• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

E. Deskriptif Fokus Penelitian

Peran Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa dalam penyuluhan pemeliharaan ayam broiler:

1. Sebagai motivator, yaitu penyuluhan peternakan memberikan dorongan kepada para peternak untuk mengembangkan usahanya.

2. Sebagai mediator, yaitu penyuluhan peternakan memberikan edukasi kepada pengusaha peternakan ayam broiler skala kecil dan menengah tentang pemeliharaan ayam broiler.

3. Sebagai supervisor, yaitu penyuluhan peternakan membantu mengembangkan usaha ayam broiler dengan meningkatkan produksi serta penanganan masalah yang dihadapi bagi pengusaha peternakan ayam broiler, seperti penanganan wabah penyakit, fluktuasi harga ayam, kenaikan harga pakan, dan lain-lain.

4. Sebagai fasilitator yaitu memberikan fasilitas (kemudahan) dalam pengembangan dan peningkatan produksi ayam broiler.

5. Sebagai organisator yaitu mempunyai kemampuan mengorganisasi komponen-komponen yang berkaitan peternakan ayam broiler sehingga dapat membantu peternak untuk mengembangkan usaha ayam broiler serta penanganan masalah yang dihadapi bagi pengusaha peternakan ayam broiler.

Faktor penghambat dan pendukung penyuluhan pemeliharaan ayam broiler:

1. Penyediaan tenaga penyuluhan yang professional dan mampu bermasyarakat.

2. Keterbatasandana, dana yang diperlukan untuk pelaksanaan penyuluhan.

3. Partisipasi serta antusiasme pengusaha peternakan ayam broiler skala kecil dan menengah yang masih minim.

4. Komunikasi serta penyebaran informasi tentang penyuluhan yang masih minim.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret hingga bulan Mei 2014.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Alasan dipilihnya lokasi tersebut dikarenakan lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi di mana para peternak ayam broiler mendapatkan penyuluhan peternakan ayam broiler dari para penyuluh peternakan dari Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa. Di samping itu, alasan lain dipilih sebagai tempat penelitian karena disamping Kabupaten Gowa tersebut mudah dijangkau oleh peneliti.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam serta mengungkap fakta, keadaan, serta fenomena yang terjadi saat penelitian berjalan. Adapun tipe dan jenis penelitian yang digunakan adalah:

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kec. Bontonompo Selatan Kab.Gowa.Penelitian ini dikaji secara perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.Hal ini berangkat dari pemaknaan

29

pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri dimana metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

2. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, tipe penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian tipe deskriptif Kualitatif. Penulis mencoba menggambarkan permasalahan yang terkait dengan Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa serta menginterpretasikan dan menjelaskan data secara sistematis. Dasar penelitian ini adalah wawancara, yaitu melakukan dialog (wawancara) kepada informan yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang berhubungan dengan penelitian.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini didapatkan dari sumber data primer dan data sekunder dengan proporsi yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.

1. Sumber Data primer

Data primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dari informan kunci berupa informasi dan persepsi serta tanggapan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara (interview) dengan beberapa peternak ayam broiler yang ada di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa serta petugas penyuluhan lapangan (PPL).

2. Sumber Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh penulisdari buku-buku, beberapa dokumen berupa laporan-laporan tertulis dan peraturan-peraturan yang ada hubungannya denganinformasi yang dibutuhkan penulis yaitu mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten gowa Gowa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian oleh penulis yaitu :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap obyek kajian yang sedang berlangsung guna mengetahui antara responden dan informasi dengan kenyataan yang ada. Obyek kajian yang diamaksud adalah Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

2. Wawancara

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung (tanya jawab dalam bentuk komunikasi verbal) kepada semua informan yang ada. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara terstruktur dengan menyiapkan bentuk-bentuk pertanyaan yang sama antar informan satu dengan yang lainnya antara. Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara kepada peternak, dimana orang yang secara langsung merasakan peran penyuluhan peternakan ayam broiler bagi kelangsungan usahanya serta beberapa

penyuluh peternakan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gowa sebagai pelaku penyuluhan

3. Dokumen

Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen tentang gejala-gejala atau fenomena yang diteliti di lapangan. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan cara meneliti dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan obyek yang diteliti yang terdapat di Dinas Peternakan dan perikanan.

E. Informan Penelitian

Sebagaimana dalam penelitian kualitatif maka penulis menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan yang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan cara terbuka dimana informan mengetahui kehadiran penulis sebagai peneliti yang melakukan wawancara di lokasi penelitian dan dalam melakukan wawancara dengan para informan penulis menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian.

