• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Tingkat Pengetahuan Asupan Nutrisi Selama Kehamilan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3. Deskripsi Tingkat Pengetahuan Asupan Nutrisi Selama Kehamilan

No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N % N % n % 1. Defenisi gizi atau nutrisi 42 76,4 13 23,6 55 100,0 2. Akibat kurang nutrisi 41 74,5 14 25,5 55 100,0 3. Akibat kelebihan nutrisi 40 72,7 15 27,3 55 100,0 4. Zat gizi sumber utama energy 26 47,3 29 52,7 55 100,0 5. Kebutuhan energi selama kehamilan

meningkat dan lebih banyak pada hamil tua

23 41,8 32 58,2 55 100,0

6. Asam folat merupakan vitamin 20 36,4 35 63,6 55 100,0 7. Kebutuhan asam folat meningkat

dengan jumlah yang sama sepanjang kehamilan

43 78,2 12 21,8 55 100,0

8. Peran zat besi dalam pembentukan organ janin dan pembentukan darah

No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N % N % n % 9. Peran vitamin B kompleks dalam

pembentukan energi dan darah

33 60,0 22 40,0 55 100,0

10. Peran kalsium dalam pertumbuhan tulang dan gigi janin

47 85,5 8 14,5 55 100,0

11. Vitamin A, B, C, dan D meningkat kebutuhannya selama kehamilan

20 36,4 35 63,6 55 100,0

12. Pembentukan vitamin D dibantu sinar matahari

24 43,6 31 56,4 55 100,0

13. Peran vitamin A dalam kesehatan mata

48 87,3 7 12,7 55 100,0

14. Peran vitamin C sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi

13 23,6 42 76,4 55 100,0

15. Peran yodium dalam aktivitas kelenjar gondok

32 58,2 23 41,8 55 100,0

16. Komposisi makanan ibu hamil yang baik terdiri dari makanan pokok, lauk, sayur, buah, susu dan olahannya serta camilan antar jam makan

21 38,2 34 61,8 55 100,0

17. Contoh camilan untuk ibu hamil 47 85,5 8 14,5 55 100,0 18. Contoh bahan pangan kaya

karbohidrat

39 70,9 16 29,1 55 100,0

19. Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula

9 16,4 46 83,6 55 100,0

20. Contoh bahan pangan kaya protein 27 49,1 28 50,9 55 100,0 21. Contoh bahan pangan kaya lemak 19 34,5 36 65,5 55 100,0

No. Pertanyaan Benar Salah Jumlah N % N % n % 22. Kebutuhan lemak selama kehamilan

biasanya cukup dengan konsumsi bahan pangan sumber gizi lain yang juga mengandung lemak

10 18,2 45 81,8 55 100,0

23. Saat hamil muda, ibu hamil dianjurkan untuk makan jumlah sedikit namun sering

39 70,9 16 29,1 55 100,0

24. Contoh bahan pangan sumber asam folat

43 78,2 12 21,8 55 100,0

25. Contoh bahan pangan sumber besi 20 36,4 35 63,6 55 100,0 26. Contoh bahan pangan sumber kalsium 38 69,1 17 30,9 55 100,0 27. Contoh bahan pangan sumber vitamin

A

25 45,5 30 54,5 55 100,0

28. Contoh bahan pangan sumber vitamin B kompleks

41 74,5 14 25,5 55 100,0

29. Contoh bahan pangan sumber vitamin C

29 52,7 26 47,3 55 100,0

30. Contoh bahan pangan sumber yodium 35 63,6 20 36,4 55 100,0

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pertanyaan 13 (Peran vitamin A dalam kesehatan mata) merupakan pertanyaan dengan jumlah jawaban benar terbanyak yaitu sebanyak 48 responden dengan persentase 87,3%, sedangkan pertanyaan 19 (Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula) merupakan pertanyaan dengan jumlah jawaban benar paling sedikit yaitu sebanyak 9 responden dengan persentase 16,4%.

Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Kurang 28 50,9

Cukup 26 47,3

Baik 1 1,8

Total 55 100,0

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik sangat rendah yaitu 1,8%, sedangkan responden yang berpengetahuan cukup 47,3% dan berpengetahuan kurang 50,9%.

