarenakan ternyata setelah diadakan

1

Muhammad Zain dan Mukhtar Alshodiq, Membangun Keluarga Humanis (Jakarta: Grahacipta, 2005), Cet. Ke-1, h. 34-35

pemeriksaan yang seksama antara pemohon dengan calon pasangannya memiliki larangan kawin atau ada hal-hal yang menyebabkan keduanya tidak diperbolehkan menikah,2 seperti keduanya masih mempunyai hubungan mahram.

Pengadilan Agama setelah memeriksa dalam persidangan dan berkeyakinan bahwa terdapat hal-hal yamg memungkinkan untuk memberikan dispensasi tersebut. Oleh karena itu penulis akan menganalisa putusan-putusan hakim dalam memberikan dispensasi nikah dengan suatu penetapan.

Dari beberapa penetapan dispensasi kawin tersebut dapat di klasifikasikan alasan pengajuan permohonan dispensasi nikah berdasarkan dua hal:

1. Karena sudah terlanjur hamil (2 perkara).

2. Karena khawatir akan terjadi hal-hal yang dilarang oleh agama dan hukum yang berlaku (3 perkara).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dipaparkan tentang alasan yang disampaikan oleh pihak pemohon dispensasi kawin kepada hakim dalam perkara pengajuan permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Tigaraksa:

a. Putusan nomor: 0352/pdt.G/2013/PA.Tgrs.

Permohonan dispensasi nikah yang diajukan oleh Pemohon adalah perempuan berusia 50 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kota Tangerang Selatan.

2

Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 8 sampai 10 dan INPRES No.1 Tahun1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Pasal 39 sampai 44 dalam Bab Larangan Kawin.

Anak Pemohon adalah laki-laki yang berusia 18 tahun 10 bulan, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal Kota Tangerang Selatan. Telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa pada tanggal 05 Juli 2013.

Alasan Pemohon mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya dalam berita acara, dikemukakan sebagai berikut:

1. Bahwa kedua calon tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan menurut Syariat Islam.

2. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala rumah tangga.

3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak lebih 2 tahun yang lalu dan hubungan mereka yang telah sedemikian eratnya.

4. Meminta Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya.

Bukti dalam persidangan perihal permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

1. Kedua anak tersebut sudah bertunangan kurang lebih 2 tahun. 2. Hubungan kedua anak tersebut sudah seperti layaknya suami istri.

3. Kantor Urusan Agama setempat menolak dengan alasan usia anak pemohon belum memenuhi batas waktu umur pernikahan.

Pertimbangan hukum hakim dalam pemberian dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum kepada anak yang masih di bawah umur karena Kantor Urusan Agama setempat telah menolak mencatat proses pernikahan kedua mempelai, kedua mempelai yang ingin menikah tidak mempunyai hubungan yang dilarang untuk melakukan pernikahan sebagaimana hal tersebut yang terdapat pada Pasal 8 dan 9 Undang-undang Nomor 1Tahun 1974. Kemudian majelis Hakim dalam memberikan dispensasi nikah berdasarkan kaidah fiqih yang menyatakan :

حل اصمل اب ج ى ع دقم دسافملا ءر د

Artinya: “Menghindari kemadlaratan (kerusakan) lebih diutamakan dari

pada menarik kemaslahatan”.3

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum seperti demikian karena kedua anak tersebut sudah bertunangan selama 2 tahun dan hubungan mereka sudah sedemikian eratnya dan sulit dipisahkan yang hal tersebut merupakan salah satu fakta yang dapat mengarah kepada perbuatan atau tindakan yang menyalahi norma agama dan norma hokum, maka khusus dalam kondisi tersebut diperlukan pengecualia bahkan saat ini calon istri dalam keadaan hamil sehingga jika tidak segera dinikahkan akan

3

Musthafa Ahmad al-Zarqa, Syarh al-Fiqhiyah, (Damaskus: Dar al-Qalam, 1422H/2001M), Cet. VII, h. 205.

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta menimbulkan kemadlaratan (kerusakan) yang lebih besar sehingga menghindari kemadlaratan lebih diutamakan dari pada menarik kemaslahatan (kebaikan), hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyyah di atas.

Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hakim tersebut, maka permohonan pemohon cukup beralasan hokum sehingga berdasarkan Pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 majelis hakim memberikan dispensasi nikah kepada anak pemohon unutk menikah dengan kekasihnya.

b. Putusan nomor: 0455/pdt.G/2013/PA.Tgrs

Permohonan dispensasi nikah yang diajukan oleh Pemohon adalah laki-laki berusia 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Perum Griya Lestari Permai Blok D.2 No.40 RT.002 RW.009 Desa Sindang Panon Kecamatan Sindang jaya Kabupaten Tangerang.

