• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Deskriptif Data Penelitian

Perusahaan yang melakukan IPO dari tahun 2000 hingga 2008 di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 116 emiten yang meliputi berbagai sektor industri yang telah diketahui dan ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawas Penanaman Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK). Adapun perusahaan yang menjadi target populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 63 emiten yang meliputi 32 emiten pada sektor perdagangan, jasa dan investasi; serta 31 emiten pada sektor keuangan. Emiten yang menjadi target populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.1 dan Tabel IV.2 berikut:

Tabel IV.1. Deskripsi Data Penelitian

No Tanggal IPO Kode Nama Emiten Prediks i Harga Pas ca Listing 1 27-29 Nopember 2000 DNET Dyviacom Intrabumi Tbk Undervalue

2 17-19 Januari 2000 TRIM Trimegah Securities Tbk Overvalue

3 19-23 Mei 2000 BBCA Bank Central As ia Tbk Undervalue

4 22-24 Mei 2000 PANS Panin Sekuritas Tbk Overvalue

5 13-15 Des ember 2000 TMPO Tempo Inti Media Tbk Undervalue

6 2,6 & 7 Maret 2001 PLAS Polaris inves tama Tbk Undervalue

7 10-12 September 2001 PANR Panorama Sentrawis ata Tbk Overvalue

8 4-6 Juli 2001 META Nus antara Infras tructure Tbk Undervalue

9 14-16 Nopember ITTG Integras i Teknologi Tbk Undervalue

10 12-14 Des ember 2001 LMAS Limas Centric Indones ia Tbk Undervalue

11 02-04 Mei 2001 INDX Indoexchange Tbk Undervalue

12 19-23 Oktober 2001 CENT Centrin Online Tbk Undervalue

13 16-20 Nopember 2001 CLPI Colorpak Indones ia Tbk Undervalue

14 26-28 April 2000 DEFI Danas upra Erapacific Tbk Overvalue

15 20-22 Des ember 2000 BBNP Bank Nus antara Parahyangan Tbk Undervalue

16 25-29 Mei 2001 BCAP Bhakti Capital Indones ia Tbk Undervalue

17 29 Juni - 3 Juli 2001 BEKS Bank Eks ekutif International Tbk Overvalue

18 29 Juni - 3 Juli 2001 AKSI As ia Kapitalindo Securities Tbk Undervalue

19 8-10 Januari 2002 ANTA Anta Expres s Tour & Travel Service Overvalue

20 7-9 Januari 2002 FORU Fortune Indones ia Tbk Undervalue

No Tanggal IPO Kode Nama Emiten Prediksi Harga Pasca

Listing

22 31 Juli - 2 Agustus 2002 GEMA Gema Grahasarana Tbk Undervalue

23 3 - 5 April 2002 JTPE Jasindo Tiga Perkasa Tbk Undervalue

24 5-7 Juni 2002 SUGI Sugi Samapersada Tbk Undervalue

25 3-5 Juli 2002 SCMA Surya Citra Media Tbk Overvalue

26 4-5 dan 8 Juli 2002 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk Overvalue

27 17-19 April 2002 BSWD Bank Swadesi Tbk Overvalue

28 17-19 Juni 2002 KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk Undervalue

29 8-10 April 2002 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Undervalue

30 2-4 Juli 2003 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Overvalue

31 3-5 November 2003 BBRI Bank Rakyat Indonesia Overvalue

32 19-23 Desember 2003 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk Undervalue

33 25-29 Maret 2004 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk Overvalue

34 1-2 dan 6 April 2004 HADE Hortus Danavest Tbk Undervalue

35 2-6 Desember 2004 YULE Yulie Sekurindo Tbk Undervalue

36 6-8 Desember 2004 WOMF Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Overvalue

37 27-29 September 2004 IDKM Indosiar Karya Media Tbk Overvalue

38 2-4 Nopember 2004 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk Undervalue

39 25,28 & 29 Juni 2004 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk Undervalue

40 14-16 Desember 2005 MICE Multi Indocitra Tbk Undervalue

41 15-17 Juni 2005 PEGE Panca Global Securities Tbk Overvalue

42 6-8 Juli 2005 RELI Relience Securities Tbk Undervalue

43 25-29 Agustus 2005 MFIN Mandala Multifinance Tbk Overvalue

44 14-16 Desember 2005 AMAG Asuransi Multi Arta Guna Tbk Overvalue

45 22-24 Mei 2006 BNBA Bank Bumi Arta Tbk Overvalue

46 3-5 Juli 2006 BBKP Bank Bukopin Tbk Overvalue

47 7,8 dan 11 Desember 2006 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Overvalue

48 4-6 Juli 2006 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk Overvalue

