• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Cerita Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 208 -232 Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, berkaitan Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, berkaitan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Cerita Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 208 -232 Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, berkaitan Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, berkaitan

dengan sumber dan penelitian yang diupload pada Line Webtoon maka penulis akan mengamati, mendeskripsikan, dan menganalisis webcomic “Ngopi Yuk!” pada episode ke 208 hingga 232.

Pada kasus ini, penulis akan memaparkan gambaran webcomic “Ngopi Yuk!” pada episode ke 208-232 yang telah di screenshoot melalui gadget. Pada webcomic “Ngopi Yuk!” episode 208-232 ini terdiri dari 25 judul yang berbeda-beda. Antara lain adalah Iri, Kuis, Do‟a, Ngambek, Godaan, Anak Kucing, Lesu,

91 Pasrah, Sandal, dan Pergi, Hari Raya, Reuni, Pulang Liburan, Saudara, Beda Suara, Nyoblos, Kembali Ke Kota, Kembali Kerja, Kepala Dingin, Petak Umpet, Kue Spesial, Daftar Makan, Ngopi, Tangisan Pria, dan Dompet Tebal.. Dan pada pembahasan ini akan mendeskripsikan cerita dari webcomic “Ngopi Yuk!” episode 208-232 sebagai berikut:

“Ngopi Yuk!” merupakan sebuah webcomic yang dirilis oleh official Line Webtoon pada awal tahun 2017 lalu. Menurut sang komikus dalam wawancara melalui direct messanger (DM) di media sosial instagram yang dilakukan penulis pada hari Jum‟at tanggal 7 September 2018 mengatakan bahwa “Ngopi Yuk!” adalah komik yang berkisah mengenai keseharain disebuah kedai kopi tradisional milik pak Gundul. Tak hanya kisah pak Gundul sang tokoh utama namun juga kisah para pegawainya dan juga para penggunjung yang datang ke kedainya. Sebagian besar kisah-kisah yang disajikan oleh sang komikus merupakan kisah nyata yang telah dibumbui dan dikemas semenarik mungkin agar menarik minat para pembaca. Berikut gambaran dan deskripsi cerita dari webcomic “Ngopi Yuk!” yang telah di ambil oleh penulis:

1. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 208

Pada episode 208 dengan judul “Iri” ini telah dipublikasikan pada tanggal 26 Mei 2018. Episode ini telah disukai oleh 34.603 pembaca dan mendapatkan 1.619 komentar.

92 Pada episode ini menceritakan tentang keluhan seorang pria yang mengunjungi kedai kopi milik pak Gundul. Pria itu mengeluh iri terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya. Awalnya ia khawatir karena lebaran akan segara datang dan ia belum memiliki pasangan. Akhirnya ia pergi ke kedai kopi pak gundul untuk menenangkan dirinya, namun sesampainya di kedai kopi ia malah melihat seorang karyawan laki-laki warkop (Kipli) sedang ditemai dua cewek cantik (Alona dan Cahaya) yang juga karyawan. Selain itu ia juga melihat ada sepasang sejoli sedang memadu kasih di belakang meja tempat ia duduk. Sang pria itu iri dan merasa hidupnya tidak adil.

Tiba-tiba Cahaya datang di sebelah pria itu dan mengatakan bahwa itu tidak baik. Pria yang sedang menyeruput kopinya itu kaget dengan kedatangan Cahaya yang tiba-tiba. Lalu Cahaya melanjutkan ucapannya bahwa tidak perlu iri terhadap sesama manusia, karena bisa jadi kita yang lebih untung dari mereka semua (yang diirikan). Cahaya juga menambahkan bahwa kita tidak bisa menilai kebahagiaan orang dari luarnya saja. Irilah kepada kebaikan yang dilakukan orang lain. Cahaya juga memperlihatkan contoh kebaikan yang dilakukan Kipli yang sedang membantu seorang kakek yang ingin pergii ketoilet dan juga seorang laki-laki yang membantu mendorong kursi roda seorang wanita. Cahaya menegaskan bahwa tidak perlu

93 membuang-buang waktu untuk iri terhadap hal-hal yang tidak penting.

