• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu perilaku agresif (Y), kontrol diri (X1), harga diri (X2) dan gaya atribusi bermusuhan (X3) pada satpol PP yang bertugas di kabupaten Langkat dilakukan dengan analisis deskriptif persentase berikut ini:

1. Kategori Perilaku Agresif Satpol PP

Norma kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam 3 kategori sebagai berikut:

Tabel 18.

Norma kategorisasi 3 tingkat (Azwar, 2009)

Rentang nilai Kategori

x < (µ-SD) Rendah

(µ-SD) ≤ x < (µ+SD) Sedang

x ≥ (µ+SD) Tinggi

Skala perilaku agresif terdiri dari 50 pernyataan. Dari 50 pernyataan tersebut yang rentang skor jawaban untuk masing-masing itemnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 200 dan total skor terendah 50.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 169 dan total skor terendah 51. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik perilaku agresif satpol PP dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 19.

Nilai empirik dan nilai hipotetik perilaku agresif satpol PP

N Min. Maks. Rata-rata SD

Nilai empirik 60 51 169 110,35 30, 303

Nilai hipotetik 60 50 200 125 25

Berdasarkan tabel 19. diatas dapat dilihat bahwa rata-rata empirik skala perilaku agresif satpol PP sebesar 110,35 dan rata-rata hipotetik sebesar 125. Hasil perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik menunjukan bahwa subjek dalam penelitian ini secara umum memiliki rata-rata perilaku agresif lebih rendah dibanding rata-rata perilaku agresif populasi umumnya.

Selanjutnya, setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian. Besar nilai rata-rata hipotetik perilaku agresif satpol PP adalah 125 sedangkan standar deviasinya sebesar 25, sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 20.

Kategorisasi data perilaku agresif satpol PP Rentang nilai perilaku agresif

Satpol PP

Kategori N %

x < 100 Rendah 21 35

100 ≤ x < 125 Sedang 20 33,33

Berdasarkan tabel 20. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki perilaku agresif tinggi sebesar 31,66%, sedang sebesar 33,33%, dan rendah sebesar 35%.

2. Kategori kontrol diri Satpol PP

Skala kontrol diri terdiri dari 30 pernyataan. Dari 30 pernyataan tersebut yang rentang skor jawaban untuk masing-masing itemnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 120 dan total skor terendah 30.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 112 dan total skor terendah 39. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik kontrol diri satpol PP dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 21.

Nilai empirik dan nilai hipotetik kontrol diri satpol PP

N Min. Maks. Rata-Rata SD

Nilai empirik 60 39 112 69,15 14,236

Nilai hipotetik 60 30 120 75 12,5

Berdasarkan tabel 21. diatas dapat dilihat bahwa rata-rata empirik skala perilaku agresif satpol PP sebesar 69,15 dan rata-rata hipotetik sebesar 75. Hasil perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik menunjukan bahwa subjek dalam penelitian ini secara umum memiliki rata-rata kontrol diri lebih rendah dibanding rata-rata kontrol diri populasi umumnya.

Selanjutnya, setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian. Besar nilai rata-rata hipotetik kontrol diri satpol PP adalah 75 sedangkan standar deviasinya sebesar 12,5, sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 22.

Kategorisasi data kontrol diri satpol PP

Rentang nilai kontrol diri Satpol PP Kategori N %

x < 62,5 Rendah 17 28,33%

62,5≤ x < 87,5 Sedang 34 56,66

x ≥ 87,5 Tinggi 9 15

Berdasarkan tabel 22. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki skor tinggi pada kontrol diri rendah sebesar 15%, sedang sebesar 56,66%, dan rendah sebesar 28,33%.

3. Kategori harga diri Satpol PP

Skala harga diri terdiri dari 30 pernyataan. Dari 30 pernyataan tersebut yang rentang skor jawaban untuk masing-masing itemnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 120 dan total skor terendah 30.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 119 dan total skor terendah 52. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik harga diri satpol PP dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 23.

Nilai empirik dan nilai hipotetik harga diri satpol PP

N Min. Maks. Rata-Rata SD

Nilai empirik 60 39 119 87,77 12,398

Nilai hipotetik 60 30 120 75 12,5

Berdasarkan tabel 23. diatas dapat dilihat bahwa rata-rata empirik skala perilaku agresif satpol PP sebesar 87,77 dan rata-rata hipotetik sebesar 75. Hasil perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik menunjukan bahwa subjek dalam penelitian ini secara umum memiliki rata-rata harga diri yang lebih tinggi dibanding rata-rata harga diri populasi umumnya.

Selanjutnya, setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian. Besar nilai rata-rata hipotetik kontrol diri rendah satpol PP adalah 75 sedangkan standar deviasinya sebesar 12,5, sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 24.

Kategorisasi data harga diri satpol PP

Rentang nilai harga diri satpol PP Kategori N %

x < 62,5 Rendah 6 10

62,5≤ x < 87,5 Sedang 26 43,33

x ≥ 87,5 Tinggi 28 46,66

Berdasarkan tabel 24. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki harga diri tinggi sebesar 46,66%, sedang sebesar 43,33%, dan rendah sebesar 10%.

4. Kategori gaya atribusi bermusuhan Satpol PP

Skala gaya atribusi bermusuhan terdiri dari 30 pernyataan. Dari 30 pernyataan tersebut yang rentang skor jawaban untuk masing-masing itemnya berkisar 1-4 dihasilkan kemungkinan total skor tertinggi 120 dan total skor terendah 30.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor tertinggi 105 dan total skor terendah 30. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata hipotetik gaya atribusi bermusuhan satpol PP dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 25.

Nilai empirik dan nilai hipotetik gaya atribusi bermusuhan satpol PP

N Min. Maks. Rata-Rata SD

Nilai empirik 60 30 105 63,78 13,260

Berdasarkan tabel 25. diatas dapat dilihat bahwa rata-rata empirik skala gaya atribusi bermusuhan satpol PP sebesar 63,78 dan rata-rata hipotetik sebesar 75. Hasil perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik menunjukan bahwa subjek dalam penelitian ini secara umum memiliki rata-rata gaya atribusi bermusuhan yang lebih rendah dibanding rata-rata gaya atribusi bermusuhan populasi umumnya.

Selanjutnya, setelah perhitungan skor empirik dan hipotetik, maka hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus kriteria jenjang pengkategorian.Besar nilai rata-rata hipotetik gaya atribusi bermusuhan satpol PP adalah 75 sedangkan standar deviasinya sebesar 12,5, sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 26.

Kategorisasi data gaya atribusi bermusuhan satpol PP Rentang nilai harga diri satpol PP Kategori N %

x < 62,5 Rendah 23 38,33

62,5≤ x < 87,5 Sedang 24 40

x ≥ 87,5 Tinggi 13 21,66

Berdasarkan tabel 26. dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang memiliki gaya atribusi bermusuhan tinggi sebesar 21,66%, sedang sebesar 40%, dan rendah sebesar 38,33%.

Dokumen terkait