Adapun informan dalam penelitian yaitu:

INFORMAN PENELITIAN JUMLAH

Peternak ayam broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

3 orang

Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) Dinas Peternakan dan Peternakan Kabupaten Gowa

2 orang

TOTAL INFORMAN 5 orang

Alasan dalam memilih informan diatas dengan bertujuan agar data-data yang diperoleh mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kab.upaten Gowa dapat didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis kualitatif dilakukan dengan menggambarkan data-data tentang Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Model analisis data dalam penelitian ini menggunakan empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miles dan Humberan, 1992:15).

Empat tahap tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh mealalui wawancara secara langsung dari beberapa informan kemudian dicatat dan dikumpulkan mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Data tersebut berisi tentang hasil tanya jawab dengan informan yang ditulis secara lengkap.

2. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara

Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Reduksi data dilakukan dengan pemilihan, penyederhanaan, dan tansformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bertujuan untuk memberi gambaran dan mempertajam hasil dari pengamatan yang sekaligus untuk mempermudah kembali pencarian data yang diperoleh.

3. Penyajian Data

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan lebih lanjut. Penyajian data cenderung mengarah pada penyederhanaan data, kompleks kedalam kesatuan bentuk yang sederhana dan selektif sehingga mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan proses untuk merangkum data-data yang telah direduksi ataupun telah disajikan. Tahap ini merupakan interpretasi peneliti, dimana peneliti mengambarkan makna dari data yang disajikan mengenai Peran Dinas Peternakan dan Perikanan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Kesimpulan ini merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remangremang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas sehingga tidak terjadi salah pemaknaan dalam penyimpulan tersebut.

G. Keabsahan Data

Setelah menganalisis data, peneliti harus memastikan apakah interpretasi dan temuan penelitian akurat. Validasi temuan menurut Creswell berarti bahwa peneliti menentukan keakuratan dan kredibilitas temuan melalui beberapa strategi, antara lain member checking, triangulasi dan auditing (Sugiyono, 2012 : 42).

1) Member checking adalah proses penelitian mengajukan pertanyaan pada satu atau lebih partisipan atau tujuan seperti yang telah dijelaskan di atas . Aktifitas ini juga dilakukan untuk mengambil temuan kembali pada partisipan dan menanyakan pada mereka baik lisan maupun tulisan tentang keakuran laporan penelitian. Pertanyaan dapat meliputi berbagai aspek dalam penelitian tersebut, misalnya apakah deskripsi data telah lengkap, apakah interpretasi bersifat refresentatif dan dilakukan tanpa kecenderungan.

2) Triangulasi merupakan proses penyokongan bukti terhadap bukti terhadap temuan, analisis dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal dari: 1) individu (informan) 2) tipe atau member data (wawancara, pengamatan dan dokumen), serta 3) metode pengumpulan data (wawancara, pengamatan dan dokumen).

3) External audit, yaitu untuk menghindari biasa atau hasil temuan penelitian, peneliti perlu melakukan cek silang dengan seseorang diluar penelitian.

Seseorang tersebut dapat berupa pakar yang dapat memberikan penilaian imbang dalam bentuk pemeriksaan laporan penelitian yang akurat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa.

Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa merupakan salah satu dinas pemerintahan yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perikanan, Kelautan, dan Peternakan. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan danPariwisata Kabupaten Gowa, Keadaan Pegawai Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa, serta Rencana Stratejik Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa.

a. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gowa

Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berlokasi di Jl. Beringin No. 10 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Tugas pokok Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perikanan, Kelautan, dan Peternakan. Adapun struktur organisasi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten GowaTahun 2014 meliputi:

1. Kepala Dinas

Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa dipimpin oleh seorang kepala dinas yang mempunyai tugas merumuskan

36

konsep sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang perikanan, kelautan, dan peternakan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

2. Sekretaris

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan c. Sub Bagian Keuangan

3. Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Pesisir dan Kelautan

Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Pesisir dan Kelautan dipimpin oleh kepala bidang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang perikanan budidaya, perikanan tangkap, pesisir dan kelautan. Bidang Perikanan Budidaya, Perikanan Tangkap, Pesisir dan Kelautan terdiri dari:

a. Seksi Budidaya Perikanan b. Seksi Perikanan Tangkap

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

4. Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Perikanan Bina Mutu, Usaha dan Kelembahaan

