• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.2. Pengolahan Data

5.2.2. Reliability Centered Maintenance (RCM)

5.2.2.3. Deskripsi Sistem dan Block Diagram Fungs

Dalam tahap ini informasi yang harus dikembangkan yaitu penguraian sistem, blok diagram fungsi, dan System Work Breakdown Structure (SWBS) untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan detail- detail penting dari sistem yang diamati.Adapun penjelasan proses produksi Wastafel pada PT. Prima Indah Saniton adalah:

1. Proses Penerimaan

a. Penyortiran bahan baku

Penyortiran merupakan tahap awal yang dilakukan pada proses produksi wastafel. Tujuan proses ini adalah untuk menyortir/memilih pasir, batu dan bahan baku lainnya berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses penyortiran ini dilakukan digudang.

b. Pengeringan

Tujuan proses pengeringan dalam pengolahan bahan baku yaitu agar setiap bahan baku yang di gunakan tidak sulit untuk di campurkan dengan bahan baku lainnya

2. Proses Pencampuran a. Mixing/Mesin Ball Mill

Dalam proses ini, bahan baku berupa tanah kalimantan, sodium feldspar, tanah thailand, pasir kuarsa, tanah kaulin, batu kasar dan air dimasukkan

ke dalam mesin ball mill. Mesin ini akan mengaduk bahan baku selama 12 jam. Hal ini bertujuan agar bahan baku tersebut tercampur rata sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diinginkan. b.Penyaluran/Mesin Wilden Pump

Setelah proses pencampuran selesai yaitu selama 12 jam, maka bahan baku yang telah tercampur rata akan disalurkan ke proses penyaringan dan pemasakan dengan menggunakan mesin Wilden Pump.

3. Proses Penyaringan dan Pemasakan

a. Vibrating Sieve

Bahan baku yang telah selesai diaduk pada mesin Ball Mill kemudian disalurkan ke sebuah mesin Vibrating Sieve dengan menggunakan mesin

Wilden Pump untuk menyaring kotoran lumpur yang masih kasar. b. Cyclo Drive

Setelah bahan baku di saring menggunakan mesin Vibrating Sieve proses selanjutnya yaitu bahan baku disalurkan kembali ke dalam mesin Cyclo Drive atau mesin pemasak selama 2 hari dan selanjutnya aka disalurkan ke tower.

4. Proses Pencetakan a. Vibrating Sieve

Setelah proses pemasakan selama 2 jam, bahan baku kembali disaring melalui mesin Vibrating Sieve yang akan dilanjutkan ke proses pencetakan.

b.Pencetakan Bentuk dan Penguncian

Dalam proses pencetakan, hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan cetakan yang akan digunakan. Cetakan ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah yang kemudian digabung dan dikunci agar tidak bergeser. Setelah cetakan telah selesai dipersiapkan maka campuran bahan baku disalurkan dari tower ke tempat pencetakan melalui pipa. Kemudian proses pencetakan dilakukan dengan menyalurkan campuran ke dalam cetakan yang dituang melalui corong.

Cetakan yang terisi dengan campuran bahan kemudian didiamkan selama 2 jam dengan tujuan mengeringkan bahan yang berada di dalam cetakan. Kemudian penyumbat kayu yang tadinya dipasang di bagian belakang cetakan dibuka untuk mengeluarkan bahan baku cetakan yang berlebih. Setelah itu cetakan harus didiamkan lagi selama 2 jam agar cetakan tersebut benar-benar kering/keras.

Setelah itu, cetakan bagian atas dipisahkan dari cetakan bawah dan dibalik untuk dapat mengeluarkan produk hasil cetakan dimana hasil cetakan didiamkan kembali selama 2 jam.

5. Proses Pengerokan

a.Pengerokan Produk Kasar

Pada bagian ini, hasil cetakan yang telah dikeringkan akan diangkut untuk diperiksa kualitasnya.

b. Scraper Tools

Apabila terdapat bagian yang berlebih maka bagian tersebut akan dikerok dengan menggunakan scraper guna merapikan dan menjaga kualitas produk.

