• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

I. Sistematika Pembahasan

1. Komunikasi Antar Pribadi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

b. Hakikat Komunikasi Interpersonal

Menurut Suranto Aw, meskipun terdapat beragam

pengertian komunikasi antar pribadi yang dikemukakan oleh para

ahli komunikasi, tetapi hakikat komunikasi antar pribadi pada

dasarnya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi antar pribadi pada hakikatnya adalah suatu proses.

Kata lain dari proses yaitu sebuah transaksi dan interaksi.

Transaksi yang dimaksud adalah mengenai gagasan , ide, pesan,

simbol, atau informasi. Sedangkan istilah interaksi mengesankan

adanya suatu tindakan yang berbalasan. Dengan kata lain suatu

proses hubungan yang saling mempengaruhi. Jadi interaksi

social (social interaction) adalah suatu proses hubungan yang

dinamis dan saling mempengaruhi antar manusia. Di dalam kata “proses” terdapat pula makna adanya aktivitas, yaitu aktivitas menciptakan, mengirimkan, menerima, dan menginterpretasikan

pesan.

2. Pesan tidak ada dengan sendirinya, melainkan diciptakan dan

dikirimkan oleh seorang komunikator, atau sumber informasi.

Komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan atau

penerima informasi (receiver). Dalam komunikasi anatar

pribadi, komunikator dan komunikan biasanya adalah individu,

sehingga proses komunikasi yang terjadi melibatkan

sekurangnya dua individu. Jika pengirimna dan peneriamaan

30

seseorang yang sedang bertanya jawab dalam pikirannya sendiri

untuk mengambil suatu keputusan, maka proses transaksi pesan

yang demikian itu merupakan komunikasi intra pribadi atau

intrapersonal.

3. Komunikasi antar pribadi dapat terjadi secara langsung maupun

tidak langsung. Meskipun komnikasi antar pribadi dapat

disetting dalam pola komunikasi langsung maupun tidak

langsung, namun untuk pertimbangan efektivitas komunikasi

antar pribadi, maka komunikasi secara langsung menjadi pilihan

utama, pengiriman pesan yang dilakukan secara primer atau langsung, maka pesan tersebut berposisi sebagai “media” yang menghubungkan antara komunikator dan komunikan. Dengan

kata lain, proses komunikasi antar pribadi kebanyakan

berlangsung secara tatap muka. Komunikasi langsung dapat

dilakukan secara langsung berbicara dengan lawan bicara.

Komunikasi ini sangat efektif untuk mengetahui tanggapan

lawan bicara. Cara komunikasi antar pribadi bermedia ( tidak

langsung) pada situasi tertentu dapat saja menjadi pilihan,

misalnya dalam bentuk percakapan melalui telepon, email, surat

menyurat, SMS, dan sebagainya. Meskipun komunikasi secara

tidak langsung ini pada situasi dan kondisi tertentu tetap efisien,

namun lebih dianjurkan untuk melakukan komunikasi antar

pribadi secara langsung, maka kedua belah pihak dapat lebih

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

pihak dapat lebih mengenal karakteristik lawan bicara

masing-masing, sehingga resiko salah paham dapat diminimalisir.

4. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara lisan maupun

tertulis. Keuntungan dari komunikasi antar pribadi secara lisan

adalah kecepatannya. Misalnya ketika seorang menginginkan

melakukan tindakan komunikasi dengan orang lain, maka pesan

dapat disampaikan dengan segera dalam bentuk paparan ucapan

secara lisan. Aspek kecepatan ini akan bermakna jika waktu

menjadi persoalan yang esensial. Pada komunikasi antar pribadi

secara tertulis, keuntungannya adalah bahwa pesan bersifat

permanen, karena pesan-pesan yang disampaikan dilakukan

secara tertulis. Selain itu, catatan-catatan tertulis juga mencegah

kemungkinan terjadinya penyimpangan (distorsi) terhada

gagasan-gagasan yang ingin disampaikan, dikarenakan

tersedianya waktu yang cukup untuk memikirkan rumusan

pernyataan yang tepat ke dalam bentuk tulisan.

