• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Deskripsi Siklus II

Peneliti harus selalu memotivasi siswa agar aktif belajar kelompok. Peneliti juga menekankan agar siswa lebih berani mengungkapkan pendapat atau bertanya. Walaupun pendapat yang diungkapkan salah, peneliti tidak akan menertawakan ataupun marah, bahkan peneliti akan bangga dengan keberanian siswa.

Untuk meningkatkan kerjasama antar kelompok, pada pertemuan selanjutnya siswa diberikan permasalahan yang memungkinkan siswa melakukan aktifitas seperti mengerjakan soal latihan.

Peneliti mengingatkan pada siswa bahwa dalam mempelajari materi, siswa boleh menggunakan buku Fisika selain LKS yang diberikan. Hal ini dimaksudkan agar siswa aktif mencari sumber belajar yang lain selain LKS yang diberikan.

Pada persiapan siklus II juga disusun RPP, LKS dan soal latihan, lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama

a) Kegiatan awal

9 Siswa mendengarkan penjelasan peneliti mengenai tujuan pembelajaran. “Pada pertemuan hari ini, kita akan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempercepat

proses penguapan dan menyelidili banyaknya kalor yang dibutuhkan pada waktu mendidih dan melebur?”.

9 Siswa mendapatkan motivasi dari peneliti untuk lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok saling membantu dalam mengerjakan tugas kelompok. Predikat kelompok diperoleh dari nilai siswa secara individu. Siswa yang pandai memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang pandai sehingga nilai semua anggota dapat mencapai nilai kemajuan yang memuaskan.

9 Siswa mendengarkan keterangan peneliti mengenai nilai siswa yang masih rendah. Guru memberikan keterangn mengenai predikat kelompok yang telah diraih siswa agar mereka lebih termotivasi untuk giat belajar.

9 Peneliti member kesempatan siswa bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan sebelumnya.

b) Kegiatan inti

9 Seperti pertemuan sebelumnya, kita melakukan eksperimen secara berkelompok. Untuk anggota kelompoknya sesuai dengan yang kemarin (dalam siklus I).

9 Untuk kelompok 1, 2 dan 3 melakukan eksperimen kegiatan 2.1.1 dan untuk kelompok 4, 5, dan 6 melakukan eksperimen kegiatan 2.1.2.

9 Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang telah disediakan.

9 Kelompok yang mengalami kesulitan bertanya kepada peneliti. Peneliti memberikan bimbingan terhadap kesulitan siswa dalam kelompok.

9 Perwakilan setiap kelompok, menulis hasil dari eksperimen di papan tulis, dan kelompok yang lain mencatat hasil eksperimen tersebut. (kelompok 1,2, dan 3 menulis hasil dari kelompok 4, 5, dan 6. Begitu sebaliknya).

9 Setelah selesai mencatat, semua kelompok melaksanakan eksperimen kegiatan 2.3.

9 Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menjawab tugas 3 dan 4.

9 Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan jawaban dari tugas 3 dan 4 beserta hasil dari kegiatan 2.3.

9 Peneliti memberi umpan balik terhadap hasil diskusi siswa dan menjelaskannya. “sekarang kita bahas bersama-sama jawaban hasil diskusi masing-masing kelompok”.

9 Siswa berlatih mengerjakan latihan soal 2. c) Kegiatan akhir

9 Siswa dengan bimbingan peneliti membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

9 Peneliti memberi tugas kuis secara individu. Diharapkan siswa mengerjakan sendiri, tanpa bantuan dari siswa lain.

9 Siswa diminta untuk membaca materi berikutnya.

9 Peneliti mengucapkan salam penutup. 2) Pertemuan kedua

a) Kegiatan awal

9 Peneliti mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebulumnya. “Pada pertemuan sebelumnya kita sudah mengetahui cara untuk menghitung banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menguap dan melebur”.

9 Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. “Pada pertemuan hari ini kita akan menerapkan asas Black untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan kalor”.

b) Kegiatan inti

9 Peneliti membimbing siswa untuk kegiatan 3.1 dan 3.2.

9 Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing.

9 Kelompok yang mengalami kesulitan bertanya kepada peneliti. Peneliti memberikan bimbingan terhadap kesulitan siswa dalam kelompok.

9 Peneliti menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan di papan tulis hasil laihan soal kemarin.

9 Siswa bersama peneliti membahas latihan soal, beserta contoh soal yang ada didalam LKS.

9 Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya kalau ada materi yang belum jelas.

c) Kegiatan akhir

9 Siswa diminta mengerjakan soal kuis secara individu.

9 Siswa dengan bimbingan peneliti membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

9 Peneliti mengumumkan pertemuan berikutnya diadakan ulangan.

9 Peneliti mengucapkan salam penutup.

c. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan hasil observasi terdapat peningkatan kerjasama antar siswa dalam satu kelompok. Siswa lebih tekun mengerjakan tugas dan tidak ada anggota kelompok yang masih acuh tak acuh saat mengerjakan tugas kelompok. Tiap anggota kelompok menyadari bahwa mereka memberikan andil dalam penentuan predikat kelompok pada akhir pembelajaran. Setiap anggota kelompok mempunyai peran yang sama dalam kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif berjalan lebih baik, pengalaman pada siklus pertama dan motivasi peneliti menjadikan siswa bersemangat untuk mendapatkan predikat kelompok yam\ng lebih baik lagi. Predikat

kelompok pada siklus kedua adalah satu kelompok ‘sempurna’, dua kelompok ‘baik sekali’, satu kelompok ‘baik’, dan satu kelompok ‘cukup’

d. Refleksi

Pembelajaran kooperatif berjalan dengan baik. Siswa lebih bersemangat dalam mengerjakan soal kelompok dan saling bekerja sama. Siswa yang lebih pandai memberikan bimbingan kepada temannya. Jika kelompok merasa kesulitan, mereka meminta bantuan peneliti dalam menyelesaikan tugas kelompok.

Pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan di kelas VII B SMP Negeri 1 Berbah dapat meningkatkan rata-rata nilai siswa dari nilai awal 43,778 menjadi 77,611. Persentase perolehan nilai siswa dari awal 0 % siswa yang mendapatkan nilai di atas 65, meningkat menjadi 58,33 % pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 86,11 % pada akhir siklus II. Berdasarkan data tersebut maka pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan prestasi siswa dan tidak diperlukan pelaksanaan siklus III.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif masih perlu ditingkatkan lagi dalam persiapan pembelajaran dan peran guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung agar prestasi siswa lebih baik lagi. Pembelajaran kooperatif memberikan

pengalaman bagi siswa tantang nilai kebersamaan yang ternyata sangat membantu pemahaman siswa dalam belajar.

3. Data pengamatan keaktifan belajar fisika siswa, hasil angket siswa, dan

Dokumen terkait