Mendengarkan ucapan dari Cahaya pria yang merasa iri dan hidupnya tidak adil itupun akhirnya tersadar dan merasa malu terhadap dirinya sendiri. Namun setelah ia menengok ke arah Cahaya lagi, tiba-tiba ia kaget karena tak mendapati Cahaya di tempatnya tadi.

Terdapat sebuah pesan dari komikus pada gambar terakhir, yakni “sebaik-baiknya iri, hanyalah iri atas perbuatan baik dan amal ibadah orang lain”.

94 2. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 209

Pada episode ke 209 yang berjudul „Kuis‟ dipublikasikan pada tanggal 28 Mei tahun 2018. Episode ini mendapatkan 518 komentar dan telah disukai oleh 33.832 pembaca.

Gambar 2. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 208

95 Cerita pada episode ini berawal dari keinginan pak Gundul untuk menelefon cucunya karena melihat kondisi kedai yang sedang tak begitu ramai. Akhirnya pak Gundul menelefon cucunya, bertanya bagaimana kabarnya dan kapan cucucnya kan pergi mengunjungi pak Gundul lagi. Sang cucu pun menjawab bahwa kabarnya baik-baik saja. Pak Gundul melanjutkan pertanyaannya bahwa apakah cucunya akan mudik ketika lebaran nanti. Namun, sebelum cucunya sempat menjawab sambungan telefon pak Gundul terputus. Ternyata pulsa handphone pak Gundul telah habis. Ia merasa kecewa karena masih merasa rindu dengan cucunya.

Namun seketika itu juga, pak Gundul melihat handphone Kipli tergeletak begitu saja di bar kopi. Pak gundul pun mengambil handphone Kipli begitu saja tanpa meminta izin dan langsung menelefon cucunya lagi. Pak Gundul hanya berfikir akan mengganti pulsa Kipli nanti setelah ia menelefon cucunya.

Setelah waktu sahur datang, Kipli mencoba untuk menelefon salah satu stasiun televisi untuk mengikuti kuis sahur Ramadhan yang berhadiah jutaan rupiah. Setelah mengetahui nomor telefon dari stasiun televisi tersebut Kipli langsung menghubunginya dan mendapatkan respon dari pihak pemberi kuis. Namun, setelah terhubung dan Kipli hendak

96 memberitahukan nama dan alamatnya tiba-tiba sambungan telefonntya terputus.

Kipli menangis dan bertanya pada dirinya sendiri kenapa bisa pulsanya habis disaat ia hampir mendapatkan hadiah jutaan rupiah. Melihat dan mendengar kesedihan Kipli, pak Gundul yang tadi meminjam handphone Kipli tanpa izin merasa bersalah dan meminta maaf dalam hatinya.

Pada gambar terakhir komikus menuliskan kalimat “Teka -teki Biji Kopi” yang berbunyi “kuis, kuis apa yang paling ditunggu-tunggu? Kuis-timewa dihatimu”.

97 3. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 210

Pada episode 210 ini berjudul “Do‟a” dan dipublikasikan pada 30 Mei 2018. Episode ini telah disukai oleh 33.943 pembaca dan mendapatkan 439 komentar.

Pada episode ini menceritakan tentang berbuka puasa bersama antara pak Gundul dengan para karyawannya. Berawal dari ajakan pak gundul untuk berbuka puasa bersama, para karyawan pun akhirnya menyempatkan untuk datang ke warkop lebih awal. Saat hampir waktunya berbuka mereka telah menyiapkan berbagai macam hidangan. Terlihat Kipli yang tak sabar untuk memakan sajian yang ada, namun Cahaya memintanya untuk sedikit bersabar. Akhirnya suara bedug pun berkumandang, semuanya mengucapkan syukur dan berdo‟a sebelum menyantap hidangan.

Gambar 3: Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 209

98 Melihat Cahaya yang sedikit lebih lama dalam memanjatkan do‟anya, Alona angkat bicara dengan bertanya pada Cahaya apakah ia akan makan kue. Namun Cahaya mengatakan bahwa ia masih berdoa, katanya do‟a orang yang berbuka puasa itu adalah salah satu do‟a yang dikabulkan dan ia sengaja membanyakkan do‟anya agar terkabulkan. Mendenggar ucapan Cahaya, Alona berfikir untuk melakukan hal yang sama. Namun apa yang dilakukan Alona ini justru membuat heran orang-orang disampingnya. Karena ia membawa catatan keinginan yang belum terpenuhi dalam bentuk list pada kertas yang sangat panjang.

