BAB I : PENDAHULUAN
A. Deskripsi Subyek, Objek dan Lokasi Penelitian
BAB III
DATA TENTANG KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MEMBANGUN MINAT BELAJAR ANAK
A. Deskripsi Subyek, Objek, dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih informasi yang sesuai dengan
fokus penelitan sebagai sumber data penelitian.
1. Deskripsi Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah para orang tua
yang memiliki anak yang masih duduk dibangku SMA/MA yang
mengalami masalah dalam hal belajar yang berdomisili atau bertempat
tinggal di desa Bolo kec. Ujungpangkah. Dari subyek penelitian ini,
peneliti menggali informasi mengenai komunikasi yang dilakukan
masing-masing orangtua dalam memberikan nasehat dan juga arahan
atau hal yang lainnya yang mungkin bisa membangun minat belajar
anak. Sehingga dari hal ini dapat sedikit mengatasi fenomena pada anak
SMA/MA yang kurang peduli dengan dunia pendidikan.
Tabel 3.1 Data Informan
Adapun beberapa orangtua di desa Bolo yang dijadikan informan
No Nama Umur Kategori Subyek Pendidikan
1 Makhosin 55 Ayah SMA
2 Warniati 54 Ibu SD
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
a. Keluarga Bapak Makhosin
Latar belakang dari informan pertama yang informasinya
didapat dari observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah bapak
Makhosin. Bapak Makhosin adalah sosok orang tua yang
bertanggung jawab, ia dikarunia 4 orang anak, 1 perempuan dan 3
laki-laki. Satu (1) diantaranya sudah berkeluarga, satu (1) lagi sudah
bekerja dan dua (2) lainnya masih berstatus sebagai pelajar yakni
siswa MA dan MI. Sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab
atas kewajibannya, banyak hal yang dilakukan bapak Makhosin
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dari mulai bertani
sampai menjadi seorang pedagang. Tidak setiap hari bapak
Makhosin menjadi seorang pedagang karena hanya buah mangga
saja yang ia perdagangkan. Sedangkan pohon mangga merupakan
pohon yang hanya berbuah pada saat musimnya saja dan itu terjadi
kurang lebih setahun sekali untuk berbuah. Mekanismenya seperti
ini, bapak Makhosin membeli buah mangga yang masih berada
dipohonnya dalam keadaan belum masak yang berada di tanah
seseorang. Kemudian setelah buah itu mulai masak baru beliau
4 Ulifah 46 Ibu SMA
5 Kuata 52 Ayah SMA
6 Ulum 42 Ayah SMA
7 Muslan 44 Ayah SMA
8 Sulastri 39 Ibu SMA
9 Fatih 54 Ayah S1
76
memanennya, dan tidak hanya satu atau dua pohon tetapi beberapa
pohon yang masuk dalam bidang tanah yang ia beli buah
mangganya. Selain dua profesi itu, Bapak Makhosin juga menjabat
sebagai ketua RT di kampungnya. Beliau sangat bertanggung jawab
dalam memimpin warga-warganya. Bapak Makhosin merupakan
sosok orang yang ramah terhadap warganya dan sering memberikan
kontribusinya terhadap acara-acara yang didakan oleh desa.
Yang kedua adalah istri dari bapak Makhosin yang bernama ibu
Warniati. Ibu Warniati dikenal sebagai orang yang ramah terhadap
tetangganya dan suka bercerita. Beliau juga adalah sosok yang tegas
terutama pada anak-anaknya. Di umur yang tidak muda lagi, selain
sebagai ibu rumah tangga ibu Warniati juga membantu suaminya
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yakni dengan berjualan
gado-gado, es campur dan aneka macam rujak. Sebelum berjualan,
dulu ibu Warniati juga seorang penjahit baju. Riwayat
pendidikannya hanya sampai jenjang SMP, karena beliau menikah di
usia yang sangat muda yakni saat kelas 8 (delapan). Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, Ibu Warniati merupakan
sosok yang mudah diajak berbicara. Beliau lebih dekat dengan
anak-anaknya dibandingkan dengan bapak Makhosin. Segala aktifitas
yang dilakukan diamati, baik dalam hal sekolah, ibadah dan hal lain.
Dan jika ada hal yang menyimpang yang dilakukan oleh anaknya
atau anak itu berbuat salah, beliau tidak segan-segan langsung
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
b. Keluarga Bapak Rojiun
Bapak Rojiun adalah sosok orang yang pendiam, sopan dan
pekerja keras, sehari-hari ia menjadi pegawai wiraswasta, dulunya
dia merantau ke arab saudi demi memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya. Usia beliau sekarang sudah 48. Beliau dikaruniai 2
orang anak laki-laki dan perempuan dalam pernikahnnya dengan ibu
Ulifa. Anak yang pertama adalah perempuan dan sekarang sudah
menikah sedangkan yang laki-laki masih duduk dibangku sekolah
SMA. Bapak rojiun juga dikenal sebagai orang yang tegas, dan
bertanggung jawab. Selalu mengawasi anak-anaknya terutama yang
masih duduk dibangku sekolah. Dia memberikan aturan yang ketat
bagi anak-anaknya, seperti jam 9 malam harus sudah ada dirumah,
tidak boleh banyak keluyuran dan lainnya. Namun beliau kurang
begitu dekat dengan anak-anaknya, karena sejak anaknya kecil
beliau sudah merantau untuk mencari nafkah.