5. Komunikasi antar pribadi tatap muka memungkinkan respon

dapat diketahui dengan segera (instan feedback). Artinya

penerima pesan dapat dengan segera memberi tanggapan atas

pesan-pesan yang telah diterima dari sumber. Salah satu

kelebihan apabila komunikasi antar pribadi disetting dalam

proses komunikasi tatap muka, ialah masing-masing pihak yang

terlibat dalam komunikasi itu langsung dapat merasakan dan

32

seandainya komunikasi harus dilakukan dengan menggunakan

media seperti telepon, maka respon juga dapat diketahui dengan

segera, karena adanya sifat komunikasi yang dinamis dan dua

arah.2

c. Tujuan Komunikasi Interpersonal

Segala aktifitas yang kita lakukan pasti mempunyai tujuan,

begitu pula komunikasi antar pribadi.3 Menurut A. W. Widjaja,

setidaknya terdapat enam tujuan komunikasi antar pribadi yang

penting untuk diketahui, antara lain:

1. Mengenal Diri Sendiri dan Orang Lain

Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah

melalui komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi

memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan

diri kita sendiri. Dengan membicarakan tentang diri kita

sendiri pada orang lain, kita akan dapat perspektif baru tentang

diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap

dan perilaku kita. Pada kenyataannya, persepsi-persepsi diri

kita sebagian besar merupakan hasil dari apa yang kita pelajari

tentang diri kita sendiri dari orang lain melalui komunikasi

antar pribadi. Melalui komunikasi antar pribadi, kita juga

dapat belajar tentang bagaimana dan sejauh mana kita harus

membuka diri pada orang lain. Dalam arti kita tidak arus

2 Yoyon Mudjiono, Komunikasi Antar Pribadi, UIN SA Press, Suarabya, 2014, hlm. 6-12 3 Abdullah Sattar dan Samsul Arifin, Komunikasi Antar Pribadi, UIN SA Press, Surabaya, 2014, hlm. 7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

dengan serta merta menceritakan latar belakang kehidupan kita

pada setiap orang. Selain itu, melalui komunikasi antar pribadi,

kita akan mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain. Kita

juga dapat menanggapi dan memprediksi tindakan yang

dilakukan oleh orang lain.

2. Mengetahui Dunia Luar

Komunikasi antar pribadi juga memungkinkan kita untuk

memahami lingkungan kita secara baik, yaitu tentang objek,

kejadian-kejadian, dan orang lain. Banyak informasi yang kita

miliki sekarang berasal dari interaksi antar pribadi. Meskipun

ada yang berpendapat bahwa sebagian besar informasi yang

ada berasal dari media massa, tetapi informasi dari media assa

tersebut sering dibicarakan dan diinternalisasi melalui

komunikasi antar pribadi. Bahan obrolan kita dengan teman,

tetangga, dan keluarga seringkali diambil dari berita-berita dan

acara-acara media massa (surat kabar, majalah, radio, dan

televisi). Hal ini memperlihatkan bahwa melalui komunikasi

antar pribadi, kita sering membicarakan kembali hal-hal yang

telah disajikan di media massa. Namun demikian, pada

kenyataannya nilai, keyakinan, sikap, dan perilaku kita banyak

dipengaruhi oleh komunikasi antar pribadi dibandingkan

34

3. Menciptakan dan Memelihara Hubungan

Pada hakikatnya, manusia diciptakan sebagai makhluk

individu sekaligus makhluk sosial. Sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara

hubungan dekat dengan orang lain. Tentunya kita tidak ingin

hidup sendiri dan terisolasi dari masyarakat. Kita ingin

merasakan dicintai dan disukai, dan kita tidak ingin membenci

dan dibenci orang lain. Karenanya, banyak waktu yang kita

gunakan dalam komunikasi antar pribadi bertujuan untuk

menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang

lain. Hubungan demikian membantu mengurangi kesepian dan

ketegangan serta membuat kita merasa lebih positif tentang diri

kita sendiri.

4. Mengubah Sikap dan Perilaku

Dalam komunikasi antar pribadi seringkali kita berupaya

untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita ingin

seseorang mendengarkan musik tertentu, membaca buku,

menonton bioskop, berpikir dengan cara tertentu, percaya

bahwa sesuatu benar atau salah, dan sebagainya. Singkatnya

kita banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

5. Bermain dan Mencari Hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh

kesenangan. Bercerita dengan teman tentang kegiatan di akhir

pekan, membicarakan olahraga, menceritakan

kejadian-kejadian lucu, dan pembicaraan-pembicaraan lain yang hampir

sama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh

hiburan. Seringkali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi

sebenarnya komunikasi yang demikia perlu dilakukan, karena

bisa memberi suasana yang lepas dari keseriusan, ketegangan,

kejenuhan dan sebagainya.