49 13-15 Januari 2003 RAJA Rukun Raharja Tbk Undervalue

50 22-24 Nopember 2006 FREN Mobile-8 Telecom Tbk Undervalue

51 5-7 September 2006 IATA Indonesia Air Transport Tbk Undervalue

52 26-30 Januari 2006 BTEL Bakrie Telecom Tbk Undervalue

53 15-19 Juni 2007 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Overvalue

54 31 Okt, 1-2 Nopember 2007 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk Undervalue

55 6-7 Nopember 2007 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Overvalue

56 4-6 Desember 2007 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk Overvalue

57 25-27 September 2007 BACA Bank Capital Indonesia Tbk Overvalue

58 15-27 Juni 2007 MCOR Bank Multicor Tbk Overvalue

59 18-19 Juni 2008 VRNA Verena Oto Finance Tbk Overvalue

60 3-5 Maret 2008 BTPN Bank Tabungan Pensiunan N. Tbk Overvalue

61 2-4 Januari 2008 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk Undervalue

62 2-4 April 2008 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk Overvalue

63 8-10 Juli 2008 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk Undervalue

Sumber: Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia, 2010 (Data Diolah)

Tabel IV.2. Deskripsi Data Prediksi dan Aktual Harga Saham Perdana (Dalam Rupiah)

No Kode

Emit en

Harga Akt ual Saat

IP O

P rediksi Harga P asca Listing

Harga Akt ual P asca Listing P rediksi Harga P asca Listing Harga Akt ual P asca Listing (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 DNET 250.00 0.21 90 Undervalue Undervalue

2 T RIM 500.00 520.93 640 Overvalue Overvalue

3 BBCA 500.00 11.97 1775 Undervalue Overvalue

4 P ANS 500.00 1144.48 500 Overvalue Equal

5 T MP O 100.00 45.65 35 Undervalue Undervalue

6 P LAS 100.00 54.50 60 Undervalue Undervalue

7 P ANR 150.00 177.12 725 Overvalue Overvalue

8 MET A 100.00 19.94 50 Undervalue Undervalue

9 IT T G 25.00 24.82 15 Undervalue Undervalue

10 LMAS 100.00 39.86 510 Undervalue Overvalue

11 INDX 25.00 11.48 19 Undervalue Undervalue

12 CENT 100.00 55.87 80 Undervalue Undervalue

13 CLP I 200.00 51.82 111 Undervalue Undervalue

14 DEFI 500.00 512.75 500 Overvalue Equal

15 BBNP 500.00 4603.92 550 Overvalue Overvalue

16 BCAP 100.00 23.76 50 Undervalue Undervalue

17 BEKS 100.00 1257.32 195 Overvalue Overvalue

18 AKSI 100.00 0.67 75 Undervalue Undervalue

19 ANT A 100.00 138.55 210 Overvalue Overvalue

20 FORU 100.00 86.33 65 Undervalue Undervalue

21 FISH 100.00 80.96 60 Undervalue Undervalue

22 GEMA 100.00 1.10 17 Undervalue Undervalue

23 JT P E 100.00 37.49 365 Undervalue Overvalue

24 SUGI 100.00 87.69 20 Undervalue Undervalue

25 SCMA 250.00 369.98 1150 Overvalue Overvalue

26 BABP 100.00 666.88 135 Overvalue Overvalue

27 BSWD 200.00 574.52 330 Overvalue Overvalue

28 KREN 100.00 49.60 45 Undervalue Undervalue

29 UNIT 200.00 110.47 125 Undervalue Undervalue

30 BMRI 500.00 20866.25 850 Overvalue Overvalue

31 BBRI 500.00 5034.35 975 Overvalue Overvalue

32 ASJT 200.00 179.66 175 Undervalue Undervalue

33 ADMF 100.00 444.08 2325 Overvalue Overvalue

34 HADE 200.00 121.11 56.25 Undervalue Undervalue

35 YULE 200.00 106.42 160 Undervalue Undervalue

36 WOMF 100.00 329.62 750 Overvalue Overvalue

Lanjutan Tabel IV.2

No Kode

Emit en

Harga Akt ual saat

IP O P rediksi Harga PascaListing Harga Akt ual P asca Listing P rediksi Harga P asca Listing Harga Aktual P asca List ing

