• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

2. Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan

a. Mendeskripsikan Sikap Independensi

Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus memiliki pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun. Selain itu, auditor yang bekerja juga dituntut untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, juga harus memiliki sikap independen dalam setiap mental disamping itu auditor yang bekerja dituntut untuk menggunakan keahlian profesional dengan cermat dan seksama sebagai seorang auditor.

Kode etik akuntan publik ditetapkan sebagai prinsip dasar dan aturan etika profesi oleh setiap individu yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dalam memberikan jasa profesionalnya. Kode etik ini terdiri dari dua bagian yaitu: bagian A dan bagian B. Bagian A menjelaskan mengenai prinsip-prinsip dasar etika profesi yaitu: integritas, objektivitas, dan kompetensi. Selain itu, terdapat juga sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional, prinsip kerahasiaan, dan perilaku profesional. Bagian B menjelaskan mengenai konsep ancaman dan pencegahan serta memberikan pedoman mengenai aturan etika berbagai situasi yang mencakup benturan kepentingan, penunjukan praktisi atau KAP, pendapat kedua, imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya, pemasaran jasa profesional, penerimaan

hadiah atau bentuk keramah tamahan lainnya, penyimpanan aset milik klien, objektivitas dalam semua jasa profesional, dan independensi dalam perikatan assurance. Kode etik inilah yang menjadi alasan auditor harus mematuhi ketentuan independensi yang diatur IAPI. Auditor dalam mempertahankan sikap independensi dilakukan dengan cara auditor harus memperhatikan penampilan dengan berpakaian rapi dan sopan saat bekerja, memperhatikan standar teknik profesi dan etika, dan berupaya terus untuk meningkatkan kemampuan independensi meliputi:

1) Kecakapan (due care), diharapkan anggota melaksanakan tanggung jawab profesional dengan ketekunan dan kecakapan. Hal ini memperlihatkan suatu kewajiban dalam pengadaan dan pelayanan yang profesional untuk mendapatkan kemampuan anggota yang memperhatikan kepentingan utama dari pelayanan atau jasa yang diadakan dan konsisten dengan tanggung jawab profesi bagi masyarakat.

2) Kemampuan atau kompetisi didapatkan dari perpaduan pendidikan dan pengalaman. Dimulai dengan penguasaan pendidikan umum bagi penunjukkan sebagai auditor independen. Pemeliharaan kemampuan mengharapkan suatu komitmen untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan profesional yang merupakan tanggung jawab anggota. Dalam semua penugasan dan tanggung jawab setiap anggota harus berusaha mencapai tingkat kemampuan

yang menjamin bahwa kualitas pelayanan anggota telah sesuai dengan tingkat professional yang dituntut oleh standar profesi. Setiap anggota bertanggung jawab menilai kemampuan mereka, mengevaluasi apakah pendidikan, pengalaman, dan pertimbangannya cukup untuk suatu bentuk tanggung jawab yang dimaksudkan.

3) Semua anggota harus tekun dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap klien. Ketekunan membuat suatu pelayanan yang tepat dan teliti secara keseluruhan dan memperhatikan standar profesi yang dapat dipakai dan etika.

4) Kecakapan profesional meminta auditor merencanakan dan mengawasi dengan cukup aktivitas profesional untuk pertanggung jawaban mereka.

b. Penugasan Personel

Perencanaan audit merupakan suatu tahapan terperinci yang menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu audit. Dalam mengaudit laporan keuangan auditor harus benar-benar merencanakan audit agar efektif dan efisien.

Tahap perencanaan audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan cara: pendahuluan perencanaan, pemahaman bisnis klien, pemahaman proses akuntansi, pemahaman struktur pengendalian internal, penetapan risiko pengendalian, melakukan analisis awal,

menentukan tingkat materialitas, membuat program audit, risk assessment atas akun, dan fraud discussion dengan manajemen.

Tahap selanjutnya adalah tahap menentukan tim audit yang terdiri dari: 1) Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian

keseluruhan perikatan audit.

2) Satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit.

3) Staf asisten yang bertugas melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit.

Penetapan fee atas jasa audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta merupakan otorisasi dan wewenang Bapak Payamta dan mengacu pada Surat Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit yang diterbitkan oleh ketua umum Institut Akuntan Publik Indonesia.

c. Konsultasi

Auditor harus berkonsultasi dengan pihak berwenang mengenai kondisi khusus dan luarbiasa karena auditor dapat mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko luarbiasa tersebut dan mempertimbangkan untuk menolak perikatan audit, jika auditor mendapatkan informasi dari pihak berwenang tentang calon kliennya. Seperti, calon kliennya mempunyai masalah kesulitan keuangan yang dapat mendorong manajemen melakukan salah saji material dalam pelaporan keuangaan untuk menutupi masalah keuangan tersebut. Selain itu, auditor dapat

mengevaluasi kemungkinan ketersediaan laporan keuangan calon klien yang akan diaudit seperti: ketersediaan catatan akuntansi penting (jurnal, buku besar, buku besar pembantu, ketersediaan dokumen pendukung transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi, memadainya pengendalian internal yang diterapkan dalam perusahaan calon klien).