Tingkat pengetahuan responden juga dideskripsikan berdasarkan karakteristik responden, yaitu umur, jenjang pendidikan, status bekerja dan jumlah kehamilan. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

5.3.1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Umur

Tabel 5.7. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Umur

Umur Kurang Cukup Baik Total

n % n % n % n %

<20 0 0,0 2 100,0 0 0,0 2 100,0 20-35 24 52,2 21 45,6 1 2,2 46 100,0 >35 4 57,1 3 42,9 0 0 7 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (umur 20-35 tahun) 52,2% responden berpengetahuan kurang, 45,6% responden berpengetahuan cukup, dan 2,2% responden berpengetahuan baik, sedangkan pada responden minoritas (umur <20 tahun) keduanya berpengetahuan cukup.

5.3.2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jenjang Pendidikan Tabel 5.8. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Kurang Cukup Baik Total

n % N % n % n %

SD dan SMP /Sederajat 11 57,9 8 42,1 0 0,0 19 100,0 SMA/Sederajat 15 57,7 10 38,5 1 3,8 26 100,0 D3 dan S1 2 20,0 8 80,0 0 0,0 10 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (SMA/Sederajat) terdapat 57,7% berpengetahuan kurang, 38,5% berpengetahuan cukup, dan 3,8% berpengetahuan baik. Pada responden minoritas (D3 dan S1) terdapat 20% berpengetahuan kurang dan 80% berpengetahuan cukup.

5.3.3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Bekerja

Tabel 5.9. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Status Bekerja Status Bekerja Kurang Cukup Baik Total

n % N % n % n %

Tidak 24 60,0 15 37,5 1 2,5 40 100,0 Ya 4 26,7 11 73,3 0 0,0 15 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (tidak bekerja) terdapat 60,0% berpengetahuan kurang, 37,5% berpengetahuan cukup, dan 2,5% berpengetahuan baik. Pada responden yang bekerja terdapat 26,7% berpengetahuan kurang dan 73,3% berpengetahuan cukup.

5.3.4. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan Tabel 5.10. Distribusi Tingkat Pengetahuan Menurut Jumlah Kehamilan Jumlah

Kehamilan

Kurang Cukup Baik Total

n % N % n % n %

1 5 38,5 7 53,8 1 7,7 13 100,0 2-3 16 55,2 13 44,8 0 0,0 29 100,0 >3 7 53,8 6 46,2 0 0,0 13 100,0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada responden mayoritas (kehamilan 2-3 kali) 55,2% berpengetahuan kurang dan 44,8% berpengetahuan cukup. Pada responden dengan jumlah kehamilan 1 kali 38,5% berpengetahuan kurang, 53,8% berpengetahuan cukup, dan 7,7% berpengetahuan baik. Pada responden dengan jumlah kehamilan lebih dari 3 kali 53,8% berpengetahuan kurang dan 46,2% berpengetahuan cukup.

5.4. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Pengetahuan itu merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmodjo, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tersebut adalah pengalaman, pendidikan, keyakinan, fasilitas, penghasilan, dan kebudayaan (Notoadmodjo, 2003).

Umur secara tidak langsung berpengaruh pada pengetahuan. Semakin bertambah umur pengalaman pun makin luas, dan jika pengalaman luas maka pengetahuan pun akan semakin baik. Pada penelitian ini umur dikelompokkan menjadi tiga kelompok, dimana pembatasnya adalah umur 20-35 tahun yang merupakan kelompok usia reproduktif. Dari tabel 5.7., dapat dilihat bahwa responden di atas umur 35 tahun 57,1% berpengetahuan kurang dan 42,9% berpengetahuan cukup. Jika hasil ini dibandingkan dengan responden berumur 20-35 tahun, hasil ini lebih buruk. Oleh karena itu, hasil dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori.

Pendidikan berpengaruh pada pengetahuan dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin luas pengetahuannya dan semakin baik pula kemampuan menyerap dan memahami pengetahuan yang diperoleh (Suradi, 2008). Pada penelitian ini, kelompok pendidikan dibagi tiga yaitu SMP dan dibawahnya, SMA, dan di atas SMA. Kelompok pertama sampai SMP karena pendidikan minimal di Indonesia saat ini adalah SMP. Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa responden yang D3 dan S1 80,0% berpengetahuan cukup dan hasil ini lebih baik dibandingkan kelompok pendidikan lainnya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sesuai dengan teori.

