• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.6 Metode Analisis Data

4.1.4. Deskripsi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang ada pada variabel penelitian ini yang terdiri dari motivasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y). Hasil dari analisis deskriptif mengenai pengaruh komitmen organisasional dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, adalah sebagai berikut:

1. Motivasi

Variabel motivasi dalam penelitian ini diukur dengan lima indikator, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan

penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri, berikut adalah rinciannya: a. Kebutuhan Fisik

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kebutuhan fisik dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kebutuhan Fisik Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 13 19,12

Setuju 37 54,41

Kurang Setuju 2 2,94

Tidak Setuju 12 23,53

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer diolah 2013

Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 37 orang dengan presentase (54,41%) kategori setuju. Sedangkan 2 responden (2,94%) menyatakan bahwa kebutuhan fisik, mereka terhadap motivasi dalam kategori kurang setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kebutuhan fisik sebesar 75% katagori tinggi. hal ini menunjukan bahwa karyawan memerlukan kebutuhan fisik seperti kebutuhan makan, minum, dan tempat tinggal.

b. Kebutuhan Rasa Aman

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kebutuhan rasa aman dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kebutuhan Rasa Aman

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 36 52,94

Setuju 32 47,06

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.5 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 36 orang dengan presentase (52,94%) sangat setuju. Sedangkan 32 responden (47,06%) menyatakan bahwa kebutuhan rasa aman mereka terhadap motivasi dalam kategori setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kebutuhan rasa aman sebesar 89% kategori sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kebutuhan rasa aman sangat diperlukan.

c. Kebutuhan Sosial

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kebutuhan sosial dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kebutuhan Sosial Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 40 58,82

Setuju 28 41,18

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.6 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) sangat setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa kebutuhan sosial mereka terhadap motivasi dalam kategori setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kebutuhan sosial sebesar 88% kategori sangat tinggi, sehingga dapat diketahui kebutuhan sosial sangat diperlukan.

d. Kebutuhan Akan Penghargaan

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kebutuhan akan penghargaan dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kebutuhan Akan Penghargaan

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 21 30,88

Setuju 37 54,41

Kurang Setuju 10 14,71

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.7 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 37 orang dengan presentase (54,41%) kategori setuju, untuk 21 responden dengan presentase (30,88%) menyatakan bahwa kebutuhan akan penghargaan, mereka terhadap motivasi dalam kategori sangat setuju, sedangkan 10 orang dengan presentase (14,71%) menyatakan kurang setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase dari indikator kebutuhan akan penghargaan sebesar 80% kategori tinggi sehingga dapat diartikan bahwa

karyawan memerlukan kebutuhan akan penghargaan berupa pemberian bonus, fasilitas pendukung bagi karyawan yang berprestasi.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kebutuhan aktualisasi diri dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kebutuhan Aktualisasi Diri

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 50 73,53

Setuju 18 26,47

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100,00

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.8 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 50 orang dengan presentase (73,53%) kategori sangat setuju. Sedangkan 18 responden (26,47%) menyatakan bahwa kebutuhan aktualisasi diri, mereka terhadap motivasi dalam kategori setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kebutuhan aktualisasi diri sebesar 84% kategori sangat tinggi, sehingga kebutuhan aktualisasi diri seperi hasil kerja dan ketrampilan yang dimiliki di akui oleh organisasi ini.

2. Lingkungan Kerja

Variabel lingkungan kerja dalam penelitian ini diukur dengan lima indikator, yaitu penerangan cahaya, suhu udara, suara bising, keamanan kerja, dan hubungan karyawan, berikut adalah rinciannya:

a. Penerangan Cahaya

Hasil analisis data penelitian untuk indikator penerangan cahaya dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Penerangan Cahaya

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.9 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa,penerangan cahaya mereka terhadap lingkungan kerja dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator penerangan cahaya sebesar 85% kategori sangat tinggi, sehingga diperlukan penerangan cahaya yang sesuai dengan kebutuhan kerja.

b. Suhu Udara

Hasil analisis data penelitian untuk indikator suhu udara dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Suhu Udara Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 32 47,06

Setuju 36 52,94

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.10 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 36 orang dengan presentase (52,94%) dalam kategori setuju. Sedangkan 32 responden (47,06%) menyatakan bahwa suhu udara, mereka terhadap lingkungan kerja dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator penerangan suhu udara 86 % kategori sangat tinggi, hal ini menunjukan bahwa karyawan memerlukan kenyamanan suhu udara selama bekerja, dan AC dihidupkan selama jam kerja berlangsung.

