• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEORI

C. Dewasa Awal

Menurut Hurlock (1990) orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Berikut pembagian masa dewasa, namun perlu diingat bahwa pembagian ini tidak mutlak dan ketat. Pembagian ini hanya menunjukkan umur rata-rata pria dan wanita mulai menunjukkan perubahan-perubahan dalam penampilan, minat, sikap dan perilaku yang karena tekanan-tekanan lingkungan tertentu dalam kebudayaan akan menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri yang tak dapat atau tidak harus dihadapi setiap orang dewasa. Pembagian tersebut meliputi: 1. Masa dewasa dini

Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

2. Masa dewasa madya

Masa dewasa madya dimulai umur 40 tahun sampai umur 60 tahun, yakni saat baik menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas nampak pada setiap orang

3. Masa dewasa lanjut

Masa dewasa lanjut atau usia lanjut dimulai pada umur 60 sampai kematian. Pada waktu ini baik kemampuan fisik maupun psikologis cepat menurun.

Havighurst & Neugarten (dalam Stevens and Long, 1984) membagi dewasa menjadi dua, yaitu:

1. Dewasa Awal adalah individu dengan usia 18 sampai 35 tahun 2. Dewasa Madya adalah individu dengan usia 35 sampai 65 tahun

1. Pengertian Masa Dewasa Awal

Pendapat menurut Santrock (2002) mengenai masa dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap. Hal ini biasanya terjadi pada saat seseorang menyelesaikan sekolah menengah atas untuk sebagian orang, dan untuk sebagian yang lain universitas atau sekolah pasca sarjana. Bagi mereka yang menyelesaikan sekolah menengah atas, pindah rumah dan mendapatkan karir, masa transisi menuju masa dewasa tampak telah terjadi. Tetapi satu dari empat orang tidak menyelesaikan sekolah menengah atasnya dan banyak orang yang menyelesaikan kuliahnya tidak bekerja.

Kemampuan untuk membuat keputusan adalah ciri lain yang tidak sepenuhnya terbangun pada kaum muda. Dalam hal ini adalah pembuatan keputusan secara luas tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan serta tentang gaya hidup. Pada waktu muda, seseorang mungkin mencoba banyak peran yang berbeda, mencari karir alternatif, berpikir tentang berbagai gaya hidup dan mempertimbangkan berbagai hubungan yang ada. Individu yang beranjak dewasa biasanya membuat keputusan tentang hal-hal ini, terutama dalam bidang gaya hidup dan karir.

2. Ciri-Ciri Masa Dewasa Dini

Hurlock (1990) mengemukakan ciri-ciri yang menonjol dalam tahun-tahun masa dewasa dini, yaitu:

1. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Pengaturan”

Telah dikatakan bahwa masa anak-anak dan masa remaja merupakan periode ”pertumbuhan” dan masa dewasa merupakan masa ”pengaturan”. Pada generasi terdahulu, ada pandangan bahwa jika anak laki-laki dan wanita mencapai usia dewasa secara syah, hari-hari kebebasan mereka telah berakhir dan saatnya telah tiba untuk menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa. Ini berarti bahwa pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditanganinya sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

Sekali seseorang menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhannya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang cenderung yang akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.

Berbagai ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan yang didapati seseorang pada usia ini adalah akibat keputusan berumahtangga atau bekerja yang tergesa-gesa sebelum menemukan suatu pola hidup yang memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk kepuasan sepanjang hidup.

2. Masa Dewasa Dini sebagai ”Usia Reproduktif”

Orang tua (parenthood) merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Bagi orang yang cepat mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi.

3. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Bermasalah”

Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang. Dari awal masa dewasa, rata-rata orang Amerika zaman sekarang disibukkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam berbagai aspek utama kehidupan orang dewasa. Ada banyak alasan mengapa penyesuaian diri terhadap masalah-masalah pada masa dewasa begitu sulit. Tiga diantaranya khususnya bersifat umum. Pertama, sedikit sekali orang muda yang mempunyai persiapan untuk menghadapi jenis-jenis masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa. Kedua, mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan sekaligus biasanya menyebabkan kedua-duanya kurang berhasil. Oleh sebab itu, mencoba menyesuaikan diri pada dua peran sekaligus juga tidak memberikan hasil yang baik. Ketiga, dan yang mungkin paling berat adalah orang-orang muda itu

tidak memperoleh bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah mereka, tidak seperti sewaktu mereka dianggap belum dewasa. 4. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Ketegangan Emosional”

Sekitar awal atau pertengahan umur tigapuluhan, kebanyakan orang muda telah mampu memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional. Apabila emosi yang menggelora yang merupakan ciri tahun-tahun awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tigapuluhan, maka hal ini merupakan tanda bahwa penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum terlaksana secara memuaskan. Apa yang diresahkan orang-orang muda tergantung dari masalah-masalah penyesuaian diri yang dihadapi saat itu dan berhasil tidaknya mereka dalam upaya penyelesaian itu. Kekhawatiran utama mungkin terpusat pada pekerjaan mereka, karena mereka merasa bahwa akan mengalami kemajuan secepat yang mereka inginkan, atau kekhawatiran mereka terpusat pada masalah perkawinan atau peran sebagai orang tua. Apabila seseorang merasa tidak mampu mengatasi masalah-masalah utama dalam kehidupan, mereka sering sedemikian terganggu secara emosional sehingga mereka memikirkan atau mencoba untuk bunuh diri.

5. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Keterasingan Sosial”

Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya masa remaja menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok

di luar rumah akan terus berkurang. Sebagai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populer pun akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut Erikson sebagai ”krisis keterasingan”. Mereka yang populer selama sekolah dan kuliah, dan yang mencurahkan banyak waktu dalam kegiatan-kegiatan kelompok akan paling banyak menemukan kesulitan dalam penyesuaian diri pada keterasingan sosial selama masa dewasa dini. Apakah kesepian yang berasal dari keterasingan ini hanya sebentar atau tetap, akan tergantung pada cepat lambatnya orang muda itu berhasil membina hubungan sosial baru untuk menggantikan hubungan hari-hari sosial sekolah dan kuliah mereka.

6. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Komitmen”

Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orangtua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru. Meskipun pola hidup, komitmen-komitmen baru ini mungkin akan berubah juga, pola-pola ini menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen-komitmen di kemudian hari.

7. Masa Dewasa Dini sering merupakan ”Masa Ketergantungan”

Banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan yang memberikan beasiswa sebagian atau penuh atau pada

pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.

8. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Perubahan Nilai”

Ada beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa dewasa dini, diantaranya yang sangat umum adalah: Pertama, jika orang muda dewasa ingin diterima oleh anggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus menerima nilai-nilai kelompok ini. Kedua, orang-orang muda itu mulai menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan dan perilaku seperti juga halnya dalam hal penampilan. Ketiga, orang-orang muda yang menjadi bapak atau ibu tidak hanya cenderung mengubah nilai-nilai mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak menikah atau tidak punya anak, tetapi mereka juga bergeser kepada nilai-nilai yang lebih konservatif dan lebih tradisional.

9. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup Baru” Masa dewasa dini merupakan periode yang paling banyak menghadapi perubahan. Menyesuaikan diri pada gaya hidup baru memang sulit, terlebih bagi kaum muda zaman sekarang karena persiapan yang mereka terima sewaktu masih anak-anak dan di masa remaja biasanya tidak berkaitan atau bahkan tidak cocok dengan gaya-gaya hidup baru ini.

10. Masa Dewasa Dini sebagai ”Masa Kreatif”

Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah ia dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada

yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.

Dokumen terkait