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

37 IDKM 250.00 961.28 675 Overvalue Overvalue

38 MAP I 500.00 0.56 270 Undervalue Undervalue

39 P JAA 500.00 283.54 311 Undervalue Undervalue

40 MICE 100.00 35.67 72 Undervalue Undervalue

41 P EGE 100.00 104.56 165 Overvalue Overvalue

42 RELI 100.00 95.53 365 Undervalue Overvalue

43 MFIN 100.00 135.52 200 Overvalue Overvalue

44 AMAG 100.00 97.08 58 Undervalue Undervalue

45 BNBA 100.00 222.78 170 Overvalue Overvalue

46 BBKP 100.00 1429.91 385 Overvalue Overvalue

47 SDRA 100.00 331.58 55 Overvalue Undervalue

48 RUIS 100.00 118.92 375 Overvalue Overvalue

49 RAJA 100.00 47.39 50 Undervalue Undervalue

50 FREN 100.00 56.12 40 Undervalue Undervalue

51 IAT A 100.00 84.10 70 Undervalue Undervalue

52 BT EL 100.00 65.45 55 Undervalue Undervalue

53 MNCN 100.00 123.02 940 Overvalue Overvalue

54 ACES 100.00 87.73 235 Undervalue Overvalue

55 JSMR 500.00 849.27 205 Overvalue Undervalue

56 CSAP 100.00 289.28 90 Overvalue Undervalue

57 BACA 100.00 335.19 95 Overvalue Undervalue

58 MCOR 100.00 314.56 185 Overvalue Overvalue

59 VRNA 100.00 422.81 85 Overvalue Undervalue

60 BT P N 100.00 16796.93 67 Overvalue Undervalue

61 BAEK 100.00 0.06 15 Undervalue Undervalue

62 KOIN 100.00 180.66 80 Overvalue Undervalue

63 HOME 100.00 68.63 70 Undervalue Undervalue

Secara deskriptif dari Tabel IV.2 diperoleh harga aktual waktu masa penawaran umum, harga prediksi pra listing dan harga aktual hari pertama setelah pencatatan di bursa. Dalam hal ini diperoleh 34 emiten undervalue dan 29 emiten

overvalue pada harga prediksi pra listing dengan menggunakan metode real option.

Sedangkan, pada harga aktual hari pertama setelah pencatatan di bursa diperoleh 36 emiten undervalue dan 27 emiten overvalue.

Lebih lanjut, dari data target populasi di atas dengan menggunakan 6 variabel indikator yang menjadi variabel bebas penelitian ini dapat digambarkan deskripsi data secara statistik pada Tabel IV.3 berikut:

Tabel IV.3. Deskripsi Statistik

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Aset (X1) 63 1.32 250,394.68 6,556.32 3342.32 Hutang (X2) 63 0,321 235,957 7,757.97 3332.19 Tenor (X3) 63 .43 8.83 2.9594 2.21434 Implied V(X4) 63 .30 17.68 10.1099 4.00908 JIBOR (X5) 63 3.13 14.95 9.7422 3.59657 Publik (X6) 63 7.20 50.00 24.8444 11.24583 Valid N (listwise) 63

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Data dari variabel penelitian menunjukkan tingkat keragaman yang cukup besar, seperti variabel aset (X1) dan variabel hutang (X2). Hal ini wajar, karena target populasi yang diambil dalam penelitian ini mencakup seluruh perusahaan pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi, serta keuangan yang melakukan penawaran saham perdana dari tahun 2000 sampai dengan 2008. Nilai aset perusahaan yang paling kecil adalah bernilai 1.32 miliar rupiah yakni perusahaan Mitra Adiperkasa Tbk dengan kode MAPI yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan

umum, termasuk ritel, kafe dan restoran, serta bertindak sebagai agen dan/atau distributor dari badan dan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Ditambah, dari hasil penelitian diindikasikan bahwa MAPI memiliki prediksi harga

undervalue setelah pencatatan di Bursa Efek Indonesia. Sementara itu, nilai aset

perusahaan yang paling tinggi adalah bernilai 250,394.68 miliar rupiah yakni PT Bank Mandiri Tbk dengan kode BMRI yang merupakan Bank dengan aset terbesar di Indonesia. Ditambah, dari hasil penelitian diindikasikan bahwa BMRI memiliki prediksi harga overvalue setelah pencatatan di Bursa Efek Indonesia. Tingkat rata-rata nilai aset pada perusahaan yang menjadi target populasi penelitian ini mencapai 6,556.32 miliar rupiah.

Dari tingkat variabel hutang (X2) diketahui bahwa nilai hutang terendah adalah sebesar 0,321 miliar yakni perusahaan PT Rukun Raharja Tbk dengan kode RAJA yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengembangan komplek pertokoan. Ditambah, dari hasil penelitian bahwa RAJA diindikasikan memiliki prediksi harga undervalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Sementara itu, nilai hutang yang terbesar adalah bernilai 235,957 miliar yakni PT Bank Mandiri Tbk. Tingkat rata-rata nilai hutang pada perusahaan yang menjadi target populasi dalam penelitian ini mencapai 7,757.97 miliar. Dalam hal ini, secara deskriptif diketahui bahwa perusahaan yang memiliki nilai aset terbesar memiliki kecenderungan akan nilai hutang yang besar.