c. Suara Bising

Hasil analisis data penelitian untuk indikator suhu udara dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Suara Bising Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 36 52,94

Kurang Setuju 4 5,88

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.11 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 36 orang dengan presentase (52,94%) dalam kategori setuju. Sedangkan 4 responden (5,88%) menyatakan bahwa suara bising, mereka terhadap lingkungan kerja dalam kategori kurang setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator penerangan suara bising 87 % sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa karyawan memerlukan suasana lingkungan yang tenang.

d. Keamanan Kerja

Hasil analisis data penelitian untuk indikator keamanan kerja dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Keamanan Kerja Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 9 13,24

Setuju 52 76,47

Kurang Setuju 7 10,29

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.12 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 52 orang dengan presentase (76,47%) dalam kategori setuju. Sedangkan 7 responden (10,29%) menyatakan bahwa keamanan kerja, mereka terhadap lingkungan kerja dalam kategori kurang setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator penerangan suara bising 76 % kategori tinggi, sehingga dapat diketahui dari jawaban responden bahwa karyawan memerlukan keamanan yang baik guna menungjang kinerja karyawan yang lebih

baik lagi.

e. Hubungan Karyawan

Hasil analisis data penelitian untuk indikator hubungan karyawan dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Hubungan Karyawan

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 52 76,47

Setuju 16 23,53

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100,00

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.13 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 52 orang dengan presentase (76,47%) dalam kategori sangat setuju. Sedangkan 16 responden (23,53%) menyatakan bahwa hubungan karyawan, mereka terhadap lingkungan kerja dalam kategori setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator hubungan karyawan 90 % kategori sangat tinggi dan, artinya karyawan memerlukan hubungan yang baik dengan rekan kerja.

3. Kinerja Karyawan

Variabel kinerja karyawan dalam penelitian ini diukur dengan lima indikator, yaitu prestasi kerja, kesetiaan/loyalitas, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, dan kerja sama, berikut adalah rinciannya:

a. Prestasi Kerja

Hasil analisis data penelitian untuk indikator prestasi kerja dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Prestasi Kerja Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 27 39,71

Setuju 41 60,29

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.14 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 41 orang dengan presentase (60,29%) dalam kategori setuju. Sedangkan 27 responden (39,71%) menyatakan bahwa prestasi kerja, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator prestasi kerja sebesar 85 % sangat tinggi, artinya karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan diatas target yang ditentukan organisasi.

b. Kesetiaan/Loyalitas

Hasil analisis data penelitian untuk indikator kesetiaan/loyalitas dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kesetiaan/Loyalitas

Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.15 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa indikator kesetiaan/loyalitas, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kesetiaan/loyalitas sebesar 87% kategori sangat tinggi, artinya karyawan mendedikasikan dirinya untuk organisasi dimana karyawan tersebut bekerja.

c. Tanggung Jawab

Hasil analisis data penelitian untuk tanggung jawab dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Tanggung Jawab Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.16 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa indikator tanggung jawab, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator tanggung jawab sebesar 87% kategori sangat tinggi, sehingga dapat diketahui karyawan mementingkan kualitas kerja dan mengutamakan menyelesaikan tugasnya.

d. Ketaatan

Hasil analisis data penelitian untuk ketaatan dapat dilihat pada tabel 4.17dibawah ini

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Ketaatan Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.17 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa indikator ketaatan, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator ketaatan sebesar 87 % kategori sangat tinggi, artinya karyawan mematuhi peraturan yang berlaku dan masuk kerja tepat waktu.

e. Kejujuran

Hasil analisis data penelitian untuk kejujuran dapat dilihat pada tabel 4.18dibawah ini

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kejujuran Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.18 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa indikator kejujuran, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kejujuran sebesar 86 % kategori sangat tinggi, sehingga dapat diketahui dari jawaban responden karyawan menyelesaikan tugas dengan penuh ketelitian dan bersifat transparan/terbuka. f. Kerjasama

Hasil analisis data penelitian untuk ketaatan dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden pada Indikator Kerjasama Hasil Jawaban Responden Frekuensi Presentase %

Sangat Setuju 28 41,18

Setuju 40 58,82

Kurang Setuju 0 0,00

Tidak Setuju 0 0,00

Sangat Tidak Setuju 0 0,00

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 4.19 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi sebanyak 40 orang dengan presentase (58,82%) dalam kategori setuju. Sedangkan 28 responden (41,18%) menyatakan bahwa indikator kerjasama, mereka terhadap kinerja karyawan dalam kategori sangat setuju, sehingga untuk keseluruhan persentase indikator kerjasama sebesar 87% kategori sangat tinggi, artinya karyawan memerlukan kerjasama yang baik dengan rekan kerja.

