• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi IV. Ketinggian 1.500 − 1.600 m dpl

16. Eria discolor Lindl

Sinonim : Callostylis rigida Blume, Eria rigida (Blume) Rchb.f.,

Tylostylis rigida (Blume) Hook.f., Eria pholidotoides Gagnep. Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tumbuh menjalar. Rhizoma keras dan kaku, memiliki umbi semu, jarak antar umbi 20 – 50 cm. Umbi semu menggembung di bagian tengah dan menyempit di kedua ujungnya, panjang ± 15 cm, setiap umbi memiliki 4 – 6 helai daun. Daun bentuk lanceolate, berukuran ± 10 × 2,5 cm, bagian ujung terbelah dua. Perbungaan muncul di ruas berseberangan dengan daun, memanjang secara bertahap, mencapai ± 8 cm, bunga mekar tidak serempak, hanya 1 – 2 kuntum yang mekar bersamaan, memiliki daun penumpu. Bunga kecil, lebar ± 1,7 cm, perhiasan bunga warna kuning, di bagian luarnya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih; bibir tidak bulat penuh tapi agak bersegi lima, tidak bercuping, warna cokelat tua dengan tonjolan kuning di tengahnya.

Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.300 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan terbuka dan terkena cahaya matahari.

Penyebaran : Burma, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia, Sumatera, dan Borneo.

Catatan : Spesies ini hampir serupa dengan kerabatnya yaitu Eria pulchella. Perbedaannya terlihat pada umbi semunya yang bulat dan sedikit bersegi, agak kaku dan memiliki jumlah daun lebih banyak.

Gambar 31. Eria discolor, A. bentuk morfologi, B. spesimen kering, C. bunga 17.Eria robusta

Sinonim :

-Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek monopodial tumbuh menjalar, tinggi ± 25 cm. Daun warna hijau, bentuk daun falcate and keeled, ujung meruncing, bagian bawah dekat akar terdapat kelopak yang membungkus daun. Bunga muncul di tengah batang dan bentuknya berpaku, bunga kecil-kecil berwarna kuning kecoklatan saat masih segar dan kecoklatan saat sudah layu. Perakaran serabut. Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.300 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan terbuka dan terkena cahaya matahari.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 32. Eria robusta , A. bentuk morfologi, B. spesimen kering C

18.Eria taluensis J. J. Sm.

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek simpodial, rhizoma menjalar. Umbi semu berderet rapat, jarak antar umbi semu 2 – 5 cm, bentuk bulat telur dan agak menyerong, panjang 0,8 – 1,2 cm, lebar di bagian dasar 7 mm, ujung menyempit, mendukung satu daun,. Daun tegak, bentuk pensil, berdaging, panjang 4,5 – 12 cm, ketebalan 3 – 4 mm; Perbungaan muncul di ujung umbi semu berdekatan dengan daun, mendukung 1 – 3 kuntum, rata-rata hanya 1 kuntum mekar. Bunga berdiameter 1,5 – 1,8 cm, warna kuning – kehijauan, di bagian luar ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih; kelopak tengah bulat telur – lonjong, 1 – 1,1 × 0,4 – 0,5 cm, ujung tumpul dan menyempit, kelopak lateral dibagian dasar menyatu membentuk dagu, lebar di bagian dasar, ujung melancip, ± 1,4 × 1 cm; mahkota bentuk lanset, ujung melancip, 0,95 – 1 × 0,34 – 0,4 cm; bibir ujung menekuk ke bawah, ± 1,4 × 0,6 cm.

Habitat : Pertama kali ditemukan di Tanang Talu (Sumatera Utara) pada ketinggian 1.280 m dpl, sehingga diberi nama E. taluensis. Tumbuh pada ketinggian 1.500 – 1.600 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan terbuka dan terkena cahaya matahari.

Penyebaran : Endemik Sumatera

Catatan : Spesies ini memiliki perawakan vegetatif dan bunga yang hampir serupa dengan kerabatnya, E. jacobsonii, dan E. pelipes. Comber (2001) menyatakan bahwa ketiga spesies anggrek tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.

19.Eria sp. 1

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek simpodial, menjalar. Perakaran serabut. Daun warna hijau kekuningan saat masih muda, warna kuning saat daun tua, bentuk

ensiform, ujung runcing, panjang ± 25 cm, lebar ± 3 cm. Perbungaan terletak di tengah dan terminal di ujung batangnya, warna putih, bentuk kecil-kecil.

Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.500 – 1.600 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan terbuka dan terkena cahaya matahari.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 34. Eria sp. 1, A. anggrek di alam, B. spesimen kering 20.Eria sp. 2

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek simpodial, tinggi ± 40 cm. Perakaran serabut. Daun warna hijau, bentuk ensiform, ujung runcing, panjang ± 30 cm, lebar ± 5 cm.

Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.500 – 1.600 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan lembab. Sebagian pada lantai hutan berlumut.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 35. Eria sp. 2, A. bentuk morfologi, B. spesimen kering 21.Eria sp. 3

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek simpodial, tinggi ± 40 cm. Perakaran serabut. Daun warna hijau, bentuk ensiform, ujung runcing, panjang ± 30 cm, lebar ± 5 cm.

Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.300 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan lembab.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 36. A. Spesimen kering Eria sp. 3 22.Hylophila sp.

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tanah, tidak memiliki umbi semu dan rimpang. Batang tinggi mencapai ± 50 cm, berwarna hijau agak kecoklatan, memiliki beberapa daun yang bervariasi ukurannya. Daun berbentuk lanceolate agak lebar,

paling besar berukuran ± 18 × 4,5 cm, ujung melancip. Perbungaan terletak di tengah, terminal di ujung batang, bentuk tandan bunga berpaku-paku, bunga kecil-kecil.

Habitat : Ditemukan pada habitat yang lembab dengan kondisi hutan agak gelap. Umumnya tumbuh pada ketinggian 600 – 1.500 m dpl. Tumbuh pada ketinggian 1.300 – 1.500 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

Penyebaran : Tersebar di kawasan Semenanjung Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia anggrek tanah ini di temukan tumbuh di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Gambar 37. Hylophila sp., A. anggrek di alam, B. spesimen kering 23.Liparis sp.

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tanah, tidak memiliki umbi semu dan rimpang. Tinggi mencapai ± 30 cm, berwarna hijau. Daun berbentuk lanceolate agak lebar, berukuran ± 20 × 8 cm, beralur, ujung melancip, bagian bawah daun sedikir kasar, bagian atas berbulu halus, pinggiran daun seperti bergerigi. Jumlah daun rata-rata 2 pada satu individu. Perbungaan di tengah, di ujung batang, letaknya berselang-seling, mendukung ± 3 bunga dalam satu tangkai.

Habitat : Ditemukan di habitat yang lembab dengan kondisi hutan agak gelap dan banyak serasah. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.300 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 38. Liparis sp. 24.Phaius sp.

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tanah, monopodial. Tinggi mencapai ± 50 – 100 cm. Daun berbentuk lanceolate lebar dan panjang, beralur, warna hijau, berukuran ± 30 × 12 cm, ujung melancip.

Habitat : Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.300 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali. Ditemukan di kondisi lingkungan terbuka dan terkena sinar matahari.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 39. Phaius sp. 25.Plocoglottis sp. 1

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tanah, tidak memiliki umbi semu dan rimpang. Batang tinggi mencapai ± 70 cm, berwarna hijau agak kecoklatan, memiliki

beberapa daun yang bervariasi ukurannya. Daun berbentuk lanceolate sedikit lebar, beralur, berukuran ± 20 × 5 cm, ujung melancip, warna hijau.

Habitat : Ditemukan di habitat yang lembab dengan kondisi hutan agak gelap. Tumbuh pada ketinggian 1.200 – 1.500 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 40. Plocoglottis sp. 1, A. bentuk morfologi, B. spesimen kering 26.Plocoglottis sp. 2

Sinonim : -

Nama daerah : Anggrek

Deskripsi Morfologi : Anggrek tanah, tidak memiliki umbi semu dan rimpang. Batang tinggi mencapai ± 70 cm, berwarna hijau agak kecoklatan, memiliki beberapa daun yang bervariasi ukurannya. Daun berbentuk lanceolate lebar, beralur, berukuran ± 25 × 15 cm, ujung melancip, warna hijau.

Habitat : Ditemukan di habitat yang lembab dengan kondisi hutan agak gelap. Tumbuh pada ketinggian 1.400 – 1.500 m dpl di Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

Penyebaran : Sumatera Utara (Comber, 2001)

Gambar 41. Plocoglottis sp. 2, A. bentuk morfologi, B. daun

A B

Dokumen terkait