Fasilitas dan penghasilan juga berpengaruh pada pengetahuan. Semakin baik fasilitas dan penghasilan maka semakin banyak pula sumber informasi yang dapat diterima oleh seseorang. Orang yang bekerja umumnya memiliki penghasilan dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak bekerja. Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa pada responden yang bekerja 26,7% berpengetahuan kurang dan 73,3% berpengetahuan baik. Hasil ini lebih baik jika dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Oleh karena itu, hasil penelitian ini sesuari dengan teori.

Jumlah kehamilan juga berpengaruh pada pengetahuan tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Ibu yang lebih sering hamil mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam pengaturan makanan selama kehamilan, sehingga pengetahuannya tentang hal itu juga akan semakin baik. Pada penelitian ini jumlah kehamilan dibagi tiga kelompok, dimana kelompok pertama adalah ibu yang baru pertama kali hamil, kelompok kedua adalah yang hamil 2-3 kali (mempunyai anak kurang dari 3 sesuai dengan anjuran jumlah anggota keluarha di Indonesia), dan kelompok ketiga hamil lebih dari tiga kali. Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa responden yang hamil lebih dari tiga kali 53,8% berpengetahuan kurang dan 46,2% berpengetahuan cukup. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan responden dengan kehamilan 2-3 kali, namun lebih buruk jika dibandingkan dengan responden yang baru pertama kali hamil. Oleh karena itu, hasil ini tidak sesuai dengan teori.

Secara keseluruhan, tingkat pengetahuan responden tentang asupan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan didapatkan 50,9% responden berpengetahuan kurang, 47,3% responden berpengetahuan cukup, dan hanya 1,8% responden berpengetahuan baik. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2012 dan di Puskesmas Colomadu II Karanganyar Surakarta tahun 2010. Hasil dari penelitian di Puskesmas Tukka Tapanuli Tengah tahun 2012 diketahui 14,3% responden berpengetahuan buruk, 76,2% responden berpengetahuan cukup, dan 9,5% responden berpengetahuan baik, dan di Puskesmas Colomadu II Karanganyar Surakarta tahun 2010 didapatkan 20% responden berpengetahuan rendah, 18,2% responden berpengetahuan cukup baik, 61,8% responden berpengetahuan baik. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan karakteristik responden, kesadaran responden tentang pentingnya asupan nutrisi, dan perbedaan kemudahan mendapatkan informasi tentang gizi selama kehamilan.

Jika dilihat dari tabel 5.5., mayoritas responden menjawab salah (>80%) dalam pertanyaan nomor 19 (Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah gula) dan 22 (Kebutuhan lemak selama kehamilan biasanya cukup dengan konsumsi bahan pangan sumber gizi lain yang juga mengandung lemak). Hal ini menunjukkan bahwa responden belum mendapat informasi yang jelas dan benar tentang kebutuhan gizi selama kehamilan dan kandungan dalam bahan pangan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan diharapkan dapat melakukan upaya-upaya dalam pemberian informasi seperti mengadakan penyuluhan tentang gizi dan kandungan bahan pangan.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan ibu-ibu hamil yang rawat jalan di poliklinik ibu hamil RSUP H. Adam Malik Medan terhadap asupan nutrisi selama kehamilan sebagian besar kurang (50,9%).

2. Jika dilihat dari faktor umur, responden yang berumur di atas 35 tahun tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden berumur di bawah 35 tahun.

3. Jika dilihat dari faktor pendidikan, responden yang berpendidikan D3 dan S1 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang berpendidikan SMA atau dibawahnya.

4. Jika dilihat dari faktor pekerjaan, responden yang bekerja menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang tidak bekerja.

5. Jika dilihat dari jumlah kehamilan, responden yang lebih sering hamil tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan responden yang baru pertama kali hamil.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian tentang pentingnya asupan nutrisi selama kehamilan ini, maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah:

1. Bagi ibu hamil hendaknya lebih memperhatikan asupan nutrisinya, salah satunya dengan cara mencari informasi seputar asupan nutrisi melalui berbagai media, konseling dengan tenaga kesehatan, mengikuti penyuluhan, dan kegiatan kesehatan lainnya.

