BAB IV HASIL PENELITIAN
4.3 Determinan Faktor Eksternal yang Memengaruhi Perilaku Ibu dalam
4.3.1 Determinan Dukungan Keluarga terhadap Perilaku Ibu dalam
Kabupaten Aceh Tenggara ialah berupa dukungan keluarga, media informasi
kesehatan, dan fasilitas kesehatan.
4.3.1 Determinan Dukungan Keluarga terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam melakukan
perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten
Aceh Tenggara dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Determinan Dukungan Keluarga terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No. Dukungan Keluarga
Jawaban
Total
Ya Tidak
n % n % n %
1
Pernah mendapatkan informasi tentang perawatan kehamilan dari keluarga
88 89,8 10 10,2 98 100
2
Ada anggota keluarga yang
menyarankan untuk melakukan perawatan kehamilan
80 81,6 18 18,4 98 100
3
Ada anggota keluarga yang
mengawasi dalam melakukan
perawatan kehamilan
74 75,5 24 24,5 98 100
4
Ada anggota keluarga yang membantu
dalam melakukan perawatan
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
5
Keputusan dalam melakukan
perawatan kehamilan dipengaruhi oleh keluarga
59 60.2 39 39,8 98 100
6
Meminta pendapat anggota keluarga disaat akan melakukan perawatan kehamilan
88 89,8 10 10,2 98 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa dukungan keluarga terhadap
perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli
Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang paling dominan dan sudah
baik ialah yakni sebanyak 88 orang responden (89,8%) pernah mendapatkan
informasi tentang perawatan kehamilan dari keluarga serta meminta pendapat
anggota keluarga disaat akan melakukan perawatan kehamilan, sebanyak 81 orang
responden (82,7%) menyatakan bahwa ada anggota keluarga yang ada anggota
keluarga yang membantu dalam melakukan perawatan kehamilan, serta ada 80
orang responden (81,6%) yang menyatakan bahwa ada anggota keluarga yang
menyarankan untuk melakukan perawatan kehamilan. Sedangkan dukungan
keluarga terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di
Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang
dianggap kurang baik dan perlu ditingkatkan ialah bahwa masih ada 39 orang
responden (39,8%) yang menyatakan bahwa keputusan dalam melakukan
perawatan kehamilan dipengaruhi oleh keluarga/saudara.
Keseluruhan indikator atau variabel faktor eksternal yang berupa
dukungan keluarga terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan
Universitas Sumatera Utara
dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu kategori “Tinggi”, “Sedang” dan “Rendah” yang dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Dukungan Keluarga terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Kategori Dukungan
Keluarga Jumlah (n) Persentase (%)
Tinggi 66 60,2
Sedang 17 17,3
Rendah 15 15,3
Total 98 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa, sebagian besar responden
yakni sebanyak 66 orang responden (60,2%) memiliki dukungan keluarga
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas
Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam kategori yang
tinggi, kemudian sebanyak 17 orang (17,3%) memiliki dukungan keluarga
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas
Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam kategori yang
sedang, dan sebanyak 15 orang responden (15,3%) memiliki dukungan keluarga
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas
Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam kategori yang
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Determinan Media Informasi Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan media informasi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam
melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Media Informasi Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No. Media Informasi Kesehatan
Jawaban
Total
Ya Tidak
n % n % n %
1
Pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui televisi
68 69,4 30 30,6 98 100
2
Pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui radio
17 17,3 81 82,7 98 100
3
Pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui internet
23 23,5 75 76,5 98 100
4
Pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui media cetak
31 31,6 67 68,4 98 100
5
Informasi yang didapatkan melalui media cetak ataupun media elektronik jelas dan mudah untuk dimengerti
23 23,5 75 76,5 98 100
6
Setelah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui media cetak atau media
elektronik tertarik untuk
melakukannya
62 63,3 36 36,7 98 100
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa media informasi kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang paling dominan
dan sudah baik ialah yakni sebanyak 68 orang responden (69,4%) menyatakan
bahwa pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui
televisi, dan 62 orang responden (63,3%) menyatakan bahwa setelah mendapatkan
informasi mengenai perawatan kehamilan melalui media cetak atau media
elektronik tertarik untuk melakukannya.