Untuk indikator variabel tenor (X3) diketahui bahwa nilai tenor yang terendah adalah sebesar 0.43 tahun, di mana hal ini jatuh pada perusahaan Tempo Inti Media Tbk dengan kode TMPO yang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang percetakan, periklanan, jasa, perdagangan, dan pemasaran. Perusahaan ini memiliki tenor yang kecil dikarenakan sebelum melakukan penawaran saham perdana sebahagian besar kewajiban yang akan jatuh tempo telah dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo. Kemudian setelah tanggal neraca perusahaan tidak menambah kewajiban baik jangka pendek maupun panjang. Ditambah, dari hasil penelitian bahwa TMPO diindikasikan memiliki prediksi harga undervalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Lebih lanjut, nilai tenor tertinggi adalah sebesar 8.83 tahun, di mana hal ini jatuh pada perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia dengan kode BBRI, di mana perusahaan yang ini bergerak pada bidang perbankan. Ditambah, dari hasil penelitian bahwa BBRI diindikasikan memiliki prediksi harga overvalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Tingkat rata-rata nilai tenor pada perusahaan yang menjadi sasaran populasi dalam penelitian ini mencapai 2.96 tahun atau 1080.4 hari.

Indikator lainnya dalam penelitian ini adalah nilai implied volalitas (X4), diperoleh nilai terkecil sebesar 0.30 poin dan terbesar 17.68 poin. Nilai implied volalitas terendah berdasarkan indikator ini jatuh pada perusahaan Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan kode BAEK, di mana hal ini mengindikasikan bahwa perubahan harga saham perusahaan setelah penawaran saham perdana atau setelah pencatatan di bursa dimungkinkan tidak akan fluktuatif secara tajam dalam waktu yang relatif

singkat. Ditambah, dari hasil penelitian bahwa BAEK diindikasikan memiliki prediksi harga undervalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Adapun

implied volalitas yang terbesar jatuh pada perusahaan Jasindo Tiga Perkasa Tbk

dengan kode JTPE di mana bidang usaha pada jasa industri dokumen niaga. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perubahan harga saham setelah penawaran saham perdana atau setelah pencatatan di bursa dimungkinkan akan fluktuatif secara tajam dalam waktu yang relatif singkat. Ditambah, dari hasil penelitian diketahui bahwa JTPE diindikasikan memiliki prediksi harga undervalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Lebih lanjut, nilai rata-rata implied volalitas pada penelitian ini adalah sebesar 10.1099 poin.

Selanjutnya, indikator suku bunga antar bank atau Jakarta Inter Bank Offering

Rate (JIBOR) (X5) diperoleh nilai terendah 3.13% dan terbesar 14.95%. Nilai suku bunga antarbank yang terendah jatuh pada masa penawaran saham perusahaan Bank Ekonomi Raharja Tbk yakni tanggal 2-4 Januari 2008, di mana hal ini menunjukkan pada masa penawaran saham perdana perusahaan ini faktor-faktor risiko pasar tidak terlalu besar, serta kondisi fundamental ekonomi dalam keadaan positif. Lebih lanjut, tingkat suku bunga antar bank yang tertinggi jatuh pada masa penawaran saham perusahaan Limas Centric Indonesia Tbk dengan kode LMAS. Di mana perusahaan dengan kode LMAS ini bergerak pada bidang usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan jasa informasi dengan tanggal penawaran 12-14 Desember 2001, kondisi ini mengindikasikan bahwa pada masa penawaran saham perdana perusahaan ini, tingkat risiko pasar cukup tinggi. Ditambah, kondisi fundamental ekonomi pada

saat terjadinya penawaran perdana ini mengindikasikan ketidakstabilan pada sektor moneter maupun fiskal. Kemudian, dari hasil penelitian diketahui bahwa LMAS diindikasikan memiliki prediksi harga undervalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Adapun rata-rata tingkat suku bunga antarbank pada penelitian ini adalah sebesar 9.7422%.

Terakhir, adalah tingkat saham yang ditawarkan kepada masyarakat atau publik (X6) diketahui bahwa jumlah persentase terendah yang ditawarkan kepada masyarakat adalah sebesar 7.20% dan tertinggi sebesar 50% dari saham dalam portepel perusahaan. Di mana persentase terendah dalam penawaran ini adalah pada perusahaan Limas Centric Indonesia Tbk dan tertinggi adalah perusahaan Panin Sekuritas Tbk dengan kode PANS. Di mana, dari hasil penelitian diketahui bahwa PANS diindikasikan memiliki prediksi harga overvalue setelah pencatatan pada Bursa Efek Indonesia. Adapun rata-rata tingkat penawaran saham perdana yang ditawarkan kepada masyarakat adalah sebesar 24.8444%. Hal ini telah sesuai dengan teori struktur kepemilikan yang menyebutkan bahwa secara umum struktur kepemilikan yang menyebar luas hanya terdapat pada Amerika Serikat dan Inggris.

Dokumen terkait