Pada gambar terakhir episode ini, komikus menuliskan pesan Gula (gombalan uyeye ala Alona) yakni, “banyaknya do‟a dan keinginanku, kira-kira sama banyaknya kayak rasa cintaku ke kamu”.

99 Gambar 4. Sumber: official Line

Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 210

100 4. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 211

Pada episode 211 yang berjudul “Ngambek” ini telah dipublikasikan pada tanggal 2 Juni 2018. Episode ini telah disukai oleh 33.559 pembaca dan mendapatkan 657 komentar.

Pada episode ini menceritakan tentang pertengkaran antara Cahaya dan Alona di kedai kopi milik pak Gundul. Awalnya pak Gundul terheran-heran dengan sikap kedua karyawan wanitanya itu. Akhirnya pak Gundul menanyankannya kepada karyawan laki-lakinya si Kipli, apakah Alona dan Cahaya bertengkar. Namun Kipli menjawabnya tidak tau dan menyuruh pak Gundul untuk membiarkannya saja. Pak Gundul yang merasa bahwa sikap kedua karyawan wanitanya itu tidak baik karena bertengkar di bulan Ramadhan akhirnya mengambil tindakan dengan menanyai langsung Alona dan Cahaya.

Namun Kipli malah memperingkatkan pak Gundul untuk berhati-hati dan jangan menyesali dengan pertanyaannya. Pak Gundul pun malah mengabaikan peringatan Kipli dan langsung memanggil Alona dan Cahaya untuk menghadapnya. Setelah kedua karyawan wanitanya itu menghadap, tanpa basa-basi pak Gundul langsung bertanya kenapa dengan mereka berdua terlihat betengkar. Namun jawaban tak terduga keluar dari mulut Alona. Alona menjawab pertanyaan pak Gundul dengan menceritakan bahwa ia merasa Cahaya itu menyebalkan. Alona

101 menceritakan bahwa ia lupa kalau sedang puasa dan tidak sengaja memakan sisa gorengan dengan cabai rawit. Cahaya yang melihat kejadian itu pun langsung menegur Alona dengan memperingatkannya bahwa ia sedang berpuasa. Cahaya pun memtong cerita Alona dengan beranggapan bahwa sikapnya itu telah benar. Alona pun membenarkan pendapat Cahaya, namun Alona merasa timeing Cahaya menginggatkannya tidak tepat karena ia belum sempat minum air putih dan akhirnya kepedesan dan tenggorokannya menjadi seret. Pak Gundul pun merasa heran dan tertawa dengan jawaban Alona. Disamping itu terlihat Kipli berbicara bahwa ia sudah menginggatkan pak Gundul agar tidak menyesal dengan keinginannya untuk bertanya.

Terdapat juga pesan pada gambar terakhir dari komikus bahwa “lupa kalau puasa itu hal yang biasa. Namanya juga manusia. Tapi begitu ingat jangan diteruskan, ya!”.

103 5. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 212

“Godaan” merupakan episode ke 212 webcomic “Ngopi Yuk!” yang telah dipublikasikan pada tanggal 4 Juni 2018. Episode ini telah di sukai oleh 33.564 pembaca dan mendapatkan 667 komentar.

Pada episode ini menceritakan tentang dua orang siswa laki-laki sekolah menengah atas yang mendatangi kedai kopi pak Gundul yang baru saja buka. Kedua siswa SMA itu memesan dua bungkus es kopi kepada Kipli sang karyawan kedai kopi pak Gundul di sore hari pada bulan Ramadhan. Tanpa berfikir yang anah-aneh Kipli pun membuatkan pesanan kedua siswa SMA itu dan bertanya apakah es kopinya akan dibuat untuk berbuka puasa. Kedua siswa SMA itu meniyakannya dengan sedikit terbata-bata.