2. Bagi tenaga kesehatan di RSUP H. Adam Malik diharapkan dapat memberikan informasi kepada setiap ibu hamil tentang asupan nutrisi. Program penyuluhan gizi yang dilakukan pada minggu pertama setiap bulannya yang sudah berjalan diharapkan dapat dilaksanakan lebih

menarik dan informatif, serta fokus untuk diskusi dengan pasien yang mendengarkan.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang asupan nutrisi selama kehamilan dengan cakupan jumlah responden dan lokasi penelitian yang lebih besar lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S, Susirah S, Moesijanti S, 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 159-195

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 148-175

Bappenas, 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/10/lap-pemb-milenium-ind-2010.pdf [Accessed 15 Mei 2012]

Ciliberto CF dan Gertie FM, 1998. Physiological Changes Associated with

Pregnancy. Available from:

http://www.nda.ox.ac.uk/wfsa/html/u09/u09_005.htm [Accessed 1 Desember 2012]

Departemen Kesehatan, 2004. Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 bagi Orang Indonesia. Available from: http://gizi.depkes.go.id/download/AKG2004.pdf [Accessed 13 Mei 2012]

Departemen Nutrisi Universitas Sumatera Utara, 2007. Nutrition During

Pregnancy. Available from:

https://ocw.usu.ac.id/course/download/1110000106-reproductive-system/rps138_slide_nutrition_during_pregnancy.pdf [Accessed 13 Mei 2012]

Godfrey K et al, 1995. Maternal nutrition in early and late pregnancy in relation to placental and fetal growth. Available from: www.bmj.com [Accessed 19 Juni 2012]

Guoyao et al, 2004. Maternal Nutrition and Fetal Development. Available from: jn.nutrition.org [Accessed 19 Juni 2012]

Guyton AC dan John EH, 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, 1313-1315

Hayati MP, 2012. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu serta Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Pemberian Makanan pada Balita di Puskesmas Bandar

Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai. Available from:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31327/ [Accessed 12 April 2012]

Hidayah A, 2011. Karakteristik Kematian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU DR. Pirngadi Medan Tahun 2005-2009. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/29904/ [Accessed 12 April 2012]

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, 2009. ISO Indonesia Volume 44. Jakarta: PT ISFI, 585-587

Kuntarti, 2006. Metabolisme. Available from: staff.ui.ac.id/internal/139903001/material/metabolisme.ppt [Accessed 13 Mei 2012]

Lubis Z, 2011. Gizi Ibu Hamil dan Pertumbuhan Janin. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28206 [Accessed 13 Mei 2012]

Neggers Y dan Robert LG, 2003. Some Thoughts on Body Mass Index,

Micronutrient Intakes and Pregnancy Outcome. Available from:

jn.nutrition.org [Accessed 19 Juni 2012]

Notoadmodjo S, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 121-128

Picone TA et al, 1982. Pregnancy outcome in North American women. I. Effects of diet, cigarette smoking, and psychological stress on maternal weight gain. Available from: www.ajcn.org [Accessed 19 Juni 2012]

Pratamawati L, 2011. Hubungan Ukuran Lingkar Lengan dan Peningkatan Berat Badan Ibu dengan Berat Badan Lahir Bayi di BPS. Ny. Thoiffah Sugeng

Tlogosari Tahun 2011. Available from:

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-liapratama-5863-2-babii.pdf [Accessed 12 April 2012]

Purwanto ER, 2009. Masalah BBLR di Indonesia. Available from: http://www.ekarahayu.tk/2009/05/masalah-bblr-di-indonesia.html [Accessed 12 April 2012]

Ramakrishnan U et al, 1998. Micronutrients and pregnancy outcome: A review of the literature. Available from: www.sciencedirect.com [Accessed 19 Juni 2012]

Refsum H, 2001. Folate, vitamin B12 and homocysteine in relation to births

defects and pregnancy outcome. Available from:

Retnaningsih RAJB, 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Colomadu II

Karanganyar. Available from: http://www.scribd.com/doc/75206391/budi

[Accessed 18 Mei 2012]

Ritz B dan Michelle W, 2008. Air Pollution Impacts on Infants and Children.