6. Proses Pengamplasan

a.Penghalusan

Pada proses ini, hasil cetakan yang telah selesai dikerok akan dilakukan proses pengamplasan dengan menggunakan kertas pasir.

b. Pembersihan

Setelah penghalusan produk wastafel dilakukkan kemudian dibersihkan dengan menggunakan air dan sponge. Setelah selesai dibersihkan, hasil cetakan akan dikeringkan.

7. Proses Label dan Pengecatan a.Pengecatan

Pada tahap ini, hasil cetakan diperiksa secara teliti, jika masih ada bagian yang tidak rata maka akan dirapikan menggunakan dempul dan kemudian dikeringkan kembali. Setelah semua sudah kering dan sesuai dengan ketentuan, maka tahapan selanjutnya produk dicat menggunakan mesin kompressor sesuai dengan warna yang diinginkan.

b. Pemberian Label Produk

Setelah dilakukkan pengecatan produk tahap berikutnya produk kemudian diberikan label dengan merek “Champion”.

8. Proses Pembakaran a. Kiln/Oven

Produk wastafel yang telah dicat kemudian disusun di kereta sorong dan kemudian dimasukan ke dalam mesin Kiln/Oven. Proses pembakaran terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagi berikut:

1) Tahap 1, produk dibakar dengan tekanan 40 psi dengan suhu 0- 300oC selama 1,5 jam.

2) Tahap 2, produk dibakar dengan suhu 300-600oC selama 2 jam. 3) Tahap 3, produk dibakar dengan suhu 600-1000oC selama 2 jam. 4) Tahap 4, produk dibakar dengan suhu 1000-1100oC selama 1 jam. 5) Tahap 5, produk dibakar dengan suhu 1100-1180oC selama 1 jam. Setelah produk selesai dibakar, mesin kiln dimatikan dan produk wastafel didiamkan selama 7 jam.

9. Proses Pengepakan

a. Packing

Proses terakhir yang dilakukan ialah proses pengepakan. Pada proses ini, produk dimasukkan ke dalam rak kayu. Rak kayu ini dapat memuat 4 unit wastafel.

b. Loading countainer

Pada tahap ini produk jadi yang sudah dipacking akan dikemas kedalam

Berdasarkan penjabaran sistem ke dalam subsistem maka dapat dibentuk

System Work Breakdown Structure (SWSB). SWBS merupakan struktur yang menggambarkan sejumlah komponen, mesin, unit proses, dan sub sistem yang dapat mengakibatkan kegagalan/breakdown dalam sebuah sistem kerja. Pada tahapan ini akan digambarkan himpunan daftar komponen untuk setiap bagian- bagian fungsi sub sistem. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama yaitu diagram dan kode dari sub sistem/komponen yang mengalami

breakdown.Komponen-komponen utama yang mengalami breakdown pada proses produksi pembuatan Wastafel pada PT. Prima Indah Saniton dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan struktur SWSB pada Gambar 5.5.

Tabel 5.4. SWBS Sistem Proses Produksi Wastafel PT. Prima Indah Saniton

No Mesin Kode Komponen

A Ball Mill

A.1 Turnnion Bearing Seal

A.2 Drum Shell

A.3 Clamp Platen

B Wilden Pump

B.1 Brass Air Valve

B.2 Upper Seal Ring

B.3 Lower Seal Ring

B.4 Pomp Hidrolik

B.5 Piston Ring

C Cyclo Drive C.1 Bearing

C.2 Eccentric Cam D Vibrating Sieve D.1 Labyrinth Ring D.2 Bearing Housing D.3 Bushing D.4 Hose Clamp E Kiln/Oven E.1 Termostat

E.2 Tabular Heater

E.3 Heater Capacity

E.4 Seal Membran

Gambar 5.5. System Work Breakdown Structure (SWBS) PT. Prima Indah Saniton

Dokumen terkait