Anak pemohon adalah perempuan yang berusia 16 tahun beragama Islam, yang bertempat tinggal di Perum Griya Lestari Permai Blok D.2 No.40 RT.002 RW.009 Desa Sindang Panon Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang. Dan calon suami pemohon yang berusia 17 tahun 5 bulan beragama Islam, yang bertempat tinggal di Kampung Gelam RT.08 RW.02 No.117 Kelurahan Kuta Jaya Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang, telah terdaftar diKepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa pada tanggal, 22 Februari 2013.

Alasan Pemohon mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya dalam berita acara, dikemukakan sebagai berikut:

1. Bahwa kedua calon tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan menurut Syariat Islam.

2. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala rumah tangga.

3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak lebih 3 tahun yang lalu dan hubungan mereka yang telah sedemikian eratnya.

4. Meminta Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya.

Bukti dalam persidangan perihal permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

1. Kedua anak tersebut sudah bertunangan kurang lebih 3 tahun. 2. Hubungan kedua anak tersebut sudah seperti layaknya suami istri.

3. Kantor Urusan Agama setempat menolak dengan alasan usia anak pemohon belum memenuhi batas waktu umur pernikahan.

4. Calon mempelai wanita dalam keadaan hamil.

Pertimbangan hukum hakim dalam pemberian dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum kepada anak yang masih di bawah umur berdasarkan bukti surat serta

keterangan 2 (dua) orang saksi, para pemohon telah ditolak oleh Kantor Urusan Agama setempat dengan alasan yang bersangkutan belum memenuhi syarat untuk melangsungkan pernikahan, belum cukup umur, kemudian juga yang menjadi pertimbangan hakim selanjutnya karena hubungan antara anak pemohon dengan calon suaminya sudah sedemikian eratnya, bahkan saat ini anak pemohon sudah dalam keadaan hamil, sehingga apabila tidak segera dinikahkan nasib jani yang hampir dilahirkan statusnya harus diselamatkan, olehkarena itu meskipun usianya belum mencapai 19 tahun sebagai syarat minimal untuk dapat melangsungkan pernikahan (Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974), permohonan Pemohon dapat dikabulkan. c. Nomor register perkara: 0172/pdt.G/2013/PA.Tgrs.

Permohonan dispensasi nikah yang diajukan oleh Pemohon adalah laki-laki berusia 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang.

Anak pemohon adalah perempuan yang berusia 15 tahun 9 bulan, yang bertempat tinggal Kabupaten Tangerang, telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa pada tanggal 14 Maret 2013.

Alasan Pemohon mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya dalam berita acara, dikemukakan sebagai berikut:

1. Bahwa kedua calon tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan menurut Syariat Islam.

2. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala rumah tangga.

3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak lebih 2 bulan yang lalu dan hubungan mereka yang telah sedemikian eratnya.

4. Meminta Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya.

Bukti dalam persidangan perihal permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

1. Kedua anak tersebut sudah bertunangan kurang lebih 2 bulan. 2. Kedua pasangan yang ingin menikah tidak ada hubungan darah.

3. Kantor Urusan Agama setempat menolak dengan alasan usia anak pemohon belum memenuhi batas waktu umur pernikahan.

Pertimbangan hukum hakim dalam pemberian dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum kepada anak yang masih di bawah umur berdasarkan kepada kesiapan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pernikahan, padahal masih dibawah batas minimal usia pernikahan, namun keduanya telah sama-sama ingin melaksanakan pernikahan maka pemohon sangat khawatir apabila pernikahan keduanya ditunda akan menimbulkan kemudharatan bagi keduanya.

Kedua belah pihak secara mental dan fisik telah cukup layak untuk menjalakan kewajiban sebagai suami istri meskipun belum mencapai batas minimal usia pernikahan, oleh karena itu pernikahan tersebut dapat mencegah perbuatan yang melanggar hukum, sesuai dengan Qai’dah Fiqhiyyah yang berbunyi:

حل اصمل اب ج ى ع دقم دسافملا ءر د

Artinya: “Menghindari kemadlaratan (kerusakan) lebih diutamakan dari

pada menarik kemaslahatan”.4

Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas permohonan Pemohon telah cukup beralasanmengajukan dispensasi nikah terhadap anaknya berdasarkan pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo dan pasal 15 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam. oleh karena itu Majelis Hakim patut mengabulkan permohonan Pemohon.

d. Nomor register perkara: 0173/pdt.G/2013/PA.Tgrs

Permohonan dispensasi nikah yang diajukan oleh Pemohon adalah laki-laki berusia 47 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan Wiraswasta bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang. Bahwa Pemohon hendak menikahkan anak kandung hasil perkawinannya dengan isteri Pemohon (Anak Pemohon) adalah laki-laki yang berusia 18 tahun, beragama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang, dengan Calon

4

istri 16 tahun 11 bulan, agama Islam, bertempat tinggal di Kabupaten Tangerang.