Sedangkan media informasi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam
melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara yang dianggap kurang baik dan perlu ditingkatkan
ialah bahwa hanya sebanyak 31 orang responden (31,6%) yang menyatakan
bahwa pernah mendapatkan informasi perawata kehamilan melalui media cetak,
kemudian hanya ada sebanyak 23 orang responden (23,5%) yang menyatakan
bahwa pernah mendapatkan informasi mengenai perawatan kehamilan melalui
internet serta menyatakan bahwa informasi yang didapatkan melalui media cetak
ataupun media elektronik jelas dan mudah untuk dimengerti, dan hanya ada 17
orang responden (17,3%) yang meyatakan bahwa pernah mendapatkan informasi
mengenai perawatan kehamilan melalui radio.
Keseluruhan indikator atau variabel faktor eksternal yang berupa media
informasi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan
di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara diatas
dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu kategori “Tinggi”, “Sedang” dan “Rendah yang dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 4.3 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Media Informasi Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Kategori Media
Informasi Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)
Tinggi 11 22,3
Sedang 34 34,7
Rendah 53 54,1
Total 98 100
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa, sebagian besar responden
yakni sebanyak 53 orang responden (54,1%) memiliki media informasi kesehatan
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas
Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam kategori yang
rendah, kemudian sebanyak 34 orang responden (34,7%) memiliki media
informasi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan
di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam
kategori yang sedang, dan hanya sebanyak 11 orang responden (11,2%) memiliki
media informasi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan
kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
dalam kategori yang tinggi.
4.3.3 Determinan Fasilitas Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan fasilitas kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan
perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Fasilitas Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No. Fasilitas Kesehatan
Jawaban
Total
Ya Tidak
n % n % n %
1 Jarak fasilitas kesehatan dari tempat
tinggal sangat memberatkan 25 25,5 73 74,5 98 100
2 Fasilitas kesehatan di sekitar daerah
tempat tinggal biayanya murah 80 81,6 18 18,4 98 100
3
Fasilitas kesehatan di sekitar daerah tempat tinggal memiliki alat-alat
medis yang lengkap untuk
pemeriksaan kehamilan
25 25,5 73 74,5 98 100
4 Lokasi fasilitas kesehatan di daerah
tempat tinggal letaknya strategis 50 51 48 49 98 100
5 Akses menuju fasilitas kesehatan
mudah 65 66,3 33 33,7 98 100
6 Sikap petugas kesehatan di fasilitas
kesehatan bersikap ramah 51 52 47 48 98 100
Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui bahwa ketersediaan fasilitas
kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di
Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang paling
dominan dan sudah baik ialah yakni sebanyak 80 orang responden (81,6%)
menyatakan bahwa fasilitas kesehatan di sekitar daerah tempat tinggal biayanya
murah, kemudian sebanyak 73 orang responden (74,5%) menyatakan bahwa jarak
fasilitas kesehatan dari tempat tinggal tidak memberatkan, dan sebanyak 65 orang
responden (66,3%) menyatakan bahwa akses menuju fasilitas kesehatan mudah.
Sedangkan ketersediaan fasilitas kesehatan terhadap perilaku ibu dalam
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Aceh Tenggara yang dianggap kurang baik dan perlu ditingkatkan
ialah bahwa hanya sebanyak 51 orang responden (52%) yang menyatakan bahwa
sikap petugas kesehatan di fasilitas kesehatan bersikap ramah, kemudian hanya
sebanyak 50 orang responden (51%) yang menyatakan bahwa lokasi fasilitas
kesehatan di daerah tempat tinggal letaknya strategis, dan hanya sebanyak 25
orang responden (25,5%) yang menyatakan bahwa fasilitas kesehatan di sekitar
daerah tempat tinggal memiliki alat-alat medis yang lengkap untuk pemeriksaan
kehamilan.
Keseluruhan indikator atau variabel faktor eksternal yang berupa
ketersediaan fasilitas kesehatan terhadap perilaku ibu dalam melakukan
perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten
Aceh Tenggara diatas dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kategori
“Baik” dan “Kurang Baik” yang dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Fasilitas kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Kategori Fasilitas
Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)
Baik 40 40,8
Kurang baik 58 59,2
Total 98 100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa, sebagian besar responden
yakni sebanyak 58 orang responden (59,2%) menyatakan bahwa ketersediaan
Universitas Sumatera Utara
di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara masih
dalam kategori yang kurang baik, dan hanya ada sebanyak 40 orang responden
(40,8%) yang menyatakan bahwa ketersediaan fasilitas kesehatan terhadap
perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan di Puskesmas Biakmuli
Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dalam kategori yang sudah baik.