Gambar 5. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 211

104 Setelah itu kedua siswa SMA tadi pergi ke sebuah lorong gelap di pinggir jalan. Ternyata mereka berdua berencana meminum es kopi yang telah dibelinya di kedai kopi pak Gundul. Namun pada awalnya salah satu siswa yang terlihat nampak lebih besar dari yang satunya itu terlihat ragu untuk meminum es kopi tersebut dan bertanya kepada temannya apakah mereka benar-benar akan meminumnya disaat itu juga sebelum waktunya berbuka puasa. Dengan santainya anak yang terlihat lebih kurus itu menjawab bahwa es kopi itu enak untuk diminum langsung, karena kalau keburu cair rasanya akan menjadi tawar. Lalu siswa satunya menimpalinya dengan berkata “puasa jam segini mana tahan liat yang ginian ya, gawk?. Lalu siwa satunya menyuruhnya untuk mminumnya agar tidak keburu menjadi tawar. Lalu siswa yang terlihat ragu untuk meminum es kopi tadi menjadi yakin dan menyuruh untuk membatalkan puasa bersama-sama. Siswa yang satunya mengiyakan dan berkata bahwa dosanya akan ditanggung masing-masing.

Sebelum sempat meminum es kopi yang telah dibeli tadi, terlihat Alona dan Cahaya sedang berjalan melewati jalanan di dekat lorong gelap yang terdapat dua siswa SMA laki-laki tadi. Alona terlihat sedang mengeluh karena di cuaca yang panas ia dan Cahaya diminta tolong untuk pergi berbelanja dan

105 menjadikan Alona merasa haus. Cahaya yang mendengarkan keluhan Alona mengatakan agar Alona lebih bersabar lagi karena sebentar lagi waktunya untuk berbuka puasa. Selain itu Cahaya juga menambahkan nasehat pada Alona bahwa panas dunia tidak seberapa dengan panasnya neraka. Mendengar nasehat Cahaya, Alona mengiyakannya. Mendenggar percakapan Alona dan Cahaya kedua siswa SMA laki-laki itu merasa tidak yakin apakah mereka harus meminum es kopi yang telah dibelinya untuk membatalkan puasa di sore hari sebelum waktunya berbuka.

Terdapat juga pesan di akhir gambar yang dituliskan oleh komikus, yaitu “kadang puasa penuh godaan. Panas dan haus jadi alasan. Tinggal kita tentukan pilihan, ikuti hati atau rayuan setan”.

106 6. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 213

“Anak Kucing” merupakan judul episode ke 213 webcomic “Ngopi Yuk!” dan telah dipublikasikan pada tanggal 6 Juni 2018. Episode ini telah disukai oleh 33.157 pembaca dan mendapatkan 726 komentar.

Gambar 6. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 212

107 Pada episode ini menceritakan tentang kejadian yang dialami oleh Alona ketika sedang berbuka puasa bersama pak Gundul dan kedua teman kerjanya di kedai kopi pak Gundul. Cerita bermula ketika Alona dan yang lainnya sedang berdo‟a sebelum berbuka puasa. Tiba-tiba Alona beranjak dari tempat duduk dan membuat Cahaya bertanya akan pergi kemana ia, kenapa tidak langsung berbuka puasa. Alona tidak menjawab pertanyaan Cahaya karena ia telah fokus untuk menghampiri seekor anak kucing yang terlihat lucu baginya.

Pak Gundul yang mengetahui Alona memegang seekor kucing liar saat sedang ingin makan sontak menegurnya. Namun Alona mengabaikannya dan berkata bahwa kucing liar itu juga termasuk makhluk ciptaan Tuhan juga, harus di sayangi layaknya makhluk hidup lainnya. Pak Gundul pun terdiam dengan jawaban yang dilontarkan Alona kepada dirinya. Selain itu Alona juga menambahkan dan bertanya pada pak Gundul, apakah ia tega membiarkan kucing sekecil itu kelaparan mencari makan sendirian. Akhirnya pak Gundul pun membiarkan Alona untuk melakukan hal yang ia inginkan.

Sementara itu, Alona dengan langsung mencarikan makanan untuk kucing liar tadi di dalam kulkas. Namun tak lama setelah itu terlihat Cahaya menepuk punggung Alona sebagi tanda memanggil Alona dan memberi tahu Alona bahwa ia tak perlu

108 lagi mencarikan makanan untuk kucing liar tadi. Karena kucing liar yang akan diberi makan oleh Alona sudah mencuri sepotong daging ayam milik Alona yang berada di atas meja makan dan berlari pergi.