Bidang Pengawasan Sumber Daya Perikanan Bina Mutu, Usaha dan Kelembahaan dipimpin oleh kepala bidang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang pengawasan sumber daya perikanan bina mutu, usaha dan kelembahaan. Bidang Pengawasan Sumber Daya Perikanan Bina Mutu, Usaha dan Kelembahaan terdiri dari:

a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Perikanan b. Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Penyuluh

c. Seksi Pembinaan Mutu, Usaha dan Pemasaran Hasil Perikanan

5. Kepala Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak

Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak dipimpin oleh kepala bidang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan penyelenggaraan tugas di bidang produksi dan penyebaran ternak.Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak terdiri dari:

a. Seksi Teknik Produksi dan Pembibitan

b. Seksi Kaji Terap dan Pengembangan Teknologi c. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak

6. Kepala Bidang Usaha Ternak dan Kesehatan Hewan

Bidang Usaha Ternak dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh kepala bidang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, member petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan peyelenggaraan tugas di bidang usaha ternak. Bidang Usaha Ternak dan Kesehatan Hewan terdiri dari:

a. Seksi Usaha Ternak b. Seksi Kesehtan Hewan

c. Seksi Kesehtan Masyarakat Veteriner (KESMAVET) 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Unit pelaksana teknis Dinas dipimpin oleh seorang kepala unit pelaksana teknis dinas dan dalam melaksankan tugas dan tanggung jawab kepada kepala dinas.

8. Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan undang-undang.

b. Keadaan Pegawai Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa

Manajemen sumber daya manusia yang baik ditujukan kepada peningkatan kontribusi yang dapat diberikan oleh para pegawai dalam organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Tidak menjadi soal tujuan organisasi apa yang akan dicapai. Dibentuknya satuan organisasi yang mengelola sumber daya manusia dimaksudkan bukan sebagai tujuan, akan tetapi sebagai instrumen untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja organisasi secara keseluruhan.

1) Keadaan Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui keadaan sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1.

2.

Laki-laki Perempuan

37 orang 21 orang

64 36

Jumlah 58 orang 100

Sumber: Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa, Keadaan Juni 2013

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa dilihat dari jenis kelamin, sumber daya aparatur Dinas Perikanan, Kelautan, dan

Peternakan Kabupaten Gowa terdiri atas laki-laki: 37 orang (64%) dan perempuan: 21orang (36 %). Jika dilihat dari selisih jumlah yang terlalu signifikan yaitu sekitar 28 %, hal ini mengindikasikan bahwa tidak adanya keseimbangan antara laki- laki dan perempuan untuk berpartisipasi terutama dalam mengemukakan pendapat, pengelolaan dan dalam pengambilan keputusan.

2) Keadaan Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

Keadaan sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No.

Pendidikan Terakhir

Jumlah Presentase

1.

2.

3.

SLTA Sarjana (S1) Pasca Sarjana

13 orang 39 orang 6 orang

23 67 10

Jumlah 58 orang 100

Sumber: Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa, Keadaan Juni 2013.

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas lulusan SLTA: 13 orang (23 %), S1: 39 (67%), dan Pasca Sarjana : 6 orang (10 %).Hal tersebut menunjukkan bahwa

tingkat pendidikan sangat berpengaruh sebagai bahan acuan bagi pegawai dalam mengukur kemampuan serta wawasan mereka dalam pengambilan kebijakan sehingga bidang Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa dapat berkembang dengan baik.

3) Keadaan Pegawai berdasarkan Eselonisasi

Keadaan sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berdasarkan eselonisasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Keadaan Pegawai berdasarkan Eselonisasi

No. Eselon Jumlah Presentase

1.

2.

3.

IV III II

9 orang 40 orang

9 orang

16 68 16

Jumlah 58 orang 100

Sumber: Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa, Keadaan Juni 2013

Tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sumber daya aparatur pada Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa berdasarkan eselonisasi terdiri atas eselonII: 9 orang (16 %), eselon III: 40 orang (68%), dan eselon IV : 9 orang (16 %). Hal tersebut menunjukkan tingkatan pegawai yang telah memenuhi syarat untuk diserahi tanggung jawab sekaligus wewenang berdasarkan jabatan/eselon yang dipegangnya,

juga menandakan bahwa mereka yang memegang eselon dianggap memiliki rasa tanggung jawab/akuntabilitas yang tinggi dan bisa merespon setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan, sehingga mampu mengimplementasikan perannya dalam pengembangan di bidang perikanan, kelautan, dan peternakan di Kabupaten Gowa.

c. Rencana Stratejik Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa

Rencana stratejik Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa meliputi visi, misi, tujuan, serta pencapaian tujuandiuraikan sebagai berikut:

1) Visi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa Visi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa yaitu:

“Terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pembangunan sector Perikanan, Kelautan dan peternakan.”