Available from:

http://www.environment.ucla.edu/reportcard/article.asp?parentid=1700 [Accessed 13 Mei 2012]

Rizka A, 2011. Hubungan Preeklampsia dengan Berat Bayi Lahir Rendah di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009. Available from:

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25583/ [Accessed 12 April 2012]

Scholl TO dan Mary LH, 1994. Anemia and iron-deficiency anemia: compilation of data on pregnancy outcome. Available from: www.ajcn.org [Accessed 19 Juni 2012]

Scholl TO et al, 1996. Dietary and serum folate: their influence on the outcome of pregnancy. Available from: www.ajcn.org [Accessed 19 Juni 2012]

Sero C, 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia Gizi pada Ibu

Hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Tahun 2008. Available from:

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1keperawatan09/207314005/ [Accessed 18 Mei 2012]

Siswosuharjo S dan Fitria C, 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Semarang: Penebar plus, 64-66

Sitompul MT, 2012. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Semasa Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tukka Kabupaten Tapanuli. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31806 [Accessed 13 Mei 2012]

Strauss RS dan William HD, 1998. Low Maternal Weight Gain in the Second or Third Trimester Increases the Risk for Intrauterine Growth Retardation. Available from: jn.nutrition.org [Accessed 19 Juni 2012]

Tamura T et al, 1992. Maternal serum folate and zinc concentrations and their

relationships to pregnancy outcome. Available from: www.ajcn.org

[Accessed 19 Juni 2012]

Wahyuni AS, 2007. Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea Communication, 116-117

Wiknjosastro H et al, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,55-59;89-100

LEMBAR PENJELASAN

Saya yang bernama Melvitha Y.C. Siahaan adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam rangka menyelesaikan proses belajar dan mengajar pada semester ketujuh.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Ibu menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner dengan jujur. Partisipasi Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga Ibu bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Data pribadi dan jawaban yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Jika Ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani lembar persetujuan.

Atas perhatian dan kesediaan Ibu menjadi responden dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2012 Peneliti,

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Melvitha Y.C. Siahaan, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan”.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan keluarga saya. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Medan, 2012 Responden,

KUESIONER A. Data Demografi

Nama : Umur :

Jumlah mengandung : kali Jumlah melahirkan : kali Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

B. Petunjuk Umum Pengisian

1. Saudari diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang ada. 2. Lingkari jawaban yang menurut saudari tepat

3. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas silahkan bertanya pada peneliti.

C. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan gizi atau nutrisi? a. Zat yang menimbulkan rasa dalam bahan pangan b. Zat yang menimbulkan warna dalam bahan pangan

c. Zat yang terkandung dalam bahan pangan yang bermanfaat bagi tubuh d. Zat yang terkandung dalam bahan pangan yang dibutuhkan untuk

menghasilkan energi, membangun, dan memelihara tubuh e. Semua zat yang terkandung dalam bahan pangan

2. Asupan nutrisi yang kurang selama kehamilan dapat menyebabkan

a. Bayi dengan berat badan lahir rendah, bisa diikuti dengan pembentukan organ yang tidak sempurna

b. Bayi dengan berat badan lahir lebih

c. Bayi dengan seluruh organ tubuh yang membesar d. Bayi yang jenius

3. Asupan nutrisi yang berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan

a. Bayi dengan berat badan lahir rendah, bisa diikuti dengan pembentukan organ yang tidak sempurna

b. Bayi dengan berat badan lahir lebih

c. Bayi dengan seluruh organ tubuh yang membesar d. Bayi yang jenius

e. Bayi lahir sehat

4. Yang merupakan sumber utama energi adalah a. Mineral

b. Vitamin c. Protein d. Lemak e. Karbohidrat

5. Kebutuhan energi pada ibu hamil :

a. Meningkat, dengan kebutuhan yang sama sepanjang kehamilan

b. Meningkat, kebutuhan energi hamil tua lebih banyak daripada hamil muda

c. Meningkat selama hamil muda, sama dengan wanita tidak hamil selama hamil tua

d. Sama dengan wanita tidak hamil selama hamil muda, meningkat selama hamil tua

e. Sama dengan wanita tidak hamil

6. Asam folat merupakan : a. Mineral

b. Protein c. Vitamin d. Karbohidrat e. Lemak

7. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil :

a. Meningkat, dengan kebutuhan yang sama sepanjang kehamilan

b. Meningkat, kebutuhan energi hamil tua lebih banyak daripada hamil muda

c. Meningkat salama hamil muda, sama dengan wanita tidak hamil selama hamil tua

d. Sama dengan wanita tidak hamil salama hamil muda, meningkat selama hamil tua

e. Sama dengan wanita tidak hamil

8. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan untuk a. Sebagai antioksidan

b. Pembentukan energi

c. Mencegah susah buang air besar pada ibu hamil d. Pertumbuhan organ janin dan pembentukan darah e. Mencegah bengkak pada ibu hamil