Merasa kaget dan telah dirugikan Alona pun langsung meneriaki kucing liar itu dan hendak mengejarnya. Namun Cahaya dengan sigap langsung mencegah Alona yang terlihat marah untuk mengejar kucing liar tadi. Selain itu juga Cahaya berkata agar Alona bersabar karena kucing liar itu juga makhluk Tuhan seperti kata Alona sebelumnya.

Pada gambar terakhir episode ini komikus menuliskan “Teka-teki Biji Kopi”, yakni “kucing, kucing apa yang paling menyedihkan? Kucing-ta kamu sepenuh hati, tapi kamu malah memilih untuk pergi”.

109 7. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 214

Epidode ke 214 ini berjudul “Lesu” dan telah dipublikasikan pada tanggal 9 Juni 2018. Episode ini telah disukai oleh 32.978 pembaca dan mendapatkan 917 komentar.

Gambar 7. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 213

110 Pada episode ini menceritakan tentang keluhan si Kipli tentang panasnya cuaca hari disaat bulan Ramadhan. Awal cerita dimulai ketika kedai kopi pak Gundul sedang buka terlihat Cahaya, Alona, dan Kipli sedang membersihkan kedai. Terlihat Kipli yang mengeluh menjadi lesu dikarenakan panasnya cuaca hari itu. Selain itu Kipli juga mengeluh tentang kedai yang harus buka pada jam sebelum berbuka puasa.

Mendengar keluhan Kipli pak Gundul pun menegurnya agar tidak mengeluh dengan apa yang telah dialaminya. Pak Gundul juga memberi nasehat agar Kipli tidak boleh menjadikan puasa sebagai alasannya untuk bermalas-malasan. Kipli harus lebih bersemangat lagi karena ia lebih muda dari pada pak Gundul.

Kipli mendengarkan nasehat pak Gundul dan mengiyakannya sambil berbicara dalam hati bahwa puasa itu juga tidak boleh marah-marah. Lalu setelah itu Kipli meminta izin untuk pergi mencuci mukanya agar lebih terlihat segar. Pak Gundul hanya berdehem mengiyakan.

Sembari mencuci mukanya Kipli berfikir dan berbicara dalam hati, ternyata apa yang dikatakan oleh pak Gundul adalah benar adanya. Ia tidak boleh kalah hanya gara-gara rasa lesu. Setelah selesai mencuci mukanya Kipli kembali melanjutkan pekerjaannya menyapu dan ia pun merasa sudah menjadi tidak lesu, dan berfikir bahwa pak Gundul tidak akan

111 memarahinya lagi. Namun tiba-tiba pak Gundul meneriaki Kipli dan bertanya kenapa ia tidak lagi menjadi lesu. Tak hanya berkata demikian, pak Gundul juga menuduh Kipli mencuri-curi minuman ketika ia pamit kebelakang tadi dan menyuruh Kipli untuk mengakuinya. Mendenggar perkataan pak Gundul kipli merasa sedih karena telah dituduh membatalkan puasa oleh pak Gundul.

Terdapat pesan yang terdapat pada gambar terakhir yakni “puasa itu harus tetap semangat. Bukan justru dijadikan alasan untuk sedikit-sedikit istirahat”.

112 8. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 215

“Pasrah” merupakan judul dari episode ke 215 webcomic “Ngopi Yuk!” dan telah dipublikasikan pada tanggal 11 Juni 2018. Episode ini telah disukai oleh 33.294 pembaca dan mendapatkan 709 komentar.

Cerita ini berawal dari datangnya seorang pria berjengot dengan mengenakan kupyah dan sajadah yang di lipat memanjang di atas salah satu bahunya ke kedai kopi pak Gundul malam hari setelah pulang tarawih. Pria itu mendatangi Kipli dan memesan secangkir kopi susu. Kipli berkata bahwa ia

Gambar 8. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi Yuk!” episode 214

113 pangling dengan penampilan baru pria tersebut yang biasanya tak berpenampilan seperti itu. Pria berjengot tersebut menjawab Kipli dengan berkata bahwa ia sekarang sudah benar-benar menemukan makna hidup ini. Pria berjenggot itu bercerita bahwa dahulu ia adalah seorang penganguran.

