• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Kultur Lingkungan Kerja

1) Power Distance

Tabel 5.4

Kultur Lingkungan Kerja pada DimensiPower Distance

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 23-28 10 9,7 23 29,9 33 18,33 Sangat Kecil 18-22 84 81,5 40 52 124 68,89 Kecil 16-17 8 7,8 12 15,6 20 11,11 Sedang 13-15 0 0 2 2,6 2 1,11 Baik <13 1 1 0 0 1 0,56 Sangat Baik Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 33 karyawan atau 18,33% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensipower distance sangat kecil, 124 karyawan atau 68,89% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi power distance kecil, 20 karyawan atau 11,11% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi power distance sedang, 2

karyawan atau 1,11% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi power distance baik dan seorang karyawan atau 0,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi power distance

sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi

power distance kecil. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 20,21; median = 20; modus = 20; standar deviasi = 2,534 (Lampiran IV halaman 155).

2. Collectivism vs Individualism

Tabel 5.5

Kultur Lingkungan Kerja

pada DimensiCollectivism vs Individualism

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 26-32 0 0 0 0 0 0 Sangat Kolektif 21-25 26 25,2 25 32,5 51 28,33 Kolektif 18-20 77 74,8 52 67,6 129 71,67 Cukup Kolektif 15-17 0 0 0 0 0 0 Individualis < 15 0 0 0 0 0 0 Sangat Individualis Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 51 karyawan atau 28,33% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi kolektif, 129 karyawan atau 71,67% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi cukup kolektif, tidak ada karyawan atau 0% karyawan yang berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi sangat kolektif, individualis dan

sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi cukup kolektif. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 19,82; median = 20; modus = 20; standar deviasi = 1,184 (Lampiran IV halaman 155).

3. Femininity vs Masculinity

Tabel 5.6

Kultur Lingkungan Kerja pada DimensiFemininity vs Masculinity

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 19-24 21 20,4 29 37,7 50 27,78 Sangat feminin 16-18 60 58,3 40 52 100 55,56 Feminin 13-15 22 21,3 6 7,8 28 15,56 Sedang 11-12 - 0 1 1,3 1 0,56 Maskulin <11 - 0 1 1,3 1 0,56 Sangat maskulin Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa 50 karyawan atau 27,78% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi sangat feminin, 100 karyawan atau 55,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi feminin, 28 karyawan atau 15,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi sedang, seorang karyawan atau 0,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi maskulin dan seorang karyawan atau 0,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi sangat maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari

lingkungan kerja dengan dimensi feminin. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 17,44; median = 18; modus = 18; standar deviasi = 2,149 (Lampiran IV halaman 155).

4. Uncertainty Avoidance

Tabel 5.7

Kultur Lingkungan Kerja pada DimensiUncertainty Avoidance

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 19-24 36 35 42 54,6 78 43,33 Sangat Lemah 16-18 64 62,1 33 42,9 97 53,89 Lemah 13-15 3 2,9 1 1,3 4 2,22 Cukup Lemah 11-12 - 0 1 1,3 1 0,56 Kuat <11 - 0 - 0 - 0 Sangat Kuat Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa 78 karyawan atau 43,33% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance

sangat lemah, 97 karyawan atau 53,89% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 4 karyawan atau 2,22% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi

uncertainty avoidancecukup lemah, seorang karyawan atau 0,56% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance kuat dan tidak ada karyawan atau 0% berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari lingkungan kerja dengan dimensi

uncertainty avoidance lemah. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 18,53; median = 18; modus = 18; standar deviasi = 2,023 (Lampiran IV halaman 155).

Berikut ini disajikan deskripsi kultur lingkungan kerja yang mencakup dimensi power distance, collectivism vs individulism, femininity vs masculinity dan uncertainty avoidance.

Tabel 5.8

Kultur Lingkungan Kerja

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 87-108 1 1 5 6,5 6 3,33 Sangat Kondusif 71-86 82 79,6 63 81,9 145 80,56 Kondusif 60-70 20 19,4 8 10,4 28 15,56 Cukup Kondusif 50-59 0 0 1 1,3 1 0,56 Tidak Kondusif

<50 0 0 0 0 0 0 Sangat Tidak Kondusif Jumlah 103 100 77 100 180 100

Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa kultur lingkungan kerja karyawan yang terkategorikan sangat kondusif sebanyak 6 karyawan atau 3,33%, terkategorikan kondusif sebanyak 145 karyawan atau 80,56%, terkategorikan cukup kondusif sebanyak 28 karyawan atau 15,56%, terkategorikan tidak kondusif sebanyak seorang karyawan atau 0,56% dan tidak ada karyawan atau 0% yang terkategorikan sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai kultur lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini didukung dengan

perhitungan mean = 75,99; median = 76; modus = 78; standar deviasi = 5,7 (Lampiran IV halaman 156).

b. Locus of Control

Tabel 5.9

Locus of ControlKaryawan

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor f fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 45-58 72 70,87 28 66,23 100 55,56 Internal 29-44 31 29,13 49 33,77 80 44,44 Eksternal Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa tingkat locus of control dari 100 karyawan atau 55,56% terkategorikan internal dan 80 karyawan atau 44,44% terkagorikan eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan karyawan dengan locus of control internal. Hal ini didukung dengan perhitungan mean= 45,03; median = 45; modus = 42; standar deviasi = 3,663 (Lampiran IV halaman 157).

c. Kecerdasan Emosional

Tabel 5.10

Kecerdasan Emosional Karyawan

Nama Universitas UGM UNY Total Skor f fr (%) F fr (%) f fr (%) Kriteria 78-96 52 50,4 45 58,4 97 53,89 Sangat Tinggi 63-77 51 49,6 32 41,6 83 46,11 Tinggi 54-62 0 0 0 0 0 0 Sedang 44-53 0 0 0 0 0 0 Rendah <44 0 0 0 0 0 0 Sangat Rendah Jumlah 103 100 77 100 180 100

Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional karyawan yang terkategorikan sangat tinggi sebanyak 97 karyawan atau 53,89%, terkategorikan tinggi sebanyak 83 karyawan atau 46,11%, dan tidak ada karyawan atau 0% terkategorikan memiliki kecerdasan emosional yang sedang, rendah, sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki kecerdasan emosional yang sangat tinggi. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 78; median = 78; modus = 76; standar deviasi = 3,098 (Lampiran IV halaman 158).

d. Kualitas Pelayanan Karyawan

Tabel 5.11

Kualitas Pelayanan Karyawan

Nama Universitas

UGM UNY Total Skor F fr (%) f fr (%) f fr (%) Kriteria 71-88 6 5,9 14 18,2 20 11,11 Sangat Baik 58-70 87 84,5 58 75,4 145 80,56 Baik 49-57 10 9,8 5 6,5 15 8,33 Sedang 40-48 0 0 0 0 0 0 Buruk <40 0 0 0 0 0 0 Sangat Buruk Jumlah 103 100 77 100 180 100 Keterangan: f : frekuensi fr : frekuensi relatif

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa karyawan yang kualitas pelayanannya terkategorikan sangat baik sebanyak 20 karyawan

atau 11,11%, terkategorikan baik sebanyak 145 karyawan atau 80,56%, terkategorikan sedang sebanyak 15 karyawan atau 8,33% dan tidak ada karyawan atau 0% yang kualitas pelayanannya buruk dan sangat buruk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas pelayanan baik. Hal ini didukung dengan perhitungan mean = 64,79; median = 64; modus = 63; standar deviasi = 5,188 (Lampiran IV halaman 159).

Dokumen terkait