9. Vitamin B kompleks berperan dalam

a. Mencegah susah buang air besar pada ibu hamil

b. Membantu pembentukan energi dan pembentukan darah c. Mencegah bengkak pada ibu hamil

d. Mencegah mual dan muntah selama hamil muda e. Kesehatan mata

10. Kebutuhan kalsium ibu hamil meningkat untuk a. Pertumbuhan rambut pada janin

b. Mencegah perubahan warna gigi c. Pertumbuhan tulang dan gigi

d. Mencegah susah buang air besar pada ibu hamil e. Mencegah bengkak pada ibu hamil

11.Vitamin yang meningkat kebutuhannya selama kehamilan adalah a. Vitamin E dan K

b. Vitamin A, B, C, dan D c. Asam folat

d. Zat besi dan kalsium e. Yodium

12.Vitamin yang pembentukannya dibantu sinar matahari adalah a. Vitamin A

b. Vitamin B c. Vitamin C d. Vitamin D e. Vitamin E

13.Vitamin A berperan dalam a. Kesehatan mata

b. Pertumbuhan tulang dan gigi c. Pertumbuhan rambut

d. Membantu aktivitas kelenjar gondok e. Mencegah bengkak pada ibu hamil

14.Vitamin C dibutuhkan selama kehamilan terutama untuk a. Mencegah sariawan

b. Sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi c. Berperan dalam aktivitas kelenjar gondok

d. Kesehatan mata

15.Kebutuhan yodium pada ibu hamil berguna dalam: a. Pembentukan energi

b. Sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi c. Berperan dalam aktivitas kelenjar gondok

d. Pertumbuhan tulang dan gigi e. Pembentukan darah

16.Makanan sehari-hari ibu hamil hendaknya terdiri dari

a. Makanan pokok (contoh nasi), dan lauk beserta camilan antara jam makan b. Makanan pokok (contoh nasi), lauk, dan sayuran beserta camilan antara

jam makan

c. Makanan pokok (contoh nasi), lauk, sayuran, dan buah-buahan beserta camilan antara jam makan

d. Makanan pokok (contoh nasi), lauk, sayuran, buah-buahan dan ditambah minum susu atau produk olahannya.

e. Makanan pokok (contoh nasi), lauk, sayuran, buah-buahan dan ditambah minum susu atau produk olahannya beserta camilan antara jam makan

17.Contoh camilan diantara waktu makan ibu hamil seperti

a. Bubur kacang hijau, atau olahan buah seperti pisang rebus, bisa disertai dengan minuman seperti air jeruk atau susu

b. Makanan siap saji bisa disertai dengan minuman seperti soft drink c. Makan makanan pokok disertai lauk dan sayuran

d. Permen atau keripik pedas e. Alkohol

18.Di bawah ini makanan yang kaya akan karbohidrat adalah a. Kacang hijau

b. Daging ayam c. Jagung muda d. Mentega e. Udang

19.Bahan pangan yang hanya mengandung karbohidrat adalah a. Jagung b. Nasi c. Gula d. Daging e. Telur

20.Di bawah ini makanan yang kaya akan protein adalah a. Buah-buahan

b. Daging sapi c. Susu sapi asli d. Ketimun e. Mentega

21.Makanan yang kaya akan lemak adalah a. Udang segar

b. Buah-buahan c. Kerang

d. Kuning telur ayam e. Ikan kakap

22.Golongan makanan kaya lemak dikonsumsi ibu hamil dalam: a. 1 porsi sehari, yaitu saat makan siang

b. 2 porsi sehari, yaitu saat makan siang dan makan malam c. 3 porsi sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam

d. 5 porsi sehari, yaitu saat sarapan, makan siang, makan malam dan camilan e. Konsumsi seperlunya, dengan konsumsi makanan sumber gizi lain yang

juga mengandung lemak sudah dapat mencukupi kebutuhan terhadap lemak

23.Saat hamil muda, ibu hamil dapat mengalami kurang nafsu makan karena mual dan muntah. Agar kebutuhan gizi ibu hamil tetap tercukupi maka:

a. Makan dalam jumlah banyak dan sering b. Makan dalam jumlah banyak namun jarang

Dokumen terkait