Di tenggah ceritanya, tiba-tiba pak Gundul datang dan bertanya apakah sekarang dia sudah mendapatkan pekerjaan, namun pria berjenggot itu berkata tidak juga. Dan melanjutkan ceritanya yang dimana ia sekarang sadar kalau sebagai manusia itu harus pasrah dan yakin saja dengan ketentuan Tuhan, begitu pula dengan rezeki. Selain itu, pria berjenggot juga menjelaskan bahwa beberapa hari belakangan ini kerjaannya hanya beribadah di masjid saja sambil berpasrah diri. Melihat ekspresi pak Gundul yang terlihat heran, pria berjenggot itu meyakinkan dengan membenarkannya. Ia juga bercerita walaupun tidak bekerja, namun setiap hari selalu ada saja orang yang mengantarkan makanaan untuknya dan orang-orang di masjid untuk berbuka puasa. Dan juga ada yang membagikan makanan dan uang cash juga. Oleh karena itu sekarang ia berada di kedai kopi pak Gundul untuk minum kopi.

Pria berjenggot itu juga menambahkan bahwa intinya kita tinggal berpasrah dan yakin, kalau rezeki sudah di atur sama Tuhan. Tiba-tiba datanglah Cahaya untuk mengantarkan

114 secangkir kopi pesanan pria berjenggot itu. Mendenggar cerita pria berjenggot itu, Cahaya berkata bahwa memang rezeki sudah ditentuin untuk masing-masing orang. Kemudian Cahaya berbalik bertanya kepada pria berjenggot itu, lebih mulia yang mana antara pasrah menunggu dan menerima, atau menjadi orang yang berusaha dan bekerja demi memenuhi kebutuhannya dan keluarga. Tak hanya bisa memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga tetapi juga orang lain seperti orang yang memberi makan pria berjenggot di masjid tadi. Mendengar ucapan Cahaya, sontak pria berjenggot tadi merasa terkejut.

Pada bagian gambar terakhir juga terdapat pesan tertulis berbentuk pantun dari komikus, yakni “Berbuka puasa pakai kopi dan gorengan. Ambil secukupnya jangan sampai kekenyangan. Rezeki memang sudah distur oleh Tuhan. Tapi tetap harus dijemput dan diusahakan.

115 Gambar 9. Sumber: official Line Webtoon “Ngopi

116 9. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 116

“Sandal” merupakan judul episode ke 116 webcomic “Ngopi Yuk!” yang telah dipublikasikan pada tanggal 13 Juni 2018. Episode ini telah disukai oleh 34.201 pembaca dan mendapatkan 939 komentar.

Pada episode ini berawal dari keluhan pak Gundul karena tidak ada satu pun orang yang mendatangi kedainya untuk ngopi. Malam di bulan Ramadhan ketika itu hujan deras terlihat melanda daerah di sekitaran kedai kopi pak Gundul. Merasa hujan yang turun pada malam itu akan berlangsung lama akhirnya pak Gundul berfikir untuk menutup kedai kopinya. Kipli yang mendengarnya pun akhirnya memberi saran untuk melakukan sholat tarawih berjamaah di masjid, dan berfikir bahwa setelah sholat tarawih hujannya akan reda. Mendengarkan usulan Kipli, pak Gundul pun menyetujuinya. Beberapa saat kemudian pak Gundul dan ketiga pegawainya pergi menuju masjid untuk melaksanakan sholat tarawih berjamaah dan mendengarkan ceramah.

Setelah selesai melakukan sholat tarawih mereka pun segera bergegas untuk kembali ke kedai kopi. Namun ketika hendak meninggalkan masjid, Cahaya kedapatan terkejut karena melihat sandalnya tidak ada di tempatnya. Pak Gundul yang terheran melihat Cahaya menangis di serambi masjid bertanya

117 kepada Kipli apa yang terjadi pada Cahaya dan langsung pergi menghampirinya.

Alona yang berada di samping Cahaya berusaha untuk menenangkannya dan mengatakan pada pak Gundul bahwa sandal Cahaya hilang dan berfikir telah dicuri orang. Sembari bercanda Kipli menimpalinya dengan berkata bahwa sandal disitu masih banyak dan tinggal memilih saja. Mendengar candaan Kipli, pak Gundul memukul kepala Kipli dan menjawabnya bahwa itu sama saja dengan mencuri. Kipli pun

Dokumen terkait