Auditor dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para spesialis dilakukan dengan cara berdiskusi tentang masing-masing pendapat yang dikemukakan sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit.

Auditor mendokumentasikan tentang hasil konsultasi mengenai masalah atau situasi khusus yang mengharuskan adanya konsultasi dengan cara membuat arsip tentang evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini bertujuan agar auditor mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan klien dapat dipercaya. Sehingga, laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material. Hal ini dilakukan dengan cara:

1) Komunikasi dengan auditor pendahulu dengan cara meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik terkait dengan hasil audit.

2) Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan, misal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.

3) Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. d. Supervisi

Kantor Akuntan Publik Payamta mempunyai prosedur yang dibuat mengenai supervisi. Prosedur ini mengatur tentang perencanaan perikatan, standar mutu untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan laporan perikatan. Prosedur yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta dalam perencanaan perikatan dilakukan dengan cara: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Dalam menpertahankan standar mutu Kantor Akuntan Publik Payamta berusaha menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Review kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior.

Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil:

1) Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji.

2) Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum yang dialami oleh klien.

e. Pemekerjaan

Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu:

1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi.

2) Mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun.

3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.

4) Mempunyai kemahiran dalam memimpin dan melatih serta berkomunikasi.

5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,

intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).

Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu:

1) Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi.

2) Mempunyai pengalaman kerja asisten audit, minimal 3 tahun. 3) Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.

4) Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi.

5) Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6) Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,

intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).

Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan untuk memperoleh auditor berkemampuan. Melalui program seleksi yang bersifat tertulis dan wawancara inilah Kantor Akuntan Publik Payamta dapat memilih dan menentukan staf yang akan bekerja. Pada saat interview biasanya digunakan Kantor Akuntan Publik Payamta untuk menginformasikan semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada pelamar dan auditor baru.

f. Pengembangan profesional

Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan Publik. Bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mereka diberi pelatihan dan seminar agar dapat mengembangkan profesionalitasnya. Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan diberikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta sebagai pelatihan di tempat kerja (on the job training) selama pelaksanaan perikatan. Dengan mengikuti seminar dan membaca buku inilah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mendapatkan informasi terkini mengenai standar profesional untuk aktivitas pengembangan dini.

g. Promosi

Auditor jika ingin mengembangkan karirnya selama bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki pengetahuan teknis yang cukup.

2) Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. 3) Mempunyai pengalaman audit.

4) Memiliki kemampuan analitis dan judgement. 5) Dapat menjaga hubungan dengan klien 6) Mempunyai kemahiran memimpin

Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan mengenai auditor yang ingin mengembangkan karirnya. Untuk mengevaluasi kinerja dan kemajuan auditornya Kantor Akuntan Publik Payamta dapat melihat dari pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan secara periodik.

Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu:

1) Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior.

2) Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor.

3) Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor.

4) Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner. h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien

Kantor Akuntan Publik Payamta mengevaluasi setiap calon klien terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, evaluasi ini meliputi: 1) Review informasi keuangan calon klien.

2) Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga. 3) Komunikasi dengan auditor pendahulu.

4) Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar.

5) Evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus.

Selain mengevaluasi calon klien Kantor Akuntan Publik Payamta juga membuat penilaian terhadap integritas manajemen calon klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya dan memutuskan untuk menerima atau tidaknya sebuah perikatan. Keberlanjutan hubungan dengan klien ditentukan dengan mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati.

i. Inspeksi

Inspeksi yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta memerlukan beberapa tahapan guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu:

1) Persiapan

Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan adalah:

a) Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi seolah mencari-cari kesalahan.

b) Mengetahui apa yang akan dicapai. c) Mempersiapkan daftar periksa (checklist). d) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2) Inspeksi

Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a) Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan.

b) Menggunakan daftar periksa (checklist). c) Menekankan segi positif.

d) Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan.

3) Mengembalikan langkah perbaikan

Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkah- langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya, efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi.

4) Tindak lanjut perbaikan

Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya. Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu:

a) Mengeluarkan perintah kerja.

b) Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan.

d) Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses konstruksi atau modifikasi.

e) Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai (sesuai waktu yang ditentukan). Misalnya, dengan memeriksa peralatan, melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada.

f) Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping.