Berbeda dengan suaminya, ibu Ulifa sangat dekat sekali dengan
anak-anaknya. Beliau merupakan tipe orang yang sabar dan suka
sekali bercerita hal ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan
peneliti. Layaknya seorang ibu yang menyayangi anaknya, ibu Ulifa
juga sangat-sangat memperhatikan anak-anaknya terutama pada
pendidikannya. Beliau mengajarkan anak-anaknya dari kecil untuk
berusaha berbicara dengan bahasa krama (bahasa jawa halus). Di
usia yang tidak muda lagi ibu yakni 46 kepedulian terhadap anak
78
beliau melakukan hal itu semata-mata untuk membantu meringankan
beban suaminya. Beliau juga terlibat dalam kepengurusan desa,
disamping itu juga beliau sering ikut pelatihan-pelatihan tentang
memberikan anak pengajaran dan juga cara mendidik anak.
c. Keluarga Bapak Kuata
Bapak Kuata tipe orang yang pendiam, dia ramah terhadap semua
orang, beliau dikarunia dua orang anak laki-laki dengan
perkawinannya bersama ibu Humidah, satunya sudah bekerja dan
satu lagi masih duduk dibangku sekolah SMA/MA. Beliau
sehari-harinya bekerja sebagai tukang bangunan, bisa dibilang wiraswasta.
Dengan umur yang tidak mudah lagi beliau tidak lupa melakukan
kewajibannya dalam menafkahi keluarganya. Beliau juga aktif dalam berjama’ah.
d. Keluarga Bapak Ulum
Bapak Ulum dikenal dengan seorang yang murah senyum, beliau
juga baik terhadap pada orang disekitarnya termasuk tetangganya,
beliau juga termasuk orang yang tidak seberapa berbicara karena
kriterianya yang pemalu. Sehari-hari beliau bekerja sebagai
pengelas, kadang ke sawah dan juga menjadi supir pick-up (milik
sendiri). Beliau menikah dengan seorang gadis desa yang bernama
ibu Mamik dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Anak laki-laki
tersebut masih berada dibangku sekolah SMA/MA. Beliau
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
sela kesibukannya beliau tetap memperhatikan anak-anaknya. Ketika
anaknya keluar rumah dia berusaha tetap mengawasinya lewat
teman-temannya. Dan beliau punya orang kepercayaan untuk
mengawasi anaknya. Hal itu juga karena merupakan anak
satu-satunya dan jangan sampai anak tersebut terjerumus kedalam hal-hal
yang tidak diinginkan.
e. Keluarga Bapak Muslan
Keluarga bapak Muslan merupakan penduduk pindahan dari
Surabaya ke gresik, beliau sudah di gresik selama kurang lebih 5
tahunan dan sudah menjadi bagian dari warga desa Bolo. Beliau
sosok orang yang tegas, suka menyapa dan sopan terhadap semua
orang baik itu ke yang muda ataupun ke sesama. Beliau memang
suka berpenampilan layaknya seorang anak muda karena belum
terbiasa dengan lingkungan di desa. beliau juga orang yang
komunikatif, mudah akrab dengan orang yang tidak ia kenal. Beliau
dikarunai tujuh orang anak hasil dari perkawinannya dengan Ibu
Sulastri. Enam diantaranya laki-laki dan satu diantaranya
perempuan. Anak yang pertama sudah menikah dan tinggal bersama
istrinya sedangkan yang satu duduk lainnya masih duduk dibangku
sekolah. Beliau benar-benar mengajarkan kesopanan, baik itu
bagaimana melayani seorang tamu dan hal lainnya. Perkejaan beliau
adalah seorang mandor proyek galian pedel. Beliau memang sering
berada diluar daripada di dalam rumah. Tapi kesibukkan itu tidak
80
Sama halnya dengan suaminya ibu Sulastri merupakan ibu yang
sangat perhatian sekali terhadap anaknya, beliau sehari-harinya
mengantar sekolah anak-anaknya, beliau tidak bekerja seperti
suaminya, beliau hanyalah seorang ibu rumah tangga dan beiau
biasanya membantu pekerjaan suaminya yakni menghitung berapa
muatan tanah pedel yang pegawainya angkut. Bisa dibayangkan
bagaimana kerja keras ibu Sulastri untuk anak-anaknya. Meski
begitu ibu Sulastri orang yang penyabar dan dekat sekali dengan
anak-anaknya. Di usianya yang mau menginjak kepala empat ibu
Sulastri tidak menyerah dalam mendidik anaknya.
f. Keluarga Bapak Fatih
Bapak Fatih adalah seorang yang tegas, dalam segala apapun,
bertanggung jawab, dan kharismatik. Profesi beliau adalah sebagai
guru/ PNS. Dulunya adalah kepala sekolah MTs Ihyaul Islam.