6. Membantu Orang Lain

Psikiater, psikolog, dan ahli terapi adalah contoh-contoh

profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain.

Tugas-tugas tersebut sebagian besar dilakukan melalui komunikasi

antar pribadi. Demikian pula kita sering memberikan berbagai

nasihat dan saran pada teman-teman kita yang sedang

menghadapi suatu persoalan dan berusaha untuk

menyelesaikan persoalan tersebut. Contoh-contoh ini

memperlihatkan bahwa tujuan dari proses komunikasi antar

36

Suranto menambahkan tujuan dari komunikasi antar pribadi

sebagai berikut:

a. Menghilangkan kerugian akibat salah berkomunikasi

Komunikasi antar pribadi dapat menghilangkan akibat

salah komunikasi (misscommunication) dan salah penafsiran

yang terjadi antara penerima dan penyampai pesan. Karena

dengan komunikasi antar pribadi dapat dilakukan pendekatan

secara langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan

kesalah interpretasi.

b. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis

Semakin banyak yang dapat diajak bekerja sama maka

semakin lancarlah pelaksanaan kegiatan dalm hidup sehari-hari

demikian pun sebaliknya. Oleh karena itulah setiap orang lebih

banyak melakukan komunikasi antarpribadi sebagai

pengabdian untuk memelihara hubungan yang baik di

kehidupan bermasyarakat.

c. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

Salah satu contoh dari kasus ini, kita sering menanyakan

orang yang jelas-jelas kita ketahui dia akan mendengarkan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

perhatian yang kita tunjukkan kepada orang sebagai suatu

penghormatan.4

d. Fungsi Komunikasi Interpersonal

Sebelum membahas fungsi dari komunikasi antar pribadi,

ada baiknya penulis menjelaskan fungsi komunikasi pada

umumnya sebagai berikut:

Kendali : Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku

anggota. Dalam beberapa cara setiap organisasi

mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang

harus dipatuhi oleh karyawannya.

Motivasi : Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan

menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus

dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang

dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang

dinilai di bawah standar.

Pengungkapan emosional : Bagi banyak karyawan kelompok kerja

mereka merupakan sumber utama untuk berinterkasi

sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu

merupakan mekanisme fundamental dengan mana

anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa

puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan

38

ungkapan emosi dari perasaan dan pemenuhan

kebutuhan sosial.

Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan

individu dan kelompok untuk mengambil keputusan

dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai

pilihan-pilihan alternatif.

Sedangkan menurut Deddy Mulyana, menjelaskan bahwa

fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan

William I. Gorden. Keempat fungsi tersebut yakni komunikasi

sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, komunikasi

instrumental. Keempat fungsi saling melengkapi walaupun ada

salah satu yang dominan.

Secara umum komunikasi antar pribadi memiliki dua

fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi pengambilan keputusan.

1. Fungsi Sosial

a. Untuk kebutuhan biologis dan psikologis

Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri dan

membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Kita perlu

dan harus berkomunikasi dengan orang lain untuk

memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan

minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

b. Mengembangkan hubungan timbal balik

Komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau

aksi-reaksi yang arahnya bergantian. Seseorang

menyampaikan pesan baik secara verbal atau non-verbal,

seorang penerima bereaksi dengan jawaban verbal atau

menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi

lagi setelah menerima respons atau umpan balik dari orang

kedua, dan begitu seterusnya. Jadi hubungan timbal balik

ini berfungsi sebagai unsur pemerkaya, pemerkuat KAP

sehingga harapan-harapan dalam proses komunikasi

menjadi sungguh-sungguh terjadi.

c. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu diri sendiri

Komunikasi itu penting membangun konsep diri,

aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh

kebahagiaan dan agar terhindar dari tekanan. Definisi

pembentukan konsep diri adalah pandangan kita mengenai

siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat

informasi yang diberikan orang lain kepada kita.