2) Misi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa Guna mewujudkan visi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa, perlu ditetapkan misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Misi tersebut merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Perumusan misi adalah merupakan suatu hal sangat penting

untuk mengarahkan operasionalisasi organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai Visi tersebut, maka langkah-langkah yang ditempuh melalui misi Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa sebagai berikut:

a) Mendorong pembangunan perikanan dengan pendekatan sistem agribisnis (saprodi, budidaya dan agroindustri dan pemasaran)

b) Meningkatkan populasi ternak, produksi hasil ternak, dan meningkatkan pendapatan peternak di kabupaten gowa.

c) Meningkatkan kompetensi dan proesionlisme penyuluh peternakan/perikanan serta mendorong atau membimbing petani agar lebih kreatif, inovatif dan kredibel.

3) Tujuan Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa

Pada hakekatnya, tujuan merupakan penjabaran sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka ditetapkanlah tujuan stratejik dengan mengacu pada misi pembangunan Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa. Tujuan stratejik member gambaran tentang apa yang akan dicapai dalam jangka waktu satu hingga lima tahu ke depan. Berdasarkan ketiga misi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa tersebut, maka tujuan yang ingin dicapaidalam kurun waktu lima tahu adalah meliputi:

a) Terwujudnya peningkatan produksi ternak dan konsumsi protein hewani masyarakat.

b) Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

c) Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan aparatur.

d) Terwujudnya pemberdayaan penyuluh peternakan profesional.

e) Terwujudnya usaha peternakan,perikanan dan kelautan yang berwawasan agribisnis.

f) Terciptanya produk unggulan peternakan perikanan dan kelautan yang berdaya saing tinggi.

g) Terwujudnya peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya.

4) Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa

Setelah merumuskan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan sasaran sebagai bagian integral dalam proses perencanaan stratejik. Fokus utama dalam penentuan sasaran tindakan dan alokasi sumber daya dalam melaksanakan kegiatan atau operasional organisasi setiap dalam kurun waktu lima tahun.

Selaras dengan tujuan dan visi Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Gowa dalam lima tahun yang akan datang, dirumuskan sasaran yang ingin dicapai meliputi :

a) Meningkatkan populasi ternak dan konsumsi pangan hewani.

b) Peningkatan distribusi bibit ternak kepada masyarakat.

c) Peningkatan usaha kelompok tani ternak.

d) Meningkatkan kemampuan teknis dan manajemen petani dan peternak.

e) Meningkatkan pengetahuan dan pengetahuan penyuluh peternakan.

f) Diterapkannya pola/metode usaha kelautan, perikanan, peternakan, dan pertanian yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing pasar (kompetitif dan komparatif).

g) Meningkatnya mutu produk peternakan dan perikanan.

h) Tersedianya induk ikan budidaya.

i) Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya.

j) Meningkatnya usaha peternakan, perikanan dan kelautan yang berwawasan lingkungan dan budaya.

k) Meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.

2. Desa Tanrara

Desa Tanrara menpunyai luas wilayah 29, 23 km persegi dan 2 meter diatas permukaan laut dengan Jumlah Penduduk kurang lebih 4.000 Jiwa, kurang lebih 900 kepala keluarga dan jumlah wajib pilih sebanyak 3111 Jiwa.

Desa Tanrara merupakan salah satu dari 8 desa dan 1 kelurahan dari Kecamatan Bontonompo selatan Kabupaten Gowa. Lokasi Desa Tanrara berbatasan dengan Sebelah utara desa Sengka,sebelah selatan kabupaten Takalar,sebelah barat desa Tindang dan sebelah timur berbatasan dengan desa Manjapai dan desa Jipan.

Awalnya desa Tanrara adalah hasil pemekaran dari desa Sengka kecamatan Bontonompo kabupaten Gowa yaitu pada tahun 1989. Desa Tanrara terdiri atas 4 Dusun yaitu Dusun Tanrara, Dusun Pa'jokki, Dusun Katinting dan Dusun Pa'la'la.

B. Peran Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Dalam Penyuluhan Pemeliharaan Ayam Broiler di Desa Tanrara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa.

Sebagai produk peternakan yang selalu dibutuhkan masyarakat, peternakan ayam broiler di Kabupaten Gowa memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu komoditi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Gowa utamanya oleh masyarakat Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, peternakan ayam broiler perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam rangka peningkatan dari segi kuantitas maupun

Sebagai produk peternakan yang selalu dibutuhkan masyarakat, peternakan ayam broiler di Kabupaten Gowa memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu komoditi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Gowa utamanya oleh masyarakat Desa Tanrara Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Oleh karena itu, peternakan ayam broiler perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam rangka peningkatan dari segi kuantitas maupun

Dokumen terkait