• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI PEMASARAN DINAS KOPERASI UMKM

3.1 Deskripsi Strategi Pemasaran Dinas Koperasi UMKM Kabupaten

3.1 Deskripsi Strategi Pemasaran Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan Terhadap Batik Tanjung Bumi Pasca ACFTA

Pemberlakukan ACFTA tidak bisa dihindari, karena pemerintah Indonesia telah menandatangani kesepakan tersebut. Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat dan asosiasi bisnis untuk menunda pemberlakukan ACFTA marak terjadi di Indonesia. Namun demikian, penundaan tersebut justru hanya akan menunjukkan ketidaksiapan pemerintah Indonesia untuk bersaing padahal ada waktu sekitar enam tahun sejak tahun 2004 untuk mempersiapkan pelaku UMKM bersaing di era ACFTA ini.107 Oleh karena itu, yang dapat dilakukan sekarang adalah mempersiapkan strategi-strategi yang akan digunakan oleh Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan yang merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk memberdayakan para pelaku usaha di Tanjung Bumi guna menghadapi persaingan ketat antar produk di pasaran.

Strategi yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan dalam memasarkan batik Tanjung Bumi adalah pertama, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan meningkatkan intensitas pameran di tingkat nasional maupun internasional.108 Upaya ini bertujuan untuk memperkenal dan lebih mendekatkan batik Tanjung Bumi kepada khalayak luas. Pameran yang

107

Hempri Suyatna, 2010, Reorientasi Kebijakan UMKM di Era Asia China Free Trade Area (ACFTA), Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, p.1

108

Rustam, Kabid.UMKM Kab.Bangkalan, 2013, Wawancara langsung di Kantor Diskop.UMKM Kab.Bangkalan, 16-April-2013

diselenggarakan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan mencakup seluruh kegiatan atau even-even resmi. Dalam even seperti wisuda kampus dan kegiatan praktikum wirausaha mahasiswa (bazar). Pada even wisuda kampus di Kabupaten Bangkalan juga dimanfaatkan sebagai ajang pameran batik Tanjung Bumi karena yang datang di acara tersebut banyak yang dari luar kota seperti Gersik, Lamongan, dan ada juga yang dari Jawa Barat.109

Untuk pameran rutin (tahunan), Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan berpartisipasi dalam even pekan raya Bangkalan. Kegiatan ini merupakan even daerah yang diadakan oleh pemerintah Bangkalan dengan menggunakan konsep bazar rakyat. Dalam pameran ini Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan memamerkan semua hasil produk UMKM yang ada di Kabupaten Bangkalan. Akan tetapi, untuk even yang lebih besar seperti pameran di tingkat nasional dan internasional Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan masih bergantung pada pemerintah propinsi Jawa Timur. Beberapa kendala yang berhubungan dengan ang cukup tinggi, mulai dari yongkos sewa tempat, perlengkapan pameran seperti tenda ini membutuhkan biaya yang mahal, sementara anggaran daerah bagi Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan untuk pameran sangat terbatas.110

Kedua strategi Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan adalah mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap beberapa UMKM untuk meningkatkan jumlah dan keterampilan pembatik.111 Pelatihan tidak hanya fokus terhadap desain

109 Ibid. 110 Ibid. 111 Ibid.

dan inovasi produk, namun Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan juga memberi pelatihan tatakelola keuangan. Pelatihan diadakan satu kali dalam satu bulan. Ketiga, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan memanfaatkan perca batik (sisa potongan batik yang kecil-kecil) sebagai cendramata, jadi sisa- sisa potongan batik yang kecil-kecil dikreasikan menjadi beberapa jenis cendramata seperti tali rambut, gantungan kunci motif miniatur baju dan lain-lain. Penggunaan perca baik sebagai cendramata merupakan himbauan langsung dari Bupati Bangkalan Fuad Amin. Karena banyaknya potongan-pptongan batik yang dibuang. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan potongan tersebut untuk dikreasikan menjadi beberapa jenis cendramata ini akan mempunyai nilai jual.112

Keempat adalah sinergitas pemerintah Bangkalan dengan berbagai stakeholders. Upaya ini untuk menguatkan posisi UMKM Tanjung Bumi dalam menghadapi ACFTA agar UMKM batik di Tanjung Bumi memiliki daya saing di pasar internasional.113 Sinergitas antar beberapa lembaga pemerintahan daerah antara Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Bangkalan juga dibangun dalam rangka mewujudkan produk unggulan yang berpotensi di pasar global. Sinergi dengan pemerintah propinsi juga dilakukan untuk mendapatkan akses pemasaran batik Tanjung Bumi di pasar internasional.

Dari pemaparan diatas, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bangkalan merupakan lembaga pemerintah yang menjadi aktor dalam mengatur sektor UMKM di Tanjung Bumi. Oleh sebab itu, Dinas Koperasi UMKM Kabupaten

112

Ibid. 113

Bangkalan harus mempersiapkan secara matang segala sesuatunya demi kesejahteraan mereka baik dari sisi usaha maupun produk yang dihasilkan, karena mereka yang sesungguhnya berada pada baris paling depan dalam persaingan perdagangan bebas ini. Beberapa kebijakan di atas sudah dilakukan oleh pemerintah untuk pengembangan sektor UMKM di Tanjung Bumi. Kebijakan- kebijakan yang ada ini perlu direvitalisasi untuk diorientasikan supaya dapat mendorong pengembangan UMKM di pasar global.

Pada tahun 2008, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang diharapkan dapat menjadi dasar pijakan dalam pengembangan industri nasional agar lebih berdaya saing serta memiliki struktur yang sehat dan memperkokoh ketahanan nasional. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional yang berisi tentang Bangun Industri Nasional Masa Depan dan juga strategi pengembangan industri nasional.114

Bangun Industri tersebut diharapkan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional, dan menjadi tulang punggung ketahanan perekonomian nasional di masa yang akan datang. Dalam penyusunannya telah dipertimbangkan segala aspek sumber daya nasional yang ada, sehingga diharapkan memiliki struktur keterkaitan dan kedalaman yang kuat serta memiliki daya saing yang berkelanjutan dan tangguh di pasar internasional. Dalam konteks ACFTA ini, fokus pemerintah selain dalam pengembangan potensi-potensi unggulan yang ada

114

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM dan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2009. A Study on Community Organized Social Activities In PNPM UPP. Laporan penelitian tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

di daerah, pemerintah juga perlu mendorong pengembangan potensi-potensi usaha di Indonesia yang berpeluang memenangkan persaingan di pasar global.115

Dokumen terkait