Alasan Pemohon mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya dalam berita acara, dikemukakan sebagai berikut:

1. Bahwa kedua calon tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan menurut Syariat Islam.

2. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala rumah tangga.

3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak lebih 1 bulan yang lalu dan hubungan mereka yang telah sedemikian eratnya.

4. Meminta Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya.

Bukti dalam persidangan perihal permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

1. Kedua anak tersebut sudah bertunangan kurang lebih 1 bulan. 2. Kedua pasangan yang ingin menikah tidak ada hubungan darah.

3. Kantor Urusan Agama setempat menolak dengan alasan usia anak pemohon belum memenuhi batas waktu umur pernikahan.

Pertimbangan hukum hakim dalam pemberian dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum kepada anak yang masih di bawah umur berdasarkan kepada kesiapan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pernikahan, padahal masih dibawah batas minimal usia pernikahan, namun keduanya telah sama-sama ingin melaksanakan pernikahan maka pemohon sangat khawatir apabila pernikahan keduanya ditunda akan menimbulkan kemudharatan bagi keduanya.

Kedua belah pihak secara mental dan fisik telah cukup layak untuk menjalakan kewajiban sebagai suami istri meskipun belum mencapai batas minimal usia pernikahan, oleh karena itu pernikahan tersebut dapat mencegah perbuatan yang melanggar hukum, sesuai dengan Qai’dah Fiqhiyyah yang berbunyi:

حل اصمل اب ج ى ع دقم دسافملا ءر د

Artinya: “Menghindari kemadlaratan (kerusakan) lebih diutamakan dari pada menarik kemaslahatan”.5

Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas permohonan Pemohon telah cukup beralasanmengajukan dispensasi nikah terhadap anaknya berdasarkan pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo dan pasal 15 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam. oleh karena itu Majelis Hakim patut mengabulkan permohonan Pemohon.

5

e. Nomor register perkara: 0375/Pdt.G/2013/PA.Tgrs

Permohonan dispensasi nikah yang diajukan oleh Pemohon adalah laki-laki berusia 45 tahun, agama Islam, pendidikan SD, tempat tinggal di Kampung Bojong, RT.002 RW.001, Kelurahan Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Adapun duduk perkara didalam putusan ini, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 13 Agustus 2013. Bahwa pemohon hendak menikahkan anak kandung Pemohon adalah perempuan yang berusia 15 tahun 2 bulan, agama Islam, tempat tinggal Bojong RT.002 RW.001, Kelurahan Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Alasan Pemohon mengajukan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya dalam berita acara, dikemukakan sebagai berikut:

1. Bahwa kedua calon tidak ada larangan untuk melakukan pernikahan menurut Syariat Islam.

2. Bahwa anak Pemohon berstatus jejaka dan telah akil baliq serta sudah siap untuk menjadi suami atau kepala rumah tangga.

3. Bahwa pernikahan tersebut sangat mendesak untuk dilangsungkan karena keduanya telah bertunangan sejak lebih 1 tahun yang lalu dan hubungan mereka yang telah sedemikian eratnya.

4. Meminta Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan Permohonan Dispensasi Nikah untuk anaknya.

Bukti dalam persidangan perihal permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

1. Kedua anak tersebut sudah bertunangan kurang lebih 1 tahun. 2. Kedua pasangan yang ingin menikah tidak ada hubungan darah.

3. Kantor Urusan Agama setempat menolak dengan alasan usia anak pemohon belum memenuhi batas waktu umur pernikahan.

Pertimbangan hukum hakim dalam pemberian dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Tigaraksa.

Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa memberikan pertimbangan hukum kepada anak yang masih di bawah umur berdasarkan kepada kesiapan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pernikahan, padahal masih dibawah batas minimal usia pernikahan, namun keduanya telah sama-sama ingin melaksanakan pernikahan maka pemohon sangat khawatir apabila pernikahan keduanya ditunda akan menimbulkan kemudharatan bagi keduanya.

Kedua belah pihak secara mental dan fisik telah cukup layak untuk menjalakan kewajiban sebagai suami istri meskipun belum mencapai batas minimal usia pernikahan, oleh karena itu pernikahan tersebut dapat mencegah perbuatan yang melanggar hukum, sesuai dengan Qai’dah Fiqhiyyah yang berbunyi:

Artinya: “Menghindari kemadlaratan (kerusakan) lebih diutamakan dari

pada menarik kemaslahatan”.6

Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas permohonan Pemohon telah cukup beralasanmengajukan dispensasi nikah terhadap anaknya berdasarkan pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo dan pasal 15 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam. oleh karena itu Majelis Hakim patut mengabulkan permohonan Pemohon.

2. Analisis Terhadap Pertimbangan Hakim di Pengadilan Agama

Dokumen terkait