4.4 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Perilaku Ibu dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan terhadap perilaku ibu dalam melakukan
perawatan kehamilan yang meliputi pemantauan berat badan selama masa
kehamilan pemeriksaan payudara, pemenuhan nutrisi selama masa kehamilan,
pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT), dan kunjungan hamil pada ibu di
Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara.
4.4.1 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Pemantauan Berat Badan Ibu Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan responden terhadap pemantauan berat badan ibu
selama masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten
Aceh Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan terhadap Pemantauan Berat Badan Ibu Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No.
Pengetahuan Respondenterhadap Pemantauan Berat Badan Ibu Selama
Masa Kehamilan Jawaban Total Benar Salah n % n % N % 1
Salah satu hal yang dapat menunjukkan kenaikan berat badan pada ibu hamil ialah perhitungan BMI (Body Mass Index)
Universitas Sumatera Utara
2
Penyebab kenaikan berat badan ibu selama masa kehamilan antara lain ialah karena adanya cairan ketuban, pembesaran organ-organ, perubahan metabolisme dan bertambanya volume sel darah
27 27,6 71 72,4 98 100
3
Faktor lingkungan internal yang memengaruhi peningkatan berat badan selama masa kehamilan yaituumur ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan
28 28,6 70 71,4 98 100
4
Faktor lingkungan eksternal yang memengaruhi peningkatan berat badan selama masa kehamilan yaitu pendapatan keluarga dan keharmonisan kehidupan berkeluarga
30 30,6 68 69,4 98 100
5
Hal yang harus dilakukan ibu hamil yang berkaitan dengan peningkatan berat badan selama masa kehamilan ialah memeriksakan dan menghitung berat badan selama masa kehamilan saat secara rutin kunjungan ANC ke fasilitas kesehatan
65 66,3 33 33,7 98 100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa determinan pengetahuan
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan dalam hal
pemantauan berat badan ibu selama masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli
Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang paling dominan dan sudah
baik ialah sebagian besar responden yakni sebanyak 65 orang responden (66,3%)
sudah mengetahui bahwa hal yang harus dilakukan ibu hamil yang berkaitan
dengan peningkatan berat badan selama masa kehamilan ialah memeriksakan dan
menghitung berat badan selama masa kehamilan saat secara rutin kunjungan ANC
Universitas Sumatera Utara
bahwa perawatan payudara merupakan hal yang penting untuk persiapan
menyusui nanti, pasca melahirkan, dan 60 orang responden (61,2%) sudah
mengetahui bahwa salah satu hal yang dapat menunjukkan kenaikan berat badan
pada ibu hamil ialah perhitungan BMI (Body Mass Index).
Sedangkan pengetahuan responden mengenai pemantauan berat badan ibu
selama masa kehamilan yang dinilai masih kurang baik dan perlu ditingkatkan
ialah diketahui hanya ada sebanyak 30 orang responden (30,6%) yang sudah
mengetahui bahwa faktor lingkungan eksternal yang memengaruhi peningkatan
berat badan selama masa kehamilan yaitu pendapatan keluarga dan keharmonisan
kehidupan berkeluarga, kemudian hanya ada sebanyak 28 orang responden
(28,6%) yang sudah mengetahui bahwa faktor lingkungan internal yang
memengaruhi peningkatan berat badan selama masa kehamilan yaitu umur ibu,
jarak kelahiran, paritas, kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, pemeriksaan
kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan, dan hanya ada sebanyak 27 orang
responden (27,6%) yang sudah mengetahui bahwa penyebab kenaikan berat badan
ibu selama masa kehamilan antara lain ialah karena adanya cairan ketuban,
pembesaran organ-organ, perubahan metabolisme dan bertambanya volume sel
darah.
4.4.2 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Perawatan Payudara Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan responden terhadap perawatan payudara selama
masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan terhadap Perawatan Payudara Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No.