Pernyataan eksistensi diri dengan berkomunikasi untuk

menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi

diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara kita

40

d. Menangani konflik

Untuk melakukan komunikasi dengan baik,

sebaiknya kita mengetahui situasi dan kondisi seta

karakteristik lawan bicara kita, sebagaimana yang kita tahu,

bahwa setiap manusia itu seperti sebuah radar yang

melingkupi lingkungan. Manusia bisa menjadi sangat

sensitif pada bahasa tubuh, ekspresi wajah, postur, gerakan,

informasi suara yang akan membantu individu untuk

memberi penekanan pada kebenaran, ketulusan dan

reliabilitas dari komunikasi itu sendiri sehingga komunikasi

itu sendiri dapat mempengaruhi pola pikir lawan bicara

kita. Dengan demikian komunikasi antar pribadi berfungsi

untuk mengurangi atau mencegah timbulnya suatu konflik

dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat. Dengan

adanya komunikasi antar pribadi maka permasalahan kecil

yang timbul dapat ditekan.

2. Fungsi pengambilan keputusan

Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi. Dalam

proses memberi atau bertukar informasi, komunikasi memiliki

pengaruh yang sangat efektif untuk digunakan karena dalam hal

ini komunikasi dapat mewakili informasi yang dikehendaki

dalam pesan yang akan disampaikan, sebagai bahan percakapan

pada kegiatan komunikasi. Manusia berkomunikasi untuk

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

mengandung muatan persuasif dalam arti pembicara ingin

pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang

disampaikan akurat dan layak untuk diketahui. Bahkan

komunikasi yang sifatnya menghiburpun secara tidak langsung

membujuk khalayak untuk melupakan persoalan hidup mereka.5

Jalaluddin Rakhmat meyakini bahwa komunikasi antar

pribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal, konsep diri, dan

hubungan interpersonal.

1. Persepsi Interpersonal

Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli

inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepsi

interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli

inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang

berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam

persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap

keberhasilan komunikasi antar pribadi. Seorang pelaku

komunikasi antar pribadi yang salah dalam memberikan

makna terhadap pesan, akan mengakibatkan kegagalan dalam

berkomunikasi.

2. Konsep Diri

5 Abdullah Sattar dan Samsul Arifin, Komunikasi Antar Pribadi, UIN SA Press, Surabaya, 2014, hlm. 9-12

42

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang

diri kita. Konsep diri yang positif ditandai oleh lima hal,

yaitu:

a. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah.

b. Merasa setara dengan orang lain.

c. Menerima pujian tanpa rasa malu.

d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai

perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya

disetujui oleh masyarakat.

e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup

mengungkapan aspek-aspek kepribadian yang tidak

disenangi dan berusaha untuk mengubahnya.

Konsep diri merupakan faktor yang sangat memnentukan

dalam komunikasi antar pribadi, karena:

a. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Setiap orang bertingkah

laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila

seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang

yang rajin, maka ia akan berusaha untuk menghadiri

kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik,

memperlajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh,

sehingga memperoleh nilai akademis yang baik.

b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

yang sama, berkomunikasi dengan orang lain

meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan

membuka diri, konsep diri menjadi menjadi dekat pada

kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman

kita, maka kita akan lebih terbuka untuk menerima

pengalaman dan gagasan baru.

c. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi

dikenal sebagai communication apprehension. Orang

yang aprehensif dalam komunikasi antar pribadi

disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk

menumbuhkan rasa percaya diri, maka menumbuhkan

konsep diri yang sehat menjadi sangat penting.

d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku

komunikasi antar pribadi kita, karena konsep diri

berpengaruh kapada pesan apa kita bersedia membuka

diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi

pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan

selektif). Selain itu, konsep diri juga sangat berpengaruh

dalam penyandian pesan (penyandian selektif).

44

Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai

hubungan antara seseroang dengan orang lain. Hubungan

interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat

keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, semakin

sama persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya,

sehingga semakin efektif komunikasi antar pribadi yang

berlangsung diantara peserta komunikasi ( pengaruh

kesamaan persepsi).

Dalam membedakan komunikasi antar pribadi dan

komunikasi kelompok adalah terletak pada kadar spontanitas,

strukturalisasi, kesadaran akan sasaran kelompok, ukuran

kelompok, relativitas sifat permanen dari kelompok serta

identitas diri. Dalam hubungan antar pribadi, komunikasi

yang efektif dapat ditandai dengan hubungan antar pribadi

yang baik. Secara sederhana, komunikasi antar pribadi yang

efektif adalah bila seseorang berhasil menyampaikan apa

yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi antar

pribadi dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan

dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan

erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh

penerima. Biasanya, dalam komunikasi antar pribadi yang

Dokumen terkait