5) Pelaporan inspeksi

Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan.

61 di Kantor Akuntan Publik Payamta.

No. Teori Kantor Akuntan Publik Payamta

Sudah di terapkan/Tidak Di terapkan/ Diterapkan Sebagian 1 Independensi,

Suatu prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa, pada setiap lapis organisasi, semua staf profesional mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci, Kode Etik No. 1, Integritas, objektivitas, dan independensi, memuat contoh-contoh penerapan yang berlaku untuk akuntan publik.

1. Independensi

Independensi dibagi 2 yaitu: secara fakta dan penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap independensi dari auditornya.

62 Prosedur yang memberikan keyakinan

memadai bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan.

Penentuan tim audit untuk pelaksanaan penugasan terdiri dari:

a. Partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit.

b. Satu/lebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit.

c. Staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit.

Pelatihan yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan

3 Konsultasi,

Personel akan memperoleh informasi yang memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang memadai. Sifat konsultasi akan tergantung atas beberapa faktor, antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik dan tingkat pengetahuan, kompetensi dan pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana perikatan.

3. Konsultasi

Informasi didapatkan dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit.

Auditor membuat arsip mengenai evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan cara:

63 b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor

dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien missal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit.

c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pihak bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang ada hubungan dengan klien.

Perbedaan pendapat antara spesialis (konsultan, appraiser, penasihat hukum) dan auditor pelaksanaan penugasan diselesaikan dengan berdiskusi tentang pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit

4 Supervisi,

Pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Lingkup supervisi dan review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan telah digunakan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai supervisi

4. Supervisi

Prosedur perencanaan perikatan terdiri dari: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan.

Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil:

a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji.

64 melakukan supervisi secara memadai atas

perikatan tertentu.

c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien.

Mempertahankan standar mutu dilakukan dengan cara: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien.

Mereview kertas kerja dan laporan perikatan melalui supervisi oleh senior.

5 Pemekerjaan (hiring),

Semua staf profesionalnya memiliki karakteristik yang tepat sehingga memungkinkan mereka melakukan perikatan secara kompeten. Akhirnya, mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik tergantung kepada integritas, kompetensi, dan motivasi personel yang melaksanakan dan melakukan supervisi atas pekerjaan. Oleh karena itu, program pemekerjaan Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu unsur penentu untuk mempertahankan mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik.

5. Pemekerjaan (hiring),

Kualifikasi untuk calon auditor dibedakan menjadi 2 posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua tim audit atau auditor.

Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu:

a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 akuntansi.

b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun.

c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta

berkomunikasi.

e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.

f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan). Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup,

minimal D3 atau S1 akuntansi.

65 c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental.

d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi.

e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien.

f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional (karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan).. Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan program yang dirancang memperoleh auditor berkemampuan. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur Kantor Akuntan Publik diinformasikan kepada pelamar saat interview atau wawancara

6 Pengembangan profesional,

Personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik.

6. Pengembangan profesional,

Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan atau training dan seminar untuk mengembangkan profesionalitas auditornya.

Pelatihan ditempat kerja (on the job training) yaitu: membuat surat perikatan dan cara mengevaluasi integritas klien.

Informasi mengenai perkembangan terkini dalam standar profesional diberikan melalui buku dan mengikuti seminar.

66 Semua personel terseleksi untuk promosi

memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi personel terseleksi untuk promosi harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi.

Kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik Payamta yang ingin mengembangkan karirnya ke tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi yaitu:

a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. c. Mempunyai pengalaman audit.

d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. e. Dapat menjaga hubungan dengan klien.

f. Mempunyai kemahiran memimpin.

Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama masa kerja dan dilakukan secara periodik.

Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja

untuk menjadi auditor junior.

b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor.

c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor.

d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA (certified accountant public) pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner.

67 Perikatan dari klien akan diterima atau

dilanjutkan untuk meminimumkan hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas. Adanya keharusan bagi Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur dengan tujuan seperti tersebut, tidak berarti bahwa Kantor Akuntan Publik bertugas untuk menentukan integritas atau keandalan klien, dan tidak juga berarti bahwa Kantor Akuntan Publik berkewajiban kepada siapa pun, kecuali kepada dirinya, untuk menerima, menolak atau mempertahankan kliennya. Namun, dengan berdasarkan pada prinsip pertimbangan hati-hati, Kantor Akuntan Publik disarankan selektif dalam menentukan hubungan profesionalnya.

Setiap calon klien dievaluasi terlebih dahulu sebelum menjadi klien. Evaluasi tersebut meliputi:

Dokumen terkait