Pengetahuan Respondenterhadap Perawatan Payudara Selama Masa
Kehamilan Jawaban Total Benar Salah n % n % N % 1
Perawatan payudara merupakan hal yang penting untuk persiapan menyusui nanti
84 85,7 14 14,3 98 100
2
Tujuan dari perawatan payudara selama kehamilan adalah merangsang kelenjar Air Susu Ibu (ASI) sehingga produksi Asi banyak dan lancar
90 91,8 8 8,2 98 100
3 Perawatan payudara sebaiknya
dilakukan saat sejak terjadi kehamilan 66 67,3 32 32,7 98 100
4
Jika ibu tidak melakukan perawatan payudara maka puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap
81 82,7 17 17,3 98 100
5
Pemijatan payudara boleh dilakukan pada dua bulan terakhir masa kehamilan
47 48 51 52 98 100
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa determinan pengetahuan
terhadap perilaku ibu dalam melakukan perawatan kehamilan dalam hal
perawatan payudara selama masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan
Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang paling dominan dan dinilai sudah baik
ialah sebagian besar responden yakni sebanyak 90 orang responden (91,8%) sudah
mengetahui bahwa tujuan dari perawatan payudara selama kehamilan adalah
merangsang kelenjar Air Susu Ibu (ASI) sehingga produksi ASI banyak dan
Universitas Sumatera Utara
perawatan payudara merupakan hal yang penting untuk persiapan menyusui nanti,
pasca melahirkan, dan sebanyak 81 orang responden (82,7%) mengetahui.bahwa
jika ibu tidak melakukan perawatan payudara maka puting susu tidak menonjol
sehingga bayi sulit menghisap.
Sedangkan pengetahuan responden mengenai perawatan payudara selama
masa kehamilan yang dinilai masih kurang baik dan perlu ditingkatkan ialah
hanya ada sebanyak 66 orang responden (67,3%) yang sudah mengetahui bahwa
perawatan payudara sebaiknya dilakukan saat sejak terjadi kehamilan, dan hanya
ada sebanyak 47 orang responden (48%) yang sudah mengetahui bahwa pemijatan
payudara boleh dilakukan pada dua bulan terakhir masa kehamilan.
4.4.3 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Pemenuhan Nutrisi Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan responden terhadap pemenihan nutrisi selama
masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan terhadap Pemenuhan Nutrisi Selama Masa Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No. Pengetahuan Responden
Jawaban
Total Benar Salah
n % n % N %
1
Makanan sehari-hari ibu hamil hendaknya terdiri dari makanan pokok (contoh nasi), lauk, sayuran, buah-buahan dan ditambah minum susu beserta camilan antara jam makan
Universitas Sumatera Utara
2
Asupan nutrisi yang kurang selama kehamilan dapat menyebabkan bayi dengan berat badan lahir rendah, bisa diikuti dengan pembentukan organ yang tidak sempurna
92 93,9 6 6,1 98 100
3
Asupan nutrisi yang berlebih selama
kehamilan dapat menyebabkan
obesitas ibu diikuti terjadinya pre eklampsia
61 62,2 37 37,8 98 100
4
Saat hamil muda, ibu hamil dapat mengalami kurang nafsu makan karena mual dan muntah. Agar kebutuhan gizi ibu hamil tetap tercukupi maka makan dalam jumlah sedikit namun sering
67 68,4 31 31,6 98 100
5
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah anemia pada ibu hamil
69 70,4 29 29,6 98 100
Berdasarkan tabel 4.10 diatas diketahui bahwa determinan pengetahuan
ibu hamil terhadap perawatan kehamilan dalam hal pemenuhan nutrisi selama
masih kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Tenggara yang paling dominan dan dinilai sudah baik ialah bahwa sebagian besar
responden yakni sebanyak 92 orang responden (93,9%) mengetahui bahwa asupan
nutrisi yang kurang selama kehamilan dapat menyebabkan bayi dengan berat
badan lahir rendah, bisa diikuti dengan pembentukan organ yang tidak sempurna,
kemudian sebanyak 69 orang responden (70,4%) menyatakan bahwa pemberian
tablet Fe pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah anemia, dan sebanyak 67
orang responden (684%) sudah mengetahui bahwa pada ibu hamil saat hamil
Universitas Sumatera Utara
agar kebutuhan gizi ibu hamil tetap tercukupi maka makan dalam jumlah sedikit
namun sering.
Sedangkan pengetahuan ibu hamil terhadap perawatan kehamilan dalam
hal pemenuhan nutrisi selama masih kehamilan di Puskesmas Biakmuli
Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang masih dinilai kurang baik
dan perlu ditingkatkan ialah hanya ada sebanyak 61 orang responden (62,2%)
yang sudah mengetahui bahwa asupan nutrisi yang berlebih selama kehamilan
dapat menyebabkan obesitas ibu diikuti terjadinya pre eklampsia, dan hanya ada
sebanyak 17 orang responden (17,3%) yang sudah mengetahui bahwa makanan
sehari-hari ibu hamil hendaknya terdiri dari makanan pokok (contoh nasi), lauk,
sayuran, buah-buahan dan ditambah minum susu beserta camilan antara jam
makan.