Riwayat pendidikan beliau sampai pada jenjang Strata 1. Beliau
menikah dengan ibu Nurul dan dikarunai 7 Orang anak, 2 perempuan
dan 5 laki-laki. 2 anak perempuan pertama dari bapak Fatih dan
Nurul ini meninggal pada saat masih bayi. Sehingga sekarang hanya
tersisa 5 laki-laki. Dua diantaranya sudah bekerja menjadi guru,
mengikuti jejak pak Fatih. Dua lainya masih kuliah, dan yang
terakhir masih berstatus sebagai siswa yakni SMA kelas. Bapak
Fatih juga dikenal sebagai orang yang humoris. Beliau juga dekat
dengan anak-anaknya. Cara yang dilakukan bapak Fatih dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
Umur beliau sekarang menginjak kepala lima (54). Beliau terkena
stroke ringan pada tahun 2012, tetapi berkat Allah SWT beliau
diberikan kesembuhan sampai sekarang ini. Meskipun begitu beliau
masih sangat peduli dengan anaknya. Beliau membatasi
anak-anaknya untuk pulang sebelum jam 9 malam. Salah aturan lainnya
adalah yakni dilarang keluar sebelum waktu isya’ tiba.
Berbeda dengan suaminya, ibu Nurul tipe orang yang sabar dan suka
bercerita. Beliau juga merupakan tipe orang yang khawatiran
terhadap sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya. Informasi ini
didapat dari pengamatan peneliti selama meneliti di lapangan.
Riwayat pendidikan beliau hanya sampai pada SMA. Beliau sangat
sayang dengan kelima anak-anaknya dan beliau juga sangat dekat
dengan anak-anaknya seperti bapak Fatih. Profesi ibu Nurul adalah
sebagai ibu rumah tangga. Usia beliau sekarang menginjak kepala
empat (46). Beliau dalam mengajar anak-anaknya fleksibel kadang
keras dan kadang lembut. Beliau juga tipe orang yang gampang
diajak berbicara.
2. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah tentang keilmuan komunikasi
yang terfokus pada komunikasi interpersonal orangtua dalam
membangun minat belajar anak. Jadi dalam penelitian ini peneliti
menggali informasi mengenai bagaimana proses komunikasi orangtua
dalam memberikan dorongan, arahan, dan juga segala komunikasi
82
sangatlah berguna bagi anak sebagai wujud kepedulian terhadap
pendidikan anak. Komunikasi yang terjalin bisa berupa motivasi,
arahan, teguran dan masih banyak lagi yang dapat memberikan
pencerahan dan juga semangat pada anak. Dan seberapa sering
orangtua berkomunikasi dalam memberikan dorongan untuk giat
belajar. Wujud kepedulian bisa berupa komunikasi mengenai prestasi
belajar, perkembangan dan lain-lain.
3. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sebuah penelitian pastilah ada lokasi yang dijadikan sebagai
tempat observasi dan dalam penelitian ini peneliti memilih desa Bolo
sebagai lokasi penelitiannya.
Bolo, desa kecil yang berada di kecamatan Ujungpangkah
kabupaten Gresik, yang berlokasikan di bagian utara daerah perkotaan
kota Gresik. Dari jalan terlihat gapura yang bertuliskan selamat datang
menjadi titik awal untuk memasuki desa Bolo. Sepanjang jalan menuju
pedesaan akan disuguhkan dengan pemandangan ladang, sawah yang
ditumbuhi padi-padi yang hijau. Udara yang sejuk berhembus dari
pepohonan yang rindang dan burung-burung serentak berkicau. Desa
yang berpenduduk 2.822 Jiwa ini adalah desa yang memiliki tanah
yang subur serta air jernih yang begitu melimpah. Karena hal itulah
mayoritas penduduk di desa bermata pencaharian petani. Meskipun
desa ini terbilang kecil sangat jauh dari perkotaan namun sektor
pendidikannya tidak kalah dengan di daerah Gresik bagian kota. Desa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
terdapat sekolah TK, MI, MTs, dan MA dan juga ada TPQ sebagai
wadah bagi siswa-siswi untuk berlajar mengaji.
Untuk menggali informasi dari informan, peneliti langsung
menghampiri ke kediaman masing-masing para informan yakni
a. Di rumah bapak Makhosin dan ibu Warniati yang berada di
RT.02 RW.01 desa Bolo kecamatan Ujungpangkah Kabupaten
Gresik.
b. Di rumah bapak Rojiu’un dan Ibu Ulifah yang berada di RT.02
RW.04 desa Bolo kecamatan Ujungpangkah kabupaten Gresik.
c. Dirumah bapak Kuata yang berada di RT.01 RW.05 desa Bolo
kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik
d. Dirumah bapak Ulum yang berada di RT.03 RW.03 desa Bolo
kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik
e. Dirumah bapak Muslan dan Ibu Sulastri yang berada di RT.01
RW.01 desa Bolo kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik
f. Di rumah bapak Fatih dan Ibu Nurul yang berada di RT.02
RW.01 desa Bolo kecamatan Ujungpangkah kabupaten Gresik.