Tabel 4.20 Hasil Rekap Distribusi Jawaban Per Indikator Indikator

Kriteria

>84%-100% >68%-84% >52%-68% >36%-52 % 20 %-36%

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Kebutuhan Fisik 75% Rasa Aman 89% Kebutuhan Sosial 88% Akan Penghargaan 80% Aktualisasi Diri 84% Penerangan Cahaya 85% Suhu Udara 86% Suara Bising 87% Keamanan Kerja 76% HubunganKaryawan 90% Prestasi Kerja 85% Kesetiaan/Loyalitas 87% Tanggung Jawab 87% Ketaatan 87% Kejujuran 86% Kerjasama 87%

Berdasarkan hasil rekap distribusi tabel 4.20 diatas sebagian besar responden yang menjawab angket dengan frekuensi tertinggi yaitu dari indikator hubungan karyawan dengan presentase 90% dalam kategori sangat tinggi, artinya dengan

adanya hubungan yang baik dengan rekan kerja dan komunikasi yang terbuka maka bisa membangun hubungan kerja yang lebih baik lagi. Sedangkan frekuensi terendah yaitu pada indikator kebutuhan fisik dengan presentase 75% dalam kategori tinggi, artinya dengan adanya gaji yang cukup diharapkan bisa memenuhi kebutuhan makan, minum, dan tempat tinggal.

Uji Asumsi Klasik 4.2.1. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov test. Jika tingkat signifikansi probabilitas >0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 68

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,98496155 Most Extreme Differences Absolute ,129 Positive ,129 Negative -,089 Kolmogorov-Smirnov Z 1,068

Asymp. Sig. (2-tailed) ,204

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, terlihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.204 dengan probabilitas > 0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. disamping menggunakan uji kolmogorov-mirnov, uji normalitas ini juga

didukung dari hasil gambar normal probability plot, dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1Grafik Normal Probability Plot 4.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan nilai Tolerance dan lawannya dan Variance inflation factor (VIF). Jika nilai Tolerance < 1 dan nilai VIF < dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Adapun hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut

Tabel 4.2.1. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1

(Constant) 14,581 6,842 2,131 ,037

TOTALX1 ,105 ,160 ,093 2,560 ,012 ,522 1,916 TOTALX2 ,588 ,167 ,498 3,525 ,001 ,522 1,916

a. Dependent Variable: TOTALLY Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013

Berdasarkan tabel 4.2.1 diketahui bahwa nilai toleransi untuk variabel bebas < 1 dan besarnya VIF > 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. 4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011:139). Jika variance dari residual satu pengamatan lain berbeda disebut hiterokedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik scatterplot

Berdasarkan gambar scatterplot 4.2 diketahui bahwa titik-titik pada gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y

dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot di atas, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas dalam penelitian ini.

Hasil tersebut diperkuat dengan uji statistik menggunakan uji glejser yang bisa dilihat pada tabel 4.22. Hasil output SPSS uji glejser pada tabel 4.22 menunjukkan semua variabel independen memiliki tingkat signifikansi di atas 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas, hal ini konsisten dengan hasil uji Scatterplots sebelumnya.

Tabel 4.22 Hasil uji glejser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,424 3,418 ,124 ,902 TOTALX1 -,362 ,080 -,664 -4,537 ,152 TOTALX2 ,378 ,083 ,665 4,538 ,078 a. Dependent Variable: Abs_res

Sumber: Data primer yang diolah, 2013 4.1.5. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, yang dalam proses penghitungannya menggunakan program SPSS statistics version 21.

Tabel 4.23. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 14,581 6,842 2,131 ,037 TOTALX1 ,105 ,160 ,093 2,560 ,012 TOTALX2 ,588 ,167 ,498 3,525 ,001 a. Dependent Variable: TOTALY

Berdasarkan tabel 4.22. hasil analisis regresi linier berganda di atas, maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 14,581 + 0,105X1 + 0,588X2

Dari persamaan tersebut, maka hasil persamaan regresi berganda tersebut memberikan pengertian bahwa :

a. Konstanta sebesar 14,581. Jika variabel motivasi dan variabel lingkungan kerja di asumsikan tetap maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 14,581

b. Nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi pada persamaan regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,105, diartikan bahwa jika motivasi meningkat dan variabel lingkungan kerja diasumsikan tetap maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,105.

c. Nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja pada persamaan regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,588, diartikan jika lingkungan kerja menunjang dan variabel motivasi tetap maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,588

Dokumen terkait