4.4.4 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan responden terhadap pemberian imunisasi tetanus
toksoid (TT) di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh
Tenggara dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden terhadap Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No.
Pengetahuan Respondenterhadap Pemberian Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT)
Jawaban
Total Benar Salah
n % n % N %
1 Imunisasi yang dibutuhkan ibu hamil
Universitas Sumatera Utara
2 Cara mencegah penyakit tetanus ialah
denan imunisasi anti tetanus 83 84,7 15 15,3 98 100
3
Yang dimaksudkan dengan imunisasi tetanus toksoid (TT) ialah sejenis kuman yang telah dilemahkan
84 85,7 14 14,3 98 100
4
Manfaat dari imunisasi tetanus toksoid (TT) pada saat kehamilan dapat mencegah penyakit kejang pada ibu dan bayi baru lahir
57 58,2 41 41,8 98 100
5
Ibu hamil harus mendapatkan imunisasi tetanus toksoid (TT)
minimal 2 kali 66 67,3 32 32,7 98 100
Berdasarkan tabel 4.11 diatas diketahui bahwa determinan pengetahuan
ibu hamil terhadap perawatan kehamilan dalam hal pemberian imunisasi tetanus
toksksoid (TT) pada masa kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel
Kabupaten Aceh Tenggara yang paling dominan dan dinilai sudah baik ialah
sebagian besar responden yakni sebanyak 86 orang responden (87,8%) sudah
mengetahui bahwa imunisasi yang dibutuhkan ibu hamil ialah imunasi Tetanus
Toksoid (TT), kemudian sebanyak 84 orang responden (85,7%) sudah mengetahui
bahwa yang dimaksudkan dengan imunisasi tetanus toksoid (TT) ialah sejenis
kuman yang telah dilemahkan, dan sebanyak 83 orang responden (84,7%) sudah
mengetahui bahwa cara mencegah penyakit tetanus ialah dengan imunisasi anti
tetanus.
Sedangkan pengetahuan ibu hamil terhadap perawatan kehamilan dalam
hal pemberian imunisasi tetanus toksksoid (TT) pada masa kehamilan di
Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara yang dinilai
Universitas Sumatera Utara
orang responden (67,3%) yang sudah mengetahui bahwa ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi tetanus toksoid (TT) minimal 2 kali, dan hanya ada
sebanyak 57 orang responden (58,) yang sudah mengetahui bahwa manfaat dari
imunisasi tetanus toksoid (TT) pada saat kehamilan dapat mencegah penyakit
kejang pada ibu dan bayi baru lahir.
4.4.5 Determinan Pengetahuan Responden terhadap Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
Determinan pengetahuan responden terhadap kunjungan kehamilan di
Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara dapat dilihat
pada tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden terhadap Kunjungan Kehamilan di Puskesmas Biakmuli Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara
No. Pengetahuan Responden terhadap Kunjungan Kehamilan Jawaban Total Benar Salah n % n % N % 1
Pengertian pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya
73 74,5 25 25,5 98 100
2
Tujuan pemeriksaan kehamilan atau
antenatal care ialah untuk memantau
kemajuan kehamilan
80 81,6 18 18,4 98 100
3
Sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama dalam masa kehamilan
77 78,6 21 21,4 98 100
4
Sebaiknya pertama kali pemeriksaan kehamilan dilakukan pada masa trimester pertama kehamilan (1 – 3 bulan)
81 82,7 17 17,3 98 100
5
Yang dilakukan pada saat
pemeriksaan kehamilan ialah penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.12 diatas diketahui bahwa secara umum determinan
pengetahuan ibu hamil terhadap perawatan kehamilan dalam hal pemeriksaan
pada masa kehamilan (antenatal care) di dinilai sudah baik yaitu sebagian besar responden yakni sebanyak 83 orang responden (84,7%) sudah mengetahui bahwa
yang dilakukan pada saat pemeriksaan kehamilan ialah penimbangan berat badan
dan pengukuran tekanan darah, sebanyak 81 orang responden (83,7%) sudah
mengetahui bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care ialah untuk memantau kemajuan kehamilan dan sudah mengetahui bahwa sebaiknya pertama